I write my life

I write my life,my imajination,my world

Rabu, 20 Mei 2015

[FF] to the beautiful you 13 (our tomorrow)


 Disclaimer: dari awal saya tegaskan bahwa nama,karakter,dan gambar bukan milik saya,melainkan saya pinjam demi mendukung cerita yang murni rekayasa__ingat cuma REKAYASA!!!___



lu


apapun yang terjadi hari ini
hari esok pasti’kan datang untukmu

    Chen sebenarnya masih senang bergelung dalam selimut jika ibunya yang suka sekali mengomel tidak terus meneriakinya untuk keluar kamar dan menyuruhnya makan.Saat melangkah ke ruang tengah dia dapati ayahnya juga sedang ada di meja makan,sedang sibuk membaca koran sore.Langsung saja dia duduk,ingin segera menghabiskan makanan yang belum dia sentuh sejak pagi tadi  dan kini ibunya telah menyiapkan khusus untuknya,lalu meneruskan lagi momen patah hatinya yang sudah dia jalani beberapa hari ini,yang membuatnya malas melakukan apapun selain tiduran di dalam kamarnya.
“kenapa?” sebuah tanya chen dengar saat dia memasukkan sendokan nasi pertamanya.
”Apa kau sedang ada masalah dengan yeoja manis itu!?” tanya ayahnya pelan masih dibalik koran sorenya seperti tak ingin didengar istrinya yang sedang ada di kamar Chen.

10
Chen terbatuk,hampir tersedak kuah sup.
”Ayolah! yang aboeji maksud yeoja yg berfoto denganmu dan kau jadikan wallpaper hpmu itu,kau bisa cerita padaku sebagai sesama namja dan  aboeji-mu ini mungkin bisa membantumu,kau tahu’kan aboeji-mu ini bahkan mendapatkan eomma di usia yang lebih muda darimu”
Chen hanya bisa menatap tanpa ekspresi senyum ayahnya.Dia sungguh tak ingin mendengar apapun soal keberhasilan percintaan seseorang meskipun itu orangtuanya sendiri disaat dirinya sedang patah hati,terlebih keberhasilan itu didasari perjodohan yang disetujui dua pihak keluarga.
“Chen-ya!” suara cempreng dari ruang laundry memanggilnya.” harus eomma bilang berapa kali lagi,rapilah pada barang-barangmu sendiri,untung hp ini tidak ikut eomma cuci” ibunya keluar sambil membawa hpnya yang chen ingat masih dia biarkan ada di  seragam sekolahnya.   
“oh,lihat! kau bahkan tak tahu dikirimi banyak pesan.Minseoki??!”
Demi mendengar nama itu,Chen serta merta bangun,segera merebut hp dari tangan ibunya dengan tidak sopannya,lantas dia masuk ke  dalam kamar dan menguncinya,tak peduli ibunya yang berteriak marah padanya
Chen-ya..
Chen-ya!apa kau masih marah padaku.Mianhe,kau tahu’kan bukan aku yang berbuat salah,bukan aku yang buat kamu marah,tapi aku sudah minta maaf jadi cepatlah balas pesanku atau aku yang akan giliran marah padamu”

best-friend-best-friends-every-girl-friend-Favim.com-2056496
Chen-ya.. ini pertama kalinya aku bolos dari sekolah.kau harus tahu juga,ini pertama kalinya aku berani marah pada halmonie-ku dan aku melakukannya karenamu,karena aku sungguh-sungguh masih ingin menjadi sahabatmu,kau harus percaya itu!
Chen-ya,kau benar-benar ingat’kan soal besok malam!!
Chen-ya,aku akan jujur padamu,aku telah kabur dari rumah tapi kau tak perlu khawatir,kau cukup harus ingat untuk datang ke stadium besok,karena disini aku sudah punya teman,coba tebak! dia bahkan seorang fangirl dari Henry oppa yang datang jauh-jauh dari beijing.
Chen ya,seperti katamu..sauna itu ramai,hangat,dan menyenangkan,aku suka sekali ^^

jjimjilbang_korea
Chen-ya,kumohon berhentilah marah padaku,jeongmal mianhe
Chen-ya,ternyata aku salah,dia bukan seorang fangirl,ternyata dia seorang namja tapi dia tetap fanboy dari henry oppa,tapi itu bukan kesalahanku sepenuhnya,aku yakin kau akan sependapat denganku saat melihatnya.Yang pasti dia orang yang sangat baik,kupikir kita bertiga bisa teman baik nantinya.
chen-ya..
chen-ya…tak bisakah kau membalas pesanku ini sekali saja..
Chen-ya,sikapmu benar-benar membuatku kesal,aku bisa saja sangat marah padamu tapi untuk sekali ini aku urungkan,kuanggap kita impas jadi berhentilah marah padaku..
Chen-ya,cepatlah balas pesan ini atau akan kuberikan tiketmu pada teman baruku.setidaknya dia benar-benar suka pada Henry oppa daripada kamu
Chen-ya..
Chen-ya..
Chen-ya..
Chen-ya aku tahu jika semua pesanku sudah sangat mengganggumu,tapi bukankah kau sendiri yang sudah berjanji padaku
Beragam perasaan hadir saat membaca pesan dan panggilan telepon dari Minseok yang sangat banyak berikut emoticon beragam ekspresi yang memancing senyum getirnya.Dan pesan terakhir yang Minseok tulis seketika menyentak batinnya,membuatnya segera bangkit dari ranjang tempat semula dia duduk,menyambar asal kemeja flanel yang menggantung di kapstok untuk sekedar penutup kaus kutung yang sedang dipakainya lalu bergegas keluar.orangtuanya di ruang tengahpun sampai kaget dengan ulahnya,eommanya tak sempat meneriakinya yang sudah sampai di ujung pintu tapi mendadak kembali lagi.
“Eomma!!Aboeji!!kalo sampe hari ini anak kalian membuat kesalahan yang besar,tolong maafkanlah ” ucap Chen tegas,yang tentu saja tak dimengerti kedua orangtuanya,untuk sekali ini dia akan mengambil resiko terhadap ancaman-ancaman yang pernah ditujukan padanya berikut keluarganya.
Lalu Chen bergegas mengambil sepedanya di basement apartemen dan segera memacunya kencang menuju stadium tempat boyband favorit Minseok itu mengakhiri rangkaian tur konser dunia mereka.
Chen-ya,…. aku tahu jika semua pesanku sudah sangat mengganggumu,tapi bukankah kau sendiri yang sudah berjanji padaku
.
.
.

tumblr_mv433e134U1slrmhio5_250
Mino bukannya tidak serius mengerjakan pesan dari sepupunya,apalagi sudah satu setengah jam dia berada di area luar stadium konser walau yang dilakukannya sangat berbeda dengan arti kata mencari.Dia justru lebih nampak menikmati suasana keramaian yang ada disana,cukup lama dia berdiri ikut menonton dance cover yang di lakukan para fanboy yang menurutnya sangat hebat karena dirinyapun tak bisa melakukan hal yang selentur itu.Tak berapa lama dia sudah duduk bersila menikmati alunan petikan gitar dan suara merdu gadis yang melakukan cover song,seolah dia bisa melihat bakat yang sedang bersemi didiri gadis itu.Dan yang terlama adalah saat matanya tak bosan melihat seorang gadis manis yang sedang membaur dengan kelompok fangirl-nya.Seperti tersihir,sambil minum buble tea dia menikmati cara yeoja itu berbicara,tertawa dan bercanda dengan teman-temannya.Entah kenapa Mino bisa dengan mudah tertarik pada gadis itu,karenanya pula dia mendapat inspirasi untuk menulis sebuah lagu yang bahkan beberapa hari ini sulit dia buat meski sampai harus kabur dari dorm sekolahnya untuk menyepi .

asian-beautiful-circle-cute-fashion-Favim.com-343036
     Aneh sekali memang,tapi mungkin gadis itu memang berbakat menarik perhatian orang lain,bela Mino sendiri karena tak bisa berhenti memperhatikannya,sehingga dia jadi tampak mencurigakan apalagi saat gadis itu sendiri yang mulai menyadari  aksinya.Mino seketika salah tingkah,sebelum dia disangka orang aneh yang hendak berbuat tidak-tidak,diapun segera bergegas pergi dan beruntung kebetulan juga saat itu pintu masuk konser mulai dibuka.
“Ternyata enak juga ya jadi member boyband,mungkin aku harus mencoba ikut audisi salah satu agensi.Jha!!kalo sekarang jadi mudah mencarinya’kan?” ucap Mino sendiri seolah pembelaan atas keasyikannya sendiri selama dua jam ini.
Namun yang dia katakan tak sepenuhnya salah karena kenyataannya dia memang bisa dengan mudah menemukan yang dia cari sedang duduk sendirian di sebuah bangku taman.tanpa permisi lebih dulu dia langsung duduk disampingnya.
“hei,kalo kamu memang mau niat nonton konser,cepatlah masuk!jangan malah bengong disini”
Luhanpun menoleh ke orang yang tiba-tiba mengomelinya.”Mino hyung!!,sedang apa hyung disini?” Luhan hampir tak percaya orang yang dilihatnya itu.
“Justru aku yang harusnya nanya begitu,Henry bilang padaku kalo kau sedang terlunta-lunta di seoul karena hp-mu hilang di bandara,kemana saja kau selama ini?”
“Itu tak seburuk yang gege bilang kok,terlebih aku memang ingin menjauh dulu dari ayah dan ibu..”
“kau punya masalah ya di Beijing?” potong Mino menebak.
Luhan terdiam.
”Lalu kenapa sekarang kau ada disini,apa juga ingin menonton konser hyungmu?”
Luhan menggeleng.”dia bahkan tak mau aku menontonnya”.jawaban Luhan membuat Mino tertawa
“kalo begitu lebih baik kita pergi dari tempat dingin begini?” mino lebih dulu bangkit.
“ke rumahmu,hyung?”
“Kenapa? kau takut kalo disuruh pulang?….jangan khawatir! aku takkan membawamu kesana”
Dan Luhanpun segera mengikuti langkah kakak sepupunya itu tapi baru beberapa meter seseorang yang tampak tergesa-gesa menabrak bahu Luhan cukup keras.
“YAA!” justru Mino yang tampak tidak terima.
“jeongmal mianhe..aku sedang terburu-buru” ucap namja itu
  “tidak apa-apa” balas  Luhan melihat memang ada raut panik di wajahnya dan segera saja namja itu kembali berlari menjauh. 
Saat Luhan hendak kembali berjalan,langkah Mino justru terhenti melihat seorang gadis yang sedang menangis dengan menyembunyikan wajah dibalik lutut yang dia tekuk dikelilingi teman-temannya yang coba menghiburnya,Mino melihat gadis yang sempat mencuri perhatiannya ada diantara mereka.
“tenanglah! kalo kau mau kau bisa pake tiketku!biar aku dan umi-ah nanti nonton streaming videonya.” ucap seorang gadis yang sepertinya pimpinan rombongan kecil itu
“Andwe!!! tidak bisa seperti itu,kita sudah berjanji untuk menonton debut mereka bersama-sama”.
“lalu sekarang harus gimana?apa kita harus membatalkannya?” usul gadis itu lagi.
“Tidak mungkin,bukankah kita datang kesini untuk menggagalkan black ocean itu apapun yang terjadi,mereka semua itu memang jahat,pasti para hater itu yang sudah mengambilnya”
“Tidak boleh,joo yung-ah,kita kesini cuma untuk mendukung mereka’kan bukan untuk bermusuhan dengan siapapun” ucap gadis yang dipanggil umi terbata-bata.
“Hyung!”panggil Luhan menyadarkan Mino yang tampak cermat melihat drama para fangirl itu lalu mendekati mereka dan Luhanpun mengekor di belakangnya.
“Ada apa?mungkin ada yang bisa kubantu?” Mino mencoba bersikap seperti seorang ksatria yang siap menolong mereka.
“dua teman kami baru saja kehilangan tiket konser mereka” pimpinan mereka menjelaskan lalu tersenyum melihat  wajah Mino yang menunjukkan ekspresi tidak bisa membantu mereka,tapi dia senang setidaknya ada seseorang yang menunjukkan kepeduliannya.
“ini,noona,kau bisa menggunakan tiketku”Luhan menyodorkan dua tiket yang diberikan Minseok padanya.hampir semua orang terhenyak bahkan Mino,tapi kemudian kebahagiaan langsung menyelimuti sekelompok fangirl itu.
“terimakasih,aku akan ganti uang tiketnya” buru-buru gadis itu mengambil dompet di tasnya.
“noona tak perlu menggantinya..tadinya aku dan temanku memang akan menontonnya tapi tiba-tiba dia membatalkannya jadi lebih baik tiket itu untuk noona saja”
“tapi’kan?!”
“oke,gimana jika kalian cukup berikan nomor telepon..”suara mino muncul menengahi yang justru memunculkan ekspresi keheranan dari para gadis itu juga luhan.
“Untuk apa?” cetus salah seorang.
“ehm..untuk..mungkin kalo nanti dongsaengku ini berubah pikiran soal uangnya..cukup seorang saja kok” Mino sempat bingung harus berkata apa.
“Arraseo..umi-ah!berikan nomor telefonmu untuknya!..dia ini selaku manager keuangan tak resmi klub kami,jadi nanti kau bisa hubungi dia” ucap sang pimpinan yang bisa mengerti maksud sebenarnya Mino dari cara dia mencuri-curi pandang temannya itu,apalagi wajah itu menjadi sumringah saat umi tanpa protes mengeluarkan hpnya dan mendikte nomor telepon.
“Siapa namanya?” tanya Mino usai memindahkan nomor telepon.
“Fumiko aizawa”.
Mino memang merasa gadis itu sedikit berbeda.ternyata dia memang bukan asli korea.
“Kalo gitu sudah dulu,kami harus segera masuk,kami sangat berterimakasih sekali” pamit mereka kemudian kompak berlari ke satu arah,pintu masuk konser.
Luhan sempat ingin memanggil mereka lagi,teringat satu lagi benda yang Minseok berikan padanya tapi seketika dia urungkan.Kado itu bisa dia berikan kapan saja pada gege-nya sendiri
………
“hyung!”
“Eoh?!”gumam Mino saat  sudah ada di dalam bis menuju tempat tujuan mereka.Dia duduk tepat didepan bangku Luhan,sehingga dia bisa melihat jelas apa yang dilakukan hyungnya.
“aku baru tahu kalo hyung itu namja yang punya hobi begituan” ucap Luhan yang melihat Mino yang terus saja sibuk dengan hp-nya,mengirimi banyak sekali pesan pada seseorang yang baru tadi dikenalnya.Pastinya gadis yang sekarang ada dalam konser itu belum menyadarinya dan akan kaget inbox-nya dipenuhi oleh satu nomor.
“Yaa! beraninya kau bilang tidak sopan begitu,kau itu tidak tahu apa itu perasaan yang tiba-tiba hadir saat kau pertama kali bertemu dengan seseorang”
“maksud hyung cinta pandangan pertama?”
“semacam itu,tapi ini lebih dari itu,arraseo?!!”
“nde” akhirnya Luhan memilih mengiyakan saja daripada makin memancing emosi kakak sepupunya itu.Dia mengalihkan pandangan keluar jendela,bis sedang melewati jalanan yang pernah dia tapaki sebelumnya,ingatannya kembali pada sosok yang sempat bersamanya menyusuri jalan itu.
“Apa perasaan itu juga termasuk?” tanpa sadar Luhan membatin,mengenang kembali perasaan menyenangkan yang dibawa Minseok padanya.
.
.
.
Chen sudah berusaha sekuat tenaga berkeliling stadium,mencari di semua tempat dan setiap sudut,menghampiri setiap gadis yang memiliki kenampakan dengan Minseok,bahkan dia sampai menabrak seseorang saking terburu-burunya,tapi kesemuanya itu tak membuahkan hasil.Sosok Minseok sepertinya tak pernah hadir di stadium itu.
Chen masih ada di sana saat gema musik mulai terdengar dari dalam stadium.Rasa lelah membawanya terduduk di salah satu bangku taman.Dia membuka kembali hpnya dan baru menyadari ada satu pesan lagi yang masuk.
Chen-ya..pada akhirnya akulah yang mengingkari janji,tapi ini juga karena kau yang tidak segera mau datang!mungkin setelah ini aku tak bisa bertemu denganmu dalam waktu lama,jadi kuminta kau sudah tidak marah padaku lagi jika kita bertemu lagi nanti..
Chen memukul keras lengan bangku yang terbuat dari besi,tapi rasa sakitnya tak cukup untuk mengalihkan perasaan frustasi yang dia rasakan.Dia sungguh menyesal tapi itu tak mampu mengubah yang telah terjadi.
.
.
.
“Agashi! halmonie anda ingin saya mengambil hp anda” ucap bodyguard itu setelah dengan sigap membukakan pintu mobil begitu mereka sampai di rumah.
Minseok sudah menduga ini akan terjadi,maka di perjalanan dia sudah menghapus nomor telepon ataupun hal lain yang sekiranya neneknya tak boleh tahu,tapi Minseokpun masih ragu-ragu saat menyerahkan hp-nya.
“aku akan masuk ke rumah sendiri jadi anda tak perlu mengantarku”
namja itupun patuh menuruti keinginan Minseok.
“Anda tidak bisa terus-menerus bersikap keras pada mereka begini,saya yakin mereka sudah cukup besar untuk mengerti mana yang benar dan mana yang salah,Minseok hanya ingin menonton konser dari orang yang sangat dia sukai,cuma itu.Jika anda mau sedikit mendengarkannya,saya yakin dia takkan memberontak dan berbohong pada anda,bukankah selama ini dia anak yang baik dan mau mematuhi semua kemauan anda?”
Langkah Minseok menuju kamarnya tiba-tiba terhenti saat melewati satu ruang dimana terlihat neneknya dan ayah Baekhyun sedang mengobrol atau lebih tepatnya berdebat. 
“Apa anda ingin mengkritik  cara saya mendidik cucu-cucu saya sendiri,seungjae-sii?’
“Bukan begitu,nyonya.Tapi…selama ini saya telah berpergian ke berbagai tempat..Kebanyakan adalah daerah konflik perang.Dari situ saya menyadari jika sebagian besar perang dimulai karena kesewangan satu pihak dan pihak lain tak bisa lagi menerima itu,jalan tengah untuk perdamaian adalah jika kedua pihak mau duduk bersama dan mulai untuk saling mendengar..”
  “Seungjae-sii!” potong nyonya Hwang cepat,tak ingin terus mendengar ucapan namja yang sebenarnya masih seusia dengan putranya itu.Terlahir dari keluarga yang juga cukup berada,tapi justru pencapaian yang mampu dia raih sendirilah yang membuat nyonya Hwang menjadi segan padanya.Tapi bukan berarti dia harus mau dan menuruti setiap yang dikatakannamja itu .
“..Apa yang anda lakukan jika putri anda,pukul dua pagi berada di luar rumah bersama dengan namja yang sama sekali tidak anda kenal setelah dia membohongi anda?”
Telak.Nyonya Hwang seakan mampu membungkam Seungjae.Saat Seungjae sudah hendak memberi argumennya,nyonya Hwang lagi-lagi memotongnya.
“..Saat ini saya sangat sibuk,jadi mungkin kita bisa melanjutkan obrolan kita ini lain kali,Seung jae-sii”
“Saya mengerti!kalo begitu saya permisi,semoga kita bisa membicarakan ini lain waktu”     
  “Seungjae-sii!” panggil Nyonya Hwang lagi saat namja itu hendak melangkah pergi.
    Seungjae menoleh.
  “Saya harap setelah ini anda tidak akan lagi mengajak cucu-cucu saya kemanapun keluarga anda ingin pergi!”
Sempat terdiam sejenak.” saya mengerti,permisi! maaf sudah mengganggu kesibukan anda”
Seungjaepun melangkah dari ruangan itu.Dia kemudian melihat Minseok yang berdiri di ujung tangga.Seperti sedang menunggunya.
“..Samchon!”
Namja itu tersenyum mendekat.”Minseok-ah! kau sudah pulang ternyata,sayang sekali kita gagal dengan rencana kita”
“Shamchon! mianhe..jeongm..” Minseok sangat menyesal.Padahal dia yakin sekali jika dirinya tak diikuti siapapun saat itu,ataukah mungkin Halmonienya yang secara tak sengaja melihatnya saat berada di coffe shop itu.Minseok mencoba berspekulasi sendiri.Tapi satu hal yang jelas,karenanya,lagi-lagi orang lain mendapat masalah.Dan seperti sudah jadi kebiasaan,tiba-tiba Seungjae mengacak-acak rambutnya.
“Minseok-ah,kau itu masih sangat muda,jangan berpikir terlalu rumit,adalah wajar jika kau melakukan satu dua kesalahan saat kau ingin mencoba sesuatu.Aku harus ke rumah sakit,kau juga cepat naik! Tao bawa banyak oleh-oleh untukmu”
…..
  “Tao!” sapa Minseok begitu masuk ke dalam kamarnya,melihat Tao sedang sibuk menyapa satu persatu boneka panda miliknya yang dia tinggalkan dua malam.
“Unnie!kau sudah pulang!?” senyumnya.Kepang kecil-kecil nan cantik tampak menghiasi rambut hitamnya dan sebuah tatto temporer bergambar bunga sepatu menempel di lengan kirinya,ruangan mereka yang cukup hangat membuat Tao merasa nyaman meski hanya memakai kaus putih tanpa lengan, kenang-kenangan yang dibawanya pulang dari pulau dewata.
  “bagaimana liburanmu disana? tidak seseram yang kau bayangkan’kan?bagaimana kabar sehun dan keluarganya disana?”
“iya,menyenangkan sekali.Ha na imo sekeluarga baik-baik saja disana,harusnya Unnie juga ikut,lihat!dia bahkan membawakan banyak oleh-oleh,tapi bagian halmonie akan kuberikan pada lee halmonie semua” ucap Tao sambil membuka koper-kopernya.Dia memang cenderung lebih sayang nenek Lee ketimbang nenek kandungnya sendiri. Terlihat kalung-kalung dari manik,mutiara dan batuan alam,kain-kain batik dengan beragam corak,juga berbagai suvenir yang khas dari negara kepulauan tropis itu.
“tapi sayang sekali,karena seungjae samchon harus segera balik ke korea,unnie jadi tak bisa menonton konser itu,sia-sia rencana kita.Selama diluar rumah unnie baik-baik saja'kan? “ tanya Tao,minseok segera tahu jika seungjae telah menyembunyikan kenyataan yang sebenarnya.     
Belum sempat Minseok menjawabnya,terdengar pintu kamar diketuk.Pelayan memberitahu mereka waktunya makan malam.
.
.
.
  Sejak menaiki tangga tepat disamping sebuah bangunan tiga lantai,batin Luhan dipenuhi banyak tanya.Didepan bangunan itu tampak ramai anak muda yang sedang bersantai di set meja yang disediakan,lewat kaca dia tahu jika tempat itu merupakan sebuah net cafe dengan desain interior nyaman dan sangat disesuaikan dengan selera anak muda.Saat mereka tiba,seorang yeoja dari dalam bergegas menyambut mereka dan memanggil Mino sajangnim tapi Mino tampak tidak suka dan menyuruhnya berhenti memanggilnya begitu.Setelah sempat mengobrol sejenak,Mino mengajak Luhan naik dan masuk ke sebuah rumah atap yang berada di puncak bangunan itu.
“Aish..padahal sudah kubilang untuk tidak sembarangan membereskannya” gerutu Mino begitu membuka pintu dan melihat kekacauan yang dia tinggalkan telah lenyap.
“ Apa bangunan ini milikmu,hyung?” akhirnya Luhan bertanya.
   Luhan duduk di sofa sambil melepas ransel dan jaketnya.Mino menyuruhnya menyamankan diri dan menganggapnya rumah sendiri.
“Apa menurutmu begitu?” Mino malah bertanya balik.
“tapi noona yang tadi memanggilmu sajangnim!?”
“Sebenarnya bisa ya dan tidak” jawab Mino yang sekarang menyibukkan diri di dapur kecil di ruangan itu.
Melihat wajah Luhan yang makin dipenuhi tanya,diapun melanjutkan.”Sebenarnya bangunan ini adalah milik hyungmu,salah satu dari hasil kerja kerasnya disini..karena jelas dia tak perlu mengirimkan uang ke rumah’kan?!”
“Han-ge?!”
“..Tapi diatasnamakan ayahku,mengingat status kewarganegaraannya,dan akulah direktur pelaksana hariannya.Setiap hari libur,kadang mereka suka berkumpul disini”
“ Aku baru tahu kalo Han-ge ingin punya sebuah net cafe?”
“kalo itu sebenarnya ideku,diatasnya ada studio musik dan dilantai tiganya kau bisa menonton dan menyewa berbagai dvd film.”
Luhanpun mengangguk mengerti.
“Jika kau mau ke kamar mandi,ada di pintu ujung itu” tunjuk Mino ke sebuah sudut.
Luhan sebenarnya memang ingin kesana sekaligus mencuci muka.Saat Luhan kembali sudah ada  sepanci ramen yang baru saja matang.
“ kau mau makan? ini makan malam kita dan aku tak mau ada protes” Mino duluan menikmati hasil masakannya.
“Sekarang ini aku sedang sangat lapar jadi hyung tak perlu khawatir!” ucap Luhan ikut duduk lalu mengisi penuh mangkuk yang disediakan untuknya.
  Saat mulai menikmati suapan pertamanya,tiba-tiba bayangan Minseok melintas di benak Luhan.Terbayang lagi wajah putih dengan pipi yang makin menggembung saat mereka makan berdua.Tanpa sadar Luhanpun tersenyum.
“Kenapa?” tanya Mino melihat tingkah aneh Luhan.
“Tidak apa-apa” Luhan buru-buru makan lagi
  Mino melirik jam dinding.”sepertinya sekarang waktunya kita bisa menonton konsernya..” Dia meraih remote dan menyalakan tv plasma yang juga tersambung ke internet, yang melekat di dinding.
Suara hingar-bingar konser segera terdengar di ruangan itu…..
.
.
.
“Unnie! kau pasti kecewa sekali tak bisa menonton konser itu ya?”
“Eh,bukan begitu,Tao-ah…”
“jangan berbohong lagi,kau itu tak bisa membohongiku,kau tak  habiskan makan malammu,dan sekarang kau  mengabaikanku lalu memilih melamun sendiri”
“Siapa yang melamun,aku cuma sedang berusaha tidur” kilah Minseok tak ingin membuat adiknya khawatir mengingat Tao sebelumnya telah membantunya.Tak ada yang perlu disesali karena toh dia bisa melihat salah satu biasnya itu,ditambah dia juga bisa mendapat sahabat baru.
Malam ini Tao memintanya untuk tidur bersama.Karena ranjang mereka single,mereka biasanya memilih tidur di lantai kamar yang telah dilapisi selimut tebal walau sebenarnya ruangan itu telah dilengkapi penghangat.Tak lupa Tao mengajak serta semua koleksi boneka pandanya ikut tidur bersama mereka,sehingga dia jadi tampak seperti penjaja boneka.
“Jha!!! ini dia obat penyembuh untuk unnie-ku yang sedang bersedih” tiba-tiba Tao menunjukkan sebuah tab.Di rumah ini kedisiplinan sangat mutlak diterapkan,setiap waktu tidur tiba mereka harus menyerahkan semua gadget yang mereka punya ke nenek Lee.Tao-lah yang paling tak terima saat peraturan itu mulai diterapkan,dia bahkan menuduh nenek lee ingin mencampuri privasinya dan akan memberi pelacak di HP miliknya.Sebagai jalan tengah nenek lee-pun memberi lemari khusus untuk mereka menaruh gadget di luar kamar,yang kuncinya boleh mereka pegang.
“ini punya siapa?”
“pemberian Sehun,dan nanti Lee halmonie tidak boleh tau,jadi sekarang Unnie bisa melihat Henry oppa debut meski cuma dari video….badanku capek sekali,aku mau tidur duluan,Unnie”
Tao menarik selimutnya,memeluk boneka panda paling favorit,menyamankan posisi tidurnya lalu dengan cepat jatuh ke alam mimpi.Sementara Minseok mulai menonton video streaming konser begitu memasang earphone di telinganya.Beruntung baginya karena saat itu tepat saat para member su*u mulai memperkenalkan grup hobie-nya.Mereka bahkan turut meminta para penggemarnya untuk bisa menerima sekaligus mendukung mereka sebagai anggota keluarga baru di agensi mereka namun kenyataannya semua tak sejalan.Saat Henry dan kawan-kawannya memulai performance mereka,kegelapan seketika menyebar di sekeliling panggung karena lightstick mulai dimatikan,tapi tak sepenuhnya gelap itu menguasai stadium,cahaya lain perlahan hadir menggantikan sinar lightstick,sinar putih dari cahaya HP memancar dari beberapa titik,jika diperhatikan lebih jelas akan tampak pula tulisan ‘with you’ di layar hp mereka,slogan yang diproklamirkan para fangirl yang penuh keberanian menentang aksi black ocean itu.
Aksi black ocean itu makin tidak kompak saat seorang member SU*U dari vocal line bernyanyi sendiri dengan iringan piano merdu dari Henry,mau tak mau para fangirl dari member itupun menyalakan lagi lightstick mereka.Meski mendapat respon yang tidak bisa dikatakan baik namun debut tak resmi Henry dan grupnya bisa berjalan lancar sampai akhir.Tapi hal mengejutkan terjadi menjelang akhir konser.
Bermula ketika leader SU*U mengatakan ingin mengumumkan hal yang kurang  mengenakkan terutama bagi penggemar grup baru itu dan kemudian menyerahkan mic yang dipegangnya ke Henry.
Dengan sedikit canggung,masih dengan wajah yang penuh keringat sambil mengatur nafasnya usai menari tadi,Henry menyapa seluruh stadium meski respon yang didapatnya teramat kecil.
“Malam ini adalah hal yang paling membanggakan bagiku,bisa memulai debut kami di panggung yang sebesar ini,bersama para sunbae yang telah banyak membimbingku selama ini dan memberi kesempatan untuk kami bisa berbagi panggung dengan artis sebesar mereka…..” Bahu Henry tiba-tiba dirangkul sang leader saat dia mengatakan itu.
“Tapi malam ini… aku…”Suara Henry tersendat.” sebenarnya ini sangat berat..tapi setelah berdiskusi dengan orang-orang yang sangat ahli di dalam agensiku,mereka yang telah membuat aku berkembang seperti ini,aku harus memberitahukan bahwa aku telah di beri kesempatan untuk bersolo karir.Ini sungguh kehormatan bagiku karena keahlianku  diakui orang –orang profesional di musik.Aku tahu ini sangat tiba-tiba,dan mungkin orang-orang akan mengira-ngira hal tidak benar dari keputusanku.Aku sungguh tak ingin ada yang mengatakan hal buruk di antara kami,baik soal teman grupku,para sunbae dan juga agensiku…” Ucap Henry memandangi satu persatu temannya.
“Karena itu mulai malam ini aku berjanji akan lebih tekun berlatih dan semoga aku dan teman-teman yang telah menjadi keluarga baru bagiku ini bisa bertemu lagi di hari esok yang lebih hebat dari ini.Karena itu juga mari kita berjuang sama-sama melalui sesulit apapun jalan yang akan terentang di hari-hari ke depan ”
.
.
.
“Bukankah itu sangat menyakitkan”
“ehm?”Mino menikmati mi ramennya dengan mata tertuju pada layar televisi menoleh
“Setelah berusaha sekeras itu,tapi hanya kekalahan yang didapat.”ucap Luhan melihat kakaknya yang ada di tv.Dia hampir bisa merasakan yang kakaknya rasakan sekarang.Membayangkan seperti saat dirinya harus merasakan kekalahan di lapangan sepakbola meski sudah sangat keras berlatih.Kekecewaan yang sangat menguasai hatinya kala itu.
Mino menyeruput mi ramennya untuk yang terakhir.Meletakkan mangkoknya,baru kemudian mulai bicara. 
“justru menurutnya sebaliknya,Saat kau makin dewasa kau akan tahu,akan lebih banyak orang yang  ingin melihat atau bahkan mendorongmu jatuh dibanding yang ingin berdiri bersama disampingmu.Semakin cepat kau tahu kenyataan itu kau akan bersikap lebih mengandalkan dirimu sendiri.Dan yang kau sebut itu kekalahan,bukankah akan lebih baik jika terjadi di awal ketimbang di akhir,sehingga kita bisa mengatur ulang semua rencana yang kau punya?’
“Tapi aku pernah melihat gege dan teman-temannya,aku kira hubungan mereka tidak sedangkal itu..”
Mino segera menyambar cepat ucapan Luhan.” Ini bukan soal teman-temannya,tapi hal yang lebih besar yang harus setiap orang hadapi jika masuk ke dunia itu..”
“.. hyung sepertinya tahu sekali permasalahan ini?”
Mino melirik studio mini miliknya di pojokan.
”karena kami sedang sama-sama meniti jalan untuk hidup di dunia yang sama,hanya saja dia di atas dan aku di belakang panggung” .
Luhan mulai mengerti,dia sudah tahu tentang hyung satunya ini yang memang juga suka bermusik.
“..jangan khawatir,orang sekeras kepala dia pasti takkan mudah jatuh di permulaan jalan yang sedang dia buat,jujur saja aku bahkan iri dengan kegigihannya itu,kau tahu,itu membuatnya jadi sangat keren kelihatannya.” Mino menatap lekat layar dimana Henry mulai merangkul erat satu persatu temannya sebagai salam perpisahan.
Ini agak aneh.Mendengar ucapan itu dari orang yang Luhan tahu selalu membuat gegenya iri.
“Cepat habiskan!dan karena aku sudah masak,kau harus membereskan ini semua,oh ya di wastafel ada sedikit piring bekas sarapan,jadi sekalian saja….kenapa?apa Tuan muda Xiao tidak pernah kenal yang namanya kegiatan cuci piring?” tanya Mino santai melihat ekspresi yang berubah di wajah Luhan.
“Siapa bilang? biar aku habiskan ini  dulu ”  Jawaban Luhan menghadirkan senyuman Mino.
“Disini cuma ada satu ranjang dan sofa,jadi….” ucap Mino sekembalinya Luhan dari dapur.
“Jadi karena disini aku tamu,dan karena tamu layak diperlakukan seperti raja,terlebih aku juga masih sangat lelah akibat perjalanan jauh dan dua hari ini aku tidur di alas yang keras,maka aku harusnya di ranjang dan hyung tidur di sofa..”Luhan menyahut cepat.Dia sedikit kesal  karena yang dikatakan hyungnya sedikit tak seperti yang dia lihat sendiri di wastafel dan diapun terpaksa mencuci semua perabotan itu.Tapi saat melihat melihat wajah Mino yang siap mendesiskan umpatan padanya,Luhanpun tertawa.
“Mianhe,hyung.Kau tahu’kan kalo aku sedang bercanda,sofa itu sudah sangat nyaman bagiku” Luhan melangkah menuju sofa.
Menjelang tidur,Luhan membereskan ransel dan jaketnya yang sebelumnya dia taruh di sofa itu,kemudian dia teringat lagi kotak kado di dalam tasnya.terdorong rasa penasaran yang sangat,dia nekat melanggar privasi orang lain dengan membuka kado itu.
untuk Henry oppa,
selamat untuk debutmu,oppa! dan terimakasih sudah menjadi semangat untukku selama ini. semoga kau akan terus seperti itu apapun yang terjadi.Musim dingin akan segera tiba,semoga hadiah kecilku bisa berguna untuk oppa. :)
seseorang yang sangat
kagum dan sayang padamu
Hwang Minseok
Setelah membaca kartu berwarna biru laut itu,dia menilik isi kado  yang terdapat sebuah jaket sporty.
“keren juga,beruntung sekali Henry-ge” ucapan Luhan meluncur begitu saja saat dia mengangkat jaket itu untuk melihatnya lebih jelas.Seolah melupakan kenyataan bahwa selama ini ,sebagai pemain sepakbola ataupun orang terkenal di SMP-nya dia juga sering mendapat hadiah semacam itu dari fans yang kerap dia abaikan.
……..
Di sudut kota Seoul yanq lain,tepatnya di sebuah kamar yang masih terlihat bercahaya dari luar .Tempat dimana Minseok berada.Tampak jelas ada riak air di matanya namun dia terus mencoba menahannya tetap disana.
“Benar,oppa,mulai besok mari kita sama-sama berusaha lagi ” gumamnya seperti ingin menjawab yang dikatakan Henry di layar tabletnya.Tak boleh ada lagi air mata kelemahan.Lalu Minseok mendengar Tao mengigau memanggilnya,hal yang dia lakukan saat bermimpi buruk yang biasanya terjadi saat dia kelelahan.
Minseokpun mengusap lembut kening Tao agar bisa kembali tenang.Lalu segera saja menyusul adiknya ke dunia mimpi.
.
.
.
Saat Luhan terbangun esok hari Luhan telah mendapati Mino sedang sibuk menyetrika dan memasukkan baju seragam dengan rapi ke tas ransel .
“”Hyung,mau ke sekolah? bukankah ini hari minggu?” tanya Luhan sambil sibuk mengusap wajah yang masih kuyu khas bangun tidur.
“Aku harus segera balik ke asrama sekolah,jadi kau juga harus segera ke rumahku,sebelum nanti aboeji datang kesini dan kita bisa dapat masalah besar.”
Masalah besar bagi Mino karena dia lagi-lagi dia bolos sekolah,apalagi ditambah sudah menyembunyikan pelarian
“Hyung tinggal di asrama?”
“Asrama yang mirip penjara karena kau tidak boleh pulang ke rumah kecuali hari libur panjang.” Sebenarnya Mino agak sedikit melebih-lebihkan soal sekolahnya,tapi itu malah membuat wajah Luhan mencerah.
“Apa sekolah hyung sebuah akademi?”
“Memangnya kenapa?”
“Apa ada SMP-nya?”
Kali ini Mino tak menjawab,hanya menatap heran pada Luhan.
“Apa aku juga bisa bersekolah disana?”
“Apa!!dengar,Luhan! sekolah itu SMA khusus namja”
“Kalo begitu apa sekolah itu melakukan penerimaan murid baru dari luar negeri?” Luhan terus bertanya.
“kau perlu tahu,Luhan,sekolahku itu punya reputasi kurang baik soal sikap tempramen  murid-muridnya?”    
“Apa gege-gegeku tak pernah cerita kenapa mereka memilih tinggal disini ketimbang serumah dengan ayahku,akulah yang terlama menerima didikannya,bukan aku mau pamer,tapi saat ini aku sudah pegang sabuk hitam di dua cabang beladiri.” jawabnya mantap,mengerti betul maksud dari ucapan Mino.
“…Dan juga mereka itu punya standar nilai akademik tinggi dalam menerima murid baru!”
“Apa ada lagi syarat khusus lainnya ,hyung? Musim semi akan kupastikan hyung akan bangga sebagai sunbaeku”
“Apa kau yakin ayah ibumu akan mengizinkanmu tinggal disini?” setahu Mino,diantara ketiga sepupunya,Luhan bukan cuma anak kesayangan tapi seperti harta pusaka keluarga yang perlu dijaga dan dilindungi.
“Memang kenapa? apa Hyung mau bantuin aku buat bujuk mereka?” goda Luhan.”Hyung tak perlu khawatir soal itu,Hyung cukup tunggu saja aku disana saat tahun ajaran baru tiba”
Tak punya lagi bahan bantahan,akhirnya bahu Mino cuma bisa mengedik,terserahlah.
“aku harus pergi sekarang,nanti jika kamu keluar,taruh saja kuncinya di bawah pot” Mino mencangklongkan ranselnya.
“Siap,sajangnim” canda Luhan.Hari itu dia seperti menemukan harapan baru yang siap menghapus hari-hari suramnya.
.
.
.
“Unnie!”
Begitu Tao bangun tidur tadi,keberadaan kakaknya telah lenyap.Tao memang bangun saat hari menjelang  siang,tapi biasanya dia akan bisa melihat sosok kakaknya sedang membereskan tempat tidur dan merapikan lagi barang-barangnya sekiranya yang dilakukan pelayan masih belum serapi anggapannya.Atau jika tidak,dia akan mendengar permainan pianonya dari ruang tengah,hal lainnya yang biasanya kakaknya lakukan adalah bersantai di  ayunan temali di taman samping sambil membaca novel favoritnya.Tapi kemanapun Tao mencari,hasilnya nihil.
Maka diapun menuju dapur untuk bertanya pada nenek Lee yang biasanya ada di sana.Namun yang ada penampilan khas bangun tidurnya membuat nenek Lee seperti hampir terkena serangan jantung.
Dirinya memang sangat bertolak belakang dengan kakaknya dalam banyak hal.Khususnya di bagian kakaknya yang kalem,sangat feminim dan menyukai segala bentuk kerapian.
“Agashii!bukankah sudah halmonie bilang jika mau keluar kamar setidaknya rapikan diri dulu!” Nenek Lee menarik Tao balik ke kamarnya.
“Kenapa?bukankah halmonie sedang tidak ada dirumah?” Tao sudah tak melihat neneknya sejak makan malam kemarin.Setelah sempat mengajak kakaknya bicara empat mata,dia segera kembali ke rutinitas tak kenal waktunya.
“Ini bukan soal ada nyonya Hwang atau tidak,sebagai anak perempuan Agashi harusnya..”
“Iya, nanti aku akan segera cuci muka,Lee halmonie”bantah Tao.”… tapi kasih tahu dulu unnie kemana?”
“Tao-ah!!” sapaan ceria segera menjawab tanyanya.Saat berbalik dia melihat senyum Minseok dengan tangan penuh tas belanja.”Aku punya kejutan untukmu” Minseok gantian menarik tangan Tao naik ke lantai dua.
“kejutan apa,unnie?” tanya Tao sesampainya di kamar.
“akan kuberitahu setelah kau cuci muka dan gosok gigi!”
Maka dengan cepat Tao melakukan hal yang tampaknya menjadi keinginan orang seisi rumah.
“lihat,Tao-ah! apa aku cocok dengan seragam ini?”
Tao yang baru keluar dari kamar mandi dengan wajah segar segera membelalakkan mata kaget melihat penampilan kakaknya.Sebenarnya tak ada ada yang aneh dari seragam yang  sedang kakaknya pamerkan padanya,seragam itu malah makin tampak anggun melekat di badan Minseok dibanding saat dia pakai.Itulah yang membuat Tao sampai kaget.
“Unnie! kenapa kamu pakai seragam itu?”
“mulai besok kita akan satu sekolahan,Tao-ah!aku sangat senang sekali”
“Tapi kenapa..?”
“Bukankah kau sangat ingin kita bisa pergi ke sekolah sama-sama,apa sekarang kau sudah berubah pikiran karena punya temen-temen baru disana,kau tidak senang jika aku pindah ke sekolahmu?”
“bukan begitu unnie..”
Tao jujur sangat senang,tapi rasanya ada yang salah.Memang sengaja Minseok tak mau meneruskan pendidikannya ke sekolah milik yayasan Yanpyeong demi menghindari persaingan antarsiswa yang notabene dari kalangan atas dan lebih memilih masuk sekolah negeri namun juga punya predikat terbaik di Seoul,Minseok selalu mengatakan padanya,dia ingin punya lebih banyak teman yang tidak melulu hanya sebatas dari kalangan dengan ekonomi sepadan saja.
  Terlebih keputusan ini terlalu mendadak.Dia yakin ini pasti ada hubungannya dengan pembicaraan mereka semalam.Sesuatu pasti terjadi pada kakaknya selama mereka terpisah kemarin dan telah membuat neneknya tidak senang.Tapi meski Tao mencoba untuk menanyakan lagi,dia yakin akan mendapat jawaban yang sama dari kakaknya yang selalu ingin mengambil semua beban tanggungjawab dalam keluarganya sendirian,sebagai seorang kakak,dia tanpa mau membagi beban itu sedikitpun padanya.
“Tao-ah!apa menurutmu syal dan coat ini cocok buat ku pakai besok?” tanya Minseok yang terlihat sibuk memadupadankan seragam dengan aksesoris dan perlengkapan musim dingin lainnya.Segera saja Tao tersenyum,mencoba menyembunyikan kesedihan yang segera menggelayuti matanya,berusaha agar tidak makin menyendu,karena kakaknya pasti akan tahu dan hanya akan menambah bebannya.
“bagus,gimana kalo nanti kita juga pakai sepatu couple yang appa kirimkan kemarin!” tawar Tao yang disambut senyum setuju Minseok.
.
.
.
.
.
.
.
Back to future…
baekhyun-exo-korean-kpop-Favim.com-2669523

“kyaa! byun oppa!!” suara histeris seorang yeoja mengejutkan orang-orang di sebuah rumah makan saat TV ditempat itu sedang menayangkan video klip sebuah boyband.
“Yaa! Mi kyung! berhenti bersikap memalukan begitu” seorang teman dari yeoja itu segera menegur sikapnya yang dianggap berlebihan.
“Kupikir kau sudah tak menyukainya lagi semenjak dia punya yeojachingu?” timpal teman yeoja lainnya.
“Sudah kubilang,jangan sebut ajuhma jelek itu di depanku” sergah yeoja bernama Mi kyung  yang kini sibuk dengn HP-nya,mengupdate media sosialnya.”ku harap dia bisa segera mati,secepatnya!!” umpatnya penuh kebencian.
“lalu yang kau harapkan apa? dia hidup sendirian sampai mati atau dia jadi penyuka sesama?”
“Byun oppa itu sudah punya aku yang akan selalu setia padanya sampai kapanpun,terlebih dia juga sudah punya park oppa,itu sudah lebih dari cukup buatnya..”
“Aish..jadi fangirl membuat tingkah lakumu jadi aneh,para oppa-mu itu sudah menyesatkan jalan hidupmu,Mi kyung-ah!” timpalnya temannya lagi.
“Ya!!berhenti menyebut mereka begitu,kalo menurut kalian para oppaku aneh,kalian sebut mereka apa?” Mi kyung mengarahkan dagunya ke sekumpulan namja di meja lain yang tak jauh dari mereka.
“Lihat! jadi ini bukan tentang mereka boyband,tapi tergantung pada orientasi masing-masing orang,arrasheo? kata Mi kyung puas atas ekspresi yang teman-temannya munculkan.
.
.
.
Hari itu geng serigala dari Daeshin memutuskan makan bersama di sebuah rumah makan,mereka sangat bersemangat apalagi seorang dari mereka hari ini berlaku sebagai penyumbang dana utama mereka.Chen berbaik hati memberikan traktiran karena baru dapat kiriman uang dari orangtuanya yang  baru saja gajian.
Mereka tengah sangat menikmati makanannya sampai suara riuh para yeoja yang duduk di seberang meja mereka sedikit mengalihkan keasyikan makan dan segera tahu tayangan di TV yang jadi penyebabnya.Tapi tampaknya itu tak berlaku bagi satu orang diantara mereka yang sejak tadi sibuk melamun.Dia bahkan tak menunjukkan minat pada yang sedang dimakannya.Saking sibuknya dengan pikirannya sendiri,dia sampai menjatuhkan daging yang sudah ada di sumpitnya saat dia hampir memasukkannya ke mulut.
Kris hendak mengambil kembali daging yang untungnya cuma jatuh di meja.Namun…
“Aigo..Chagiya!kenapa kau ceroboh sekali.lihat pipimu jadi terkena saus begini” ucap Chanyeol dengan suara basnya yang coba dilembut-lembutkan sambil mengusap pipi kris dengan tisu.
Siapapun di geng serigala tahu sikap Chanyeol hanya sebuah candaan antarteman,termasuk juga kris.Namun dia melakukannya di ruang publik,apalagi dari sudut matanya,kris melihat selompok yeoja melotot takjub tepat ke arahnya.Sementara Chanyeol masih tetap dengan senyum bodohnya,menunggu reaksi darinya.
“Menjauh dariku!” refleks diapun mendorong keras Chanyeol hingga hampir jatuh dari kursinya.
“aku penasaran gimana perasaan mereka disukai orang segitu banyaknya,bahkan fansnya bersikap sampai segitunya?” ucap Chen ikut menonton tayangan TV itu,tanpa sadar Luhan dan Laypun ikutan menolehkan kepala,tak peduli dengan kelakuan kris dan Chanyeol.
“Menurutku tak semua fangirl begitu! mereka semua itu tak bisa dipukul rata” cetus Luhan.Sebenarnya sama seperti Chen,diapun sedang mengenang seseorang.
“memangnya kenapa dengan sikap mereka? mereka fansnya,yang pasti sudah keluar banyak uang untuk mereka,jadi wajar saja sikap mereka kadang suka berlebihan!” Suara kris tiba-tiba menginterupsi ucapan Chen.Melihat wajah teman-temannya yang seakan bertanya maksud dari perkataannya,Krispun segera menambahkan.
“Kalian mungkin belum tahu,waktu SMP aku pernah sampai jual komputer di kamar demi bela-belain konser Big**ng,dan setelahnya aku dihajar ayahku sampai harus masuk rumah sakit selama tiga hari,itupun setelah ibu dan adikku menangis memohon ampunan untukku!!”
Kali ini Kris giliran mendapat pandangan takjub dari teman-temannya.
“Aku tak tahu kalo kamu sebegitu sukanya sama grup itu!?” ucap Luhan di tengah kunyahan daging yang sangat dia nikmati.
“kalo boleh dibilang aku fanboy mereka.Dan sekarang uang kutabung bahkan nggak akan cukup buat beli album project duet mereka”
Alasannya karena Kris hampir tak mendapat uang saku,karena setiap kali timbul masalah di sekolah di bawah kepimpinannya,uang sakunya akan dipotong,dan Daeshin bukanlah sekolah yang setiap harinya berjalan tanpa ada masalah.Itulah kenapa dia orang yang paling senang selain Luhan,perantauan dari Beijing,setiapkali  temannya menawarkan traktiran.
“Oh album yang itu?”
“Kau punya?”
“Kau mau?”
“Tentu saja!”
“oke,nanti akan kuambilkan” jawab Luhan,ingatannya segera tertuju tumpukan cd milik hyungnya di rumah atap,yang sedang ditinggal pemiliknya travelling keliling dunia.
“ Yang kutahu kepala sekolah memang orang yang keras,tapi mengirim anaknya ke rumah sakit selama tiga hari,bukankah itu sudah keterlaluan?” timpal Chanyeol yang sepertinya susah sekali marah,meski sudah dijorokin.
“Sebenarnya…itu karena malam sebelumnya aku tak tahu jika ayahku  itu mengetik data penting sekolah memakai komputerku saat aku sedang tidur,dan data itu hilang bersama komputer yang kujual,hingga ayahku hampir dicopot dari jabatannya” jelas Kris datar. Dan seketika itu pula teman-temannya segera berganti berpihak pada ayah Kris.
“Jadi itukah alasan kenapa wajahmu jadi lebih datar begitu dari biasanya?” tanya Chen.
“emang ada yang beda dari wajahnya ya? tapi kalo dilihat-lihat lagi memang kelihatan lebih suram” timpal Chanyeol melihat wajah Kris lebih seksama,yang tentu saja mendapat hadiah pukulan dari kris.
“kenapa? kamu bukannya memikirkan kami’kan? kayaknya akhir-akhir ini kami tidak buat masalah besar?” sambung Lay perhatian.
“Apa yang kalian bicarakan?aku baik saja” jawabnya lempeng kembali menikmati makanan.
“Oh aku tahu!biar ku tebak! ini pasti ada hubungannya sama yeoja,kayak kasusnya Chanyeol beberapa waktu lalu” celetuk Chen yang tentu saja diprotes Chanyeol,merasa dirinya tak sampai seperti itu. 
“Atau..karena kau sedang punya masalah dengan Tao? kulihat akhir-akhir ini kau seperti terus menghindarinya!” kata Lay lagi.
“kenapa kalian bisa berpikiran yang tidak-tidak?aku memang selalu begini”kilahnya.Rupanya kebersamaan mereka selama ini,membuat ikatan batin diantara mereka menguat sehingga mereka bisa menebak penyebab kegundahan hatinya tapi saat ini dia tak ingin teman-temannya tahu hal itu.
“..hanya saja akhir-akhir ini aku merasa ada aneh dengan jantungku,kadang kala bisa tiba-tiba berdebar tak menentu”untuk hal yang satu ini Kris ingin mengakuinya pada teman-temannya.
“Apa kau sudah memeriksakannya ke dokter? jaga-jaga kalo itu  bukan penyakit serius! rumah sakit tempat Chanyeol pernah dirawat itu punya pelayanan paling bagus di Seoul kayaknya” Mendadak Luhan memberinya saran medis yang serius.
“Ya!!Luhan!ini tidak ada hubungannya dengan penyakit,seperti yang kubilang tadi ini ada hubungannya dengan yeoja” tegas Chen tetap kukuh dengan dugaan awalnya yang hampir tepat dengan realitanya.
”biar nanti ku coba periksakan kesana” jawab Kris sekenanya.Dan sekarang dia butuh pengalihan topik,tak ingin temannya bertanya lebih lanjut  karena terpancing perkataan Chen.” Oh ya,Kita akan segera lulus,kalian akan kemana setelah ini?kalian tidak kepikiran buat bikin grup seperti mereka,aku yakin grup kita akan lebih keren!”
“Aniyo” keempatnya menjawab kompak dalam waktu singkat.
“Kenapa? bukankah kita punya talenta komplit sebagai grup.Misalnya,aku ini visual,merangkap rapper bersama Chanyeol yang nanti bakal jadi penulis lagu buat grup bareng Lay.Chen jadi main vocal dan Luhan jadi Lead dancer-nya,gimana?”
Mulai terbiasa sebagai pemimpin,Kris kini bisa dengan mudah menyusun sebuah ide.Namun lagi-lagi dia  mendapat gelengan serempak teman-temannya yang kembali meneruskan makan mereka.
“Kalo sampai kita punya grup,aku yakin kaulah yang pertama kali keluar” seru Chen
“Ditambah menjadi idol itu tak sebagus kelihatannya.Aku punya contohnya yang paling parah,Fans yang begitu tergila-gila padamu akan menyelinap ke tempat tinggalmu,mengambil celana dalammu untuk dijual di situs online dan sebagai penguat bukti itu milikmu,dia siap melakukan tes DNA dengan yang masih tertinggal disana” terang Luhan bersemangat,penjelasan yang membuat Kris cs ilfil.
“benar,yang kutahu fans yang disebut sasaeng itu bahkan tak peduli menghabiskan uang sampai berapapun demi bisa menguntitmu kemanapun” Lay ikut menambahi teman sekamarnya itu
“kau banyak tahu juga ya,Luhan? jangan-jangan itu ceritamu sendiri yang mengambil punya kakakmu!?” canda Chen yang membuat Luhan ingin sekali memiting kepalanya.
“Lalu kau sendiri,Chen,apa yang mau kau lakukan di masa depan?” tanya Kris.Dia sudah tahu jelas cita-cita Chanyeol dan Lay yang ingin menjadi musisi.
“Aku!?…” Chen tampak berpikir sambil menelan makanan di mulutnya.” Aku akan masuk fakultas hukum dan jadi jaksa yang akan memerangi para penguasa yang menggadaikan tanggungjawabnya dan para pemilik grup konglomerat yang korup di negeri ini” jawabnya penuh percaya diri.   
“oh tak kusangka cita-citamu semulia itu” sahut Chanyeol.
“tentu saja”
“Lalu kau Luhan?” tanya Kris lagi
“Bukankah sudah sering ku bilang,aku akan jadi pemain sepakbola profesional.Setelah lulus nanti aku akan coba masuk liga jepang atau bahkan liga-liga di eropa”
“Jadi kau memang sungguh-sungguh  dengan keinginanmu itu?”imbuh Kris.
“Apa selama ini aku terlihat seperti bermain-main!?”
“Aku tak bermaksud begitu..”
“Jadi kau sungguh-sungguh tak mau mewarisi perusahaan ayah atau nenekmu?” tanya Chanyeol yang Luhan jawab hanya dengan gelengan.
“Tapi jika kau jadi pengusaha,kau tetap akan bisa bermain sepakbola,bahkan kau bisa membangun stadion memakai namamu atau membeli klub sepakbola di eropa lalu kau bisa memilih pemain bola profesional manapun untuk kau ajak bermain bola denganmu,bukankah itu lebih masuk akal buat kau capai,Luhan?”
Meski ucapan Chen kerap sekali kebenarannya namun juga tak jarang membuat kesal lawan bicaranya.
“Itu adalah pemikiran orang yang tidak punya mimpi, kalo kau memulai segalanya dari kerja kerasmu sendiri,orang lain tak akan bisa meragukan pencapaianmu,malahan kau bisa jadi inspirasi bagi mereka untuk menapaki mimpinya”
“oh,tuan Xiao sungguh sangat bijak” puji Lay yang juga diamini yang lain
“kalo kau sendiri,kris?” Luhan balik bertanya.
“Aku..cuma ingin bisa melewati ujian besok dengan baik  jadi aku tak perlu dikejar-kejar seseorang dan bisa berkumpul dengan kalian lagi semester depan” jawaban yang segera memancing tawa teman-temannya namun sungguh datang dari dalam hati Kris.Dengan segala permasalahan yang dia simpan sendiri dalam benaknya,Kris merasa tak yakin akan bisa melewati ujian itu dengan baik dan ancaman diusir ayahnya sudah mengancam didepan mata.
“Aigo..uri kris kyeopta” ucap Chanyeol  disampingnya sambil mengelus kepala belakangnya,lagi-lagi melancarkan aksi usil yang bisa membuat orang lain salah paham.Dan Krispun bersiap jorokin Chanyeol lagi.
.
.
.
.
.
vi’s side   :
nggak terasa sudah satu tahun.
Apanya?
kris keluar dari exo?benar.
FF ini berjalan? itu juga bener banget,sampai2 aku lupa apa yang sudah kutulis :v dan malangnya kok belum ada tanda-tanda mau end :’( .Jadi kalo sampe ada yang masih nantiin lanjutanny berarti pasti kalian termasuk orang-orang yang diberi kesabaran lebih sama Allah :D.
Aku yakin sekali sampai disini ada banyak hal yang bikin para pembaca makin bingung,tenang saja kamu nggak sendiri,authornya saja bingung dengan yang ditulisnya ^_^
mo bilang juga part luminnya cukup sampai disini,nanti lanjutannya beberapa part kedepan.Lagipula’kan FF ini bukan kudedikasikan buat mereka seorang jadi part besok aku bakal kembali sama couple –couple yang lain ^^
cukup segitu ,karena aku mo balik mojok buat cariin apa itu yang namanya inspirasi.Pai2…