kafetaria SMA Yanpyeong di jam makan siang..
suara riuh dari para yeoja yang tak hentinya mengoceh selalu mendominasi suasana makan siang SMA Yanpyeong,Baekhyunpun mungkin akan jadi salah satu pesertanya jika dia tak melihat sosok yang duduk sendirian ditengah ramainya cafetaria.
“Unnie,boleh aku duduk disini!” Baekhyun meletakkan bakinya dihadapan seorang yeoja yang tampak hanya mengaduk-aduk pasta yang jadi menu hari ini.Yeoja itupun tersenyum tanda izin telah diberikan.”Apa unnie tidak suka menu hari ini?”
“Ani,hyunie,aku cuma sedang tak berselera makan”
“ makin lama unnie terlihat makin kurus,lihat pipimu terlihat makin tirus”
“Ah..jeongmal? berarti aku tak perlu berdiet lagi dong” yeoja bernama minseok tersenyum riang.
“Aku serius unnie!,lagipula aku lebih suka pipi penuh unnie yang seperti baozi itu.”
“Ah sudahlah,cepat makan makananmu”
“Ne,unnie”
“Apa tao-ah sudah menghubungimu?” tanya minseok pelan-pelan mulai memakan pastanya.
“ne..Ahh..do hwi unnie!” seru baekhyun saat melihat dua yeoja sedang mencari tempat duduk.” apa kalian tidak mau duduk disini? tempat ini kosong” tawarnya karena setahunya selama ini mereka dekat dengan minseok dan kebetulan dua kursi disampingnya dan disamping minseok juga kosong.
“Ehm..mian tapi kami sedang ada hal yang perlu dibahas dengan yang lain,mian minseok-ah” tolaknya
“ani,ganchana” jawab minseok mengulum senyum dan mereka buru-buru menuju meja dimana anak-anak kelas tiga menggerombol.
Justru baekhyun yang kesal setengah mati melihat tingkah dua yeoja yang sebelumnya suka sok-sok dekat dengan Minseok yang merupakan lambang kebanggaan SMA-nya.Tak hanya cantik dan berasal dari keluarga berada juga terpandang,unnie sahabat dekatnya itu memiliki otak cemerlang dan prestasi yang mampu mengangkat nama sekolahnya yang sebenarnya sudah prestisius.
Salah satu prestasi terbaiknya adalah beberapa waktu bisa menampilkan bakat bermain pianonya di jamuan makan malam konferensi ekonomi asia pasifik yang dihadiri banyak pemimpin negara dan para pengusaha yang sangat mengapreasiasi penampilannya,maka tak aneh meski minseok tipe orang yang pendiam dan sedikit pemalu banyak yeoja di sekolahnya yang seperti berlomba jadi teman dekatnya,setidaknya sampai peristiwa buruk itu terjadi.
.
.
.
flasback on
PLAKK.
Sebuah tamparan yang tak main-main,tak peduli sasaran tamparan itu baru sadarkan diri dua jam yang lalu,dengan wajah masih sepucat kapas dan tangan terbelit infus,bahkan dengan tubuh yang masih sangat lemah dia bersusah payah bangun demi menyambut kedatangan neneknya,tapi justru tamparan itu yang dia dapatkan.
Baekhyunpun cuma bisa tertegun,selama ini dia tau halmoeni Tao memang sangat keras dalam membesarkan Tao dan unnie-nya.
“Halmoeni!wae?apa salah unnie? unnie sakit kenapa halmoeni menamparnya?” Tao sebenarnya sudah tau segawat apa masalah ini,tapi sikapnya yang polos dan penuh rasa keadilan tak terima kakaknya mendapat perlakuan itu.
“Bahkan jika kau berniat ingin menenggelamkan dirimu ke laut dan hilang,kamu harusnya ingat ada nama hwang didepan namamu” ucapnya dengan sangat angkuh,sama sekali tidak dia pedulikan protes Tao.
“minhae,halmoeni! aku memang bersalah” ucap Minseok tertunduk.
“Huh,bahkan meski kalian lahir dari wanita berbeda kalian benar-benar kompak untuk membuatku cepat mati”
Hanya itu.cuma untuk bersikap demikian,nenek mengerikan itu _setidaknya itu yang ditangkap mata baekhyun_ lalu beranjak pergi begitu saja dari ruang inap Minseok.
“Unnie,apa sakit? apa perlu kupanggilkan dokter?” tanya Tao cemas.
“Ani,aku baik-baik saja, tao-ah” jawabnya tenang meski tampak jelas warna kemerahan di pipinya.
“Unnie,kenapa kamu bisa sampe seperti ini?” tanya Tao prihatin dan tak butuh waktu lama airmatanya mulai jatuh.
“Aigoo..kenapa kamu malah yang nangis,uljima” Minseok memeluk Tao untuk menenangkannya.
“lalu kenapa unnie tak menangis?” balas Tao yang membuat minseok mengulum senyum tipis.
Baekhyun yang hanya diam menyaksikan itupun tak mengerti mengapa minseok bisa bertahan tanpa sedikitpun meneteskan airmata,apa benar-benar dia sama sekali tidak ingat pada hal yang telah menimpanya.
Tadi malam saat Tao sedang menginap dirumahnya,sebuah panggilan dari nomor unnie-nya namun dengan suara seorang namja tiba-tiba mengabarkan bahwa unnie-nya sedang ada disebuah klinik dalam keadaan sakit.Bersama dengan baekhyun dan appanya merekapun segera melesat ke alamat klinik.
Selama dalam perjalanan Tao berkali-kali berucap tak mengerti mengapa ada telepon mencemaskan itu padahal setahu dia kakaknya sedang ikut studytour ke pulau jeju,kakaknya memang berpesan bahwa dia tak mau diganggu telepon apapun dari rumah karena ingin sepenuhnya menikmati liburan terakhirnya di SMA.Namun kenyataannya telepon itu memang bukan hanya sekedar iseng dan yang lebih mengejutkannya lagi adalah pernyataan dokter di klinik itu bukan hanya tentang sakitnya minseok tapi ada hal yang lebih serius.
“Saya sudah menghubungi polisi dan mungkin ada baiknya hal ini perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut di rumah sakit” terang dokter itu.
Sebelumnya dokter itu bilang bahwa dia menemukan minseok terbaring dibangku tunggu kliniknya dalam kondisi pingsan dengan kemeja dan rok yang telah dirobek yang ditutupi hoodie besar.
Meski akhirnya hasil pemeriksaan menyatakan bahwa minseok tak mengalami segala bentuk kekerasan fisik ataupun seksual seperti yang ditakutkan,namun berita tentang peristiwa itu terlanjur menyebar luas dan berkembang liar tak terkendali.
.
.
“Apa kamu tau? dia memang sengaja tidak ikut studytour untuk menemui namjachingu-nya namun namjachingu-nya malah tega melakukan hal mengerikan itu padanya.
“Ah..benarkah? aku nggak menyangka minseok-ah yeoja seperti itu”
“Siapa yang menyangka nama besar keluarga bisa menjamin perilaku seseorang”
“Apa berarti selama ini sikap lembutnya hanya untuk menutupi perilaku aslinya”
“apa kalian bisa percaya jika keluarganya mengatakan dia dirawat dirumah sakit karena sakit pneuomia bukan untuk mengantisipasi kehamilan yang bisa saja terjadi”
“aku bersumpah tidak akan mau lagi berhubungan dengannya”
“biarpun keluargaku tak sekaya keluarganya setidaknya orangtuaku tak harus menanggung malu karena perilaku putrinya”
Tao mungkin punya kekuatan untuk menjambak rambut semua yeoja yang menggunjingkan hal tak benar tentang kakaknya itu dan mungkin dia akan benar-benar melakukannya jika baekhyun tidak terus-terusan mencegahnya dan mengatakan tindakannya justru akan membuat masalah jadi lebih besar.
“Aku tak mengerti apa salah kakakku pada mereka,bahkan tak pernah sedikitpun kudengar kakakku bicara buruk tentang mereka tapi mereka seolah ingin memakan kakakku hidup-hidup” tangis Tao frustasi pada baekhyun,bahkan kakaknya memilih diam tanpa mau menjelaskan yang sebenarnya terjadi.
“Tao-ah,apakah kamu percaya padaku? meski hanya kamu seorang,itu cukup buatku dan aku takkan peduli apapun yang dikatakan orang lain” ucap unnie sungguh-sungguh
Keluarga Tao memang memutuskan untuk tidak melanjutkan kasus hukumnya demi menekan berita yang beredar yang akan berpengaruh pada nama baik keluarga hwang.Tapi setelah dua bulan lebih peristiwa itu berlalu semua tetap tak bisa kembali seperti semula,pandangan yeoja di sekolah seakan menempatkannya sebagai seorang putri yang sedang memakai tiara palsu setelah tiara aslinya dia biarkan jatuh dan dirusak oleh seseorang.
“Kalo begitu aku akan cari namja itu dan akan kubawa dia dihadapan semua orang bahwa unnie memang tidak bersalah”
“Mwo?apa maksudmu Tao-ah?”
“Bukankah dokter itu bilang dia sempat melihat seseorang berseragam Daeshin”
“Tao-ah apa maksudmu,kamu ..” bahkan polisipun belum bisa menyelidiki langsung ke SMA Daeshin saat kasus itu dihentikan.
“ne,baekhi..aku akan kesana..biar kucari sendiri siapa dia”
flashback off..
.
.
SMA Daeshin di jam yang sama..
“Hyung!” panggilan Tao di tengah hiruk pikuk kafetaria agak sedikit menarik perhatian sebagian besar siswa apalagi saat dengan santainya dia duduk diantara para namja kelas tiga itu.
“Hyung,boleh’kan aku makan bersama kalian?” tanyanya meski lagi-lagi dia hanya dicuekin.
“Tao-ah bagaimana hari pertamamu,apa kamu suka pindah disini?” tanya Lay ramah.
“Aku belum terlalu kenal temen sekelasku kayaknya mereka tidak terlalu suka ada siswa baru” jawabnya sambil menyendokkan makan siangnya.
“oh jadi ini teman sekamarmu ya,kris? annyeong,chanyeol imnida?” sapa sahabat kris lainnya tak kalah ramah dan taopun berkenalan dengan semua teman kris di meja itu.
“jika kamu belum ada teman kamu bisa maen bareng kami,setiap makan siang kamipun selalu ada di meja ini”
“jjinja? gomawo,hyung? kalian sangat baik padahal kita baru saja kenal” Tao sedikit terharu.
“Aish..ternyata anak ini sangat manis” kata chen.
“Sunbae..harusnya kau panggil kami sunbae,biar bagaimanapun kami ini satu tingkat diatasmu” Kris berucap mendadak.
“Wae?bukankah hubungan kita lebih dari itu,kita bahkan menghabiskan malam dalam satu kamar” sebuah jawaban yang membuat chen tertawa renyah.
“Benar,panggil saja kami begitu,abaikan kata-katanya” sahut Chanyeol.
Setelah Tao tak berselang lama muncul lagi seseorang datang memakai baju bebas dengan semangkok sup lalu duduk bersama mereka.Dia sepertinya sedang sangat kelaparan dan langsung menyeruput soupnya tanpa memperhatikan sosok asing dimejanya.
“nuguseyo?”tanyanya yang baru mengangkat wajahnya setelah menghabiskan setengah isi mangkok.
“teman sekamar kris yang baru”
“Ahh..selamat datang murid baru” sapanya lagi-lagi ternyata orang yang sangat ramah.
“Kamu bolos lagi,lu?” tanya Kris.
“Ani,bukankah belajar tidak harus di sekolah,sebentar lagi kita akan keluar dari sekolah ini dan jadi bagian dari masyarakat,jadi mulai sekarang kita harus mulai bersosialisasi.
“Lu,kau yakin kau tidak overdosis sesuatu tadi?” tanya Chanyeol.
“ya,sejak kapan kamu mendadak dewasa gini?” giliran chen yang dibuat heran.
“aku perlu bersikap dewasa mulai sekarang,chen” entah kenapa mendadak suasana serius dihadirkan dari wajah Luhan.” mungkin aku perlu jujur pada kalian semua karena selama ini kalianlah keluarga bagiku..” kata-kata menggantung Luhan mulai menarik perhatian orang dimeja itu tak terkecuali Tao,hanya Kris yang tetap lebih perhatian pada makan siangnya.
“Apa kamu buat masalah serius,Lu?” tanya chanyeol menebak-nebak,apa dia kelewatan memukuli orang sampe mati di salah satu perkelahiannya.
“Ne..tapi aku tak mau menyebutnya sebagai masalah”
“ Lalu apa? jangan buat kami jadi penasaran gini,lalu apa yang bisa kami bantu untukmu?” tanya lay.
“aku akan jadi bagian dari masyarakat lebih dulu dari kalian semua..sebentar lagi aku akan segera jadi appa.”
“MWO?!”
“ne..aku tadinya tak ingin bercerita ini pada kalian tapi..ada seorang yeoja yang mengatakan sangat suka padaku,sebenarnya aku ingin menolaknya tapi dia sangat manis yang bisa membuat namja manapun tertarik padanya lalu kami berjanji untuk menghabiskan waktu hanya berdua selama beberapa hari..”
“Apa itu kejadiannya waktu kamu hilang dari dorm selama seminggu”tanya chen dan Luhan mengangguk.
Mendadak Tao seperti tergugu.”Unnie!”pelan bibirnya mengucap.Krispun sedikit melirik padanya
mata Luhan yang selalu cemerlang berbinar seperti sedang mengundang mendung,pandangannya kosong demi menarik lagi kenangan.
“tapi setelah itu makin lama kami jarang bertemu..bukan aku yang sengaja menghindarinya,aku takkan jadi namja sebrengsek itu tapi dia yang bilang sendiri ingin break sementara karena ingin lebih serius belajar untuk lulus sekolah..”
“Jadi dia satu angkatan dengan kita” Chanyeol giliran bertanya,Luhan mengangguk lagi.Makin bertambah rasa gugup Tao
Luhan menarik nafas sejenak.”Kupikir aku telah diputuskan tapi kemarin dia tiba-tiba datang menemuiku di net cafe,penampilannya tampak berantakan tapi dia tetap manis di mataku,sambil menangis dia bilang telah tujuh minggu mengandung anakku,dia sangat takut,orangtuanya pasti akan mengusirnya dan takkan lagi menganggapnya sebagai anak jika tau ini,dia juga takut untuk membunuh nyawa yang sudah jadi satu bagian dengan jiwanya.Dia menanyakan padaku apa yang harus dia lakukan,jika aku tak menginginkan ini dia bilang akan pergi bersama aegya-nya karena menurutnya ini jalan yang terbaik bagi semuanya.” sekarang Luhan mulai terisak.
“La..lu apa kamu yang akan lakukan sekarang?” tanya chanyeol berhati-hati tak ingin menambah luka sahabatnya.
“tentu saja Aku akan berusaha menjadi appa yang baik tapi yang takutkan adalah fisik yeojachingu-ku lemah sejak kecil, aku takut dia tak cukup kuat melewati ini..terlebih sekarang aku hanya seorang pelajar..aku takut jika aku belum cukup kuat sebagai namja untuk melindungi dan menjaga mereka,untuk mencari uang demi membeli susu dan biaya periksanya setiap bulan,aku….” Luhan menenggelamkan wajah dimeja dan terdengar makin terisak.
Teman-temannyapun seperti ikut terlarut dalam kesedihan.Kris yang telah menandaskan makan siangnya mendengus.
“Lu!………berhentilah bercanda dengan masalah seserius itu!”
suara isakan itupun seketika berubah jadi gelak tawa saat Luhan kembali mengangkat wajahnya.
“Omo! lihat wajah kalian?” Luhan terbahak makin keras.”Aah lihatlah!anak baru sampai menangis.Daebak!kurasa aku memang berbakat jadi pemain drama”
“Lu,bisa-bisanya kamu..” chen menahan marah.
“Siapa suruh kalian gampang dibodohi?” Luhan bergegas membenahi alat makannya.
“Kamu mau pergi lagi?”tanya kris.
“ne,siang ini aku ikut kejuaraan game online,jika menang nanti malam akan aku bawakan ddeobokki buat kalian semua” ucapnya sambil bergegas pergi.
“Coba lihat? bahkan seorang ketua OSIS tak bisa hanya mengatur temannya sendiri!” mendadak muncul Suho __gk tau kenapa aku bikin dia satu-satunya personil exo yg antagonis_
“ hufh..mulai lagi!” dengus Lay bosan.
“Yah,suho!berhentilah bersikap konyol dan kekanak-kanakan,jangan memulainya dengan kami” chen ikut bersuara.
“Apa aku berbicara pada kalian? aku cuma mau bertanya seberapa bertanggung jawabnya ketua OSIS baru kita?”
Chanyeol yang sudah tidak tahan refleks berdiri,satu pukulan mungkin akan membuatnya jera,pukulan yang tidak juga dia bisa berikan selama ini dan kali inipun sepertinya akan luput oleh tatapan mencegah kris.
“Jika kamu sebegitu inginnya posisimu dulu temui saja ayahku,bilang padanya kamu ingin jadi anak laki-lakinya karena dia,bahkan akupun pasti akan sangat senang sekali tapi apa kamu mau merelakan statusmu sebagai pewaris jaringan pusat perbelanjaan di korea lepas? jangan egois dan pilihlah satu?” ucap Kris lalu mengabaikan suho dan perhatiannya tertuju lagi pada korban paling berhasil Luhan yang masih berusaha meredakan kesedihannya,kris menyobek banyak-banyak tisu di meja dan memberikannya pada Tao.
“Berhentilah menangis,sebentar lagi pelajaran akan dimulai!”
.
.
.
( sebuah catatan: saat menulis ff ini tiba2 muncul berita kris akan keluar dari exo yang membuatku sangat shock__Puter lguny beast__ terus ada berita lagi yang bilang Tao satu2nya member exo yg menganggap keluarnya kris sebagai pengkhianatan __padahal kalian tokoh utama di ff ini, jadi biar kuanggap Tao yang sangat menyayanginya gegenya berubah benci karna saking kecewanya *pemikiran pribadi*
Dan daripada bikin sakit kepala karena mikirinnya dan sebagai bentuk rasa salutku pada kebersamaan mereka ber-12 selama ini aku akan berusaha merampungkan ni ff *berdasarkan mood yang ada juga sih )