I write my life

I write my life,my imajination,my world

Jumat, 29 Juli 2016

Single Ville

 

apa jadinya jika para jomblo

memilih untuk hidup di pemukiman khusus mereka sendiri?

 

sebuah resensi novel karya Choi yun kyo

P1040932

 

Sinopsis:

Sesuai judulnya novel ini berkisah tentang sebuah cottage yang baru saja didirikan dan dikhususkan bagi para lajang yang ingin terbebas dari tekanan sosial masyarakat akan status mereka.

alone-hate-love-me-Favim.com-4068366

Di kloter pertamanya,kok berasa jadi jamaah haji(??),kalo disebut angkatan pertama jadi berasa sekolahan(?),yah,apapun sebutannya,ada enam orang yang terpilih untuk menghuni cottage dengan sistem teknologi yang serba modern yang dijamin mampu mengakomodasi semua kebutuhan seorang lajang.

Di antara mereka ada Hyeon Ah,seorang ilustrator buku lepas yang menyamar sebagai im seo yeong dan menjadi penghuni rumah nomor tiga,lalu Yun seong,seorang penulis buku yang menghuni rumah nomor dua.Kedekatan jarak rumah membuat interaksi diantara mereka lebih banyak terjadi,berawal dari kecerobohan Hyeon ah yang berlumuran cat merah datang mengagetkan Yun seong dengan muncul di pintu kaca rumahnya ,mengira Hyeon ah monster yang kerap menjadi tokoh fiksi di novelnya.

Apalagi ketika Hyeon Ah mendapat teror dari orang yang mengetahui dirinya bukan Im seo yeong,Hyeon ah menjadikan rumah Yun Seong sebagai pelarian meskipun Yun seong tipe penyendiri dan enggan berkehidupan sosial.Tentu saja Yun seong menganggap Hyeon ah tetangga yang sangat mengganggu.Namun seiring berjalannya waktu__sepertinya sudah tipikal sekali dan bisa ditebaknya,ya!__  Sifat Hyeon ah yang bersemangat dan ceria perlahan mampu membuka hati Yunseong dari trauma cinta di masa lalu.

Hyeon Ah-pun bukan berarti tak punya masalah cintanya sendiri.Alasan dia menyanggupi permintaan Im seo yeong asli untuk tinggal di Single Ville karena baru saja dia mengalami kegagalan rencana pernikahan yang dia impikan. Di Single ville pula dia akhirnya mengetahui alasan kenapa kekasihnya membatalkan pernikahan,dan itu erat hubungannya dengan penghuni rumah nomor enam,Jeong hyeok.

Sementara penghuni rumah nomor empat,Geon woo,sosok sebenarnya yang jadi peneror Hyeon Ah,dan merupakan keponakan pemilik Single Ville,Mi in,yang juga penghuni rumah nomor satu,ternyata erat sekali hubungannya dengan cinta Yun Seong di masa lalu.

Jadi apakah para lajang ini  tetap bisa pada komitmen mereka untuk menjadi seorang tuna asmara atau mulai percaya menemukan cinta sejati hanya masalah takdir yang perlu sabar ditunggu.

beautiful-black-and-white-boy-girl-Favim.com-4063500

 

My review :

 

Biasanya aku merasa enggan dulu jika melihat novel korea,bukan kenapa-kenapa,karena aku seorang kpoper,terpikir rasanya agak buang waktu buat baca sementara  drama korea sudah populer banget,lebih asyikan nonton.Winking smile

Tapi melihat judul novel kemudian sinopsis di belakangnya,timbul rasa penasaran,mungkin karena efek merasa senasib.oops!! Laughing out loud. Jadi kalo nggak salah inget,kayaknya ini novel korea pertama yang bisa ku selesaikan tuntas,terlebih kemarin juga ada libur panjang hari raya. Setelah ku baca,memang benar  tipikal drakor banget,ada cute meet-nya,para tokoh utama biasanya punya masa lalu yang  akan mempengaruhi alur cerita.para tokoh pendukungpun biasanya saling berhubungan satu sama lain seolah mereka berada dalam satu lingkaran takdir.karakter tokoh dan alur ceritanyapun sangat ‘korea’ banget, sehingga beberapa part mudah ketebak olehku,seorang drakor lover.Disinipun persoalan LaGiBeTe-pun diangkat dan aku masih dalam pihak yang kontra,apapun alasannya,karena itu jelas melanggar syariah. Dan ternyata nggak di Indonesia nggak di korea status single itu masih kerap didiskreditkan.

Tapi alasan aku me-review novel ini tentu bukan cuma membahas kekurangannya,kalo kurang bagus tentu aku nggak akan membacanya sampai akhir. Saat melihat karya drama dan novelnya, menurutku orang korea sangat pandai dalam memahami perasaan pribadi seseorang dan membawa itu ke dalam karyanya,penulis novel inipun jago merangkai dialog cerdas dalam mengungkapkan perasaan masing-masing tokoh sehingga aku sebagai pembaca akan mudah baper_sebenarnya sudah dari sononya_  dalam memahami hidup masing-masing tokoh, kita dipaksa memahami setiap alasan yang mendasari pilihan hidup Hyeon ah dan Yunseong. Dan rasanya tak salah jika sekali-sekali membaca ‘drakor’ sambil membayangkan  siapa artis korea yang tepat memerankan setiap tokoh dalam novel ^^

 

Quote fave :

 

- menyerahkan diri di bawah pengaruh perasaan yang membabi buta dan mempersembahkan nyawa serta jiwa ke tangan orang lain bukan hanya tindakan pembodohan,tetapi juga merupakan tindak kekerasan terhadap diri sendiri…(hal.17)

-Lebih baik hidup sendiri.Memberi pengawasan terhadap diri sendiri merupakan bentuk sikap mementingkan kepentingan orang lain….ia yakin suatu saat masyarakat akan memuji mereka, para lajang, yang entah sudah berapa kali melakukan pengorbanan dan memberikan banyak sumbangsih terhadap kehidupan seluruh umat manusia…(hal.17)

-Segalanya tidak lagi terlihat indah semenjak Hyeon ah terjun ke masyarakat dan bertemu begitu banyak orang kejam..(hal.21)

- Bagaimanapun kehidupan manusia itu selalu seimbang,ketika kita mendapatkan sesuatu,disaat yang sama kita harus melepaskan yang lain..(hal.43)

-Semakin tua,seseorang akan memiliki banyak hal yang dia khawatirkan….(hal.44)

-Yunseong berkata.” Seorang lajang seharusnya hidup mandiri,bukannya mengganggu kehidupan orang lain..(hal.73)u

-Melepaskan sesuatu memang lebih cepat daripada memilikinya…(hal.82)

-Aku sudah terbiasa dikelilingi oleh teman-teman yang cemas karena tak bisa menunjukkan kebahagiaan mereka.Entah itu mereka benar-benar iri dengan mereka yang masih melajang atau karena merasa iba.Aku juga sudah terbiasa diperlakukan seperti makhluk asing”…(hal.84)

-So yeong berhasil menghadapi pertanyaan,”Kenapa tidak menikah?” dengan memberikan jawaban dalam bentuk pertanyaan,”kenapa harus menikah?”.Dari berbagai alasan sederhana yang diberikan orang pada umumnya seperti “hanya karena semua orang juga menikah”.” karena kalau sendiri akan kesepian”, “karena setelah menjadi tua kita membutuhkan orang-orang yang akan merawat kita”.”demi keseimbangan finansial”, “karena ingin melahirkan anak” hingga alasan filosofis seperti “karena ingin memastikan bagaimana jika dirinya menjadi orangtua” atau ”karena ingin mencari kebahagiaan di dalam sebuah komunitas yang disebut keluarga”.

So yeong bisa menemukan semua alasan seseorang melajang untuk setiap alasan orang menikah.

“Aku hanya tidak ingin menikah saja,jadi aku tidak perlu mengikuti apa yang dilakukan orang lain….(hal.84)

-Yunseong adalah tipe orang yang berpikir akan semakin lebih baik jika seseorang tidak terburu-buru menilai orang lain secara sepihak, karena dunia ini adalah tempat orang-orang dengan mudahnya percaya dan melupakan berbagai macam hal..(hal 109)

-Hyeon Ah berpikir, bukankah umumnya semua hal akan menjadi semakin hambar seiring dengan bertambahnya umur kita? sama seperti percintaan. Sudah jadi takdir manusia untuk sering mengalami kegagalan dalam percintaan…(hal.131)

-Pikirkanlah apa yang tidak dapat kau lepaskan, serta apa yang bisa kau korbankan. Sebab, untuk memperoleh apa yang kau inginkan, kau harus segera melepaskan yang lainnya. Dan hal itu berlaku untuk semua orang, baik untuk yang masih lajang maupun yang sudah menikah.”…(hal 147)

-Cinta yang spesial biasanya memang seperti itu.Di mulai dari kebetulan sepele yang terjadi berkali-kali, hingga akhirnya semua berubah menjadi kebetulan yang dinamakan lingkaran takdir raksasa. Inilah yang nantinya akan menimbulkan benih-benih cinta antara seorang laki-laki dan wanita…(hal.190)

- ‘mencurahkan ketulusan hati akan menjadikan dirimu istimewa..(hal.192)

- “ya,benar, ternyata begitu.Kau tak pernah sekalipun mencintaiku, jadi untuk apa aku menanyakan ‘kenapa kau berubah’. “…(hal.237)

“Jangan lupakan aku.Meski aku melupakanmu, kau tidak boleh melupakanku. Ingatlah aku sebagai wanita yang sudah kau tipu dan hiduplah dengan perasaan bersalah selamanya..(hal.238)

- Kini semua hal yang tertangkap oleh pandangan mata Hyeon Ah terasa terbalik. Dilihat dari jauh semuanya tampak masuk akal, tapi begitu dilihat dari dekat semuanya tampak mengerikan…(hal.247)

- Yunseong berpikir,”mungkin aku sudah terlalu banyak menunjukkan sisiku yang lain padanya, lebih dari yang kubayangkan….(hal.254)

-Ketika Yun seong memikirkan pendapat bahwa ‘kita bisa mencintainya asalkan kita memahami orang tersebut’ , ia melihat hal itu hanya fantasi belaka. Apapun yang dilakukan oleh seseorang, jika ia tak dapat sepenuhnya mengerti kesepian yang melandanya,maka ia takkan bisa mengobatinya. Namun yang menakjubkan justru karena sulit dipahami,seseorang akan merasa cepat terharu jika orang lain memahami dirinya walaupun hanya sedikit…(hal 255)