perhatian:ini merupakan sebuah ff exo,gs,rate T,dimana semua nama,karakter dan juga gmbar adalah mostly hasil pinjaman :),namun cerita yang super gaje ini adalah milik author sendiri.
lumin part begin ^_^
BYUUUR.
KYAAA!!!
BRAKK.
Suara guyuran air,teriakan seorang yeoja dan lemparan ember setelahnya segera mengejutkan semua orang yang sedang berada di ruang auditorium super besar milik SMA yangpyeong.
Salah,kalo kau menebak ini sedang ada acara ice bucket challenge.Kini kedua yeoja itu sama-sama basah sekujur badan.gadis bernama hwang minseok tampaknya tak peduli akibat perbuatannya dia sekarang jadi sasaran tatapan seluruh siswa yang ada diruangan itu.Dia hendak melangkah pergi tapi lengannya segera dicekal seorang yeoja teman korban guyurannya.
“Minseok-ah!apa maksudmu berbuat keterlaluan begini?” tukasnya tak terima sahabatnya diperlakukan demikian.
minseokpun menyentakkan lengannya agar lepas dari pegangan eun jung.
“Tanyakan saja pada sahabatmu sendiri itu”
“Cuma seorang yeoja murahan!…hanya karena neneknya begitu berkuasa itu takkan pernah mengubah siapa dia sebenarnya” ucapan itu meluncur begitu saja dari bibir seul gi
“Ooh,begitukah?Sekarang aku mengerti kenapa semua ini bisa terjadi,karena ada seorang yeoja murahan yang bisa bebas kabur dengan namjachingunya namun bisa dengan mudah mengalahkan prestasi putri luar biasa yang selalu berusaha sangat keras demi bisa menggeser posisi yeoja murahan itu namun tak pernah berhasil,itukah maksudmu,seul gi-ah?”
Ada luapan amarah yang tampak dimata yeoja bernama seul gi oleh ucapan Minseok.Dia hampir saja menampar minseok jika saja minseok tidak dengan cepat menahannya
“Jangan memulainya,seul gi-ah!! kau pasti tau akibatnya jika ini sampai ke keluargamu,cukup dengan kita saling basah begini,anggap saja kita sudah impas” ancam minseok.
“Benar!dan seorang seperti itu tak seharusnya yang terpilih mewakili sekolah untuk jadi bintang utama even besar itu’kan?”
“Kenapa kau tidak mengatakan terus terang saja dari tadi soal itu,seul gi-ah,aku pasti akan memberikannya padamu kalo ku tahu kau sangat menginginkannya sehingga kau tak perlu berbuat kekanakan begini.” balas minseok lagi lalu memilih pergi.
Sebuah persaingan memang kadang jadi sangat menakutkan dan itu terjadi pula di SMA yang orang diluaran sering menyebutnya sekolah para princess,takkan berlebihan menyebutnya begitu karena hampir semua yeoja yang bersekolah disitu berasal dari kalangan berada,punya kecerdasan tinggi,dan ditambah berbakat dalam banyak hal.
Dan seperti dicontohkan pada sosok hwang minseok dan lee seul gi,Keduanya berasal dari kedua keluarga yang sangat berpengaruh,jika minseok begitu piawai memainkan piano,maka seul gi adalah pemain biola berbakat,mereka juga sama-sama tergolong siswa cerdas dan juga pernah mengisi keanggotaan OSIS di sekolah mereka itu,minseok sebagai ketua dan seul gi adalah wakilnya.Meski minseok terkenal sebagai sosok yang pendiam namun dia juga menunjukkan kemampuannya sebagai seorang ketua dengan pembawaannya yang ramah.
Aroma persaingan memang kentara diantara mereka namun selama ini mereka tak pernah menunjukkan secara terang-terangan.minseokpun tak pernah bermaksud untuk menyaingi teman seangkatannya itu,selama ini dia berjuang untuk menjadi yang terbaik demi dirinya sendiri tanpa maksud mengalahkan siapapun.Karena dia adalah tipe orang yang tak pernah ingin terlibat masalah dengan siapapun.
Minseokpun takkan berbuat nekat begitu jika seul gi tidak memulai dengan sengaja menyiramnya saat berada didalam bilik toilet,dorongan rasa mual yang sangat yang tiba-tiba menyerangnya saat ada dalam pertemuan dengan anggota OSIS yang merupakan adik kelasnya,memaksanya masuk kesana.
Saat ini sekolahnya memang sedang serius mempersiapkan sebuah pertunjukan dalam rangka memperingati ulangtahun sekolah yang keduapuluh lima,karena punya sejarah panjang maka acara itupun diselenggarakan sangat istimewa bahkan sampai mengundang menteri pendidikan dan tamu-tamu penting lainnya yang punya kontribusi besar pada sekolah selama ini.
Bahkan ketua OSIS yang sekarang sampai stres dalam memilih tema yang tepat untuk acara itu,beberapa kali proposalnya ditolak pihak sekolah,tema dunia impian ala disney ataupun style hiphop ala girlband yang diusulkannya ditolak karena dianggap tidak sesuai untuk tema ulangtahun perak sekolah.maka hye mi-pun minta bantuan para sunbae-nya yang sebelumnya memegang tampuk kepimpinan OSIS dan juga sukses dalam penyelenggaraan even itu di masa kerja mereka tahun lalu,dan kebetulan juga ide yang minseok sumbangkan akhirnya disepakati untuk diajukan sebagai proposal dan akhirnya disetujui sekolah. Ditambah dengan prestasi yang diperolehnya selama ini,sekolahpun mengusulkannya untuk jadi bintang utama pertunjukan itu yang dikemas dalam bentuk drama musikal
Mungkinkah itu yang mendorong seul gi berbuat begini padanya?padahal selama ini minseok mengira seul gi berbeda dengan yeoja-yeoja lain di sekolahnya yang terus saja menggunjingkannya dibelakang soal peristiwa yang sudah hampir empat bulan telah berlalu.Memang selama itu pula tak seorangpun berani secara terang-terangan menghinanya mengingat status sosialnya namun sikap,gerak tubuh dan tatapan mata mereka,Minseok yakin tak pernah salah mengartikannya dan diapun mencoba tak peduli meski sampai sekarangpun dirinya seperti terus dipojokkan tanpa henti.
Puncaknya adalah apa yang telah seul gi lakukan padanya.Mungkin seul gi mengira dirinya tak akan ketahuan,begitu juga Minseok pada awalnya,namun lewat celah di bagian bawah toilet Minseok yang terduduk di lantai karena saking lemasnya usai memuntahkan seluruh makan siangnya,bisa melihat dan tahu persis siapa pemilik sepatu pink cantik yang merupakan edisi khusus sebuah brand sepatu ternama dunia.
Lama minseok membiarkan dirinya terduduk di genangan air,bahkan airmata tanpa sadar lolos dari kedua sudut mata beningnya seolah baru menyadari betapa menyedihkan dirinya selama ini.Apa salahnya sampai dia harus mendapati hidupnya seakan hanya dipenuhi oleh masalah.
Lalu pemikiran itu datang begitu saja dibenaknya,untuk hal yang satu ini dia takkan diam saja,dia tahu dengan jelas siapa pelakunya dan nyata merasakan apa yang dia lakukan.Dia sebenarnya takut luar biasa saat harus berjalan diantara banyak orang dengan penampilannya yang sangat buruk untuk menghampiri seul gi yang tengah bercanda ria bersama temannya.
Setelah membalas perbuatannya,seul gi malah mengatakan kejujuran menyakitkan tentangnya.seorang yeoja murahan,itu anggapannya pada Minseok,hanya karena dia pernah kabur dengan membohongi pihak sekolah juga keluarganya dan berakhir disebuah klinik kecil dalam keadaan tak sadar dan seluruh pakaian terkoyak kini dia telah diposisikan sama dengan para yeoja penukar tubuhnya dengan lembaran won.
Tentu saja,selama ini dia hidup dilingkungan para putri terhormat dan apa yang sudah dia lakukan pasti terlihat sebuah aib besar yang bisa saja turut merusak kehormatan mereka jika harus dekat dengannya.
Sungguh Minseokpun sebenarnya tak tega saat bibirnya mengucapkan kata-kata balasan itu namun dia harus ucapkan karena dia tahu takkan ada seorangpun yang akan membelanya.
“Unnie! kau tak apa-apa?” suara lembut baekhyun tanpa ragu menghampirinya,ingin coba membantunya.
Ternyata minseok lupa bahwa ada satu orang yang selama ini masih menaruh perhatian padanya bahkan akhir-akhir ini sedikit berlebih.Meski Baekhyun adalah tipe yeoja yang berlawanan sekali dengannya.Dia cenderung orang yang lugas,semua yang dipikirkannya adalah semua yang meluncur di bibir tipisnya,tipe apa adanya dia dan mudah saja membuat seseorang tertarik dengan sifat cerianya itu.Sifat yang Minseok ingin sekali juga memilikinya seperti hoobae-nya itu
Baekhyun’side
Baekhyun baru kembali dari taman usai menghabiskan snack yang dibekalkan eommanya gara-gara pemotongan uang saku yang menurutnya sewenang-wenang diberlakukannya,berkeras dia mengajukan beragam protes,diantaranya dia takkan punya cukup uang buat beli jajan,padahal seharusnya pada masa ini dia butuh asupan makanan cukup untuk maksimal mendorong masa pertumbuhannya agar tak menjadi yeoja bantet.
Tapi bukan baekhyun eomma kalo tak bisa mengantisipasi perlawanan putrinya.
“Justru harusnya’kan seorang yeoja itu lebih terlihat manis kalo tubuhnya mungil,benar’kan kai-ah?” ucap eommanya ketika sarapan.
“Ne” ucapnya singkat karena tak mau dianggap memihak salah satu.antara noona dan eomma-nya yang sedang terlibat pertengkaran kecil namun rutin mereka.
Baekhyun ngambek.Dia memilih melewatkan sarapan dirumah namun tak disangka eommanya sudah meletakkan kotak bekal di tas punggungnya berisi kimbab,juga ada camilan berupa buah berry-berryan aneka warna dan kue kering.Meski awalnya dia enggan memakannya,namun akhirnya dia tak tega juga mengabaikan bentuk perhatian eomma-nya itu.
“Ckk..harusnya lebih gampang jika eomma berikan saja uang sakuku penuh dan eomma tak harus repot-repot begini” ucapnya pada sebutir strawberry seolah berbicara pada eommanya sebelum memasukkan bulat-bulat ke mulutnya.
Baekhyun sempat melihat banyak yeoja sekolah berlarian menuju gedung auditorium tak jauh dari bangku taman tempat dia duduk.Semula dia kira ada boyband yang mampir ke sekolahnya melihat betapa antusiasnya mereka,namun dia memilih untuk menikmati camilannya mumpung kegiatan OSIS yang dia ikuti sedang rehat sebentar dan perut mulai terasa lapar lagi meski dia makan banyak saat makan siang.
“kalo memang ada boyband yang berkunjung kok aku yang anggota OSIS sampe nggak tahu,atau ini acara variety show dadakan?” batinnya sambil terus mengunyah.
Berhubung rasa penasaran yang tinggi dan bisa saja itu boyband favoritnya,baekhyun cepat-cepat menghabiskan makanannya dan menyusul mereka.
“Aku tahu mereka selama ini selalu bersaing ketat,tapi mengejutkan juga mereka bisa bersikap begini” ucap salah satu siswa dan membuat baekhyun yang melewati mereka jadi bingung.
Barulah ketika dia melihat pusat dari semua perhatian itu,Baekhyun terkejut melihat Minseok yang sedang berjalan menjauh dari panggung auditorium dalam keadaan basah kuyup,tempat tadinya para anggota OSIS berkumpul melakukan pembahasan sekaligus survey lokasi.
Saat baekhyun mendekatinya dan bertanya,sunbae-nya itu cuma tersenyum tipis.
“gwenchana,hyunie,sepertinya rapatnya akan segera dimulai lagi,aku harus mengeringkan seragamku dulu” ucapnya ringan namun baekhyun tahu sunbae sedang menolak halus bantuannya.
Dibanding merasa kasihan,baekhyun justru salut dengan sikap minseok sekaligus marah pada orang-orang yang dengan egoisnya menuruti kedengkian hatinya,toh jikapun benar semua rumor itu,pantaskah seorang yeoja sendirian dipermalukan seperti itu,bisa dia lihat jelas betapa sembabnya mata minseok yang tampak memerah,dia juga khawatir karena wajah sunbae-nya tampak pucat bahkan bibirnya juga tampak memutih.
.
.
.
“Aku tak habis pikir? kenapa bisa-bisanya mereka menggampangkan masalah artisnya lalu dengan mudah mengalihkannya ke skandal artisnya yang lain,sebenarnya mereka anggap apa artisnya,padahal aku suka banget pada dua namja itu” ucap seorang yeoja berwajah khas kaukasian yang sangat berbeda diantara para yeoja ditempat itu menutup bukunya memulai sebuah obrolan tentang sebuah kasus yang sedang ramai diberbagai media akhir-akhir ini._klo sulit membayangkan jika ini kris dan luhan kalian bisa mengumpamakan ini kasusny mblaq atau luhan dan kris yang ada didunia paralel :)__
“apa kau tidak lihat riwayat kasus agensi itu dengan artisnya selama ini?aku yakin dua namja itu akan berakhir sama dengan para pendahulunya,tapi aku salut setidaknya mereka berani bersikap pada sesuatu yang cuma sekedar menuntutnya keuntungan sepihak saja tanpa mau peduli pada kepentingannya” balas yeoja lainnya yang memakai kacamata.
“ehmmm..”gumam yeoja yang pertama berpikir.
”Minseok-ah,gimana menurutmu?” tanyanya kemudian pada yeoja lain yang duduk dibangku belakangnya yang sejak tadi tampak mengosongkan pandangan dengan kedua earphone menyumpat telinganya.
“Minseok-ah,kau yakin kau benar tidak apa-apa? wajahmu selalu pucat akhir-akhir ini!” si gadis berkacamata giliran bertanya,khawatir.
Meski benar tadi dia melamun dan musik mengalun lewat earphone-nya,dia masih bisa mendengar apa yang dibicarakan dua teman hakwonnya itu.Saat ini kelas bahasa asingnya memang sedang kosong karena entah kenapa guru bahasa prancisnya tak kunjung hadir,namun sebelum menjawab terlebih dulu dia perlu menunjukkan senyum baik-baik sajanya.
“..hmm menurutku karena mereka itu agensi besar tentu saja tak bisa mengontrol satu persatu kemauan artisnya belum lagi mereka juga harus mengurusi ribuan trainee-nya yang juga butuh biaya tak sedikit’kan?”
“Jadi kau lebih berpihak ke agensi itu,miseok-ah?”
“Aniyo..aku cuma menganggap rasanya jadi tak adil jika kita jadi mendiskreditkan satu pihak karena berseberangan dengan pihak lain yang kita sukai”
Si cewek kacamata mendengus.”tentu mudah bagimu bicara begitu,mereka bukan henry oppa artis seantero jagad yang kau sukai itu” cibirnya setengah bercanda.
“memang! henry oppa juga pernah bilang kok menjadi artis itu bukan proses instan setahun dua tahun,butuh perjuangan sangat berat dan itupun harus disertai kekuatan untuk menerima konsekuensi kegagalan yang lebih seringnya terjadi,dan aku sebenarnya juga kagum kok dengan sikap berani mereka itu,karena menurutku tak ada seorangpun yang akan mau memperjuangkan hidup kita sekuat diri kita sendiri ”
“Oke! jadi itu kata-kata bijaknya yang ke berapa?”tanya si yeoja berkuncir cepol imut,sedikit menggoda si cewek fangirl hwang minseok.
“YA!hime-ah!ashley-ah!Apa kalian sedang mempermainkanku?”
Keduanya kompak menggeleng.”Aniya,aku cuma merasa kagum aja ada fangirl kayak kamu gini,meski aku juga merasa seorang fangirl tapi level kita benar-benar jauh beda,pantas saja boyband berkembang kayak jamur dan jadi industri di negara ini” ucap yeoja berkacamata yang ternyata bernama hime.
“aku ini juga seorang fangirl yang terlalu biasa kok dibandingkan fangirl henry oppa lainnya,aku bahkan cuma baru sekali melihat langsung henry oppa” terang minseok pada dua teman berkebangsaan jepang dan amerika yang ditemukannya di hakwon ini karena masing-masing beda sekolah.
“ Tapi kau sangat luar biasa bisa hafal semua detail biasmu itu,lagunya memenuhi paylist di ponsel pintarmu,bahkan kau jadikan dia sumber motivasimu dalam pencapaianmu selama ini’kan?bukankah itu tanda kau seorang fangirl sejati?”
“aku cuma merasa kalo dia itu seorang oppa yang sangat baik namun sayangnya dia bukan oppaku seorang tapi milik banyak yeodongsaengnya yang lain….. apa menurut kalian itu sangat aneh?” tanya minseok ragu-ragu,takut jika dua temannya mulai dekat dengannya akhir-akhir ini di hakwon jadi antipati karena kefangirlan.
“Tentu saja itu sangat aneh..tapi itu justru syarat penting buat bisa jadi teman kami,minseok-ah” balas Ashley yang membuat minseok kembali tersenyum, saat dirinya pertama kali datang ke hakwon mereka berdualah yang lebih dulu mencoba mendekatkan diri dengannya,dan mereka jugalah yang memberinya alasan untuk masih bisa tersenyum hingga detik ini di tengah tumpukan masalahnya.
“Jadi kalian mo rencana kemana buat menghabiskan liburan kalian nanti?” tanya Ashley sambil merangkul bahu kedua temannya yang lebih mungil darinya dari belakang saat waktu pulang mereka tiba.
“Ya!bisa-bisanya kau lebih memikirkan liburan ketimbang ujianmu?” balas hime.
“Apa itu masalah?kenyataannya aku bisa melewatinya selama ini dan aku masih baik-baik saja’kan bahkan tak peduli aku ini warga asing disini?dan waktu kita jadi gadis SMA juga tinggal sebentar,jadi bersantai itu perlu.Oh ya apa kalian berencana melakukan hal gila dengan namjachingu kalian sebagai kenangan-kenangan masa SMA?
“Kalo memang nilaimu sebagus itu kau takkan perlu harus ikut setiap hari hakwon ini’kan,ashley-ah? dan jangan coba-coba untuk meracuni kami dengan pikiran liberal amerikamu itu!”
“Mianhae,biar ku ralat dulu ucapanku,ini bukan untukmu nona hime yang kolot dan punya mimpi membangun perusahaan paling gede di jepang dibanding bisa punya suami.ini untuk uri minseok yang sangat imut ini,apa kau punya rencana romantis dengan namjachingumu diiringi suara merdu henry oppa?ehm! itu pasti jadi kenangan termanis seumur hidup!”
biarpun penampilannya mirip emily the strange dengan rambut yang sengaja dicat hitam berikut kuku-kuku jemarinya,minseok merasa kalo ashley tetap hidup dalam dunia ala para putri disney.
“Omo!” seruan Hime mengagetkan minseok yang masih berpikir untuk berkelit dari pertanyaan Ashley.”Lihat itu ada namja ganteng di arah jam dua belas!” pekiknya ala fangirl.
Ashley dan minseokpun kompak menatap lurus ke depan dan benar menemukan seorang namja sedang bersandar pada pohon tepat didepan hakwon.Dia tampak sedang menunggu seseorang,terlihat dia serius menatap kerumunan yeoja yang baru keluar gedung,namun dia sesekali memalingkan wajahnya ke arah lain,merasa risih melihat para yeoja terkikik senang saat kebetulan bertemu pandang dengannya.
minseok yang mengenali namja itu menjadi takut jangan-jangan dirinya yang sedang dicari.Memanfaatkan keramaian yang ada dan berlindung dibalik badan ashley yang cukup tinggi,dia mencoba lolos dari pencarian mata namja itu dan berhasil.
Di halte bis minseokpun berpisah dengan kedua temannya karena perbedaan arah jalan pulang.
Begitu bis tiba,minseokpun duduk nyaman dibangku bis yang kosong cukup banyak mengingat malam yang beranjak larut,dan segera menghubungi satu nomor wajibnya.
“Unnie! bogoshipoyo!” suara manja dari seberang mendahului kalimat sapaannya,minseokpun bisa kembali tersenyum.
“Kau bohong,tao-ah,selalu bilang begitu tapi kenapa kau lama sekali disana,kau pasti sangat betah disana makanya tidak peduli denganku yang kesepian disini,iya’kan?” ucap minseok jujur ungkap isi hatinya.
Diseberang Tao sejenak terdiam.
“Ani,unnie,aku juga sangat kangen denganmu,tapi aku tak bisa pulang sekarang sebelum menyelesaikan semua pelatihanku”Tao sudah siap dengan kata–kata bohongnya.
“..Tapi entah kenapa aku merasa kau sedang berbohong padaku,tao-ah?” balas minseok lagi dan membuat tao lagi-lagi memberi jeda sebelum menjawab.
“Kenapa unnie bisa bicara begitu!!? bukankah unnie yang sering membohongiku?kalopun aku memang berbohong itu karena unnie yang mencontohkan padaku” protes Tao yang membuat Minseok tertawa serba salah.
“Minhae,lalu apa kau akan pulang liburan ini?”
“Entahlah,unnie,kalo waktunya sempat aku pasti akan pulang!”
“Kenapa jadwalmu bisa ketat banget bahkan diwaktu liburan,sebenarnya apa kau ini sedang ikut pelatihan bela diri buat jadi pasukan pembela kebenaran rahasia eoh?”
Tao giliran yang tertawa.”Ani,unnie,Aku cuma ingin jadi orang yang lebih kuat dan jadi dongsaeng yang bisa melindungi unnienya yang sudah menjagaku dengan baik selama ini”
Minseok tersenyum oleh ucapan dongsaengnya yang selalu manja itu.
“..tapi kurasa anak itu juga akan pulang dan pasti akan mencarimu”
“Anak itu? siapa maksud unnie?”
“Aigoo.tao-ah,bagaimana bisa melupakan tunanganmu sendiri? apa jangan-jangan disana kau sedang berselingkuh darinya?”
“YA!unnie!kenapa kau juga bisa-bisanya ngomong begitu? sampe kapanpun dia itu cuma seorang teman masa kecil yang super nyebelin dan takkan pernah lebih dari itu”
“Tapi siapa tau’kan dia sekarang sudah berubah…ah,bisnya sudah mau sampe,sudah dulu,tao-ah,segeralah tidur dan jaga kesehatanmu disana..bye” Minseok bergegas siap-siap turun.
“Unnie!tunggu!..aku mau ngomong sesuatu…tut.tut.tut” sambungan telah diputuskan,membuat tao kembali terserang rasa kesepian tapi kemudian ponselnya berbunyi lagi.
“Tao-ah,apa kau tadi ingin bilang sesuatu?” minseok kembali menghubunginya begitu turun dari bis.
Tiba-tiba Tao urung untuk mengucapkan sesuatu pada unnie-nya.
”Ani,kenapa unnie buru-buru menutup teleponnya,aku bahkan belum bilang sampai jumpa,unnie harus tidur nyenyak,jangan belajar melulu dan jaga kesehatanmu juga”
“Ne,tao-ah” jawab minseok patuh sambil tersenyum.” jika ada sesuatu yang mengganggu pikiran,ceritakan saja!”
“Sungguh tak ada apa-apa,sudah dulu unnie,bye”
Tao menutup ponselnya.Menghela nafas menatap suasana kamarnya yang lengang,sudah dua hari teman sekamarnya tidak menempati ranjangnya.Meski sunbae-nya itu beralasan ingin belajar bersama chen untuk menghadapi ujian tengah semester___vi sbnrnya rada bingung sma pengaturan waktu sma sistem sekolah di epep ni,klo bingungin hrp mklum aja y :)___,namun tao tahu kalo kris sedang berusaha menghindarinya,dia memang tidak terang-terangan mutusin pindah kamar namun dia cuma kembali untuk berganti baju dan mengambil tas dan sepatunya,sisanya dia selalu ada diluaran.
Meski sepertinya dia sudah ‘ketahuan’,tampaknya kris tidak berniat melaporkannya ke pihak sekolah,dia tak tahu apa alasannya,apa jika ini terbongkar ini akan mengancam posisinya atau bahkan appanya selaku kepala sekolah,ataukah dia berempati dengan alasannya sampe bisa terdampar disini,Tao cuma bisa menerka-nerka sendiri.
Perlahan tao membaringkan diri diranjangnya.
“Unnie,aku juga benar-benar sangat kangen denganmu dan aku juga ingin bisa bercerita banyak denganmu,apalagi tempat ini sekarang sepi sekali,tapi apapun yang yang terjadi aku takkan mundur sampe aku bisa membantumu lepas dari masalah ini”gumam tao membulatkan tekad,memejamkan mata berusaha tidur.
.
.
.
“lee halmonie! sudah kubilang’kan kau tidak perlu menunggui disini terus-terusan,aku ini bukan anak kecil!” Minseok berlagak marah selalu mendapati seorang wanita paruh baya duduk di halte tempatnya turun usai menutup teleponnya.
“ siapa bilang saya sedang menunggu nona,saya sedang ingin jalan-jalan malam dan karena capek mau beristirahat disini sebentar” elak nenek lee.
“oh,lee halmonie masih punya banyak stok alasan rupanya” balas minseok mengulum senyum.
Semenjak Minseok ikut hakwon dan selalu pulang larut,tak pernah sekalipun nenek lee absen untuk menunggunya.Nenek lee yang seumuran dengan neneknya dan mengabdi pada keluarga hwang semenjak mereka masih sama-sama gadis itu sangat menyayanginya dan tao bahkan melebihi neneknya sendiri.Dan mungkin karena peristiwa yang pernah terjadi padanya,terlebih juga dengan sikap nyonya hwang pada cucunya itu ,dia jadi bersikap sedikit protektif padanya begini.Bahkan Tao sempat iseng bilang jangan-jangan ayah mereka itu anak dari nenek lee karena kasih sayangnya itu.
“Aigoo..nona tao”nenek lee justru terkekeh kala itu.”kenapa kau bisa berpikiran begitu? nenek kalian itu sebenarnya seratus kali lebih baik dari saya ini,coba tanyakan saja pada cucu-cucuku”
“Makanya…karena anak lee halmonie dan halmonie ditukar jadi lee halmonie jadi lebih sayang sama kami dan halmonie sangat nggak suka sama kami” lanjut Tao tak sabaran yang kala itu masih berumur sembilan tahun.
“Omo!berhentilah bicara begitu,nona Tao!! nenek kalian itu menyayangi kalian” Tao ingin protes lagi namun jari telunjuk nenek lee ditengah-tengah bibirnya secara tak langsung menyuruhnya diam.
”Karena nona minseok dan nona Tao masih kecil mungkin belum bisa mengerti,kadang sikap baik seseorang tersembunyi oleh karakter keras juga keadaan dan rasa trauma pernah disakiti sampe sedemikian rupa.”
“Jadi nona belajar apalagi hari ini? padahal nona sangat pintar dan dirumah juga nona sangat rajin belajar.kenapa masih harus ikut les diluar?”tanya nenek lee diperjalanan menuju rumah,mengaburkan lamunan sejenak minseok.
“aku belajar bahasa hari ini,lee haalmonie,aku cuma ingin berusaha menjadi wanita setangguh halmonie,bukankah menurut lee halmonie dia itu bener-bener superwoman di kehidupan nyata?”
“Benar,nona Minseok,syukurlah nona tak membencinya karena sikapnya pada nona saat ini tampak keterlaluan,nona harus tahu betapa berat perjuangan nenek nona dulu untuk tak biarkan sedikitpun dunia mengatur dirinya ”
“Lalu kenapa lee halmonie tak memilih berhenti saja dari pekerjaan ini,bukankah seharusnya ini sudah waktunya nenek lee beristirahat”
“Bukankah disini aku juga sudah beristirahat,nona.Sekarang nona sudah besar dan mampu melakukan segalanya sendiri,bahkan nona tao yang sangat manja saja sudah mampu menjalani kehidupan diluar rumah,sekarang saja rasanya saya menerima gaji tanpa perlu bekerja,jadi mana mungkin saya bisa memilih tinggal dirumah anak lelaki saya bersama menantu dan meladeni cucu-cucu yang tak pernah mau diam.mending saya ada disini saja jika mau awet umur.”
Minseok tertawa oleh pengakuan nenek lee yang ada benarnya,mengingat tugasnya yang mengepalai dan hanya memberi perintah lusinan pelayan,namun cuma melayani dua orang yang justru lebih banyak menghabiskan waktunya diluar rumah
Perjalanan menyusuri gang yang cukup panjang dari halte bis membuat minseok dan nenek lee bisa mengobrol banyak hal,nenek lee juga sempat menanyakan dua teman hakwonnya yang pernah dilihatnya mengantarkan minseok pulang karena dirinya waktu itu masih kebingungan dengan rute bisnya.
Minseok merasa meski neneknya sangat keras dalam mendidiknya setidaknya nenek lee bisa menggantikan posisinya sekaligus ibu baginya setelah ibu kandungnya meninggal saat usianya masih dua bulan.Maka diapun tak pernah canggung untuk menggandeng tangan nenek lee ketika berjalan sambil membagi kisah kesehariannya.
“nona ingin apa untuk makan malam?” tanya nenek lee saat sampai di pintu gerbang rumah.
“bukankah nenek lee sudah kubilang! aku baru saja berhasil dengan program dietku jadi nenek lee tidak boleh menawariku hal begitu,lagipula aku juga sudah makan malam tadi” protes minseok manja.
Saat mereka tiba di beranda rumah sebuah mobil audi hitam melaju masuk dan berhenti didepan rumah,seorang wanita sepantaran nenek lee namun jelas tampak berbeda dengan gaun hitam panjang klasik dan gaya elegan khas wanita dari kalangan atas yang bahkan terkesan angkuh turun dari mobil sebelum diparkirkan di garasi besar di rumah itu.
“Halmonie!” sapa minseok tak lupa membungkuk hormat.
“sam sin-sii,tolong ikut denganku!” jangankan membalas sapaannya,nenek kandungnya itu bahkan tak sedikitpun mau melirik padanya.
“iya,nyonya” nenek lee menurut langkah nyonyanya mendahului minseok masuk ke dalam rumah namun berbeda dengan neneknya,nenek lee meninggalkannya dengan senyuman hangat.
“Nona Minseok! apa anda butuh sesuatu?” saat menaiki tangga menunggu kamarnya,seorang pelayan datang padanya.
“Aniya,tae ri-sii,setelah ini aku akan langsung tidur jadi anda bisa pergi tidur sekarang!” ucap minseok sopan meski itu pada pelayannya karena itu juga ajaran dari neneknya.
Minseok langsung ambruk ke ranjang empuk milik Tao dan mendekap salah satu koleksi boneka panda milik adiknya begitu masuk ke kamarnya yang juga milik tao karena Tao bersikeras tak mau punya kamar sendiri.Tas dan sepatu dia biarkan berserak sembarang dilantai,bahkan dia tak berniat untuk mengganti seragamnya,semua yang terjadi hari ini benar-benar sangat menguras energinya dan sikap neneknya yang jadi penutup harinya menghadirkan kembali rasa sedih yang sejenak tadi bisa terusir.
“Lee halmonie! sebenarnya kesedihan macam apa yang bisa membuat halmonie bisa bersikap sedingin itu pada kami?” gumam Minseok diantaranya rasa kantuk dan lelah yang bersiap membawanya ke alam mimpi.
.
.
.
Ini sudah tiga harinya Luhan menunggu seseorang disebuah hakwon.Dia sebenarnya risih untuk melakukannya,bukan cuma karena dirinya jadi objek tatapan para yeoja yang baru pulang dari hakwon seolah dia member boyband yang sedang kesasar namun sebenarnya dia juga risih untuk bertemu gadis itu mengingat kejadian diantara mereka beberapa bulan lalu namun ucapan kris tiga hari lalu juga yang membulatkan tekadnya untuk memastikan keadaan gadis itu sekarang.
“Lu,peristiwa saat kau hilang seminggu itu,apa benar kau pergi bersama yeojachingumu?’’
Luhan masih sibuk mengelap keringat setelah kris menarik paksanya keluar dari permainan basket diwaktu istirahat lalu mengajaknya ke sudut sepi,Dia yakin sahabatnya itu ingin berbicara satu hal yang penting melihat ekspresi serius diwajahnya.Begitu satu kalimat terucap darinya,luhan terkejut namun segera ditutupinya dengan tawa renyah khas miliknya.
“Aku berikan candaan itu sudah lama kenapa kamu malah mempercayainya sekarang” ucapnya masih saja tertawa
“Aku serius,lu! apa kau sudah berbuat melebihi batas dengannya?”tanya kris tak sedikitpun mengubah ekspresi diwajahnya dan kini malah menulari Luhan.
“Darimana kau tahu soal ini?” tanya luhan lirih.
“Jadi itu memang benar?…bahwa kau telah….dengar Lu! aku tak ingin mencampuri urusan pribadimu,tapi jika pihak sekolah sampe tahu,kau bisa dalam masalah besar dan akupun mungkin tak bisa membantu lagi”ucap kris memandang Luhan yang kini cuma bisa terdiam
“Temuilah dia!dan pastikan dengan mata kepalamu sendiri apa kehidupannya masih sama setelah apa yang kalian lakukan bersama itu atau berubah,atau bahkan menjadi lebih buruk!?” suruh Kris berbalik hendak melangkah pergi tapi mendadak balik lagi dan tanpa diduga dia menyentuh dada Luhan dan meraba-rabanya.
“Ya!kris!apa yang kau lakukan?” tukas Luhan sedikit janggal dengan Kris yang lakukan padanya.
“Tidak ada,pokoknya kau harus lakukan yang kukatakan,Lu!” ucap kris dan kali ini dia benar-benar meninggalkan Luhan.
“YA!” Luhan agak tersinggung setelah dirinya digrepe-grepe seenaknya lalu ditinggalkan begitu saja.
“Padahal wajahnya lebih manis kenapa tetap saja rasanya beda.”gumam Kris sendiri sambil terus berjalan.
”Tentu saja karena mereka memang berbeda ,dasar kris paboya” kris masih saja sibuk menggumam.
Apa kebetulan inilah yang disebut jalan takdir? beberapa hari lalu dia melihat gadis itu yang juga tampak terkejut saat melihatnya,dan kebetulan juga dia adalah teman lama chen,apa gadis itu memberitahu chen tentangnya sehingga kris juga sampe tahu,tapi kenapa chen tak menunjukkan reaksi apapun padanya dan justru kris yang melakukannya.
Karena itulah Luhan perlu memastikan sendiri agar semua jadi jelas,terutama tentang gadis itu,namun selama tiga hari ini dia tak pernah berhasil menemuinya.
Apa ini benar hakwon yang diikutinya seperti kata chen? ataukah gadis itu sedang berusaha menghindarinya seperti yang dia lakukan waktu itu.
“Oppa!aku lihat kau seperti sedang menunggu seseorang beberapa hari ini? apa oppa belum berhasil menemuinya? mungkin aku bisa membantumu!?”
Luhan agak risih saat melihat gerombolan yeoja yang terus kerkikik senang sendiri saat melihatnya,apalagi saat seorang diantaranya sibuk merapikan poni dan baju seragamnya lalu dengan langkah malu-malu mendekat padanya.
Namun tanya yeoja itu setelahnya seperti memberi harapan baru baginya.
.
.
.
“lihat!namja itu datang lagi!aku penasaran!apa dia sedang menunggu yeojachingunya disini?” seru ceria teman satu kelas minseok di hakwon itu,langsung mengintip dari balik jendela lantai dua begitu pelajaran usai
“beruntung sekali yeoja itu” ucap sebelahnya iri.
“Waktu kemarin aku pulang terakhir karena sakit perut dan sampai hakwon ini tutup dia masih disitu lho” sambung yang lainnya.
“apakah yeoja itu sedang menghindarinya karena marahan dan namja itu sedang berusaha minta maaf,tapi haruskah dia menunggu sampe selarut ini,tak bisakah mereka bertemu usai sekolah…” si yeoja pertama sedang berusaha menganalisa.
“Ataukah dia cuma seorang pengagum rahasia?” terka yeoja ketiga.
“Punya fanboy setampan itu!!? aahh!kalo benar,aku sangat iri dengan yeoja itu” yeoja pertama makin histeris.
“Minseok-ah! apa namja itu fanboy-mu?” tanya hime setelah menyaksikan drama kelabilan teman-teman satu hakwonnya pada minseok yang masih sibuk membereskan buku-bukunya.
“Kenapa kau bisa berpikiran begitu?” minseok mencoba tetap tenang menghadapi sangkaan sahabatnya itu.
“..sejak dua hari kau yang tampak paling menghindarinya saat pulang.
Minseok mencondongkan badan pada hime lalu berbisik,”itu memang benar…ssst” intruksinya agar hime tak mengeluarkan reaksi berlebihan sehingga teman-temannya juga tahu.
“Makanya tolong bantu aku buat menghindarinya.”
“Wae! apa dia sudah melakukan semacam pelecehan padamu!!?”hime makin penasaran.
“ehm..mungkin semacam itu” minseok berekspresi tak yakin.
“kenapa kau tidak melaporkannya pada polisi!!..atau pada keluargamu!”
“Masalahnya tak sebesar itu juga,yang penting bantu aku saja sampe dia bosan sendiri dan berhenti,ara?!”
.
.
.
.
“Ah,minseok unnie! dia kelasnya ada dilantai dua,sebentar lagi mereka juga pulang,semoga berhasil,oppa” ada ekspresi kecewa dimata gadis itu saat meninggalkan luhan yang membuat sedikit merasa bersalah,walaupun dia tak tahu betul apa kesalahannya dengan mencari seseorang bernama hwang minseok.
Kali ini luhan akan berusaha lebih serius mencari-cari diantara kerumuman yeoja yang baru saja turun dari lantai dua,memastikan dengan seksama setiap wajah yang melaluinya meski rasa risih masih saja dia rasakan.
Lalu dia melihat dua orang gadis yang berjalan dengan saling berpegangan rapat,bahkan salah satunya berusaha menyembunyikan wajahnya dibawah tudung jaket hitamnya.
“Permisi!” Luhan berinisiatif mendekati mereka tapi mereka malah makin menyingkir dan mempercepat langkah,luhanpun mengekor mereka karena yakin gadis bertudung itu orang yang dia cari.
Minseok menyesal kenapa Ashley harus membolos dari hakwon sehingga dia kehilangan perisainya.Apalagi sekarang namja itu malah mengikutinya,apa yang harus dia lakukan jika berpisah dari Hime yang berbeda jalur bis.Namun mendadak Hime justru berbalik.
“Dengar! aku tak tau apa motivasimu berbuat begini tapi temanku tak suka dan merasa terganggu,jadi berhentilah!! atau aku akan laporkan ini ke polisi!” ancam Hime dengan nada tegas.
“Aku tidak berniat mengganggu atau berbuat hal-hal buruk,aku cuma ingin berbicara dengan temanmu..”terang Luhan.
“minseok-sii,tolong lihatlah aku!”pinta Luhan,Dia tersenyum saat minseok mengangkat tundukan kepalanya dan menatap padanya.”..ini aku,apa kau sungguh lupa pada sahabat internasional pertamamu,Baozi-ah?!”.
Mata Minseok membulat oleh ucapan namja itu yang justru segera membuka rekam memorinya pada peristiwa tiga tahun silam bukan pada kejadian beberapa bulan lalu yang lebih diingatnya.
.
.
.
.
Vi’s side :
Kalo ada yang merasa gambar yeoja digambar paling pertama tidak mirip xiumin,harap maklu karena dia memang yeoja tulen yang sekilas katanya mirip sama xiumin,karena menurutq dialah gambaran yang paling mendekati minseoknya Luhan :3 dan kalo xiumin sih sudah resmi milik vi :3,harap maklum juga pemain cast yang asal ambil sana sini,habis vi suka sih sama mereka.
Sebenarnya pingin namatin ni cerita di part 12 sama kayak jumlah pemainnya,tapi kayaknya nggak bisa mengingat banyaknya tokoh dan menurutku kesemuanya penting dan saling berhubungan.Dan semoga bisa lebih cepat update-nya meski padatnya jadwal kerja,karena merasa nggak enak juga sama yang ngikutin ni FF,ya!kalo memang ada :)