I write my life

I write my life,my imajination,my world

Selasa, 31 Mei 2016

Darkness of love



Dulu…
kukira cinta akan selalu jadi cahaya..
tapi kini..
tak pernah kukira jika kau akan menjadi sebaliknya..
.
.
.
.
.
1._Anak laki-laki pemberi mahkota bunga_
 
flower-love-nature-purple-Favim.com-1066892
 
Suasana di resepsi pernikahan bertema gardening party itu tadinya berlangsung ceria,meski dikemas sederhana dan mengundang kalangan terbatas,hanya keluarga,kerabat dan sahabat dekat dari kedua mempelai.Namun sebuah insiden kecil terjadi yang merubah mood dari mempelai wanita.
“Yang!tolong dong jangan cemberut gitu,nggak enak sama tamu kita” Sang mempelai pria berbisik.
“Aku masih khawatir sama Nisa,aku merasa bersalah sama gadis kecil itu”
“Sudah kubilang,itu cuma masalah kecil,wajar  anak kecil  maunya menang sendiri,tadi aku sudah suruh Nadia jagain Nisa ” Danang,nama dari pengantin pria ke Diva,istri yang baru tadi dinikahinya.
“Kau bilang Nadia yang jagain Nisa? Lalu siapa yang makan itu?” tunjuk Diva pada adik iparnya yang tampak sedang menikmati sajian di pojokan.
Maka segera Danang memanggilnya dan Nadiapun datang bersama seporsi sate di tangannya.
“Anak pak Abdi yang kusuruh jagain mana?”
“Oh,anak yang tak bisa omong itu?” cetus Nadia tanpa tedeng aling-aling yang membuat abangnya melotot,takut Diva makin marah padanya.” tadi kulihat sedang bermain dengan dua anak cowok seusianya di area bermain,makanya kutinggal.Itu mereka!”tunjuk Nadia ke gadis kecil bergaun berwarna pink yang berjalan ditemani dua anak lelaki.
Divapun bergegas menghampirinya,tak peduli gaun pengantinnya yang besar merepotkannya berjalan.
“Nisa! kamu dari mana saja?kakak sungguh minta maaf dengan yang terjadi tadi” Diva menekuk lututnya untuk bisa mengimbangi gadis enam tahun itu yang terus menatap langsung padanya.”.. mahkota bungamu bagus sekali! kamu membuatnya sendiri?”
“Itu aku yang buat,nanti kalo sudah besar aku juga yang akan nikah sama dia dan buatin mahkota bunga yang lebih bagus dan tak boleh ada orang yang merebutnya lagi!” jawab tegas salah satu anak laki-laki yang bersama Nisa.
“Eh?” kontan saja jawaban itu membuat Diva dan Danang yang menyusul datang terkejut.
.
.
.
Flash back..
Nisa sudah selesai mandi dan memakai dress kesayangannya.Hari ini dia sangat bersemangat mengingat dia akan jalan-jalan bersama kedua orangtuanya.Hal yang sangat jarang terjadi mengingat kesibukan ayahnya yang seorang penegak hukum dan kondisi ibunya yang sering sakit-sakitan.Rencananya setelah mereka menghadiri undangan pernikahan salah seorang yunior ayahnya,mereka akan pergi ke kebun binatang dan setelah itu makan di restoran yang paling enak.Bahkan baru membayangkannya saja begitu menyenangkan bagi Nisa namun belum satupun terwujud,satu rencana terpaksa batal di pagi itu.
“Bunda minta maaf nggak bisa pergi,jadi nanti Nisa pergi sama Ayah,tidak apa-apa’kan?”  Virna,ibu Nisa berbicara dihadapan putri semata wayangnya itu usai membuat kepang samping cantik di rambut Nisa yang lurus sekaligus hitam panjang.Virnapun melihat ada kabut yang mulai muncul di mata cerah anaknya tapi seperti menyadari perhatian ibunya itu,Nisa dengan cepat mengangguk dan tersenyum.
“nggak apa-apa”.
Isyarat tangan yang berbicara.
“Semua sudah siap?” tanya Sang ayah yang sudah rapi .
Ibu dan anak itupun mengangguk.Nisapun segera bergegas menggandeng tangan ayahnya.
………….
Sejak pertama kali datang ke resepsi itu, Nisa tampak  tak nyaman meski sang ayah selalu ada di sisinya,mengambilkannya es krim,cemilan favoritnya.
Meski masih kecil,Nisa telah paham makna dari tatapan-tatapan itu,tatapan yang makin menegaskan jika dirinya berbeda. Meski kedua orangtuanya tak pernah berhenti meyakinkan bahwa dirinya anak yang istimewa tapi itu juga takkan pernah mengubah kenyataan bahwa Nisa seorang anak disabilitas,tepatnya penyandang tuna rungu sekaligus tuna wicara.
Dan beruntungnya sang tuan rumah alias penyelenggara pesta,lebih tepatnya lagi kedua mempelai menerima kehadirannya dengan sangat baik.Saat tugas mendadak memanggil ayah Nisa dan terpaksa harus meninggalkan Nisa disana,keduanya dengan senang hati menawarkan diri untuk menjaga anak dari senior mempelai pria itu.  
Sepeninggal ayahnya,Nisa memilih duduk diam di bangku kayu ditemani Diva,dia terus menjaganya disela-sela menerima tamu undangan.
“Apa ada yang aneh di wajahku? kok Nisa terus lihatin aku!” cetus Diva,mengira ada yang salah dengan make up-nya karena terus diperhatikan.
Nisa menggeleng lalu mengambil note kecil dari tas dan menuliskan sesuatu disana.Meski baru kelas satu SD,berkat ketekunan ibunya mendidik kemandirian,Nisa sudah bisa baca-tulis.
“Kakak sangat cantik”
“Makasih,Nisa juga sangat manis” Senyum Diva makin menegaskan rona pink blas on di pipinya. 
“Mahkota bunga kakak juga sangat cantik”
tulis Nisa lagi.
“Oh ini.Apa kau juga mau memakainya?” Diva mendadak melepas mahkota mawar asli berwarna pink,menarik sedikit talinya agar muat di kepala Nisa yang tidak menyangkanya”Ah ternyata lebih cocok buat Nisa,serasi dengan gaunnya” pujinya yang dibalas senyum malu gadis kecil itu yang langsung ingin melepasnya.”Tak boleh dilepas,ini hadiah kak Diva karena Nisa sudah menemaniku”.
Tapi siapa yang menduga,justru itu awal dari insiden menyakitkan bagi Nisa.Tak lama secara tak terduga  seorang anak perempuan menarik paksa mahkota itu hingga kelopak mawar terburai berjatuhan.Kejadian yang mengejutkan orang-orang dipesta itu.
“ Aku juga mau mahkota kak Diva,tapi kenapa diberikan ke Nisa yang bisu,nggak bisa dengar,dia itu nggak akan bisa jadi pengantin kayak kak Diva, nggak akan ada anak laki-laki yang mau nikah dengannya”
“Tasya!!” seru Diva segera memegang tangan anak yang justru menangis sambil membela diri atas tindakan spontannya itu.”Kenapa tidak dari awal bilang ke kakak kalo  kau juga mau memakainya?!Tasya tidak boleh ngomong gitu ke orang lain! jangan pernah diulangi lagi! kakak akan buatin yang lebih bagus kalo Tasyamau berhenti nangisnya dan minta maaf dulu ke Nisa!” ajak Diva usai menasehati putri dari kakak sepupunya itu,tak ada rasa risih karena yang dilakukan adalah hal yang benar dan ketegasannya itu membuat kedua orangtua Tasya tak bisa memprotes.mengingat sifat anaknya yang memang sangat manja dan sikapnya tadi memang sudah keterlaluan.
Sayangnya Diva kemudian justru tak menemukan keberadaan Nisa di sekitarnya.
“Aku sudah suruh Nadia menemaninya di tempat bermain,sepertinya anak itu agak shock jadi biar disana dulu sambil nunggu ayahnya datang” terang Danang pada Diva sebelum dia jadi panik.
.
.
.
“Ini gara-gara kau,kita jadi tidak boleh ikut pesta lagi” Seru seorang anak laki-laki ke teman sebayanya ketika sama-sama berjalan ke tempat bermain.Dua anak laki-laki itu juga  ‘terusir’ karena juga membuat kehebohan lain di pesta pernikahan yang sama. .
“Ini karena kau yang mulai duluan masukin es batu ke kantong celanaku” temannyapun membela diri, begitu tiba di taman bermain langsung menuju ke perosotan.Keisengan yang diawali anak laki-laki yang bernama Hesa itu berlanjut dengan mereka berdua saling berkejaran dan hampir saja menjatuhkan kue pengantin berikut dekorasi pesta.Ibu Abid yang mengajak mereka berdua ke pesta tersebut segera menyuruh mereka pergi ke area bermain yang berada tak jauh dari tempat pesta.tempat yang lebih cocok dengan karakter mereka yang hiperaktif,sampai dia datang menjemput mereka.
Awalnya Hesa mengikuti Abin untuk bermain perosotan tapi saat melihat ada seseorang yang sedang duduk di ayunan,Hesa lebih tertarik mendekatinya tanpa peduli panggilan sahabatnya itu.
Pertama Hesa cuma memegang ayunan di sebelah gadis bergaun pink itu,tampak ragu-ragu untuk menyapanya.
Merasa ada seseorang di ayunan sampingnya,Nisapun menoleh dan mendapati ada anak laki-laki menatapnya penuh rasa ingin tahu.
“Kok kamu sedih? kenapa?”  tanya Hesa dengan polosnya.
“tadi hiasan bunganya direbut” jawab Abin yang tiba-tiba muncul disampingnya.Usai meluncur sekali,anak itu kehilangan minat dan segera menyusul temannya. ” anak perempuan yang merebutnya juga bilang tak ada anak laki-laki yang mau menikah sama anak nggak bisa ngomong kayak dia” jelasnya makin rinci tanpa diminta
“Jadi kamu nggak bisa ngomong?” tanya Hesa,tentu saja percuma,tak akan terjawab,yang ada dia melihat wajah Nisa makin sendu.Hesapun segera berlalu dari sana.
“Hesa!kau mau kemana?” panggil Adin tapi tak dipedulikan Hesa.Kali ini Abin memilih tak mengikuti sahabatnya itu.
Abin kembali menatap Nisa.Dia tersenyum memperlihatkan dua gigi depannya yang ompong.”aku boleh ikut main ayunan’kan?”
Sempat menunggu beberapa saat,Nisapun tersenyum tanda persetujuan.
“Hesa! tadi kemana ya?”  setelah sempat asyik sendiri bermain ayunan,Abin teringat lagi tentang keberadaan temannya.
Tak cuma sudah jago baca-tulis,Nisa juga bisa membaca gerak bibir.Tangan Nisapun terulur menunjuk Hesa yang sedang berjalan ke arah mereka.Hanya saja kemeja putihnya sudah penuh oleh bercak tanah.
“Kau dari mana?”
“Membuatkannya mahkota bunga yang baru”
Hesapun lekas memakaikan rangkaian bunga yang didapatnya.Sangat berbeda dengan yang Nisa pakai tadi tapi entah kenapa jenis bunga apapun selalu cocok dengan anak perempuan.
“Apa kau suka?  jangan sedih lagi! nanti kau menikah saja denganku,nanti kau bisa jadi pengantin yang lebih cantik dari kakak yang disana.Tapi sekarang kita main pasir dulu! kau mau?!” janji dan tawaran memang selalu mudah diucapkan,apalagi dari anak laki-laki yang baru berusia tujuh tahun.
.
.
.
.
“Apa kau suka dengan pestanya tadi,Nisa? maaf jika Ayah lama” ucap Pak Abdi di mobil  dalam  perjalanan pulang  sambil mengusap rambut putrinya.
“Menyenangkan.”
“Bando bunganya bagus! Siapa yang memberikannya?”
“Teman” ucap Nisa bersama ekspresi ceria di wajahnya.
“Teman?! pasti tadi sangat menyenangkan?” tanya ayahnya yang langsung dibalas anggukan Nisa.
Namun ayahnya lupa bertanya teman Nisa itu laki-laki atau perempuan .
.
.
.
.

Vi’s note  :
Dengan seenaknya buat cerita baru lagi!
tapi apa mau dikata demi mengurangi yang penuhin isi kepala.
Dan selama masih diberi kesempatan,aku pasti akan berusaha menyelesaikan apa yang kutulis.Open-mouthed smile













































































A smart kindness.


Sebuah fanfiksi yang terinspirasi dari program tv brain games.

.
.
.
baekhyun-boy-chanyeol-chen-Favim.com-3476226
luhan yang keren

Suatu hari Luhan berpergian dengan mobil kerennya,merupakan keluaran terbaru dan berkapasitas hanya untuk dua orang.Kebetulan saat itu malam hari dan sedang terjadi hujan badai yang parah .
Saat melintasi sebuah halte,dia melihat disana ada tiga orang yang sedang membutuhkan bantuan.hujan lebat belum ada tanda akan berhenti dan sepertinya bus akan datang sangat terlambat dari jadwalnya.
Tapi Luhan terjebak dalam situasi sulit ketika harus memilih siapa dari ketiga orang itu yang harus dia tolong.
1.Seorang halmonie yang tengah menggigil kedinginan.
2.Seorang sahabat baik.
a6e6703203887e2033715e2d1eb350d9
Temennya yang nggak kalah keren.

3.Seorang yang sangat Luhan sukai.
cute-kfashion-korea-ulzzang-Favim.com-2478419
yeoja ber-v itu namanya Minseok #maksa
.
.
.
.
Mari kita analisa dulu alternatif keputusan yang bisa Luhan pilih.
1. Karena Luhan namja baik hati dan masih memegang etika kesopanan,maka menolong seorang lansia harusnya lebih utama.Mungkin dia akan mendapat sedikit perasaan salut dari yeoja yang dia sukai karena sikap hormatnya itu.Namun dia juga mungkin takkan lagi dianggap sahabat oleh sahabat baiknya karena tega mengabaikannya di cuaca sedingin itu. 
2.Namun jika justru Kris yang dipilih. Yang ada dia akan dianggap namja paling kurang ajar yang ada di muka bumi karena tega meninggalkan dua yeoja di malam badai.
3.Jika opsi nomor tiga yang dipilih.Luhanpun akan dianggap manusia paling egois, yang hanya mau menuruti keinginan hatinya sendiri.
.
.
.Nah bingung’kan?! apalagi Luhan !
Tapi jika kamu punya kecerdasan emosi tinggi sama halnya Luhan,kau akan menemukan solusi yang tepat untuk semuanya.
Jadi coba pikirkan lagi!
.
.
.
.
.
.
.
   
.
.
Gimana?!
.

.
.  
.
.
.
.
Dan inilah jawabannya.
Pertama Luhan menyerahkan kunci mobilnya ke Kris,lalu memintanya mengantarkan pulang halmonie yang kedinginan itu.Sementara dia akan tinggal,menemani Minseok menunggu bis datang dan mencari kesempatan untuk mengobrol lebih dekat.
iPhone-Photos-Rain-37

Bagaimana?
cukup masuk akal’kan!
Sudah sesuai dengan jawabanmu.
kalo iya,selamat! kecerdasan emosionalmu terbilang tinggi # karena aku sendiri salah menjawab#
tapi kalo dipikir lagi,mending harusnya kunci itu diberikan pada si yeoja,sementara Luhan dan Kris yang menunggu di halte,kesannya lebih syar’i dan gentleman ya  #baru kepikiran#
.
.
.
Sekian fanfik gaje dan sedikit maksa ini,tapi semoga bisa diambil manfaatnya,bukan sebaliknya.
Pai!

[FF] Mushroom effect

 
 
Special chapter of to the beautiful you
kaisoo and friends time
 
.
.
.
 
  “Hye sun-ah! jangan ambil itu! itu tak bisa  dimakan!” suara lantang guru berpostur tinggi itu mencegah seorang gadis memasukkan jamur yang dia temukan ke keranjang rotan yang dibawanya.
“Kenapa,Minho songsaengnim? jamur ini tak berwarna mencolok,berarti’kan tidak beracun?”.Sementara Hye sun langsung menuruti perintah gurunya dan meninggalkan kumpulan jamur yang menyembul dari tanah.Minzy justru sibuk bertanya,padahal sebelumnya dia yang paling tak berminat melakukan tugasnya mengumpulkan bahan makanan dalam acara kemping yang diadakan pihak sekolah.Jika bukan karena ini acara wajib sekolah yang juga menentukan kelulusannya.Minzy pasti memilih tidak mengikuti acara yang menurutnya sangat merepotkan itu.
Di saat peradaban makin maju,kenapa mereka masih perlu diajari cara bertahan hidup di alam liar.Bukankah itu sangat ketinggalan zaman dan sia-sia,setidaknya itu yang selalu ada di pikiran Minzy.
Sebenarnya acara yang digagas sang kepala sekolah,berupa acara kemping tiga hari dua malam,sepenuhnya dibuat dengan niat baik,agar para siswa di tahun terakhir itu bisa lebih menjalin keakraban dan kerjasama lagi dengan teman-teman mereka,berharap itu akan menjadi kenangan indah bagi mereka yang sebentar lagi akan meninggalkan sekolah dan naik ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi   
“Jamur itu memang tidak mematikan tapi bisa membuat orang memakannya berhalusinasi,Minzy-ah” terang Minho sabar ke anak didiknya.”Kita berjalan kesana!siapa tahu ada bahan makanan lagi bisa kita temukan untuk makan malam kita nanti” ajak guru itu ke murid-murid yang masuk ke tim pencari bahan makanan tumbuhan yang dia bimbing. 


.
.
.
“Huft,capek sekali!” Minzy langsung saja merebahkan diri di punggung kyungsoo yang juga sedang sibuk dengan tugasnya endiri.”Kapan kita bisa kembali ke peradaban manusia modern dan pergi dari zaman batu begini!”  keluh Minzy.Lagi-lagi.
Dua hari hidup terkepung pepohonan,Minzy sungguh merindukan semua kemudahan yang dibawa teknologi,dia rindu jalan beraspal,dimana dia bisa memacu skateboard sekencang-kencangnya,bukan tanah yang dipenuhi dedaunan busuk yang lembek jika diinjak.   
“Berhentilah mengeluh,semua juga mengalaminya.Lebih baik kau kembali ke tenda,istirahat disana dan jangan ganggu pekerjaanku”
“Kyungsoo-ya! apa  kau sudah selesai dengan ikannya? Bisakah kau membantu kami disini?” panggil seorang teman kyungsoo yang satu tim dengannya,tim yang bertugas memasak semua bahan makanan.
“Iya,aku sudah hampir selesai,aku akan segera kesana!” Kyungsoo meletakkan ikan yang terakhir yang selesai dia bersihkan ke wadah ,hasil tangkapan teman-temannya di sungai tak jauh dari tempat kemping mereka.
“Kyungsoo-ya! aku mau minta tolong!bisakah kau buatkan aku makanan yang enak dengan ini!” Minzy menyerahkan sesuatu yang dibungkus daun ke Kyungsoo yang hendak beranjak.
“Apa ini?”
“Jamur.Untuk obat! jadi kau tidak boleh mencobanya!” Minzy memperingatkan.
“Obat apa?”
“O..obat sesak nafas”
“Memang siapa yang sakit? kamu?!setahuku kau tidak punya riwayat asma?!
“Soo-ya!apa kau tahu?! semenjak  tiba disini aku seperti terserang penyakit tekanan jiwa.Kepalaku selalu terasa sangat berat,lidahku juga tak mampu merasakan semua makanan yang masuk ke mulutku,lalu aku merasa tiba-tiba saja aku tak bisa bernafas.Kata nenekku jamur jenis ini bisa meredakannya tapi bisa sensitif juga buat beberapa orang.Jadi seperti yang kubilang tadi..”
“Baiklah,akan kubuatkan yang paling enak khusus untuknya dan takkan kuminta bahkan kucicipi sedikitpun.Jadi sekarang beristirahatlah di tenda!” Senyum kyungsoo,sengaja memotong ucapan sahabatnya,tak mau berpanjang lebar lagi mendebat Minzy karena pekerjaannya sudah menunggu.
.
.
.
.
“ hemm,baunya harum! kau memang selalu yang terbaik.Soo-yah!”  puji Minzy saat menerima hasil masakan Kyungsoo dalam kotak makanan,setelah menyelinap ke dapur umum acara kemping mereka.
“ya sudah,sekarang kau balik ke tenda lagi,aku nggak enak sama teman-teman yang lain sudah buat masakan tersendiri,nanti kita ketemu lagi saat makan malam” Suruh Kyungsoo,setelah selesai memasak hidangan untuk teman satu angkatan sekaligus para guru pembimbing,Kyungsoo dan teman-teman setimnya masih harus menatanya.
“siap,laksanakan!” Minzy bersikap seolah tentara dan berbalik pergi.
.
.
.
.
Kai sedang sibuk tertawa-tawa dan bercanda tak jelas bareng teman-temannya ,tak sabar menunggu waktu makan malam tiba.Dinginnya cuaca pegunungan dan rasa lelah seusai menjalankan tugas mengumpulkan kayu bakar untuk acara api unggun bersama timnya,serta tak sabar untuk mencicipi hasil masakan Kyungsoo menyempurnakan rasa lapar itu.
Kai dan teman-teman namjanya bahkan sudah sejak setengah jam lalu duduk di deretan meja kayu yang memang sudah tersedia di kawasan kemping mereka dan menjadi tempat berkumpul semua murid angkatan terakhir SMP Kai untuk makan malam dan juga acara api unggun setelahnya.
Tiba-tiba seseorang dengan seenaknya menarik tudung jaketnya
“Kai-ah aku mau ngomong bentar!” Kai-ah yang tahu sekali cuma Minzy yang bisa melakukan itu pada semua orang terutama lagi dirinya,segera bangkit dan mengikuti langkah minzy menjauh dari gerombolan.
“Kenapa?”
Minzy langsung menyodorkan kotak makanan.”Aku disuruh Kyungsoo memberikannya padamu”
“Apa ini? makanan?” Kai masih meneliti isinya,tapi Minzy mencoba merebutnya kembali.
“Kalo kau tak mau,lebih baik kubuang saja,kasihan Kyungsoo yang sudah susah-susah memasakkannya jika aku harus mengembalikannya.”
“Jangan!” Kai berkelit dengan mengangkat kotak itu tinggi-tinggi,menjauhkan dari jangkauan tangan Minzy.”.. aku akan memakannya,sampaikan terimakasihku buat kyungsoo.
Bersamaan dengan itu terdengar suara kepala sekolah memanggil lewat TOA agar semua peserta kemping berkumpul.
“aku pergi dulu” pamit Minzy.Saat Dia sudah membelakangi Kai,Minzy tak mampu lagi menahan senyuman licik sekaligus terpuaskan.
.
.
.
.
Akhirnya waktu makan malam paling ditunggu tiba. Suasana riuh oleh siswa yang sibuk mencari tempat duduk.Kaipun sibuk memutar kepalanya,mengedarkan pandangan ke orang yang lalu lalang lalu terhenti pada satu sosok.Seperti radar yang berhasil menandai sebuah target,matanya segera bergerak searah dengan gerak Kyungsoo.Kai suka melihat penampilan kyungsoo yang berdiri dengan baki ditangannya,meski sebenarnya penampilan Kyungsoo yang tidak jauh berbeda dengan teman yeojanya yang lain.Memakai sweater dipadu celana jeans dan bersepatu kets.rambutnya yang mulai panjang sengaja dikepang,mungkin agar tidak merepotkannya dalam melakukan tugasnya dibagian dapur tadi.
Kyungsoopun seolah berhasil menangkap sinyal itu dari Kai dan kontak matapun segera terjadi diantara mereka.
Kai tahu betul kyungsoo sedang mencari tempat duduk.Dia bisa menawarkan satu tempat didekatnya,tapi Kaipun tahu bukan itu yang Kyungsoo sungguh-sungguh inginkan.Lewat isyarat Kaipun menunjukkan keberadaan Minzy yang tampaknya juga sedang mencarinya.Minzy duduk membelakangi Kyungsoo,mejanya tepat diseberang meja Kai tapi masih segaris dengan mejanya.
Sambil berjalan Kyungsoo melayangkan senyumannya sebagai tanda terima kasih.
Seluruh peserta kempingpun tanpa perlu diberi aba-aba lagi mulai menyantap hidangan di depan mereka.ketakutan sebagian siswa yang menyangka makan malam mereka hanya akan berupa dedaunan hutan mengingat bahan makanan yang diperoleh sangat tidak sebanding dengan jumlah peserta kemping tak terbukti.Mereka masih bisa menjumpai daging sapi ataupun ayam,bahkan produk makanan olahan semacam susu kotak masih ada dalam menu yang bisa mereka pilih.Tak seperti kekhawatiran yang disampaikan kepala sekolah bahwa mereka bisa mengalami krisis makanan di tengah hutan jika mereka tidak memanfaatkan juga sumber makanan dari hutan.jadi mereka selama tiga hari kemping bukan sekedar bersenang-senang tapi juga bersama-sama berjuang bertahan hidup di alam liar.
   “Meski kalian protes dan mengeluh sekarang,bapak yakin suatu saat kalian pasti akan rindu kenangan indah yang kalian buat bersama-sama di hari ini! Bapak yakin itu!” ucap Jonghyun songsaengnim,nama dari kepala sekolah yang masih terbilang muda untuk menduduki jabatan itu,sepertinya juga punya sifat melankolis yang dominan,ketika menjawab protes yang disampaikan anak didiknya atas idenya itu  
.
.
“Apa itu?” tanya Zelo saat mendapati kai punya makanan lain selain yang ada dibakinya.
“masakan jamur spesial” jawab Kai segera meraih sumpit.
“Aku tak lihat itu dalam menu” Tampilan dan sedapnya aroma tumisan itu mulai ikut menggoda saliva Zelo.
“Memang,Kyungsoo sengaja memasakkan khusus untukku” kata Kai penuh kebanggaan.Kai mulai bingung menentukan apa yang harus dia makan lebih dulu.
“Oh ya? kok aku tak lihat dia memberikannya kepadamu?”
“Diberikan lewat Minzy..”
“Minzy-ah?.. “ Zelo menghentikan menyumpit makanan Kai itu.”..kau masih ingin memakannya meski ini pemberiannya?! “
“Memang kenapa? jangan bilang kau sedang mencurigai temenmu sendiri?! Ayolah! meski sikapnya begitu,aku yakin dia takkan setega itu berniat meracuniku” balas Kai,terlalu berbaik hati.Dia segera menyumpit jamur itu.”Ini sangat enak. Kau yakin tak mau mencobanya?”
Zelo masih tampak gamang,aroma masakan itu masih saja menggodanya.Diapun mengedikkan bahu.”..hanya saja aku khawatir,ditengah hutan begini akan sulit pertolongan datang  kalo sesuatu terjadi.”
Jawaban yang seketika membuat Kai tertawa.Zelopun mulai memakan miliknya sendiri.”..ini juga nggak kalah enak,toh kyungsoo juga punya andil di makanan ini” ucap Zelo yang justru terdengar seperti sedang mengasihi dirinya sendiri
”Baiklah,kalo sampai terjadi sesuatu seperti yang kau takutkan,kaulah yang paling kuandalkan untuk mencari pertolongan” ucap Kai setelah mendengar ucapan Zelo,kini timbul sedikit kekhawatiran.cuma sedikit,karena dia terus saja melanjutkan makan masakan Kyungsoo itu.
“gampang,disini’kan ada dokter sekolah.Terlebih ibumu juga dokter,meski ini hutan,aku yakin dia akan sigap datang kalo demi anaknya.” jawab Zelo yang seolah berharap hal itu benar akan terjadi dan sudah siap dengan alternatif solusi.
.
.
.
“Anak-anak,bagaimana rasa makan malam kalian? sangat enak bukan?  pasti sebuah kepuasan menikmati hasil jerih payah kalian sendiri?!”
Suara sang kepala sekolah kembali hadir saat sebagian murid sudah menyelesaikan makan malamnya sementara sebagian yang lain masih suka berlama-lama dengan makanan mereka.
“Api unggun sudah dinyalakan.Mungkin diantara kalian punya ide menarik selain yang kita lakukan semalam?”
Semalam acara diisi hiburan musik,siswa yang berbakat di musik diberi kesempatan untuk menyalurkan bakatnya,lalu merekapun bernyanyi dan akustik-an bersama.    
“Peppero game” hanya berselang beberapa detik,sebuah jawaban lantang terdengar.Sedikit mengejutkan khalayak ramai itu.Sudah pasti ide itu datangnya murid namja.
“’Kenapa?”
“Kenapa apanya,songsaengnim?” Jungkook yang memberi ide itu bingung ditanya balik
“Kenapa kau punya ide itu? apa alasan yang mendasari ide permainan itu?”
“Ka..rena menurutku permainan itu sangat sesuai dengan tujuan kepala sekolah menyelenggarakan acara kemping ini.Peppero game bisa melatih kerja sama,menjalin keakraban,plus juga hiburan setelah kita semua seharian bekerja keras” Jungkook memberikan argumentasi secara terperinci dan mulai disetujui hampir semua murid namja.Bahkan juga Kai namun dia tetap memilih bersikap tenang meski dalam benaknya, dia sudah membayangkan siapa yang paling dia inginkan menjadi partner. Namun dia tak setuju ucapan Jungkook pada bagian seharian bekerja keras.Kai yang satu tim dengan Jungkook tahu betul keluhan yang keluar dari mulutnya lebih banyak dari kayu dan ranting yang dikumpulkan untuk api unggun.Satu tipe dengan Minzy.Seharusnya mereka cocok digabungkan satu tim dan nantinya ocehan mereka mungkin bisa mengusir serigala.
“Dasar namja murahan!! Songsaengnim, jangan dengarkan namja mesum ini!” suara bantahan bernada keras segera muncul.
“Yaa! Yeri-ah!!,siapa maksudmu namja mesum,murahan!? jangan pikir kau bakal aku pilih! jadi berhenti mengacaukan ideku!”
“Oh..yang benar saja! kau pikir siapa disini yang mau dengan bibir jelekmu,kau yang harusnya perlu membersihkan pikiran kotormu!”
Rata-rata siswa usia SMP memang belum kenal betul apa itu romantika cinta,jadi hubungan namja-yeojanya lebih sering menjurus pada beda pendapat dan pertengkaran.Jungkook-Yeri contoh salah satunya.contoh lainnya Minzy-Zelo.Meski ada juga tipe siswa yang lebih tenang dan sebisa mungkin menghindari konfrontasi seperti yang dilakukan Kai pada Minzy.
“Jungkook-ah!! “ Suara  tegas kepala sekolah menahan Jungkook membalas teman sekelasnya itu.” Sepertinya idemu tak cukup mendapat dukungan,jadi..”
“Kata siapa songsaengnim..” Sela Jungkook tak terima.” Di sebelah sini banyak yang setuju kok! benar’kan! teman-teman!!” Sebagian besar namja riuh menyetujui.Tapi tak berselang lama gelombang ketidaksetujuan dari para yeoja langsung menyusul hadir.
“Baiklah!..Kalo begitu kita ambil jalan tengahnya saja,karena sebagian temanmu ada yang tidak setuju dan setuju,maka permainan ini akan dilakukan oleh yang setuju saja.Karena sepertinya permainan ini menarik,bapak akan ikut,tapi karena bapak tak tahu sama sekali permainan ini,nanti kau yang harus jadi partnerku dan ajari bapak,Jungkook-ah!”
“Eh…tapi,tapi..songsaengnim..tapi’kan..” Jungkook-pun segera dilanda kebingungan mendadak,melihat muka polos kepala sekolahnya yang penuh aegyo,yang seolah memohon dengn sangat untuk dijadikan partnernya,lalu menyusul tawa mengejek dari Yeri.Setelah menghembuskan nafas hingga membuat kedua bahunya turun, Jungkook akhirnya terpaksa menyerah pada idenya sendiri.Dia memilih itu ketimbang harus membayangkan jika dia benar-benar melakukan peppero game dengan kepala sekolahnya sendiri dan akan menjadi bahan lelucon teman-temannya sampai hari kelulusan,atau bahkan mungkin adik-adik kelasnya.  Diapun mencoba berbesar hati saat ditanyai kepala sekolah  alasan pembatalan idenya,juga saat harus menghadapi protes keras teman-teman namjanya.
Setelah keriuhan kecil itu,kepala sekolahpun akhirnya memutuskan untuk kembali melakukan kegiatan seperti malam sebelumnya,yaitu kegiatan yang mengapresiasi bakat seni siswa-siswanya sekaligus sebagai ajang hiburan bersama.Namun lagi-lagi hal diluar kewajaran kembali terjadi,tepatnya ketika sekelompok siswi ingin mempertunjukkan aksi dance cover boyband favorit mereka.Tiba-tiba ada seorang siswa yang bangkit dari bangkunya dan tanpa rasa risih naik ke meja lalu mulai melakukan gerakan tari yang nampak seirama dengan musik yang diperdengarkan.Bahkan para yeoja yang harusnya melakukan dance cover itu kini terdiam menyaksikan seseorang yang lebih jago  tarian itu.
…….
Zelo benar-benar tak mengerti apa yang sebenarnya terjadi dengan sahabatnya,beberapa saat yang lalu,usai menandaskan semua makanan di bakinya,Kai mengeluh badannya sangat capek karena pekerjaan mencari kayu bakar. Saat terjadi keributan kecil antara Jungkook,Yeri,kepala sekolah,Kai lagi-lagi mengeluh sangat mengantuk dan bolak-balik menguap,terlalu asyik menyimak keributan kecil itu,Zelopun cuma menyuruh Kai menyandarkan kepala di bahunya.Satu hal yang dalam kondisi normal pasti akan Kai tolak mentah-mentah dan bisa jadi dia akan mendapat pukulan sebagai tambahan.Namun yang ada Kai cuma menurut saja dan tak berapa lama hal yang lebih aneh terjadi.
Mendadak saja Kai berdiri saat diperdengarkan intro sebuah lagu, lalu tanpa ada yang menyuruh,dia menari begitu lincah diatas meja.Untungnya sebagian besar siswa sudah selesai dengan makan malamnya.Tampaknya tak ada yang protes dengan sikap ganjil Kai,yang ada hampir semuanya tampak menikmati hiburan tak biasa dari Kai yang kini mulai berpindah dari satu meja ke meja yang lain.Mirip seperti adegan di MV sebenarnya,Kaipun mengambil sebuah topi dari salah satu temannya.
Saat lagu mendekati akhir Kai tiba di meja dimana Kyungsoo berada.Kai menekuk lututnya saat berada tepat di hadapan Kyungsoo lalu memakaikannya topi hitam yang semula dia pake.Kyungsoo yang masih asyik menikmati susu kotaknya tak menduga tindakan Kai hingga tak sengaja dia memercikkan susu itu ke pipinya sendiri.Melihat itu Kai justru tersenyum,menunjukkan smirk khasnya.Tanpa permisi dia mengusap pipi Kyungsoo.
Zelo yang menyaksikan seluruh aksi sahabatnya itu makin panik ketika melihat Kai makin mencondongkan kepala ke arah wajah Kyungsoo, Namun sebelum semua dugaannya tarjadi..
TAAKK..
Suara sebuah fry pan menghantam kepala dari arah samping mengakhiri aksi Kai yang langsung tumbang ke arah sebaliknya.Tak ada yang tahu selama Kai beratraksi,Minzy menyelinap ke dapur dan menemukan sebuah frypan yang sekiranya bisa dia jadikan alat.Alat yang mungkin bisa menyadarkan Kai dari halusinasinya.Dan ternyata frypan itu setidaknya mampu jadi penyelamat bagi Kyungsoo.
“Yaa! Minzy-ah! apa yang kau lakukan! apa kau mau membunuhnya!” Seru Zelo melihat perbuatan Minzy.
“Apa kau tak melihat apa yang hampir dilakukan orang tak tahu malu ini pada Kyungsoo?!” tak terima dengan perkataan Zelo,Minzy membela diri.
“Tapi bukan dengan memukul kepalanya sekeras itu!! bagaimana jika terjadi komplikasi di otaknya,dia bisa mati,bisa saja dia amnesia,jadi idiot,kalo sampai itu terjadi kau bisa dituntut!” sambil mencoba membangunkan Kai,Zelo justru mengatakan kemungkinan yang tidak-tidak.
“ .. itu karena salahnya sendiri!” Sepertinya ucapan Zelo cukup berefek, Minzy tampak sedikit ciut meski tetap mencoba mencari pembenaran. 
“Sudah! kalian berhenti bertengkar! kita bawa dulu Kai ke ruang kesehatan!” Perintah Seo Hyun songsaengnim,dengan dibantu Minho songsaengnim yang bertubuh jangkung,Kai dibawa ke sebuah bangunan villa yang difungsikan sebagai ruang kesehatan untuk menampung siswa atau guru yang terserang sakit. 
……….
“Bagaimana keadaannya? apa kita perlu membawanya ke rumah sakit?!” tanya Seohyun pada Taeyeon yang merupakan dokter sekolah.
“Sejauh ini sepertinya tak ada luka serius di kepalanya,kita tunggu dia siuman dulu!… Tapi yang tak ku mengerti,di seolah sikap Kai sangat tenang,tak biasanya dia berbuat seperti tadi”
“Entahlah,aku juga bingung,mungkin sebenarnya dia seorang fanboy?” jawab Seohyun pada rekan sejawatnya itu.
“…mung..mungkin ini karena efek dari jamur,songsaengnim!” tiba-tiba Minzy bersuara meski agak takut-takut. Zelo dan kyungsoo turut ikut disana.
“Jamur?!”
“iya,aku menemukannya di hutan,tapi kata Minho songsaengnim itu bilang tak berbahaya,cuma akan membuat yang memakannya berhalusinasi” aku Minzy sekaligus membela diri.
“Benar! jamur..tadi Minzy memberikan Kai jamur kemudian memukul kepalanya dengan frypan.Sekarang kita tahu jelas siapa pelaku kekacauan ini songsaengnim!”
“BENAR!! Aku memang pelakunya,lalu kau mau apa? kau mau aku di hukum,akan aku terima! kalopun nanti sampai Kai kenapa-kenapa, seperti yang kau mau! aku juga akan bertanggungjawab merawatnya seumur hidup,sekarang kau puas!!” balas minzy sengit namun juga hampir-hampir menangis karena takut jika itu semua jadi kenyataan.Melihat itu Zelopun menjadi tak tega.
“Sudah-sudah kalian! Teman kalian tak akan apa-apa! kita tunggu saja dia siuman!” Seohyun, wali kelas mereka mencoba menenangkan.
………….
“Kyungsoo-ah!!….Kyungsoo-ah! apa kau juga marah padaku? maafkan aku,aku sungguh-sungguh tak bermaksud membuatnya begini,aku tak sengaja,aku cuma ingin sedikit iseng padanya”
“Aku tahu kau memang tak suka padanya,tapi aku tak suka kalo kau juga tega memanfaatkan aku untuk mengerjainya” Kyungsoo yang sejak tadi cuma diam,menyimak,akhirnya membuka suara,tak tega melihat temannya terus merajuk padanya.
“makanya maafkan aku!..aku janji takkan mengulanginya lagi,aku akan memperlakukan Kai lebih baik,aku janji!”
.
.
.
Pertama kali Kai merasakan sakit yang sangat di kepalanya.Namun dia tetap berusaha membuka mata.Terang lampu awalnya membuat mata Kai mengerjap lalu mulai bisa menyesuaikan, meski terasa agak sakit dia tolehkan kepala ke samping dan menjumpai pemandangan yang sangat aneh dimana Zelo dan Minzy tertidur dalam posisi terduduk di sofa yang ada diruangan itu dengan kepala miring ke arah berhadapan namun ada jarak yang sedikit memisahkan mereka.Kai lalu menoleh kesamping satunya dan mendapati satu sosok yang memutar tubuh membelakanginya,sedang menatap suasana malam di luar jendela.
“Kyungsoo-ah!” tanpa perlu melihat wajahnya,sepertinya indera Kai sudah sangat terlatih memindai sosok itu. 
“Ah..kau sudah bangun?!,syukurlah! sebentar! akan kupanggilkan Taeyeon songsaengnim!”
“Tunggu! tak usah,aku sudah lebih baik kok “ balas Kai yang sebenarnya masih dalam tahap menyadarkan diri sepenuhnya.Namun Kai juga tahu bagaimana sibuknya satu-satunya dokter di kamp mereka itu demi merawat peserta kemping yang sakit ataupun cidera. Kyungsoo yang pengertian hanya menurut,Diapun membantu Kai duduk. 
“Kau mau minum dulu?” Kyungsoo menyodorkan segelas air putih yang langsung diterima Kai. “Bagaimana? apa kau sudah merasa lebih baik? apa kepalamu masih sakit? ah ya,apa kau ingat siapa namamu?” Melihat betapa seriusnya muka Kyungsoo justru membuat kai tersenyum penuh arti.
“Aku bahkan tahu jelas siapa kau,namamu Kyungsoo, bermarga Yang, tanggal lahir dua belas..”
“Aku serius,Kai-ah!” potong Kyungsoo,karena bisa saja orang amnesia mengingat jelas seseorang tapi lupa identitasnya sendiri.Takut jika pukulan keras frypan Minzy memberi dampak separah itu. 
“ Aku juga serius kok.” Namun menatap mata belo Kyungsoo yang makin belo menatapnya,Kaipun segera menyebut lengkap nama,marga,tanggal lahir,kelas,nama wali kelas,nama ayah ibu,kakak,hampir semuanya.” tapi..apa yang sebenarnya terjadi padaku,kenapa aku bisa disini?”
“Kau tidak ingat yang terjadi?”
“Entahlah..yang kutahu setelah makan malam aku sangat mengantuk,tiba-tiba aku dengar noona-ku terus memanggil-manggil dan menyuruhku menyontohkan dance dari boyband..oh tidak,apa tadi aku sudah melakukan hal yang memalukan..” Kai sedikit-sedikit mulai bisa mengingat.
“Setahuku..sepertinya kau justru membuat pertunjukan yang membuat teman-teman yeoja kita sangat terkesan.”
“Oh ya?….tapi terima kasih kau mau repot-repot terjaga menungguiku”
“Ehmm..” Kyungsoo bingung jika harus bilang dia turut merasa bersalah karena jamur yang diberikan minzy.Terlebih lagi tadi Taeyeon songsaengnim sudah tampak sangat lelah untuk menunggui Kai sepanjang malam.Jadi yang Kyungsoo lakukan bukan semata demi Kai.”..Ini bukan apa-apa kok” jawab Kyungsoo akhirnya.   
“Oh,Kai-ah! Kau sudah bangun ternyata,syukurlah! ibumu baru saja menghubungi dan terus bertanya hal yang membuatku bingung,jadi tolong kau jelaskan sendiri padanya kalo kau baik-baik saja.” Taeyeon mengangsurkan handphonenya ke Kai.
“eomma..ehm,iya..tapi itu tak sengaja terpukul..iya rada benjol tapi sudah tak terlalu sakit kok..keracunan jamur? tidak,Zelo pasti salah ngomong,aku mungkin cuma kebanyakan memakannya..eomma! jangan khawatir  berlebihan begitu! besok aku pulang dan eomma akan lihat sendiri aku masih baik-baik saja.Sudah malam,kututup…noona!..tapi aku masih baik-baik saja’kan!..baik,noona,aku akan lebih menjaga diri disini..iya,jangan khawatir soal itu,kututup teleponnya,selamat tidur!”.  
Jarak yang dekat membuat Kyungsoo bisa sedikit mendengar suara ibu Kai dari seberang sana.Dia bertanya soal kronologi kenapa kepala Kai bisa dipukul Frypan_yang mungkin tak diingat Kai sama sekali_tapi dia tetap meraba kepalanya dan sepertinya menemukan benjol disana, lalu juga soal jamur,sepertinya Zelo sudah bercerita sangat detail pada ibu Kai ketika Kai pingsan.Yang membuat kyungsoo kagum,sepertinya Kai justru berusaha menutupi-nutupi itu dari ibunya.Saat hendak menutup telepon,Ibunya segera menyela jika kakaknya juga mau bicara.Tak jauh berbeda dengan ibunya,noonanyapun bertanya tentang kondisinya,bahkan kedengarannya,dia jauh lebih cerewet dari ibunya,bicaranya sangat cepat dan kai dengan sabarnya mendengarkan lalu menjawab setiap pertanyaan noonanya dengan singkat sekaligus patuh.Diakhir Kyungsoo tahu salah satu alasan noona-nya menyuruh Kai untuk menjaga diri baik-baik dan bisa segera pulang dengan selamat karena Kai dibutuhkan untuk merekam tayangan reality show bias noona-nya sebagai imbalan karena dibantu mengerjakan tugas-tugas sekolah sebelumnya.Ditelepon noona-nya menjelaskan dirinyapun sangat sibuk dengan tugas disekolahnya sehingga dia tak bisa melakukannya sendiri.
Kyungsoo tanpa sadar terus menyimak obrolan itu hingga tanpa sengaja Kai menolehkan wajah dan pandangan mata mereka bertemu.Tentu saja Kyungsoo tiba-tiba menjadi panik,namun sebelum dia menjadi salah tingkah,Untungnya Taeyeon songsaengnim mengajaknya bicara. 
“ Soo-ah,terima kasih sudah membantu tugasku,waktu tidurmu jadi terganggu”
“Tidak apa-apa,songsaengnim.Aku juga sebenarnya tak terlalu ngantuk.” Jawaban Kyungsoo segera disambut senyuman oleh gurunya itu.
“Dasar mereka ini! Selalu saja bertengkar tapi kalo sedang tidur mereka bisa sangat kompak dan manis begini” celoteh taeyeon melihat dua siswanya yang lain,yang tertidur nyenyak di sofa yang ada diruangan itu.  
“..Tapi ngomong-ngomong,Taeyeon songsaengnim, dari tadi aku melihat siswa namja berjalan-jalan ke hutan?”
“Ohya..kau yakin tak sedang melihat hal misterius ?”
“Maksud songsaengnim hantu?
“UFO aliens juga mungkin bisa.”jawab gurunya asal.
“Tidak mungkin,aku yakin itu jungkook dan teman-teman namja yang lain,Minho songsaengnim juga ada bersama mereka.Sebelumnya juga ada beberapa namja yang berjalan ke arah yang sama.” terang Kyungsoo.
“Baiklah! bagaimana kalo kita juga kesana dan melihat apa yang sebenarnya terjadi,sepertinya menarik” senyum Taeyeon.
“Kalo begitu aku juga ikut!” suara Kai muncul.
“Tapi kau baru saja siuman!?” tanya Taeyeon songsaengnim tak yakin,tapi belum-belum Kai menjawab.”..Tapi nggak apa-apa juga kamu ikut,tak mungkin’kan dua yeoja pergi sendirian ke dalam hutan, di tengah malam pula!” Dua alis guru muda itu naik demi meyakinkan Kai untuk ikut.
Maka secara diam-diam mereka pergi lewat jalan belakang bangunan tersebut.
“Tak terasa ya? sebentar lagi kalian akan lulus,aku pasti akan merindukan kalian semua.Apa nanti kalian berdua juga akan meneruskan ke SMA yang sama? “ Demi mengurangi rasa gentar berjalan dalam senyapnya hutan yang gelap dan cuma diterangi cahaya dari hp-nya,Taeyeon memulai obrolan.Dia bertanya begitu karena selama ini dia melihat mereka adalah teman baik dan sering bersama.
“Tidak,songsaengnim! Aku berencana melanjutkan ke SMA yanpyeong”
“Sekolah putri terkenal itu?” Kyungsoo mengangguk.”Aku yakin kau pasti bisa karena yang kutahu selama ini nilai-nilaimu sangat baik”
“Oh ya,kai-ah! apa kau tak berencana mendaftar ke sebuah agensi? sepertinya kau punya bakat untuk menjadi seorang lead dancer?” Karena gelap,mereka tidak menyadari kekagetan di wajah Kai disebabkan jawaban Kyungsoo.   
“Lead dancer?”
“Iya, tadi kau melakukan pertunjukan spektakuler,aku baru tahu efek halusinasi jamur juga bisa seperti itu..”
“Entahlah..aku tak terlalu ingat,songsaengnim!”
“Benarkah? bahkan dengan apa yang hampir kau lakukan pada Kyungsoo hingga membuat kepalamu dihantam frypan oleh minzy?”.
Kebanyakan guru-guru di SMP Kyungsoo memang sangat ramah dan akrab dengan murid-muridnya,bahkan beberapa diantaranya bisa bebas bicara selayaknya pada teman sebaya saja,Taeyeon songsaengnim contohnya.
“ Oh,songsaengnim,sepertinya itu mereka” tunjuk Kyungsoo melihat cahaya senter juga suara riuh dari arah pinggir danau,sekaligus membebaskan Kai dari rasa canggung karena pertanyaan gurunya.
Saat tiba disana,mereka melihat sebuah pemandangan spektakuler dimana saat itu langit penuh bintang dan dipantulkan indah oleh air danau,namun mereka juga menjumpai beberapa siswa sedang dihukum skuat jam dan push up,sementara yang lain sudah duduk melepas lelah.Taeyeonpun segera mendekati kepala sekolah yang ternyata juga ada disana.
“Kepala sekolah! sebenarnya apa yang terjadi? bukankah dilarang melakukan hukuman dengan kekerasan di lingkungan pendidikan? makanya kepala sekolah melakukannya di tengah malam begini dan jauh dari perkemahan kita?”
Rupanya tak cuma pada siswa,Taeyeon songsaengnimpun bisa lugas bicara pada atasannya.
“Yeon songsaengnim,kenapa malam-malam begini kau belum tidur?”
“Aku juga mau tanya itu pada anda? apa kepala sekolah tak kuatir jika ini bisa menyulitkan posisi anda kalo sampai ada wali murid yang tahu?” Tanya Taeyeon seperti tak mau kalah.Bukannya marah,Kepala sekolah justru tersenyum memaklumi.
“Apa ini kelihatannya aku seperti sedang menghukum?” tanyanya yang dibalas anggukan.”Ah,sepertinya aku sudah membuat orang salah paham…sebenarnya aku sedang menyuruh mereka berolahraga,udara pegunungan dini hari begini sangat bagus bagi mereka yang dalam proses pertumbuhan.ketimbang mereka sibuk bergurau dan mengganggu kenyamanan tidur teman-temannya di tenda..Apakah itu salah,yeon songsaengnim?”
Setelah sempat berpikir sejenak,Taeyeonpun menggeleng,terpengaruhi pemikiran kepala sekolah itu.
“Minho Songsaengnim! kami sudah selesai! bisakah aku minta kembali hp-ku?!” tanya seorang siswa namja bernama Jimin usai skuat jam.
“Kau ini…bukankah sudah dilarang menggunakan gadget selama perkemahan ini.Apalagi buat mengisengi teman kalian yang sedang tidur. Hp-mu akan aku kembalikan saat kita pulang nanti tapi sebelumnya aku akan periksa dulu isinya,jika ditemukan hal terlarang,kalian akan dapat hukuman tambahan,sekarang kalian duduk dulu disana!” ucap guru itu tegas sehingga membuat ciut muridnya untuk makin membantah.”..Kalian berdua juga kenapa masih belum tidur,malah menyusul kemari?”
“..mereka ini kesini karena kuajak” bela Taeyeon segera.
“ Harusnya Kai juga ikut dihukum! tadi dia mau berbuat yang tidak-tidak pada kyungsoo!” Jimin yang tidak terima,mencoba mencari lebih banyak teman senasib.
“Jimin-ah! harusnya kau bisa membedakan mana yang namanya ketidaksengajaan dan kesalahan yang dilakukan secara sadar!” sekali lagi Taeyon mencoba membela Kai.Jimin bersiap membantah lagi,tapi kali ini kepala sekolah yang langsung menginterupsinya.
“Kalian! bisakah hentikan sebentar! kita lihat dulu  yang sudah dinantikan sejak tadi” suruh kepala sekolah tanpa menoleh.

Disana,mengikuti arah pandangan sang kepala sekolah,langit malam yang cerah kini hujan.Tepatnya bintang-bintang yang seolah sedang melakukan migrasi besar-besaran.Suatu fenomena langka yang tentu saja ditatap takjub para siswa yang mungkin baru pertama kali menyaksikannya.Hampir semua terlarut dalam kekaguman namun ada satu orang yang tak seantusias yang lain,satu waktu dia malah menoleh ke arah Kyungsoo yang masih terus mendongak.
“Soo-ah!” panggil Kai.
“Lihat itu,kai-ah! Harusnya tadi kita ajak juga Minzy dan Zelo” balas Kyungsoo ceria.
“Soo-ah! apa kau sungguh-sungguh dengan rencanamu?…untuk meneruskan ke sekolah putri itu?”
“Kenapa mendadak bertanya soal itu?”
“..Selama ini kau tidak pernah membicarakannya,jadi ku kira kau masih belum memikirkannya”
“ Kita’kan hampir lulus,mana mungkin aku belum memikirkannya?,tapi aku belum terlalu yakin apa aku akan lolos ujian masuknya, mengingat jumlah pesaingnya pasti tak sedikit.Lalu kau sendiri akan kemana,Kai-ah?”
“Entahlah..aku belum tahu…Tadinya kupikir kita masih akan bisa seperti ini,pergi main bersama,atau..melihat bintang bersama seperti ini misalnya ” ucap Kai yang langsung mendapat tatapan intens Kyungsoo.Sejenak menatap hujan bintang di langit,Kai lalu membalas tatapan itu.” ..Jujur! sebenarnya aku kecewa….tapi jangan lantas berpikir jika aku akan memohon agar kau gagal ” Kai tersenyum kecil.
Sejujurnya bagi Kai kerlipan di mata Kyungsoo sama indahnya dengan bintang-bintang yang sedang dipandang takjub teman-temannya.Tapi kemudian kyungsoo justru mengalihkan pandangannya.
“.Soo-ah!” panggil kai yang mengundang kembali tatapan itu.” …aku minta maaf soal yang terjadi tadi,apapun itu,tapi kuharap itu takkan merubah  apa yang kukatakan di panggung lomba skateboard itu.Tak peduli berapa lamapun waktu yang kubutuhkan,entah kita bisa terus bersama seperti ini atau harus berpisah sementawaktu,aku akan selalu berusaha membuktikan yang pernah kukatakan..”
“Songsaengnim! Kai lagi-lagi mau mengganggu uri Kyungsoo!”  Tiba-tiba seorang namja menceletuk saat menyadari kedekatan yang cukup intens antara Kai dan Kyungsoo.Maklum saja Kyungsoo termasuk dalam daftar yeoja favorit di SMP-nya.
Kontan saja para namja itu menarik Kai menjauh.
“Dasar! jangan mentang-mentang kau sudah bisa menari ala boyband kau mau curi start dari kami!” celetuk Jungkook yang juga masuk barisan tak terima mengeroyok Kai.Tentu saja itu tak serius.
Tapi itu malah menyelamatkan bagi Kyungsoo,takkan ada yang tahu betapa merah pipinya.Kyungsoo belum juga lima belas tahun,dia belum mengerti betul apa itu cinta,apalagi bahaya yang bisa timbul dari perasaan itu,seperti yang sering kakaknya peringatkan.Dan tentu saja kyungsoo sebenarnya bingung luar biasa disukai seseorang sampai seperti itu,bahkan meski dia pernah menolaknya,Tapi ketika kena efek jamur,tetap saja dirinya yang Kai tuju.
“Kenapa dia terus-terusan bersikap begitu padaku, kenapa dia membuatku bingung harus membalas seperti apa” gumam Kyungsoo lirih,kebingungan sendiri.


.
.
.
.
.
.
Vi’s note  :
Mungkin saat ini Kaisoo shipper masih baper berat atau malah mulai bertumbangan #pohon pisang kali# sejak berita di korea sana.Sempat ragu apa mau ngepost-nya,tapi setelah dipikir lagi alasanku nulis buat hiburan sekaligus mengurangi pikiran-pikiran yang memenuhi kepala.Apalagi ini sudah kutulis dari sebelum lappie-ku sempat rusak dan file-nya berhasil diselamatkan temanku.Sudah nulis setengah jalan,tanggung!
Buat yang terjadi di korea sana,meski agak kecewa tapi biarlah,sebahagianya kkamjong aja.
sementara buat pemain pendukungnya,kayaknya sebelumnya aku pernah memakai beberapa nama itu.Jadi kalo bingung,ya,dinikmatin aja #peace#
Oh ya,karena bentar lagi ramadhan,mungkin sementara waktu aku nggak nulis fanfik dulu,mungkin liburan lebaran baru bisa lanjut nulis lagi,itupun nggak tahu kapan dipos-nya 
Sekian dulu info nggak terlalu pentingnya..
and pai2..