I write my life

I write my life,my imajination,my world

Rabu, 31 Desember 2014

[resensi novel]recipes for a perfect marriage


 P1040249

mana yang lebih akan kau pilih?
antara menghabiskan seluruh hidupmu
dengan orang sangat kau cintai dan kau anggap cinta sejati selamanya bagimu
ataukah orang yang mencintaimu tapi kau justru tak mencintainya

  kalo dulu aku ditanya begitu aku pasti akan langsung jawab yang pertama,seluruh hidup itu menurutku waktu yang panjang dan buat apa kita mau menghabiskan hidup dengan orang tidak kita cintai,yah walaupun dia sangat mencintai kita.
  namun kalo sekarang vi pasti bakal mikir sangat panjang dulu sebelum mutusinnya,mungkin minta pendapat orang yang bisa mengerti betul masalah ini,atau mungkin cari kisah orang yang pernah ngalamin kejadian itu sendiri.salah satunya ya dengan baca buku.Yap!kali ini aku pingin meresensi sebuah novel terjemahan yang menurutku bagus banget mengupas persoalan ini.

Sinopsis:

  Awal kisah bermula dari seorang cewek,Tressa, yang tiba-tiba merasa ada yang salah dengan keputusannya menikah justru setelah pulang dari bulan madu empat belas harinya di karibia.Tiba-tiba saja dia merasa Dan,nama suaminya,tidak terlalu cocok untuknya.berkali-kalipun dia mencoba meyakinkan diri,dia tetap merasa Dan tidak nyaman sebagai teman hidup,menjengkelkan dengan semua kebiasaan buruknya dan membuat Tressa merasa kehilangan kebebasannya.
  Belum tiga bulan dia kerap sekali berteriak dalam hati.”sepanjang sisa hidup! aku tak sanggup menjalani ini sepanjang sisa hidup!”.Tressa bisa terhibur saat mengetahui fakta bahwa satu dari empat pernikahan berakhir dengan perceraian.
  Lalu Tressa mulai menilik balik semua keputusannya yang merasa telah menikahi laki-laki yang salah.Dia merasa ini bermula dari kenyataan bahwa dia dibesarkan secara liberal oleh seorang ibu single parent,dan melihat jalinan rumah tangga orangtua ibunya alias kakek-neneknya yang telah lebih 50 tahun menikah menjadi satu-satunya panutannya untuk belajar tentang cinta,dan dia kemudian merasa menikah adalah salah satu cita-cita terbesarnya.
      Awal pertemuannya dengan Dan adalah saat dia harus menghabiskan masa liburnya dengan terpuruk mengasihani diri didalam apartemennya setelah dia baru saja dikecewakan  seorang pria yang tressa merasa dirinya cuma dijadikan sekedar batu loncatan bagi ronan,si fotografer brengsek.Sebagai catatan tressa adalah seorang penulis kuliner top di new york dengan karier cemerlang,percaya diri melimpah,mapan tetapi melempem dalam urusan cinta.
  Kalo yang pernah baca novel romantis terjemahan pasti paham betul gimana proses umumnya part dimana si cewek sedang merasa telah melihat seorang prince charming yang memberikan tatapan seolah dirinya putri tercantik sejagad meski saat itu Tressa tampil berantakan dalam balutan piyama.Lalu dengan mudah cinta itu datang.
  Tressa merasa baru tiga bulan namun Dan sudah melamarnya.Diusianya yang 38_wah kalo disini sudah berumur banget ya,namun menurutku gambaran dalam novelnya seolah Tressa masih paruh 20-an__ belum pernah ada yang mengajaknya menikah dan merasa takkan ada lagi yang akan mengajaknya,tressapun menerima lamaran itu,dan meski sebaik apapun Dan,dia tetap sangat jauh dari bayangannya tentang pria yang akan dia nikahi.
  Malam sebelum pernikahan,ibunya,Niamh yang sengaja terbang dari london memberikan setumpuk buku catatan milik sang nenek yang tak cuma berisi resep makanan andalannya tapi juga tentang kehidupannya,lalu dimulailah dualisme cerita di novel ini,antara hari-hari tressa menjalani pernikahannya dan kehidupan masa lalu sang nenek,Bernadine.
  Bernadine muda selalu merasa seorang Michael Tuffy adalah cinta sejati baginya dan mereka ditakdirkan untuk selalu bersama.Sayang niat mereka untuk menikah harus terganjal oleh kenyataan bahwa keluarga Bernadine yang miskin tak mampu membayar maskawin untuk keluarga Michael Tuffy yang berada.
   Kenyataan makin pahit bagi Bernadine karena bibi Ann-nya yang  biasanya paling murah hati padanya tak mau sedikitpun menawarkan uangnya pada ibunya yang sedang sangat butuh untuk membayar maskawin itu.Bernadine bahkan mengancam akan kabur bersama namun kemudian dia tahu kalo Michael sudah kembali ke  Amerika terlebih dulu.

  Aku menangis melolong-lolong dan menjambaki rambutku sampe ayah dan saudara-saudaraku takut padaku.Selama berbulan-bulan aku mengurung diri di rumah bersama ibuku,memarut kentang sampai jari-jariku berdarah-darah,menggosok lantai batu sampe kedua lututku biru lebam. [hal.50]

__deskripsi rasa frustasi Bernadine mengingatkanku pada drama cina ‘kabut cinta’  *film zaman kapan yak :3*dan novel dealova kalo nggak salah__
    Dan takdir pulalah yang membawa Bernadine ke dalam pernikahan tanpa cinta dengan seorang James Nolan,pria yang sangat dihormati di desanya,yang seorang guru dan juga mantan tentara,tapi sayangnya Bernadine tak pernah sedikitpun menaruh minat padanya.Namun Ayahnya yang seorang pemabuk yang tak mau dibebani olehnya seumur hidup melakukan kesepakatan tak resmi bersama james untuk menikahinya tanpa maskawin.
  kenyataan hidup yang makin memalukan membuat bernadine berniat bunuh diri saat itu juga namun akhirnya tak mampu dia lakukan.Dia tak punya pilihan selain menikah sebagai jalan hidupnya.Namun bukan berarti Bernadine bisa menerima dengan lapang hati  james sebagai suaminya.Hampir setahun lamanya dia baru bisa menjalankan kewajibannya sebagai istri dan baru setelah sepuluh tahun dia mau memberikan seorang anak,itupun atas dasar kasihan.
  Sampai kapanpun Bernadine tetap merasa Michael Tuffy adalah cinta sejatinya dan Jamespun tahu itu,tapi tetap memperlakukan Bernadine dengan baik sebagai istrinya.Hingga pada suatu kesempatan,akibat rasa kesal atas sikap Bernadine,james membuka satu rahasia menyakitkan tentang Michael Tuffy,bahwa dulu saat mereka bersama,Michael sudah memiliki seorang istri dan ibu  Michael tak lebih dari seorang matrealistis yang menginginkan harta bibi Ann dengan memanfaatkannya.
   pertemuannya kembali dengan Michael setelah empat puluh tahun,yang kemudian meyakinkan Bernadine bahwa James adalah suaminya sekarang yang pantas mendapat kesetiaan darinya dan dia perlu untuk mengubur cinta sejatinya itu,terlebih soal penipuan keluarga Michael padanya .Namun begitu Bernadine tak pernah mengatakan cinta pada suaminya,sampe saat menjelang ajal James harus memaksa Bernadine untuk mengucapkan cinta untuknya yang tak pernah dia dengar dan istrinyapun melakukannya.

  dari perkawinanku,aku belajar bahwa cinta yang sesungguhnya hanyalah apa yang kita berikan.Itu saja.Cinta tak ada”diluar sana” menunggu..Cinta ada di dalam hati kita: di dalam apa yang rela kita berikan.kita semua sanggup mencintai,tetapi hanya sedikit yang punya keberanian untuk melakukannya dengan semestinya.kita takut memberi lebih,kalau-kalau pemberian kita tak berbalas.
  Kita bisa saja mengambil cinta yang diberikan orang kepada kita dan menyia-nyiakannya.Tetapi kalau demikian halnya,kitalah yang bodoh….[hal.385]
  __quotes yang jadi penutup kisah hidup sang nenek,Bernadine___

  Sementara itu Tressa frustasi dengan pernikahannya,makin ditambah paksaan ‘halus’ Dan untuk pindah dari apartemen nyamannya di New York ke rumah milik Dan sendiri di pinggiran kota,juga kunjungan rutin ke rumah ibu mertuanya yang tidak bisa disebut ramah setiap kali menyambutnya.
    ketika dia sedang dalam kekacauan di acara masak pertamanya,Tressa bertemu kembali dengan Ronan yang seolah kembali memunculkan semua perasaannya yang dulu dan membuatnya hampir mengkhianati suaminya.
  Hampir.Karena Tressa segera sadar dia sudah melakukan hal yang salah disaat-saat terakhir dan dia malah jujur mengatakan hal itu pada suaminya.Seketika itu Dan bersikap tak acuh padanya meski Tressa  telah menundukkan harga dirinya untuk meminta maaf,kemudian Tressa menyadari bahwa suaminya bukan membencinya namun dia sedang sangat terluka membayangkan seseorang yang sudah jadi miliknya ada dipelukan  pria lain.
  Berbeda dengan neneknya yang memilih mengeraskan hati terhadap orang sebaik James Nolan sebagai suami yang mau menerima dirinya dengan sangat apa adanya tanpa menuntut apapun,sangat menghargainya sebagai istrinya,bahkan mampu menggantikan peran ayahnya yang pemabuk yang tak pernah memberikannya kasih sayang sejak kecil.
_sejujurnya sejak baca ni novel,James Nolan itu jadi tipe suami impian Vi dan tentunya semoga cintaku sebesar cintanya.Amin.  :3_
  Sang cucu,Tressa lebih cepat untuk memutuskan membalas cinta Dan,seseorang yang telah dia pilih untuk menjadi seseorang yang akan menemani sepanjang hidupnya.

Fave quotes:  
 
  Dan yakin sekali bisa membahagiakan aku,tetapi dia keliru.Kita tak bisa membuat orang lain bahagia : orang itu harus membahagiakan dirinya sendiri.Aku percaya Dan mencintaiku,tetapi sekarang aku tahu bahwa itu tidak cukup.Aku perlu balas mencintainya….[hal.38]   

 cinta murni mudah dikenali .Cepat dan dahsyat datangnya ,seperti siraman hujan es,dan sering kali cepat pula perginya.Memenuhi relung-relung hati,dan saat dia pergi kita merasa seperti gua yang melompong.
tetapi ada jenis cinta yang lain.Yang datangnya begitu perlahan sehingga kita mengira itu bukan cinta .Setiap hari dia tumbuh,tetapi begitu lambat sehingga luput dari perhatian.Namun begitu hati kita diisi oleh cinta yang tumbuh perlahan itu,hati kita takkan pernah kosong lagi….[hal.41]


    Aku menikah karena aku tak ingin sendirian.Tetapi saat meluncur menjauhi kota,meninggalkan kehidupan lamamu dan dihadapkan pada kemungkinan kehidupan baru,aku belum pernah merasa begitu sendirian seperti saat ini….[hal.83]

  hidup ini kadang-kadang keras,tetapi kita membuatnya jadi lebih keras lagi melalui cara pandang kita….[hal.195]

  kupikir orang tidak akan bisa membuat komitmen sebelum benar-benar jatuh cinta.Sekarang aku tahu,kita takkan bisa mencintai dengan tulus sebelum kita membuat komitmen….[hal.393]

  Ini kesempatan terakhirku dalam cinta,bukan karena aku sudah terlalu tua untuk menjalin cinta dengan orang lain,tetapi karena sudah waktunya berhenti.berhenti berlari,mengejar sasaran bergerak yang kusebut kebahagiaan itu,dan merasa terbahagia dengan apa yang kumiliki….[hal.395]

    Saat membaca novel ini mengingatkanku  satu petikan ayat di Alqur’an yang menurutku sejalan banget dengan  apa yang dialami Tressa maupun Bernadine meski ini adalah novel terjemahan,yang tentu saja perlu kita pilah-pilah baik dan buruknya.
10660201_10152634374932492_5364416985976890692_nDan sebagai penutup aku kayaknya setuju banget yang tertulis di sampul belakangnya:
“Kata orang,tidak ada yang namanya perkawinan sempurna.Yang sebenarnya tidak ada,adalah perkawinan yang mudah”.
shutterstock_133378736
*image source : shutterstock