Disclaimer: Cerita dibawah ini hanya fiktif belaka.Apabila ada persamaan nama,tokoh,tempat,maklum saja namanya juga fanfiksi :D
Pukul tujuh malam Kris akhirnya bisa menyelesaikan semua pekerjaan kasar yang harus dia selesaikan di hari itu,sisanya masih ada dua hari lagi dan lima hari lagi untuk pelajaran tambahan sebelum dia sepenuhnya menikmati liburannya.
Bukan pulang ke rumahnya,Kris lebih memilih mampir ke kamar asrama-nya.
“Benar! saat ini dia adalah namja,apapun yang terjadi!”.
Sebelum masuk,seperti biasa Kris merasa perlu merapalkan sebuah sugesti pada dirinya sendiri.Namun saat pintu terbuka dia justru tak mendapati orang yang menjadi sumber semua kekhawatiran dan kebingungannya.
Tadi siang dia melihat Tao yang sedang ikut kegiatan liburan ekskul Taekwondo.Tapi mungkinkah karena itu dia belum kembali,rasanya tidak mungkin jika dia kembali jadi korban pembullyan.Krispun memilih untuk menunggu sebentar di kamar itu.
“Ck,Kenapa aku jadi bersikap seperti bapak-bapak begini!” keluh Kris,bingung dengan yang sedang dia rasakan.
Usai mencuci muka,Kris penasaran soal keberadaan Ace.boneka alpaca-nya yang tidak ada di tempat tidurnya.Dia melongok ke kolong ranjang,bisa jadi terjatuh tapi ternyata tidak ada disana.Makin bertambahlah rasa penasarannya,diapun segera mencarinya ke semua sudut kamar hingga akhirnya menemukannya didalam lemari penyimpanan bersama dengan boneka panda.Namun ada yang aneh menurutnya melihat keadaan di dalam lemari yang mirip sebuah tempat persembunyian.Disana selain boneka,dia dapati ada selimut dan bantal.
“Aneh sekali! apa mungkin Tao tidur disini?” gumamnya.
Bertepatan dengan itu kebetulan Tao pulang.
“Hyung!”
“oh kau sudah pulang! aku cuma ingin mampir kesini” kris telah menutup lemari penyimpan dan langsung bersikap sewajar mungkin.
“apa kau baik-baik saja tinggal sendirian selama liburan ini?” Kris tiba-tiba bertanya saat Tao sudah selesai cuci muka dan ganti baju.
“eng…iya baik-baik saja.kenapa Hyung tanyakan itu?”
“bukan apa-apa.tidak usah kau pikirkan” balas Kris kemudian meskipun dia merasa ada yang sedang Tao sembunyikan.
Karena lagi-lagi terjebak dalam kecanggungan yang menjadikan
suasana kamar hening,akhirnya Kris memutuskan pulang.Tapi sebelumnya dia
meninggalkan bungkusan kue panda bikinan ibunya,sama juga yang diberikan untuk
teman lainnya sekedar pengganjal perut kalo-kalo mereka kekurangan makanan
selama liburan ini,Luhan terutama,tapi untuk mereka yang diberikan adalah hasil
karya adiknya dan Minzy
“Hyung!” Tao tiba-tiba memanggil saat Kris siap beranjak dari
kamar itu.”Tak bisakah kita bersikap biasa seperti dulu lagi?”
“Bisa,tentu saja,selama kau selalu bersikap sebagaimana
wajarnya namja dan segera menyelesaikan urusanmu disini!”.Jawaban lugas Kris
menutup percakapan diantara mereka.
Namun entah kenapa masih saja ada hal yang mengganggu
pikirannya,saat langkahnya hampir tiba di pintu gerbang_ada kelonggaran selama
liburan,jadi selama itu titian pohon cherry blossom akan lebih sering
menganggur_,Kris memilih kembali lagi dan mendapati isi kamar yang telah kosong
dengan lampu yang masih menyala.Mengikuti insting,Kris segera membuka lemari
penyimpanan dan benar saja dia mendapati badan jangkung Tao menyesaki di
dalamnya.Kepalanya tertunduk bertopang boneka pandanya yang diletakkan
dilututnya yang tertekuk,sementara ace tampak terhimpit di perutnya,seolah
mereka dianggap teman berbagi kesengsaraannya.
“Apa yang kau lakukan? kenapa kau bersikap seperti orang
dianiaya begini!”
Suara datar itu segera mengejutkan Tao yang hampir tertidur
karena kelelahan oleh kegiatan di siang harinya.
“Keluarlah! Bukankah sudah kubilang jika ada yang mencoba
membully-mu,laporkan!” Kali ini Kris bicara sambil menarik lengan Tao keluar
tapi empunya justru memilih bertahan.
“Justru ini karena hyung!”
“Apa maksudmu?katakan lebih jelas!” Kris berkeras tetap
menariknya dan tentu saja Tao kalah kuat.
“Kalo saja Hyung tidak mendapat nilai paling jelek,hantu guru
itu takkan datang menggangguku!!”
“Hantu guru apa?!!”
.
.
.
.
Chanyeol ^^
Malam beranjak larut,kantukpun pasti sudah mewabah ke segala
penjuru,demikian juga Seungyoon,seharusnya dia sudah tidur nyaman memeluk
gulingnya,tidak,bahkan seharusnya dia sudah ada di kamar miliknya sendiri,bukan
harus menghadapi teman sekamar yang cerewet,yang bahkan membuatnya terlambat
naik bis terakhir yang mengantarnya pulang,jauh dari yang namanya park Chanyeol
dan segala hal merepotkan di tempat bernama Daeshin untuk sementara waktu.Namun
tampaknya harapan sederhana itu masih sulit terwujud bagi Seungyoon.
“Sudah ku bilang nadanya salah! apa kau ini sudah nggak bisa
main gitar lagi!? apa jarimu sudah tak berfungsi lagi?”
Sumpah! bagi Seungyoon,kelakuan Chanyeol bisa lebih parah dari
yeoja yang sedang PMS.Contohnya yang terjadi malam ini.Harusnya malam ini dia
pulang tapi dicegah Chanyeol yang ingin mereka terlebih dulu latihan lagu yang
baru Chanyeol ciptakan,sehingga sesudah liburan mereka bisa langsung merekamnya
lalu beradu untung mengirimkannya ke label musik.Karena kurangnya
konsentrasi,Seunghyun tak bisa-bisa memainkan part yang menjadi bagiannya bahkan
dia sampai harus membatalkan kepulangannya,ditambah kantuk yang mulai
menyerang,malam itu Seungyoon memutuskan tak bisa memainkan lagu Chanyeol.
“Sudahlah,aku ngantuk” Seungyoon langsung ambruk di ranjangnya,menarik
selimut dan menutup kepalanya dengan guling.
“Kau ini,benar-benar..” Chanyeol yang kesal menendang-nendang
ranjang Seungyoon tapi dia tetap tak bergeming.Namun tetap saja Seungyoon tak
bisa tidur karena hadirnya suara berisik lain yang sangat
mengganggu.Kedengarannya seperti ada orang memukul-mukul benda keras.
“AAKH..tak bisakah aku tidur tenang semalam saja!” Seungyoon
kembali bangun,mengira Chanyeol-lah pelakunya tapi yang ada dia sedang berada
di dekat jendela dan melongok keluar.
“Kris-ah! apa yang kau lakukan disitu?!” tanya temannya
itu.
Penasaran membuat Seungyoon mengikuti Chanyeol,pertama yang dia
dapati adalah gelap pepohonan,hingga perlahan lewat bantuan pancaran lampu taman
dia melihat sosok yang sedang duduk di dahan pohon.Makin memfokuskan
mata,Seungyoon tahu itu memang kris dan yang menjadi sumber berisik itu.
“Sedang apa dia? mengumpulkan kayu bakar?” bisik Seungyoon
asal.Bukannya dijawab,yang ada dia malah disikut Chanyeol karena membuat jendela
jadi sesak karena kehadirannya.
“Apa sampai semalam ini ‘kerja paksa’mu belum selesai?” lanjut
Chanyeol meski belum ada satupun jawaban yang didapatnya.
“Kris-ah!mumpung kau di situ,bisakah kau potong juga dahan yang
ini,aku tak bisa melihat pemandangan dari kamarku!” Satu lagi suara hadir
mengganggu pekerjaan Kris.Kali ini datang dari jendela yang berbeda.
Wajah Luhan muncul di bingkai jendela.Wajah yang sebenarnya
paling tak ingin Kris lihat,sambil mengunyah cookies pemberiannya,jadi diapun
juga Kris abaikan.
“Kris-ah! ayolah! bukankah kita teman?!” rayu Luhan.
“Jangan! Kris-ah! jangan dengarkan dia! aku masih ingin melihat
bunganya mekar sekali lagi saat kita lulus nanti!” Kini suara Lay ikut
muncul.
“Kenapa kau bersikap mellow kayak yeoja begitu?!” sergah
Luhan.” Ayolah,Kris-ah,kita sahabat baik’kan?” rayuan Luhan makin menjadi.
Hantaman golok pada dahan terhenti.Satu-satunya alat yang bisa
Kris temukan di gudang peralatan.
”Sahabat baik,huh? kau pikir karena siapa aku harus bersusah
payah begini?! karena ada orang yang isengnya kelewatan dan bilang jika di pohon
ini ada arwah guru dari zaman choseon!” Ucapan Kris segera membawa perubahan di
mimik muka Luhan.Lay yang juga paham permasalahannya segera memberi tatapan yang
seolah bilang.
“pembalasan untukmu sepertinya sudah tiba”
Flashback..
“kau bilang kau akan bersikap selayaknya namja,tapi kenapa
kau bisa percaya hal bodoh seperti itu!?” sergah Kris usai Tao menceritakan
semuanya
“Aku semula juga berpikir tak ada tapi tiba-tiba tengah
malam kaca jendela pecah begitu saja!”
“Itu cuma karena angin kencang dan membuat dahan menghantam
kaca…”
Lebih lanjut Kris bahkan menceritakan soal kepindahan teman
sekamarnya dulu.Tak ada peranan hantu apapun,tapi karena ayahnya terlanjur malu
dengan kelakuan dan prestasi anaknya dan akhirnya lebih memilih mengirimkannya
ke nenek-kakeknya di pedalaman desa.
“Baik! akan kubuktikan hantu guru atau apapun itu memang
tidak ada!”
.
.
.
.
“ Itu..kau tahu’kan aku cuma bercanda”
Pembelaan Luhan tak di dengar Kris yang mulai lagi mengayunkan
goloknya.
“ Tapi sepertinya sekarang kau lebih perhatian sekali dengan
Tao yang baru sebentar jadi teman sekamarmu lalu lupa pada sahabatmu tiga tahun
ini!” sindir Luhan
“Lu!Apa kau tahu? kau jadi makin mirip yeoja yang cemburu kalo
begitu" ejek Chanyeol dari jendela seberang.Sendirian,karena Seungyoon sudah
balik tidur,tak mau terlibat pertengkaran di intern geng serigala.Sementara
Luhan memilih untuk tak mempedulikan tingkah menyebalkan Chanyeol.
Ayunan golok Kris terhenti lagi.
“..Setidaknya dia lebih baik! Dia bukan orang yang bilang
sahabat tapi disaat temannya jadi pecundang dia malah memilih untuk berada di
posisi teratas!” balas Kris,balik menyindir dan seakan ingin menyuarakan isi
hatinya yang sebenarnya.
Sejenak Luhan tampak tak percaya mendengar balasan Kris.
“ Apa maksudmu ini tentang ujian kemarin?” tanya luhan tapi tak
dijawab Kris.” Mana aku tahu kalo kau bakal membuat nilaimu seburuk itu ,aku
tahu kau tak sebodoh itu.Waktu ujian aku juga mencoba membagi jawabanku pada
kalian semua tapi sepertinya mereka tak butuh dan kaupun tak mempedulikanku!
jadi kenapa sekarang kau menyalahkanku?!”
Luhan bermonolog karena Kris sama sekali tak
mempedulikannya.Luhanpun menghela nafas,menatap cookies yang tadi dia
makan,ingat alasan dia mampu bertahan tiga tahun ini,salah satunya karena
kebaikan temannya itu ,contohnya saja cookies itu.
“..Akupun sebenarnya bukannya ingin menjadi sok pintar dari
kalian atau siapapun,kau pikir aku mau cuma berkencan dengan buku-buku
pelajaran itu setiap malam ?aku hanya sadar sebentar lagi kita akan lulus dan
aku punya deadline.Jadi disaat kesempatanku benar-benar hilang,aku bisa
manfaatkan itu atau setidaknya itu sedikit kebanggaan yang bisa kubawa
pulang.”
Dalam diamnya,Kris paham semua Luhan katakan.Keberadaannya tiga
tahun disini hanya mendapat restu setengah hati dari keluarganya,terlebih
ibunya,Kris melihat sendiri di setiap kali ibu Luhan datang menengok lalu
mengajaknya dan lainnya makan di restoran berkelas yang tak pernah dia dan
teman-temannya tolak karena terlalu sayang.Bagaimana ibu Luhan bercerita sepinya
rumah ditinggalkan anak-anaknya padahal dia punya tiga orang putra_yang
merupakan sebuah kemewahan sementara ibu-ibu yang lain cuma memiliki satu_ dan
itu merupakan paksaan halus agar Luhan mau pulang namun tak pernah berhasil.
Dari Lay yang notabene teman sekamar Luhan,dia mendapat cerita
menarik lainnya.Selama di korea dia tak pernah sepeserpun menggunakan uang yang
dikirimkan orangtuanya.Bisa jadi karena harga diri dan janji pada dirinya
sendiri untuk mulai menapaki jalannya sendiri tanpa kekayaan dan pengaruh dari
nama besar keluarganya.Sama seperti yang ditempuh dua kakaknya.Itulah kenapa
Luhan selalu tampak orang paling sibuk diantar yang lainnya dan sering
menghilang dari asrama.
Kris juga tahu soal deadline yang Luhan maksudkan.Ayahnya
memberinya waktu tiga tahun untuk Luhan berjuang dengan mimpinya.Selama ini
bukannya Luhan tak berhasil.Dia sukses menjadi kapten klub sepakbola dan membawa
Daeshin memenangi banyak trofi kejuaraan,hingga ada beberapa anggota klub yang
dipanggil untuk menjadi pemain timnas korea junior melewatkan Luhan karena
status kewarganegaraannya.Luhanpun pernah beberapa kali mendapat panggilan
seleksi dari tim sepakbola profesional tapi sayangnya dia tak pernah
beruntung.Di satu kesempatan dia sedang cedera,di kesempatan lain dia harus
berlapang dada karena punya pesaing-pesaing yang berat.
Krispun kembali sadar.Nilai ujian itu memang karena
kebodohannya sendiri yang tak bisa menyikapi perasaan bingungnya kala itu.
“Aigo… di suasana begini harusnya ada alunan
biola.Mengerikan sekali malam-malam begini harus mendengarkan dua namja saling
curhat.Luhan-ah! Kris-ah!seharusnya kalian pergi ke guru konseling atau perlukah
kucarikan alamat psikolog kompeten yang bisa mendengarkan suara hati kalian?
Untung saja ini liburan jadi aku tak perlu malu sebagai teman kalian.” Suara
berbeda muncul dari jendela lain.Tampak wajah Chen di sudut
jendelanya,menandakan dia merayap dari ranjangnya,terlalu malas bangun untuk
ikut mengintip apa yang sebenarnya terjadi di luar.
KRAKK…
Hampir bersamaan dengan itu,pekerjaan Kris menuai hasil.Tanpa
diduga dahan besar itu runtuh dan mengejutkan seseorang yang kebetulan lewat di
depan asrama.
“YA!! apa yang kalian lakukan diatas sana! dan siapa
yang sudah memotong pohon tanpa izin malam-malam begini!”
Serentak jendela-jendela itupun menutup meninggalkan Kris
sendirian diatas pohon.Benar-benar kesetiakawanan yang patut dibanggakan.
“Ya!!Lagi-lagi kalian!” suk jin,yang kebetulan piket
memergoki mereka.
Krispun melompat turun saat lampu senter menyorot ke atas
pohon.
“YA!! katakan nama kamu dan kelas berapa?” Pertanyaan
itu justru membuat Kris segera berlari,menyadari jika dirinya belum dikenali
karena berdiri mempunggungi gurunya yang sepertinya juga punya masalah mata.Tak
mau lagi menambah daftar masalahnya lagi.
.
.
.
.
.
Kediaman keluarga Han.Malam yang sama,jam
berbeda..
“Kai-ah! Pasti kau’kan yang menyembunyikan hape-ku?”
Tuduhan langsung Baekhyun tujukan pada Kai yang sedang sibuk
membantu ibunya menyiapkan makan malam yang sedikit spesial.Katanya untuk
merayakan kemenangannya tadi siang sekaligus pesta penyambutan Sehun.Kai yang
sibuk menata piring di meja makan hanya mengedikkan bahu cuek.
Baekhyunpun berbalik dan mulai sibuk lagi menyibak bantal sofa
bahkan karpet,mencari sampai sudut-sudut namun hape kesayangannya itu tak juga
ketemu setelah sempat dia melalaikan keberadaan benda itu sejak tadi
siang.Karena asyik nonton drama hingga ketiduran lalu dibangunkan ibunya untuk
mandi sore dan menghabiskan waktu hampir satu jam dengan bermain busa saat
berendam.Saat dia sudah kembali rapi plus wangi, dia mendadak merindukan
hapenya itu karena dia ingin bersosmed-ria untuk kepoin liburan teman-temannya
sementara diapun juga perlu meng-update liburannya sendiri.
“Eomma! apa eomma lihat ha..?” tanya
Baekhyun yang tak juga menemukannya.
“Kalo cari barang yang bener! pakainya mata jangan mulut!” Sela
ibunya lembut mendengar putrinya mencari sambil terus mengomel tak jelas.
Makin mengesalkan bagi Baekhyun,kalimat terakhir ibunya ikut
ditirukan adiknya,membuat tangan Baekhyun gatal ingin menghadiahi kepala Kai
satu pukulan.Tapi belum juga niatnya terlaksana,perhatiannya teralih oleh bunyi
telepon rumah.Ibunya bergegas mengangkatnya dan Baekhyunpun bisa kembali
menjalankan niatannya.
“kenapa,noona? aku nggak bicara salah’kan!?” Kai tentu
saja mengelak dengan memegang tangan Baekhyun yang hendak menjitak
kepalanya.
”Ayolah,noona!aku’kan cuma bercanda.Coba cari lagi di
kamar noona siapa tahu terselip disana dan biar aku bantuin cari lagi disini!”
senyum Kai makin bikin sebal Baekhyun tapi diapun tak juga berhasil mengingat
tinggi badan Kai yang melampaui dirinya,juga upaya defensifnya menghindari
pukulan.Saat ibunya menyuruh mereka untuk tidak berisik sementara dirinya
menerima telepon,Baekhyunpun menyerah dan menuruti pendapat Kai,siapa tahu dia
memang meninggalkannya di kamar.
“ Sehunnie! eomma-mu telepon!!Kai-ah! apa kau tahu Sehun dimana?”“Tadi sepertinya aku lihat ada di taman belakang,eomma” jawab Kai yang mulai bergerak membantu kakaknya mencari.
.
.
.
.
“Hyunie! apa lihat episode perdana drama tadi sore! Oppa kita memang daeb…!”
Suara histeris itu langsung terputus seiring Sehun menekan
tombol batal di hapenya,ralat,sebenarnya itu adalah hape yang Baekhyun
cari,Sehun mengambilnya setelah dia menunggu lama noona-nya itu lengah.Bahkan
untuk menggunakan dia perlu bersembunyi di belakang tanaman perdu di belakang
rumah.
“Sial,yang mana sebenarnya nomornya?” Sehun yang frustasi tanpa
sadar menggigiti kuku jempolnya.Alasan kenapa dia sampe mengambil hape itu
karena dia perlu menghubungi Tao.Dia tak pernah berani datang sendiri ke
rumahnya karena takut nenek Tao yang menurutnya sangat menyeramkan. Sementara
Sehun sudah lama lost contact dan Baekhyun mengaku tak punya nomornya dan itu
sebuah kebohongan karena waktu di bandara,Sehun mendengar sendiri Baekhyun
menyebutnya Tao.
Tapi kakaknya itu memang sangat pintar.Sepertinya dia sudah
mengganti nama kontak Tao dan menghapus semua riwayat telepon dan sms dari
Tao.Diapun sengaja memakai hape baekhyun,bukan miliknya,demi menghindari Tao
akan langsung menutup telepon begitu tahu dari dia,mengingat semua tingkah jahil
yang pernah dia lakukan pada Tao.
Sayangnya hampir separuh nama-nama aneh di daftar telepon dia
hubungi hasilnya nihil,yang ada kupingnya sakit mendengar suara cempreng khas
fangirl dari sebagian besar teman Baekhyun.Lalu dia mendengar bibinya
memanggilnya.
“Nde,imo..” Sehun beranjak bangun,kepalanya menyembul
dari semak tanaman.
“Sedang apa kau disitu?” tanyanya saat Sehun mendekat.
“ehm..itu tadi..sepertinya aku melihat serangga yang sangat
aneh tapi saat aku cari malah menghilang” Sehun terpaksa berbohong,dengan alasan
yang cukup aneh pula.
Tapi bibinya malah tertawa karena menganggap sikapnya sangat
lucu.Bibinya memberitahu ibunya marah-marah di telepon karena Sehun sangat susah
dihubungi dan tak pernah menghubunginya,padahal Sehun merasa dirinya baru juga
dua hari di korea.Sehun tak mau terus-terusan diperlukan seperti anak kecil dan
dia akan menjelaskannya di telepon.
Kai hanya menatap datar saat Sehun meletakkan hape kakaknya
begitu saja di sofa lalu bergegas menjawab telepon ibunya.Ada sedikit rasa kesal
melihat sikap Sehun itu,yang menyebabkannya jadi tertuduh dan hampir dihadiahi
jitakan.Tapi dia juga tak ingin melaporkannya ke kakaknya,karena tak mau melihat
kemurkaan kakaknya dan memancing terjadinya konflik lebih parah di malam yang
sudah disiapkan istimewa oleh ibunya.
“Noona! aku sudah menemukannya,hapemu masuk ke bawah
sofa!”Kai naik ke kamar Baekhyun.Diapun melakukan sebuah white lie
.
.
.
.
.
Dering pelan handphone membangunkan tidur Tao.Jam di hapenya
menunjukkan pukul setengah tiga dini hari sekaligus nama menelepon.
“Unnie!? ada apa? kenapa jam segini masih belum tidur?” tanya
Tao pelan,masih didalam selimutnya.
“Aku tidak bisa tidur,Tao-ah,karena kau tidak pulang aku jadi
benar-benar kesepian”
“Unnie jangan begitu,aku saja tak pernah bilang begitu saat
unnie sangat sibuk dan meninggalkanku sendirian dirumah” balas Tao,yang membuat
orang di seberang telepon tersenyum.
“Apa disana begitu menyenangkan,Tao-ah? ceritakan padaku! kau
tau’kan besok libur,jadi aku bisa mendengarkan sepanjang apapun!”
Hening sejenak.
“……Aku menyukai seseorang,Unnie!…Unnie!” panggil Tao ketika
kemudian yang didengarnya hanya senyap.
“Omo..tao-ah,ternyata disana kau benar-benar berselingkuh!”
Suara Minseok berlagak histeris.
“Unnie!!” pekik Tao namun segera meredamnya,kepalanya tertoleh
pada ranjang di seberang sana,tepatnya mengamati seseorang yang tertidur merapat
ke sisi tembok sementara di sisi luar ranjangnya di taruh dua guling
besarnya,sepertinya sangat pulas ditandai dari suara dengkur halusnya yang
terdengar setelah beberapa jam sebelumnya sangat gelisah saat mencoba
tidur.”…Akan aku tutup kalo kau bicara begitu” rajuknya yang dibalas tawa
diseberang.
“Seperti apa dia?”
“Ehm?”
“Aku ingin tahu seperti apa orang yang bisa membuat
yeodongsaengku ini jatuh cinta?”
“Dia…”Sekali lagi,dari balik selimutnya Tao menoleh pada
punggung Kris yang akhirnya memilih tidur di asrama,memastikan jika memang dia
sudah pulas tertidur dan tak mendengar suara berbisiknya.
“Dia itu sunbae-ku disini..”
“ senior di pelatihan bela dirimu?” Sela Minseok.
“I..iya,seperti itulah” Tao terpaksa berbohong,karena yang
diakuinya pelatihan itu kegiatan diluar sekolah sementara dirinya masih belajar
di sekolah putri berasrama.
“Teruskan lagi?” pinta Minseok makin bersemangat.
“Dia…meski sikapnya sangat kaku dan jarang tersenyum tapi
sebenarnya dia sangat baik..” ucapnya sambil mengenang kebaikan Kris yang sangat
kentara padanya,terakhir dia mau bersusah payah dan berani menanggung resiko
memotong dahan pohon warisan sekolah untuknya meski sebenarnya Tao tahu dia
pasti sudah lelah.
“Dia itu…menurutku….jika diumpamakan dia mungkin seperti
seorang leader karismatik dari boyband sangat terkenal” Tao bicara seperti itu
mengingat Kris seorang ketua OSIS dan juga pimpinan gengnya meskipun tak jarang
diapun jadi bahan bully-an teman-temannya.
“Oh ya?!”
Tao merasakan ada antusiasme dalam suara kakaknya yang memang
seorang fangirl.
“Lalu kapan kau akan mengungkapkannya ke sunbae-mu itu?”
“Eh?”
“ Apa kau menunggu sampai selesai pelatihanmu!?
“Aku tak mungkin melakukannya,Unnie!”
“Kenapa?! ..aku tahu! pasti dia sangat populer dan juga disukai
banyak temanmu yang lain’kan?”
“Bukan begitu…maaf,Unnie,besok aku masih harus latihan dan aku
takut membangunkan teman sekamarku,jadi kututup dulu ya,cepatlah tidur,nanti kau
bisa sakit.bye,Unnie!” Tao terpaksa menyudahi percakapan saat mendengar
pergerakan di ranjang sebelahnya,yang ternyata Kris cuma ubah posisi.
“Oh,baiklah,sela..” Ucapan Minseok terhenti oleh bunyi
sambungan telepon terputus.”…mat tidur,Tao”
Kesedihan itu kembali membayang di wajah Minseok saat menoleh
ke ruangan sepi dari sofa di pinggir jendela,tempatnya duduk berbalut selimut.Ruangan yang jelas bukan kamarnya.
Memikirkan keadaan adiknya yang pasti lebih baik dari
dirinya.Minseok selalu merasa,meski tampaknya cengeng dan manja,adiknya akan
lebih mampu untuk lolos dari sangkar emas yang mengkungkung hidup mereka.Bisa
pergi ke tempat-tempat baru sekaligus bertemu orang-orang baru pula.
Dan Minseok merasa jahat sekali,disaat suasana sepi itu mulai
merambati perasaannya,rasa iripun mengikuti mengisi hatinya dan perang batin
yang terjadi cuma makin menambah kesedihannya.Kemudian dia teringat dua kartu
pemberian pengelola hakwon sebelum libur,katanya titipan dari dua orang berbeda
untuknya.Tangannya sudah meraih tas tempat kartu itu berada.Kartu dengan warna
berbeda yang sama sekali belum dia baca pesan di dalamnya namun dia tak jadi
mengambilnya dan memilih memandangi suasana lengang kota seoul pukul tiga pagi
dari jendela berembun bersama rembulan yang seperti dirinya.Sendirian menggantung tinggi di langit.
.
.
.
.
.
vi’s note :
kira-kira sampe sini ada yg bisa nebak apa yg terjadi sama mbak
Mimin-nya mas Luhan? :v
Ohya,ngomong-ngomong penduduk planet exo udah pada gede ya,para
mantannya saja sudah bikin lagu yang rate-nya M dan jelas bukan konsumsi aku
yang masih T gini :3
Aku jadi kangen mereka yang dulu,yang masih pake image innocent
TT_TT
#EXO-L gagal move-0n#
Jadi biarlah ku mengenang masa-masa itu dalam ff.
#EXO-L yg terjebak nostalgia#
Jadi kepikiran deh,jangan-jangan ff baru selesai saat mereka
dah punya cucu :v
moga-moga jangan y :D
Di part kemarin aku bilang ini harusnya part-nya chenhyun (?)
tapi harus mundur ke part selanjutnya,plus lumin juga ada,kayaknya sih.
cukup sekian dan pai-pai ^^