Sengaja kupilih jalan ini
karena aku menghargai pentingnya sebuah janji.
Siwon bersiap melajukan mobilnya ketika dia mendengar pintu
belakang mobilnya dibuka lalu diikuti dua orang yang kemudian masuk.
“Sedang apa kalian disini!?”
“kami mau ikut,diluar hujan” jawab Donghae santai.
“Tidak bisa,aku sedang ada urusan penting,tunggu saja hujan
reda !” tolak Siwon tegas,tak seperti biasanya yang mudah saja berbaik hati.
“Ayolah! apa sebegitu pentingnya,kami juga perlu segera
menjemput anak kami” terbiasa mengandalkan siwon di situasi begini,Enhyuk jadi
tak terima mendapat penolakan.
“ Benar,sangat penting,ini soal kelangsungan hidupku” jawab
Siwon yang makin dipertegas sorot matanya,yang tentu saja langsung dibalas
Donghae..
“Baiklah,semoga kau bisa segera membereskan masalah yang
mengganggu kelangsungan hidupmu itu!” ucap Donghae bersiap keluar mengakhiri
aksi saling menatap tajam.
Begitu dua rekannya itu keluar.Siwon segera melajukan mobilnya
ke sebuah tempat sesuai petunjuk yang diberikan Bummie di hp-nya.Awalnya Bummie
mengusulkan untuk bertemu di satu tempat tapi Siwon memilih untuk menjemput agar
lebih praktis.. Sampai disana,hujan masih turun deras,meski dengan jarak pandang
terbatas,Siwon masih mampu melihat didepan tempat kerja Bummie yang merupakan
Kindergarten sekaligus daycare sangat lengang.Siwonpun memutuskan untuk menunggu
yeoja itu di mobil sekalian menunggu hujan reda.
Tapi baru beberapa saat,seseorang menembus derasnya hujan
dengan payung,mendatangi mobilnya dan mengetuk kaca sampingnya.Siwon membuka
sedikit kaca mobilnya,air hujan tak sampai mengenainya karena dinaungi payung
lebar milik seorang wanita setengah baya.
“hujannya sangat deras,Anda bisa menunggu jam anak-anak pulang
di ruangan kami yang lebih hangat!”
“Maaf,saya bukan ingin menjemput anak,saya ada janji dengan
seorang pengajar disini setelah dia selesa” terangnya mengimbangi suara deru
hujan.
“Kalo begitu mari menunggu di dalam saja,saya bawa payung
lebih untuk anda!”
Merasa tak enak menolak,Siwonpun akhirnya menurut saja.Namun
yang dia jumpai selanjutnya, justru situasi yang lebih tak nyaman
baginya.Dirinya dibawa ke sebuah aula yang memang cukup hangat,bahkan dia juga
mendapat segelas kopi sesuai pesanannya. Namun ternyata disitu ada banyak yeoja
tepatnya ibu-ibu muda yang sibuk mengobrol sembari menunggu anaknya pulang.
Kehadirannya sepertinya membuat obrolan mereka makin
seru.Untungnya wanita paruh baya yang tadi menjemputnya,dan tak disangka juga
kepala kindergarten, menyadari itu.Diapun menunjukkan kelas tempat Bummie
mengajar dan menyarankannya kesana dan langsung Siwon setujui.
“Gongsil-ssi,kenapa kau harus melakukan itu? tak setiap hari
kita bisa melihat namja tampan disini?” protes salah seorang dari para ibu muda itu
begitu Siwon pergi.
“Justru karena itu, aku perlu menghentikan tatapan kalian yang
seperti gadis remaja itu dan lupa sudah suami dan anak!”
“Apa salahnya.eommonim? kami juga pernah jadi gadis remaja dan
sesekali berharap bisa mengulanginya” protes ibu muda lainnya.
“ Tapi bukan yang sudah milik orang! apalagi jika itu calon
dari anak gadisku!” balas sang kepala kindergarten tak mau kalah.Dia menganggap
semua pengajar di lembaga yang dia punya ini sudah seperti anak sendiri.
……………..
Namun kenyataannya dia tak juga mendapatkan kenyamanan yang
seperti dia harapkan.Sementara di aula dia bisa duduk di bangku yang cukup
nyaman.Di ruang kelas ini dia tawarkan rekan Bummie duduk dibangku yang
sebenarnya bukan ukurannya namun tak ada pilihan lain.Dua pengajar di kelas itu
masih begitu sibuk dengan tugas mereka,bahkan orang yang dia cari tampak sibuk
mencoba menenangkan seorang anak perempuan yang menangis histeris sehingga belum
menyadari kehadirannya
“Jadi.. sebenarnya sudah berapa lama anda mengenal uri bummie?”
Sambil menyerahkan mug coklat panas,rekan Bummie bertanya,suatu bentuk keramahan
yang selalu ditekankan lembaga ini,namun sebenarnya juga upaya terselubung untuk
melampiaskan kekepoannya.
“Ehm…cukup lumayan lama” jawab Siwon sekenanya.
“ Saya juga sudah bekerja dengan Bummie cukup lama, tapi
sepertinya dia tidak pernah cerita soal anda?”
“ Sebenarnya saat kami bersamapun,Bummie juga jarang sekali
membahas tentang pekerjaannya,juga anda ” balas Siwon setelah sesaat memutar
otak untuk mencari jawaban yang pas,bukannya tersinggung,yeoja itu malah
tertawa.
“Anda benar sekali! entah kenapa Bummie memang dimanapun selalu
irit bicara.”
Ditengah obrolan mereka terdengar suara anak kecil
memanggil.Guru yeoja itupun beranjak menghampiri seorang balita yang baru saja
terbangun,yang semula ditidurkan bersama balita namja yang lain di tempat tidur
rendah dan memanjang,yang ditempatkan di pojok ruangan,antara balita yang satu
dengan yang lain dibatasi guling ataupun boneka-boneka.Sementara tempat tidur
untuk balita yeoja ada di sisi ruangan yang lain.
“Ooh,umin-ah sudah bangun?! apa tidurmu nyenyak?” Sang guru
mendudukkan anak itu di pangkuannya
“Ehm” angguk balita itu sekenanya karena kantuk masih
menggelayuti,kemudian perhatian anak itu teralih pada sebuah buku bergambar
namun kehadiran sosok asing di ruangan itu lebih menarik perhatiannya.
“Ajeoshi! kenapa Ajeoshi ada disini?” tanya Xiumin menyadari
sosok itu orang yang dia kenal.
“Ah,umin-ah! ternyata kau bersekolah disini?” sapa
Siwon,setelah mengamati sekali lagi,dia melihat dua saudara Xiumin juga sedang
tertidur di tempat berbeda.Siwonpun menjelaskan jika mereka tinggal di apartemen
yang sama.
“Wah,sebuah kebetulan.” Tak tahu kenapa,si guru justru terlihat
makin bahagia seolah baru saja mendapat hadiah yang amat disukainya.” Umin-ah!”
panggilnya pada Xiumin yang kini sudah beralih dari buku bergambar ke mainan
lego.
“Nde?” jawab Xiumin tanpa beralih dari mainan yang
dipegangnya
“Beritahu songsaengnim,apa kamu sering lihat Bummie
songsaengnim dan siwon ajeoshi bersama di gedung apartemenmu?
Siwon hampir saja tersedak coklat panas yang sedang diteguknya
mendengar pertanyaan itu.
Sempat berpikir sejenak.Xiumin lalu menggeleng.” Kenapa Bummie
songsaengnim dan Ajeoshi bersama,apa mereka berteman?”
“Iya,tentu saja mereka berteman baik,jadi nanti jika Xiumin
melihat Bummie songsaengnim disana,kau harus menyapanya!”
Balita itupun mengangguk patuh.” nanti juga pasti akan aku ajak
Bummie songsaengnim main ke rumah ”
“Umin-ah memang anak yang baik”
“Apa songsaengnim tahu? kata eomma, siwon samchon itu polisi
yang suka menangkap penjahat” dengan lugunya Xiumin membuka latar belakang
siwon.
“Oh,benarkah,Umin-ah? kalo pakai seragam dan pistolnya pasti
jadi makin keren!”
“Maaf!” suara Siwon kembali muncul setelah sempat
terbatuk-batuk sendiri.” Apa tak sebaiknya anda membantu Bummie agar anak itu
bisa segera tenang?”
Si guru yang belum Siwon ketahui namanya itu masih saja asyik
bermain dan mengajak ngobrol Xiumin dan sepertinya juga masih mencari-cari
kesempatan untuk ‘mengerjai’nya.Itulah alasan kenapa Siwon yang biasanya orang
yang ramah agak enggan ngobrol juga berkenalan dengan yeoja satu ini.
“..sebenarnya pembagian tugas kami di sini sudah jelas.Tapi
baiklah,karena anda yang memintanya,akan kumasukkan ke daftar pengecualian”
Senyum guru itu kemudian segera beranjak.Senyum yang entah kenapa ada sedikit
nuansa horornya
.
.
.
.flashback..
dua jam yang lalu
Suara gemuruh itu makin terdengar jelas pertanda hujan akan
segera turun. Hal yang menguntungkan bagi Bummie,hawa dingin yang dibawa hujan akan
menurunkan sikap aktif anak-anak yang diasuhnya dan akan lebih mempercepat
kantuk dan makin melelapkan tidur siang mereka sambil menunggu tiba waktu
pulang.Tapi hari ini dia menemukan tantangan baru sebagai pendidik balita.
Awalnya Kyungsoo,anak yang selalu paling tenang di kelas
Bummie,meski hari ini dia sendirian karena sang kakak sedang demam, tengah sibuk
dengan krayon dan kertas gambar berlonjak kaget saat cahaya kilat menyambar
untuk pertama kalinya.Ketika kilat dan petir makin berdekatan interval
waktunya,wajah gelisah kyungsoo segera menjadi tangis yang tak kunjung berhenti
bersama hujan yang turun sangat deras.Berbagai cara yang Bummie ketahui untuk
menenangkan anak menangisa tak satupun yang berhasil pada
Kyungsoo.Meski terus digendong,gadis kecil itu terus menangis histeris meminta
hujan,kilat,dan petir itu pergi.Hal yang tak mungkin Bummie mampu
wujudkan.Saking sibuknya dia bahkan tak menyadari kehadiran Siwon,dimana
sebelumnya mereka sudah berjanji bertemu untuk kelanjutan rencana ‘pernikahan’
mereka.Beruntung Ga in yang menjadi rekan kerjanya mau menemani Siwon sementara
dirinya masih terus berusaha menenangkan kyungsoo yang justru makin tantrum.
Meski cukup sering Bummie menghadapi situasi begini,nyatanya
dia hampir menyerah pada Kyungsoo,harapan agar hujan segera reda seperti yang
kyungsoo inginkan, tampaknya sangat sulit karena hujan masih turun sedemikian
derasnya.Kemudian Ga in,partner sekaligus senior Bummie, datang mencoba
membantu,dia mengambilalih kyungsoo tapi hasilnya masih sama saja,merasa tak
enak hati,setelah beberapa saat Bummie mengambil alih Kyungsoo lagi,memulai lagi
segala cara yang sekiranya mampu menghentikan tangis Kyungsoo yang seperti tak
kenal lelah itu.
Merasa turut prihatin,Ga in tiba-tiba mengusulkan untuk meminta
tolong pada Siwon,menurut Ga in, karena selain menyebut unsur-unsur dalam
hujan,Kyungsoo juga terus memanggil-manggil ayahnya dan Siwonlah satu-satunya
namja dewasa yang bisa. mewakili sosok ayah ditempat itu. Meski awalnya bilang
tidak usah,Bummie sepertinya tak punya pilihan. Kemudian siwon datang
menghampirinya setelah diminta Ga in,Diapun mengambil Kyungsoo.
“Maaf,sudah merepotkanmu,Siwon-ssi” ucap Bummie tulus
“Tak apa-apa,lagipula aku tak tahu apa ini akan
berhasil,terlebih ini adalah pengalaman pertamaku” muncul rasa kagum di hati
Bummie oleh senyum lesung pipi dan jawaban menyenangkan Siwon.
“ Ehm..sepertinya sudah cocok sekali jadi Appa! kurasa kau
sudah sangat tepat memilihnya” bisik Ga in,menyadarkan Bummie yang masih menatap
lekat
“Apa yang Sunbae katakan,!” Tak mau makin digoda Ga in,Bummie
segera beranjak,bersiap menyambut para orangtua menjemput anaknya pulang.
Dan begitu Kyungsoo ada dalam gendongan Siwon,melingkarkan
tangan kecilnya ke leher dan membenamkan wajahnya yang penuh airmata ke pundak
Siwon seolah ayahnya sendiri,tangisnya perlahan mereda seiring lantunan pelan
lagu tiga beruang,satu-satunya lagu yang cocok untuk anak-anak yang dia
tahu,terlebih dia kerap mendengarnya setiap pagi
Saat hujan mulai kembali menjadi gerimis kecil,Kyungsoo sudah
tenang terlelap dalam gendongan Siwon,mungkin juga karena efek lelah menangis.
Sementara anak-anak balita lain justru mulai bangun dan dijemput pulang
orangtuanya.
“ Won thamchon!” Sapaan cadel namun terdengar khas membuat
Siwon membalikkan badan tegapnya dan di hadapannya berdiri dua bocah dengan mata
berkilat cerah usai bangun dari tidur siang mereka.” Thedang apa thamchon di
thini?”
“kenapa Soo-ah Samchon gendong?” tanya balita yang satunya
“Oh,Kai-ah! Sehunnie! Samchon tak tahu kalo kalian sekolah
disini?”
Siwon tak tahu karena biasanya dia hanya mengantar kedua rekannya itu sampai ke terminal terdekat saja, diapun segera ingat para ayah dari kedua anak itu juga akan
segera tiba disini,bertemu mereka adalah hal yang paling tidak dia inginkan saat
ini.
Dengan kyungsoo masih ada di gendongannya,Siwon berjongkok
untuk mengimbangi tinggi anak -anak itu.
“Sehunnie! Kai-ah! Kalian suka coklat pepero’kan? nanti akan
samchon belikan yang banyak,tapi sebelumnya kalian harus janji dulu pada
Samchon?”
Mendadak Kai berbisik pada Sehun yang kemudian menggelengkan
kepala kepadanya.
“Kenapa? kau tidak suka pepero?” Padahal setahu Siwon Ayahnya
kerap sekali membelinya. Sehun menggeleng lagi
“kata Kai hyung,dia juga thuka choco pie.”
“ Kenapa kau bilang! ”
“ ‘kan tadi hyung bilang begitu,tapi thehun juga suka kok,won
thamchon!”
Siwon hanya bisa menyimak obrolan lucu diantara dua anak itu.
Diapun segera tahu dari mana sikap penuh perhitungan Kai kecil berasal.
“Baiklah, Samchon janji akan belikan kalian kedua-duanya tapi
kalian juga harus janji pada Samchon,mau’kan?!”
.
.
.
.
Setengah jam kemudian penjemput Kai-Sehun tiba,yang ternyata
bukan Donghae dan Eunhyuk tapi ibu Kai,Lee Ji eun.Terhambat hujan mungkin
membuat mereka harus menghubungi Ji eun yang berprofesi reporter dunia hiburan
korea yang senantiasa sibuk berburu berita sensasional para artis,menggantikan
menjemput anak dan keponakannya.
“Eomma!” pekik ceria Kai yang semula sibuk bermain perosotan
menjadi penanda bagi Siwon.
“Tumben sekali,Ji eun-ssi! Apa sedang libur kerja?” sapa Ga in
menyambut,karena biasanya suaminya,ibu mertuanya,ataupun Donghae,saudara
iparnya.Sementara Bummie sibuk merapikan mainan.
“Iya,kebetulan,aku sedang istirahat,tadi aku dapat
telepon,katanya dia terhambat hujan, kuharap itu bukan akal-akalannya biar bisa
pergi ke tempat lain” Ucap Ji eun tenang,tapi melihati ekspresi di wajahnya,Ga
in merasa itu ancaman yang nyata.” Ga in-ssi,kami pulang dulu! Kai-ah! Sehunnie!
pamit dulu pada songsaeng..Siapa itu? Ga in-ssi!” Sudah siap melangkah pulang,Ji
Eun mendadak urung saat melihat kenampakan namja menggendong anak dari
belakang.
“Sebagai reporter,mata anda memang tajam,Ji eun-ssi,dia itu
memang baru sekali ini kemari” Ga in sedikit mendekatkan badan”..Namja itu
kekasih Bummie”
“Oh,benarkah?! …Bummie-ssi! aku turut berbahagia dan berharap
segalanya yang terbaik” Senyum Ji Eun,tapi Bummie justru memberi tatapan tak
suka pada Ga in yang cuek-cuek saja.Tak lupa Ji eun mencoba mengintip muka namja
itu yang perawakannya tampak tak asing baginya,tapi namja itupun terus saja membelakanginya.
“Eomma!! ayo lekas pulang,pororo akan segera mulai” rengek
Kai.
“Iya,ayo Imo!” Sehun tak ketinggalan.
Mereka berdua menjalankan dengan baik perjanjian yang telah
mereka sepakati dengan Siwon,untuk menjauhkan penjemput mereka darinya. Siapapun
itu.
.
.
.
“ Saya sungguh minta maaf! Bummie-ssi! Sebenarnya saya
bermaksud untuk segera kesini saat masih mendung tapi ternyata hari ini
pekerjaanku lebih memakan waktu dari biasanya… ”
“Tidak apa-apa,Geun young-ssi,yang penting sekarang Kyungsoo
sudah tenang,kalo boleh saya tahu apa ada trauma yang membuat Kyungsoo takut
sekali pada hujan dan petir?” tanya Bummie ingin memastikan sendiri pada ibunya
yang baru saja tiba.Bummie mempersilakan Geun young duduk sebentar untuk
menanyakan hal tersebut.Semua anak dan Ga in telah pulang,menyisakan
dirinya,Siwon,dan Kyungsoo. Tentu saja Bummie bukan sekedar ingin tahu tapi
lebih agar dia bisa mengambil tindakan tepat terkait tugas mengajarnya.
Geun young mengangguk pelan.” Benar..itu disebabkan kecelakaan
yang baru dialami Kyungsoo bersama ayahnya beberapa bulan lalu,kejadiannyapun
tepat ketika sedang hujan..”
“Lalu suami anda? apa dia sudah pulih sepenuhnya?”
“ Dia..meninggal dalam kecelakaan itu.Sekali lagi maaf jika
Kyungsoo telah sangat merepotkan anda,seharusnya saya mendengarkan nasehat untuk
membawanya ke psikolog anak,bukan membuat kesimpulan sendiri itu hanya kesedihan
sementara dan akan segera hilang dengan sendirinya..” Ucap Geun young sambil
menatap anak yang tertidur lelap,tak jauh dari tempat biasa anak-anak
ditidurkan,seorang namja tengah mencoba menyibukkan diri dengan buku-buku
dongeng.Tampak sedang menunggu.”Kalo begitu saya pamit dulu..” Geun young sadar
ada hal yang tertunda karena menunggunya.
.
.
.
“Terima kasih atas bantuanmu tadi,Siwon-ssi!” ucap Bummie
begitu mobil ibu kyungsoo meninggalkan halaman kindergarten.Tadi Siwon juga
membantu menggendongkan gadis kecil yang masih tertidur itu sampai ke kursi
khusus di dalam mobil.
“euhm..itu bukan hal yang sulit..mungkin karena aku tak harus
melakukannya setiap hari” Jawab Siwon ringan, seringan perasaannya akhir-akhir
ini,yang Siwon sendiri tak tahu apa menyebabnya.
“apa kita akan pergi sekarang,Siwon-ssi?”
“Tentu saja!”
……..
“Soal gadis kecil tadi..apa memang kebanyakan anak-anak disana
memang begitu?” di perjalanan, Siwon membuka percakapan demi menghalau hening
yang sebentar lagi pasti akan menghampiri mereka.
“ ..Mereka masih anak-anak,saat ada hal yang membuatnya tak
nyaman atau hal yang tidak sesuai dengan yang diharapkan,wajar jika mereka
mengungkapkannya dengan tangisan mereka,sejak awal aku mengambil pekerjaan ini
aku sudah diberitahukan itu akan jadi bagian dari keseharian tugasku..”
“ Apa termasuk tugas juga menangani gadis kecil dengan trauma
berat? ”
Pertanyaan Siwon sedikit mengagetkan bagi Bummie. itu artinya
dirinya mendapat perhatian Siwon saat berusaha menenangkan Kyungsoo,dan juga
ketika dia mendapat penjelasan dari ibu kyungsoo,Siwon yang dia kira sedang
sibuk sendiri,ternyata diam-diam juga mendengarkan.
“ apa menurut anda aku belum cukup bagus menangani anak yang
sedang rewel?” Bummie justru balik bertanya.
“Bukan begitu maksudku,aku bukan sedang mengomentari
pekerjaanmu,aku cuma berpikir pasti sangat sulit bagi guru lain sekalipun
mengatasi trauma anak sekecil itu dan hujan bisa kapan saja turun lagi “ terang
Siwon.
“ Soal Kyungsoo nanti pasti akan didiskusikan dengan kepala
sekolah dan sama-sama cari solusi yang terbaik,yang jelas kami para guru selalu
berusaha menjadi rumah kedua yang nyaman bagi mereka selain ayah ibu
mereka.”
“iya,aku bisa melihatnya.” Sejak bisa mengenal Siwon lebih
dekat,hal yang benar-benar membuat Bummie terkesan adalah sikap simpatik yang
Siwon tunjukkan. “ Oh ya,setahuku pekerjaan ini tak sesuai pendidikan yang anda
ambil,kenapa justru anda memilih pekerjaan yang..menurutku punya kerepotan lebih
ini?” tanya Siwon,sebagai anggota polisi mudah untuk mengingat kembali omongan
kakek Bummie di makan malam yang menjadi pertemuan resmi pertama mereka dan
tentunya perjumpaan mereka dikafe menjadi bagian tak resminya ”…Saat ini aku
bukan sedang menginterograsi anda,Bummie-sii,jika anda memang tak ingin,anda tak
perlu menjawabnya” Lirik Siwon ingin tahu respons Bummie.
“..Sejujurnya aku merasa tak pernah nyaman bekerja dalam
koorperasi” memori Bummie kembali ke tahun-tahun yang lalu,ke kenangan yang
sebenarnya tak mengenakkan baginya.
“ya,memang tak semua orang suka terikat aturan dan waktu.” Ucap
Siwon berusaha memaklumi,merasa dirinya mungkin termasuk.
“..Sebenarnya ini bukan tentang pekerjaannya…tapi lebih pada
diriku sendiri yang tak pernah mampu untuk membangun interaksi yang tepat dengan
orang lain,bisa jadi sebenarnya aku seorang yang antisosial” senyum Bummie di akhir kata,meski
kepahitan masih begitu terasa setiap dia harus mengingatnya kembali.Selama ini dia tak pernah mengungkapkannya pada siapapun.Saat Siwon bertanya,Bummie
menganggap itu bukan sekedar keingintahuan dan Bummie memilih mengungkapkan
sejujurnya,bukan jawaban formal singkat seperti yang biasa dia lakukan,seolah
Bummie merasa dengan itu semua kenangan pahit itu bisa dilepaskan darinya.
“Menurutku bukan ciri antisosial seseorang yang mampu mengambil
hati anak-anak?!”
“..Bagiku justru anak-anak itulah yang menawarkan padaku rasa
nyaman , meski aku tak mampu menjadi orang dewasa dengan baik,aku merasa masih
dibutuhkan,masih bisa menyayangi dan disayangi orang lain, dan itu sangat
berarti bagiku”
Siwon menoleh Bummie yang masih memandang ke depan,ke kemacetan
yang disebabkan usai hujan deras dan jam pulang kantor.Dan meski tak ada sama
sekali kontak mata di antara mereka semenjak masuk mobil,Siwon bisa merasakan
kekosongan yang hampir-hampir menelan habis gadis yang duduk di sebelahnya
itu.Ketika itulah Bummie juga menoleh padanya dan mata merekapun bertemu pandang
untuk sesaat.Semula Bummie mengira dia akan mendapati penyanggahan dari Siwon
yang menganggapnya terlalu membawa perasaan segala sesuatu namun ternyata tidak.
“Lalu anda sendiri kenapa memilih pekerjaan yang kelihatannya
berbeda sekali dengan latar belakang keluarga anda,Siwon-sii?” Tak mau suasana
meredup karena kisah di masa lalunya,Bummie balik bertanya.
“Aku.. mungkin aku juga orang yang tak bisa nyaman bekerja
dalam koorperasi”
“Kenapa? bukankah dengan adanya ayah anda ,anda tak harus
memulainya dari nol…tapi ucapanku ini bukan berarti aku meragukan kemampuan
anda” Bummie buru-buru menambahkan karena merasa ucapannya terasa agak
meremehkan.Meski Siwon masih berkosentrasi mengemudi,dimple di pipi perlahan
muncul sebagai respon.
“”Anda juga tahu’kan,aku punya saudara laki-laki? aku juga tak
mau ada perebutan harta berdarah diantara kami,seperti banyak dikisahkan di
drama tv..”
“Sebenarnya aku jarang menonton drama-drama itu,apa hal itu
memang benar-benar bisa terjadi?..tapi menurutku jika melihat anda dan adik
anda, aku yakin perebutan itu takkan terjadi ”
Kali ini dimple Siwon sempurna terbentuk karena senyuman yang
diakibatkan oleh sikap dan pertanyaan Bummie yang terkesan polos.
“..alasan lainnya karena pekerjaan ini bisa melawan penjahat
yang membuat orang sekeren di film-film action”
“ Maaf..tapi bagiku kekerasan adalah alternatif terakhir untuk
mengatasi konflik,aku yakin setiap manusia bisa saling bicara untuk
menyelesaikan masalah, jadi menurutku itu bukan hal yang keren”
Siwon masih dengan senyum dimple-nya meski tenyata jawaban
Bummie jauh dari harapannya.
“Jadi ..apa menurut anda yang terlihat keren dari pekerjaan
polisi? membantu menyeberangkan jalan lansia?
“ Menurutku itu tak perlu menunggu adanya polisi,seseorang
dengan jiwa penuh tanggungjawab pasti akan senang hati melakukannya…
Dimple Siwon makin dalam mengikuti senyumnya yang makin lebar.”
Baiklah, sekarang aku tahu jika kita orang yang sangat berbeda…”
“ Tunggu dulu Siwon-ssi,ku harap kau tak salah mengerti..karena
menurutku,dengan melihat pribadi anda ini aku yakin anda juga adalah polisi
penuh tanggungjawab.
“Ehm..terima kasih untuk penilaian baikmu itu,Bummie-sii..aku
juga tadi belum menyelesaikan kata-kataku,dengan perbedaan diantara kita,itu
justru membuatku makin ingin tahu siapa dirimu,Bummie-sii,dan kurasa itu baik
untuk rencana kita ini ” Ucap Siwon sambil menatap langsung mata Bummie kemudian
kembali berkonsentrasi mengemudi.
Tak lama merekapun tiba di kediaman orangtua Siwon. Saat mereka
hendak masuk ke dalam rumah, Bummie tak menduga saat Siwon menggenggam
tangannya.”Kita harus membuat rencana kita lebih meyakinkan bagi mereka, kuharap
kau tidak keberatan?”
“Tidak..tentu saja” jawab Bummie mantap setelah sekuat tenaga
meredam rasa gugupnya.
Pelayan yang membukakan pintu,agak kaget oleh sosok Bummie yang
digandeng erat tuan mudanya.Tapi tak sampai sekian detik,senyuman keramahan
kembali menghiasi wajahnya. Merekapun dibawa menemui tuan rumah yang sekaligus
orangtua Siwon yang langsung menyambut dengan wajah sumringah. Ayah dan Ibu
Siwon merasa ini kejutan menyenangkan,dan saat merasa menemukan momen yang tepat
dalam obrolan ringan mereka,tanpa membuang waktu lagi Siwonpun mengajukan rencan
mereka.
meski ibunya bilang itu mendadak sekali,wajah cerianya justru
menunjukkan sebaliknya. Tapi ayah Siwon mendadak minta waktu berdua dengan
anaknya.Saat Siwon dan ayahnya beranjak ke ruang kerja yang berada di sisi lain
rumah.Bummie-pun diajak Ibu Siwon berkeliling sambil mengobrol,menunggu makan
malam yang sedang disiapkan pelayan.
……
“ Apa kau tidak merasa jika ini terlalu mendadak?” tanya Tuan
Choi begitu duduk di sofa ruang kerjanya.
“Aku tahu ayah akan berpikir demikian,aku juga sempat berpikir
begitu, tapi setelah sungguh-sungguh ku pikirkan,juga mengingat faktor-faktor
lain dari luar…ibu contohnya,aku telah yakin dengan keputusan kami ini,jadi
kuharap ayah bisa menyetujui rencana kami ini!?”
“Jika kau meminta pendapatku…sejujurnya aku keberatan dengan
rencana pernikahanmu dengan gadis itu
.
.
.
Vi’s note :
Chapternya berhenti di sini dulu!
biar siapa tahu ada yng penasaran chapter selanjutnya..hehe