I write my life

I write my life,my imajination,my world

Selasa, 29 November 2016

me and my pretending marriage 4




Sengaja kupilih jalan ini
karena aku menghargai pentingnya sebuah janji.

Siwon bersiap melajukan mobilnya ketika dia mendengar pintu belakang mobilnya dibuka lalu diikuti dua orang yang kemudian masuk.
“Sedang apa kalian disini!?”
“kami mau ikut,diluar hujan” jawab Donghae santai.
“Tidak bisa,aku sedang ada urusan penting,tunggu saja hujan reda !” tolak Siwon tegas,tak seperti biasanya yang mudah saja berbaik hati.
“Ayolah! apa sebegitu pentingnya,kami juga perlu segera menjemput anak kami” terbiasa mengandalkan siwon di situasi begini,Enhyuk jadi tak terima mendapat penolakan.
“ Benar,sangat penting,ini soal kelangsungan hidupku” jawab Siwon yang makin dipertegas sorot matanya,yang tentu saja langsung dibalas Donghae..
“Baiklah,semoga kau bisa segera membereskan masalah yang mengganggu kelangsungan hidupmu itu!” ucap Donghae bersiap keluar mengakhiri aksi saling menatap tajam.
Begitu dua rekannya itu keluar.Siwon segera melajukan mobilnya ke sebuah tempat sesuai petunjuk yang diberikan Bummie di hp-nya.Awalnya Bummie mengusulkan untuk bertemu di satu tempat tapi Siwon memilih untuk menjemput agar lebih praktis.. Sampai disana,hujan masih turun deras,meski dengan jarak pandang terbatas,Siwon masih mampu melihat didepan tempat kerja Bummie yang merupakan Kindergarten sekaligus daycare sangat lengang.Siwonpun memutuskan untuk menunggu yeoja itu di mobil sekalian menunggu hujan reda.
Tapi baru beberapa saat,seseorang menembus derasnya hujan dengan payung,mendatangi mobilnya dan mengetuk kaca sampingnya.Siwon membuka sedikit kaca mobilnya,air hujan tak sampai mengenainya karena dinaungi payung lebar milik seorang wanita setengah baya.
“hujannya sangat deras,Anda bisa menunggu jam anak-anak pulang di ruangan kami yang lebih hangat!”
“Maaf,saya bukan ingin menjemput anak,saya ada janji dengan seorang pengajar disini setelah dia selesa” terangnya mengimbangi suara deru hujan.
“Kalo begitu mari menunggu di dalam saja,saya bawa payung lebih untuk anda!”
Merasa tak enak menolak,Siwonpun akhirnya menurut saja.Namun yang dia jumpai selanjutnya, justru situasi yang lebih tak nyaman baginya.Dirinya dibawa ke sebuah aula yang memang cukup hangat,bahkan dia juga mendapat segelas kopi sesuai pesanannya. Namun ternyata disitu ada banyak yeoja tepatnya ibu-ibu muda yang sibuk mengobrol sembari menunggu anaknya pulang.
Kehadirannya sepertinya membuat obrolan mereka makin seru.Untungnya wanita paruh baya yang tadi menjemputnya,dan tak disangka juga kepala kindergarten, menyadari itu.Diapun menunjukkan kelas tempat Bummie mengajar dan menyarankannya kesana dan langsung Siwon setujui.
“Gongsil-ssi,kenapa kau harus melakukan itu? tak setiap hari kita bisa melihat namja tampan disini?” protes salah seorang dari para ibu muda itu begitu Siwon pergi.
“Justru karena itu, aku perlu menghentikan tatapan kalian yang seperti gadis remaja itu dan lupa sudah suami dan anak!”
“Apa salahnya.eommonim? kami juga pernah jadi gadis remaja dan sesekali berharap bisa mengulanginya” protes ibu muda lainnya.
“ Tapi bukan yang sudah milik orang! apalagi jika itu calon dari anak gadisku!” balas sang kepala kindergarten tak mau kalah.Dia menganggap semua pengajar di lembaga yang dia punya ini sudah seperti anak sendiri.
……………..


Namun kenyataannya dia tak juga mendapatkan kenyamanan yang seperti dia harapkan.Sementara di aula dia bisa duduk di bangku yang cukup nyaman.Di ruang kelas ini dia tawarkan rekan Bummie duduk dibangku yang sebenarnya bukan ukurannya namun tak ada pilihan lain.Dua pengajar di kelas itu masih begitu sibuk dengan tugas mereka,bahkan orang yang dia cari tampak sibuk mencoba menenangkan seorang anak perempuan yang menangis histeris sehingga belum menyadari kehadirannya
“Jadi.. sebenarnya sudah berapa lama anda mengenal uri bummie?” Sambil menyerahkan mug coklat panas,rekan Bummie bertanya,suatu bentuk keramahan yang selalu ditekankan lembaga ini,namun sebenarnya juga upaya terselubung untuk melampiaskan kekepoannya.
“Ehm…cukup lumayan lama” jawab Siwon sekenanya.
“ Saya juga sudah bekerja dengan Bummie cukup lama, tapi sepertinya dia tidak pernah cerita soal anda?”
“ Sebenarnya saat kami bersamapun,Bummie juga jarang sekali membahas tentang pekerjaannya,juga anda ” balas Siwon setelah sesaat memutar otak untuk mencari jawaban yang pas,bukannya tersinggung,yeoja itu malah tertawa.
“Anda benar sekali! entah kenapa Bummie memang dimanapun selalu irit bicara.”
Ditengah obrolan mereka terdengar suara anak kecil memanggil.Guru yeoja itupun beranjak menghampiri seorang balita yang baru saja terbangun,yang semula ditidurkan bersama balita namja yang lain di tempat tidur rendah dan memanjang,yang ditempatkan di pojok ruangan,antara balita yang satu dengan yang lain dibatasi guling ataupun boneka-boneka.Sementara tempat tidur untuk balita yeoja ada di sisi ruangan yang lain.   
“Ooh,umin-ah sudah bangun?! apa tidurmu nyenyak?” Sang guru mendudukkan anak itu di pangkuannya  
“Ehm” angguk balita itu sekenanya karena kantuk masih menggelayuti,kemudian perhatian anak itu teralih pada sebuah buku bergambar namun kehadiran sosok asing di ruangan itu lebih menarik perhatiannya.
“Ajeoshi! kenapa Ajeoshi ada disini?” tanya Xiumin menyadari sosok itu orang yang dia kenal.
“Ah,umin-ah! ternyata kau bersekolah disini?” sapa Siwon,setelah mengamati sekali lagi,dia melihat dua saudara Xiumin juga sedang tertidur di tempat berbeda.Siwonpun menjelaskan jika mereka tinggal di apartemen yang sama.
“Wah,sebuah kebetulan.” Tak tahu kenapa,si guru justru terlihat makin bahagia seolah baru saja mendapat hadiah yang amat disukainya.” Umin-ah!” panggilnya pada Xiumin yang kini sudah beralih dari buku bergambar ke mainan lego.
“Nde?” jawab Xiumin tanpa beralih dari mainan yang dipegangnya
“Beritahu songsaengnim,apa kamu sering lihat Bummie songsaengnim dan siwon ajeoshi bersama di gedung apartemenmu?
Siwon hampir saja tersedak coklat panas yang sedang diteguknya mendengar pertanyaan itu.
Sempat berpikir sejenak.Xiumin lalu menggeleng.” Kenapa Bummie songsaengnim dan Ajeoshi bersama,apa mereka berteman?”
“Iya,tentu saja mereka berteman baik,jadi nanti jika Xiumin melihat Bummie songsaengnim disana,kau harus menyapanya!”
Balita itupun mengangguk patuh.” nanti juga pasti akan aku ajak Bummie songsaengnim main ke rumah ”
“Umin-ah memang anak yang baik”
“Apa songsaengnim tahu? kata eomma, siwon samchon itu polisi yang suka menangkap penjahat” dengan lugunya Xiumin membuka latar belakang siwon.
“Oh,benarkah,Umin-ah? kalo pakai seragam dan pistolnya pasti jadi makin keren!”
“Maaf!” suara Siwon kembali muncul setelah sempat terbatuk-batuk sendiri.” Apa tak sebaiknya anda membantu Bummie agar anak itu bisa segera tenang?”
Si guru yang belum Siwon ketahui namanya itu masih saja asyik bermain dan mengajak ngobrol Xiumin dan sepertinya juga masih mencari-cari kesempatan untuk ‘mengerjai’nya.Itulah alasan kenapa Siwon yang biasanya orang yang ramah agak enggan ngobrol juga berkenalan dengan yeoja satu ini.
“..sebenarnya pembagian tugas kami di sini sudah jelas.Tapi baiklah,karena anda yang memintanya,akan kumasukkan ke daftar pengecualian” Senyum guru itu kemudian segera beranjak.Senyum yang entah kenapa ada sedikit nuansa horornya
.
.
.
.flashback..
dua jam yang lalu
Suara gemuruh itu makin terdengar jelas pertanda hujan akan segera turun.  Hal yang menguntungkan bagi Bummie,hawa dingin yang dibawa hujan akan menurunkan sikap aktif anak-anak yang diasuhnya dan akan lebih mempercepat kantuk dan makin melelapkan tidur siang mereka sambil menunggu tiba waktu pulang.Tapi hari ini dia menemukan tantangan baru sebagai pendidik balita.
Awalnya Kyungsoo,anak yang selalu paling tenang di kelas Bummie,meski hari ini dia sendirian karena sang kakak sedang demam, tengah sibuk dengan krayon dan kertas gambar berlonjak kaget saat cahaya kilat menyambar untuk pertama kalinya.Ketika kilat dan petir makin berdekatan interval waktunya,wajah gelisah kyungsoo segera menjadi tangis yang tak kunjung berhenti bersama hujan yang turun sangat deras.Berbagai cara yang Bummie ketahui untuk menenangkan anak menangisa tak satupun yang berhasil pada Kyungsoo.Meski terus digendong,gadis kecil itu terus menangis histeris meminta hujan,kilat,dan petir itu pergi.Hal yang tak mungkin Bummie mampu wujudkan.Saking sibuknya dia bahkan tak menyadari kehadiran Siwon,dimana sebelumnya mereka sudah berjanji bertemu untuk kelanjutan rencana ‘pernikahan’ mereka.Beruntung Ga in yang menjadi rekan kerjanya mau menemani Siwon sementara dirinya masih terus berusaha menenangkan kyungsoo yang justru makin tantrum.
Meski cukup sering Bummie menghadapi situasi begini,nyatanya dia hampir menyerah pada Kyungsoo,harapan agar hujan segera reda seperti yang kyungsoo inginkan, tampaknya sangat sulit karena hujan masih turun sedemikian derasnya.Kemudian Ga in,partner sekaligus senior Bummie, datang mencoba membantu,dia mengambilalih kyungsoo tapi hasilnya masih sama saja,merasa tak enak hati,setelah beberapa saat Bummie mengambil alih Kyungsoo lagi,memulai lagi segala cara yang sekiranya mampu menghentikan tangis Kyungsoo yang seperti tak kenal lelah itu.
Merasa turut prihatin,Ga in tiba-tiba mengusulkan untuk meminta tolong pada Siwon,menurut Ga in, karena selain menyebut unsur-unsur dalam hujan,Kyungsoo juga terus memanggil-manggil ayahnya dan Siwonlah satu-satunya namja dewasa yang bisa. mewakili sosok ayah ditempat itu. Meski awalnya bilang tidak usah,Bummie sepertinya tak punya pilihan. Kemudian siwon datang menghampirinya setelah diminta Ga in,Diapun mengambil Kyungsoo.
“Maaf,sudah merepotkanmu,Siwon-ssi”  ucap Bummie tulus
“Tak apa-apa,lagipula aku tak tahu apa ini akan berhasil,terlebih ini adalah pengalaman pertamaku”  muncul rasa kagum di hati Bummie oleh senyum lesung pipi dan jawaban menyenangkan Siwon.
“ Ehm..sepertinya sudah cocok sekali jadi Appa! kurasa kau sudah sangat tepat memilihnya” bisik Ga in,menyadarkan Bummie yang masih menatap lekat
“Apa yang Sunbae katakan,!” Tak mau makin digoda Ga in,Bummie segera beranjak,bersiap menyambut para orangtua menjemput anaknya pulang. 
Dan begitu Kyungsoo ada dalam gendongan Siwon,melingkarkan tangan kecilnya ke leher dan membenamkan wajahnya yang penuh airmata ke pundak Siwon seolah ayahnya sendiri,tangisnya perlahan mereda seiring lantunan pelan lagu tiga beruang,satu-satunya lagu yang cocok untuk anak-anak yang dia tahu,terlebih dia kerap mendengarnya setiap pagi
Saat hujan mulai kembali menjadi gerimis kecil,Kyungsoo sudah tenang terlelap dalam gendongan Siwon,mungkin juga karena efek lelah menangis. Sementara anak-anak balita lain justru mulai bangun dan dijemput pulang orangtuanya.
“ Won thamchon!”  Sapaan cadel namun terdengar khas membuat Siwon membalikkan badan tegapnya dan di hadapannya berdiri dua bocah dengan mata berkilat cerah usai bangun dari tidur siang mereka.” Thedang apa thamchon di thini?”
“kenapa Soo-ah Samchon gendong?” tanya balita yang satunya
“Oh,Kai-ah! Sehunnie! Samchon tak tahu kalo kalian sekolah disini?”

Siwon tak tahu karena biasanya dia hanya mengantar kedua rekannya itu sampai ke terminal terdekat saja, diapun segera ingat para ayah dari kedua anak itu juga akan segera tiba disini,bertemu mereka adalah hal yang paling tidak dia inginkan saat ini.
Dengan kyungsoo masih ada di gendongannya,Siwon berjongkok untuk mengimbangi tinggi anak -anak itu.
“Sehunnie! Kai-ah! Kalian suka coklat pepero’kan? nanti akan samchon belikan yang banyak,tapi sebelumnya kalian harus janji dulu pada Samchon?”
Mendadak Kai berbisik pada Sehun yang kemudian menggelengkan kepala kepadanya.
“Kenapa? kau tidak suka pepero?” Padahal setahu Siwon Ayahnya kerap sekali membelinya. Sehun menggeleng lagi
“kata Kai hyung,dia juga thuka choco pie.”
“ Kenapa kau bilang! ”
“ ‘kan tadi hyung bilang begitu,tapi thehun juga suka kok,won thamchon!”
Siwon hanya bisa menyimak obrolan lucu diantara dua anak itu. Diapun segera tahu dari mana sikap penuh perhitungan Kai kecil berasal.
“Baiklah, Samchon janji akan belikan kalian kedua-duanya tapi kalian juga harus janji pada Samchon,mau’kan?!”
.
.
.
.
Setengah jam kemudian penjemput Kai-Sehun tiba,yang ternyata bukan Donghae dan Eunhyuk tapi ibu Kai,Lee Ji eun.Terhambat hujan mungkin membuat mereka harus menghubungi Ji eun yang berprofesi reporter dunia hiburan korea yang senantiasa sibuk berburu berita sensasional para artis,menggantikan menjemput anak dan keponakannya.
“Eomma!” pekik ceria Kai yang semula sibuk bermain perosotan menjadi penanda bagi Siwon.
“Tumben sekali,Ji eun-ssi! Apa sedang libur kerja?” sapa Ga in menyambut,karena biasanya suaminya,ibu mertuanya,ataupun Donghae,saudara iparnya.Sementara Bummie sibuk merapikan mainan.
“Iya,kebetulan,aku sedang istirahat,tadi aku dapat telepon,katanya dia terhambat hujan, kuharap itu bukan akal-akalannya biar bisa pergi ke tempat lain” Ucap Ji eun tenang,tapi melihati ekspresi di wajahnya,Ga in merasa itu ancaman yang nyata.” Ga in-ssi,kami pulang dulu! Kai-ah! Sehunnie! pamit dulu pada songsaeng..Siapa itu? Ga in-ssi!” Sudah siap melangkah pulang,Ji Eun mendadak urung saat melihat kenampakan namja menggendong anak dari belakang.
“Sebagai reporter,mata anda memang tajam,Ji eun-ssi,dia itu memang baru sekali ini kemari” Ga in sedikit mendekatkan badan”..Namja itu kekasih Bummie”
“Oh,benarkah?! …Bummie-ssi! aku turut berbahagia dan berharap segalanya yang terbaik” Senyum Ji Eun,tapi Bummie justru memberi tatapan tak suka pada Ga in yang cuek-cuek saja.Tak lupa Ji eun mencoba mengintip muka namja itu yang perawakannya tampak tak asing baginya,tapi namja itupun terus saja membelakanginya.
“Eomma!! ayo lekas pulang,pororo akan segera mulai” rengek Kai.
“Iya,ayo Imo!” Sehun tak ketinggalan.
Mereka berdua menjalankan dengan baik perjanjian yang telah mereka sepakati dengan Siwon,untuk menjauhkan penjemput mereka darinya. Siapapun itu.
.
.
.
“ Saya sungguh minta maaf! Bummie-ssi! Sebenarnya saya bermaksud untuk segera kesini saat masih mendung tapi ternyata hari ini pekerjaanku lebih memakan waktu dari biasanya…  ”
“Tidak apa-apa,Geun young-ssi,yang penting sekarang Kyungsoo sudah tenang,kalo boleh saya tahu apa ada trauma yang membuat Kyungsoo takut sekali pada hujan dan petir?” tanya Bummie ingin memastikan sendiri pada ibunya yang baru saja tiba.Bummie mempersilakan Geun young duduk sebentar untuk menanyakan hal tersebut.Semua anak dan Ga in telah pulang,menyisakan dirinya,Siwon,dan Kyungsoo. Tentu saja Bummie bukan sekedar ingin tahu tapi lebih agar dia bisa mengambil tindakan tepat terkait tugas mengajarnya.
Geun young mengangguk pelan.” Benar..itu disebabkan kecelakaan yang baru dialami Kyungsoo bersama ayahnya beberapa bulan lalu,kejadiannyapun tepat ketika sedang hujan..”
“Lalu suami anda? apa dia sudah pulih sepenuhnya?”
“ Dia..meninggal dalam kecelakaan itu.Sekali lagi maaf jika Kyungsoo telah sangat merepotkan anda,seharusnya saya mendengarkan nasehat untuk membawanya ke psikolog anak,bukan membuat kesimpulan sendiri itu hanya kesedihan sementara dan akan segera hilang dengan sendirinya..” Ucap Geun young sambil menatap anak yang tertidur lelap,tak jauh dari tempat biasa anak-anak ditidurkan,seorang namja tengah mencoba menyibukkan diri dengan buku-buku dongeng.Tampak sedang menunggu.”Kalo begitu saya pamit dulu..” Geun young sadar ada hal yang tertunda karena menunggunya.
.
.
.
“Terima kasih atas bantuanmu tadi,Siwon-ssi!” ucap Bummie begitu mobil ibu kyungsoo meninggalkan halaman kindergarten.Tadi Siwon juga membantu menggendongkan gadis kecil yang masih tertidur itu sampai ke kursi khusus di dalam mobil.  
“euhm..itu bukan hal yang sulit..mungkin karena aku tak harus melakukannya setiap hari” Jawab Siwon ringan, seringan perasaannya akhir-akhir ini,yang Siwon sendiri tak tahu apa menyebabnya.
“apa kita akan pergi sekarang,Siwon-ssi?”
“Tentu saja!”
……..
“Soal gadis kecil tadi..apa memang kebanyakan anak-anak disana memang begitu?” di perjalanan, Siwon membuka percakapan demi menghalau hening yang sebentar lagi pasti akan menghampiri mereka.
“ ..Mereka masih anak-anak,saat ada hal yang membuatnya tak nyaman atau hal yang tidak sesuai dengan yang diharapkan,wajar jika mereka mengungkapkannya dengan tangisan mereka,sejak awal aku mengambil pekerjaan ini aku sudah diberitahukan itu akan jadi bagian dari keseharian tugasku..”
“ Apa termasuk tugas juga menangani gadis kecil dengan trauma berat? ”
Pertanyaan Siwon sedikit mengagetkan bagi Bummie. itu artinya dirinya mendapat perhatian Siwon  saat berusaha menenangkan Kyungsoo,dan juga ketika dia mendapat penjelasan dari ibu kyungsoo,Siwon yang dia kira sedang sibuk sendiri,ternyata diam-diam juga mendengarkan.
“ apa menurut anda aku belum cukup bagus menangani anak yang sedang rewel?” Bummie justru balik bertanya.
“Bukan begitu maksudku,aku bukan sedang mengomentari pekerjaanmu,aku cuma berpikir pasti sangat sulit bagi guru lain sekalipun mengatasi trauma anak sekecil itu dan hujan bisa kapan saja turun lagi “ terang Siwon.
“ Soal Kyungsoo nanti pasti akan didiskusikan dengan kepala sekolah dan sama-sama cari solusi yang terbaik,yang jelas kami para guru selalu berusaha menjadi rumah kedua yang nyaman bagi mereka  selain ayah ibu mereka.”
“iya,aku bisa melihatnya.” Sejak bisa mengenal Siwon lebih dekat,hal yang benar-benar membuat Bummie terkesan adalah sikap simpatik yang Siwon tunjukkan. “ Oh ya,setahuku pekerjaan ini tak sesuai pendidikan yang anda ambil,kenapa justru anda memilih pekerjaan yang..menurutku punya kerepotan lebih ini?” tanya Siwon,sebagai anggota polisi mudah untuk mengingat kembali omongan kakek Bummie di makan malam yang menjadi pertemuan resmi pertama mereka dan tentunya perjumpaan mereka dikafe  menjadi bagian tak resminya ”…Saat ini aku bukan sedang menginterograsi anda,Bummie-sii,jika anda memang tak ingin,anda tak perlu menjawabnya” Lirik Siwon ingin tahu respons Bummie.
“..Sejujurnya aku merasa tak pernah nyaman bekerja dalam koorperasi” memori Bummie kembali ke tahun-tahun yang lalu,ke kenangan yang sebenarnya tak mengenakkan baginya.
“ya,memang tak semua orang suka terikat aturan dan waktu.” Ucap Siwon berusaha memaklumi,merasa dirinya mungkin termasuk.
“..Sebenarnya ini bukan tentang pekerjaannya…tapi lebih pada diriku sendiri yang tak pernah mampu untuk membangun interaksi yang tepat dengan orang lain,bisa jadi sebenarnya aku seorang yang antisosial” senyum Bummie di akhir kata,meski kepahitan masih begitu terasa setiap dia harus mengingatnya kembali.Selama ini dia tak pernah mengungkapkannya pada siapapun.Saat Siwon bertanya,Bummie menganggap itu bukan sekedar keingintahuan dan Bummie memilih mengungkapkan sejujurnya,bukan jawaban formal singkat seperti yang biasa dia lakukan,seolah Bummie merasa dengan itu semua kenangan pahit itu bisa dilepaskan darinya.
“Menurutku bukan ciri antisosial seseorang yang mampu mengambil hati anak-anak?!”
“..Bagiku justru anak-anak itulah yang menawarkan padaku rasa nyaman , meski aku tak mampu menjadi orang dewasa dengan baik,aku merasa masih dibutuhkan,masih bisa menyayangi dan disayangi orang lain, dan itu sangat berarti bagiku”
Siwon menoleh Bummie yang masih memandang ke depan,ke kemacetan yang disebabkan usai hujan deras dan jam pulang kantor.Dan meski tak ada sama sekali kontak mata di antara mereka semenjak masuk mobil,Siwon bisa merasakan kekosongan yang hampir-hampir menelan habis gadis yang duduk di sebelahnya itu.Ketika itulah Bummie juga menoleh padanya dan mata merekapun bertemu pandang untuk sesaat.Semula Bummie mengira dia akan mendapati penyanggahan dari Siwon yang menganggapnya terlalu membawa perasaan segala sesuatu namun ternyata tidak.
“Lalu anda sendiri kenapa memilih pekerjaan yang kelihatannya berbeda sekali dengan latar belakang keluarga anda,Siwon-sii?” Tak mau suasana meredup karena kisah di masa lalunya,Bummie balik bertanya.
“Aku.. mungkin aku juga orang yang tak bisa nyaman bekerja dalam koorperasi”
“Kenapa? bukankah dengan adanya ayah anda ,anda tak harus memulainya dari nol…tapi ucapanku ini bukan berarti aku meragukan kemampuan anda” Bummie buru-buru menambahkan karena merasa ucapannya terasa agak meremehkan.Meski Siwon masih berkosentrasi mengemudi,dimple di pipi perlahan muncul sebagai respon.
“”Anda juga tahu’kan,aku punya saudara laki-laki? aku juga tak mau ada perebutan harta berdarah  diantara kami,seperti banyak dikisahkan di drama tv..”
“Sebenarnya aku jarang menonton drama-drama itu,apa hal itu memang  benar-benar  bisa terjadi?..tapi menurutku jika melihat anda dan adik anda, aku yakin perebutan itu takkan terjadi  ”
Kali ini dimple Siwon sempurna terbentuk karena senyuman yang diakibatkan oleh sikap dan pertanyaan Bummie yang terkesan polos.
“..alasan lainnya karena pekerjaan ini bisa melawan penjahat yang membuat orang sekeren di film-film action”
“ Maaf..tapi bagiku kekerasan adalah alternatif terakhir untuk mengatasi konflik,aku yakin setiap manusia bisa saling bicara untuk menyelesaikan masalah, jadi menurutku itu bukan hal yang keren”
Siwon masih dengan senyum dimple-nya meski tenyata jawaban Bummie jauh dari harapannya.
“Jadi ..apa menurut anda yang terlihat keren dari pekerjaan polisi? membantu menyeberangkan jalan lansia?
“ Menurutku itu tak perlu menunggu adanya polisi,seseorang dengan jiwa penuh tanggungjawab pasti akan senang hati melakukannya…
Dimple Siwon makin dalam mengikuti senyumnya yang makin lebar.” Baiklah, sekarang aku tahu jika kita orang yang sangat berbeda…”
“ Tunggu dulu Siwon-ssi,ku harap kau tak salah mengerti..karena menurutku,dengan melihat pribadi anda ini aku yakin anda juga adalah polisi penuh tanggungjawab.


“Ehm..terima kasih untuk penilaian baikmu itu,Bummie-sii..aku juga tadi belum menyelesaikan kata-kataku,dengan perbedaan diantara kita,itu justru membuatku makin ingin tahu siapa dirimu,Bummie-sii,dan kurasa itu baik untuk rencana kita ini ” Ucap Siwon sambil menatap langsung mata Bummie kemudian kembali berkonsentrasi mengemudi.
Tak lama merekapun tiba di kediaman orangtua Siwon. Saat mereka hendak masuk ke dalam rumah, Bummie tak menduga saat Siwon menggenggam tangannya.”Kita harus membuat rencana kita lebih meyakinkan bagi mereka, kuharap kau tidak keberatan?”
“Tidak..tentu saja” jawab Bummie mantap setelah sekuat tenaga meredam rasa gugupnya.
Pelayan yang membukakan pintu,agak kaget oleh sosok Bummie yang digandeng erat tuan mudanya.Tapi tak sampai sekian detik,senyuman keramahan kembali menghiasi wajahnya. Merekapun dibawa menemui tuan rumah yang sekaligus orangtua Siwon yang langsung menyambut dengan wajah sumringah. Ayah dan Ibu Siwon merasa ini kejutan menyenangkan,dan saat merasa menemukan momen yang tepat dalam obrolan ringan mereka,tanpa membuang waktu lagi Siwonpun mengajukan rencan mereka.
meski ibunya bilang itu mendadak sekali,wajah cerianya justru menunjukkan sebaliknya. Tapi ayah Siwon mendadak minta waktu berdua dengan anaknya.Saat Siwon dan ayahnya beranjak ke ruang kerja yang berada di sisi lain rumah.Bummie-pun diajak Ibu Siwon berkeliling sambil mengobrol,menunggu makan malam yang sedang disiapkan pelayan.
……
“ Apa kau tidak merasa jika ini terlalu mendadak?” tanya Tuan Choi begitu duduk di sofa ruang kerjanya.
“Aku tahu ayah akan berpikir demikian,aku juga sempat  berpikir begitu, tapi setelah sungguh-sungguh ku pikirkan,juga mengingat faktor-faktor lain dari luar…ibu contohnya,aku telah yakin dengan keputusan kami ini,jadi kuharap ayah bisa menyetujui rencana kami ini!?”
“Jika kau meminta pendapatku…sejujurnya aku keberatan dengan rencana pernikahanmu dengan gadis itu
.
.


Vi’s note :
Chapternya berhenti di sini dulu!
biar siapa tahu ada yng penasaran chapter selanjutnya..hehe