I write my life

I write my life,my imajination,my world

Selasa, 30 Agustus 2016

Seoul love story 5

 

 

1271117_10152635679917492_6828864022

Suasana riang dalam ruang keluarga yang penuh orang itu terusik suara bel pintu.Hye jin dengan perut besarnya segera melompat bangkit dari sofa,membuat suaminya sempat terkesiap kaget oleh tingkah istrinya yang selalu energik.

“Sepertinya tamu terakhirku sudah datang!” niat baik suaminya ditolak Hye jin yang bergegas membukakan pintu.” Hyun woo-sii!akhirnya kau datang,kukira kau akan mengabaikan undanganku!”

Hye jin kembali ke ruangan bersama dengan namja yang membuat keheranan sebagian orang yang ada disana tapi tidak dengan sebagian yang lain.Bahkan kedua anak Hye jin tampak yang paling riang menyambutnya

“Mungkin ada yang belum kenal dengan temanku yang satu ini.Perkenalkan namanya Lee hyun woo.Kebetulan juga dia satu tempat kerja dengan So young” So young yang sedang bertugas di dapur, menyiapkan makanan dibantu soo rim untuk acara baby shower yang diadakan sahabatnya itu,tak menduga dengan kedatangan Hyun woo.

koreanfood_thumb1

“..Karena sepertinya makanan sudah siap,mari kita menikmati jamuan sederhana dariku.” lanjut Hye jin dengan cepat.Bukan cuma karena melihat makanan sudah tersaji lengkap di meja makan namun juga menghindari Soo  jin,satu-satunya namja di keluarga Park,yang sudah memasang tatapan seolah predator yang sedang mengawasi mangsanya, sikap yang selalu Soo jin tunjukkan pada namja yang mencoba mendekati noona-yeodongsaengnya.Sikap yang menurut Hye jin sangat kekanakan meski niatnya ingin melindungi.

“Oh,tak kusangka kau punya tiga orang adik,So young-sii,yang kutahu cuma Soo.. rim?! aku sering melihatnya di coffe shop” ucap hyun woo usai mendengarkan Hye jin menjelaskan siapa saja yang hadir disitu.

“Apa itu jadi masalah?” suara bass Soo jin hadir,tapi langsung mendapat tatapan tajam Hyejin tapi Soojin terus berusaha mengabaikannya padahal hye jin-lah tuan rumah yang menyediakan makanan di hadapannya.

“Tidak..bukan begitu maksudku..aku justru salut,karena sejak lama aku berpikir, pasti luar biasa orang yang menjadi kakak sulung,terlebih yang mampu mengayomi adik-adiknya,mengingat aku seorang anak tunggal,rasanya pasti sangat sulit untuk bisa bersikap paling mengalah tapi juga paling siap berbagi apapun..”

“ Sebenarnya sih tak semua kakak sulung akan bersikap begitu,tapi sebagai sahabat Soo young sejak kecil,bukan aku mau membela sahabatku,tapi Soo young memang kakak yang seperti itu, kau boleh memastikan itu ke adik-adiknya,iya’kan? Soo rim,Soo hee..”

“Hyun woo-sii! Sepertinya anda sangat berbakat untuk menyenangkan hati orang..” suara menyebalkan Soo jin kembali hadir.

“benarkah,Soo jin-sii? sepertinya aku perlu mengembangkannya lagi, siapa tahu lebih berguna untuk pekerjaanku di Sky Tree” Dan Hyunwoo tetap santai menanggapi,tapi tidak demikian dengan Hye jin yang langsung bangkit saat Soo jin siap membuka mulutnya lagi.

“Maaf,saya permisi dulu! Soo jin-ah! sepertinya kau sudah selesai makan, aku perlu bicara berdua denganmu!” ajak Hye jin,meski semula Soo jin tampak enggan,dia akhirnya mau bangun juga dari bangku kayunya.

“Sebenarnya ada apa,noo..?” belum sempat Soo jin menyelesaikan kalimatnya,Hye jin seketika mendorong badan tingginya ke dinding di lorong menuju dapur yang kebetulan tak tampak dari meja makan.

“Dengar!! Soo jin-ah! hanya karena kau berstatus sebagai adik laki-laki satu-satunya soo young,sahabat baikku,jangan kira kau bisa bersikap seenaknya disini,di daerah kekuasaanku sendiri!” ucap Hye jin penuh penekanan sekaligus ketidaksukaan.

“Tenanglah,Noona! apa sebenarnya masalahmu? bukankah aku tidak berbuat sesuatu yang salah!” Soo jin tetap bersikap santai meski tahu teman kakaknya ini pernah menjadi atlet bela diri di masa remajanya dan juga menjadi semacam preman wanita di masa SMA-nya,tapi posisinya sekarang sebagai seorang namja dan hye jin wanita,hamil pula, pasti mudah baginya menangkis jika sewaktu-waktu Hye jin melayangkan salah satu jurus bela dirinya dulu,namun Soo jin-pun berharap hal itu takkan terjadi.

“Siapa yang mengundangmu kesini?”

“… noona mengundang noona-ku,adik-adikku,bahkan Eunbin..juga temanmu si Junwoo itu,lalu kenapa aku tak boleh ikut?” Soo jin bersikeras.

Hye jin mengangkat sebelah tangannya.”..lalu mana hadiah yang kau bawa untuk aegya-ku?”

“tadinya kukira ini hanya acara makan-makan biasa,lagi pula anak noona’kan sudah dua,kenapa harus pakai baby show..” Ucapan Soo jin tertahan melihat wajah Hyejin yang mulai memancarkan kemarahan.” ..Tadi aku kesininya buru-buru..tapi aku janji hadiah susulanku pasti akan paling bagus..”         

“Acara baby shower-nya sekarang! Kalo begitu cuci semua piring juga peralatan dapurku! dan akan kuanggap itu hadiah yang pantas,ditambah kau telah berjasa meringankan pekerjaan ibu hamil ini! “

“Sekarang?!” tanya Soo jin pada Hye jin yang mulai beranjak.

“Tunggu sampai kau keluar wajib militer! Tentu saja sekarang!!”

“Unnie! apa ada masalah?” seseorang datang menghampiri mereka

“Eunbin-ya! bukan apa-apa,cuma Soo jin sungguh baik hati ingin mencuci piring-piringnya,mari kita lanjutkan makannya!”

“Ehm..Unnie! sebenarnya aku juga sudah selesai, jadi biar kubantu saja Soo jin!”

Hye jin menatap  Eunbin yang bergegas ke dapur dengan seulas senyum yang tersamar.” Soojin benar-benar pria beruntung “ gumamnya sambil melangkah ke arah sebaliknya.

……….

Soo jin tengah sibuk menggosok wajan penuh minyak ketika seseorang mengoleskan gel cuci piring ke pipinya.

“Ya!!” teriaknya marah namun dengan cepat teredam begitu melihat siapa pelakunya.Wajahnya segera berubah sumringah.”Eunbi-ya! kau kesini mau membantuku’kan?”

“kata siapa?! siapa suruh kau suka ngomong seenaknya,sudah tahu ini rumah orang dan gimana nggak sukanya Hyejin unnie pada sikapmu yang semaunya sendiri itu!”

“aku tak terbiasa mencuci peralatan dapur,tanganku terlalu licin.jadi kau saja yang mencuci dan aku yang mengelap!” perintah Soojin yang tak mendengarkannya, yang langsung saja mendapat pukulan di punggungnya.

“ Memang kau ini siapa? seenaknya memperlakukanku seperti budakmu!”

…………….

Dan suara gaduh Soojin dan Eunbin sampai di meja makan.

“ Apa terjadi sesuatu pada mereka?” tanya Hyunwoo penasaran.

“Tidak apa-apa,mereka memang begitu kerjaannya” kali ini Soo hee yang menjawabnya.”Unnie,kami sudah kenyang,sekarang mari kita buka hadiahnya!” ajak Soohee bersemangat.

Di ruang tengah apartemen yang cukup luas untuk berkumpul semua,minus soo jin dan Eunbin yang masih sibuk didapur.Hyejin mulai membuka satu persatu limpahan hadiah dari tamu undangannya yang sebenarnya terbatas.Bahkan suaminyapun tak lupa memberikannya hadiah berupa satu set perhiasan.

“Oppa! bukankah harusnya yang kau berikan hadiah itu aegya-nya bukan eommanya” protes Soohee.

“Tidak apa-apa’kan? menyenangkan eomma-nya pasti juga akan membuat aegya-nya juga senang.Ini juga sekaligus appa-nya aegya mewakili berterimakasih karena selama tujuh bulan ini sudah dijaga dengan baik” balas Kang woo,sang suami yang langsung membuat istrinya tersipu malu,lantas memukul pelan pundaknya namun justru dibalas dengan pelukan hangat dari kang woo,hanya sebentar,Hyejin buru-buru melepasnya,tak enak hati mempertontonkan kemesraan rumah tangga kepada para single.

“Oppa! jangan bikin iri gitu?” rajuk Soo hee.

“ Iri kenapa? kau juga bisa gini kalo kau nyuruh si dokter itu melamar kamu’kan?”

viewImage_thumb1

“Ah.. hadiah dari Soo hee-ah! bermacam-macam boneka ..pokemon” Hye jin sengaja membuka kado yang tak cuma satu dari Soo hee terlebih dulu untuk mengalihkannya bertengkar dengan suaminya.Dia bisa menebaknya isinya karena Soo hee adalah penggemar berat benda lembut berisikan kapas itu.

“Soalnya sekarang musim lagi pikachu” terang Soo hee memberikan bermacam boneka karakter pokemon.

“ tapi kuharap aegya-ku nggak akan kecanduan permainannya” canda Hyejin,Sepertinya Soo young sudah memberikan ke yang lain bayi yang dikandungnya kemungkinan besar perempuan agar bisa memilih hadiah yang tepat.”terima kasih hadiahnya, Soohee-ah!” Hye jin beralih membuka hadiah lainnya,yang ternyata berisikan hasil rajutan berupa topi,sepatu,sarung tangan bayi,bahkan boneka rajutan dengan beragam warna soft namun juga memikat. Hye jin yakin hadiah handmade itu dari Soo rim yang telaten,dan memang benar, begitu melihat pesan di dalam kotak kado.

“Soo rim-ah! terima kasih,ini sangat lucu,juga karena kau sudah repot-repot memasakkan semua hidangan tadi!”

Memang dasarnya orangnya kalem,Soo rim cuma tersenyum  dan berkata dengan pelan jika itu bukan hal yang besar.Bingkisan selanjutnya seperti hasil memborong  toko karena saking banyak dan besarnya.Sudah bisa dipastikan itu pemberian Soo young karena Hye jin melihat betapa repotnya Soo young membawanya saat datang tadi.

“ terimakasih buat sahabatku,soo young-ah,yang selalu mau saja merepotkan diri sendiri di setiap momen kehadiran anak-anakku ke dunia” setulus hati meluncur dari bibir Hye jin.

“..Ayolah! tak biasanya Hye jin orang yang melankolis begini” canda Sooyoung.

“Yaa! Soo young-ah! tak bisakah kau sedikit menghargai pengakuan perasaanku!” Seru Hye jin tak terima,dia bahkan jadi terharu sendiri dan hampir menitikkan air mata namun Soo young malah menanggapinya dengan candaan.

Hadiah berikutnya datang dari Eunbin yang terdengar masih saja ribut dengan Soo jin,yang membuat pekerjaan cuci piring lebih lama dari yang seharusnya.Seperti Soo young,Eunbin memberikan pakaian bayi dominan pink,warna favorit gadis itu.

Dan tibalah Hyejin pada hadiah terakhir.Sebuah kado kecil dengan bungkus yang tak semeriah yang lain.

“..Sebenarnya aku tak terlalu mengerti kado yang pas untuk acara seperti ini…jadi maaf kalo hadiahnya tak sesuai” Hyun woo angkat bicara saat Hye jin memegang hadiah darinya.

“ Tidak apa-apa,oppa! lagipula acara ini sifatnya syukuran,berarti kedatangan oppa sudah jadi kado berarti buat  Hye jin unnie sekeluarga”

Hye jin tersenyum oleh jawaban menyenangkan yang diberikan Soo Hee.Keluguan sifatnya tak hanya mempermanis penampilan luarnya tapi juga kepribadiannya.

“Jadi nggak apa-apa’kan kalo dibuka,oppa?” tanya Soo hee lebih lanjut dan dibalas anggukan Hyunwoo.

Dan di dalam kotak, Hye jin menemukan sebuah keping CD.

“..aku membuat sebuah film pendek”

“Buatan oppa sendiri?” tanya Soohee.

“Iya,kebetulan aku pernah bekerja sebagai animator”

“Hebat! ayo kita tonton,Unnie!” ajak Soo hee bersemangat dan langsung disanggupi Hyejin.

Maka segera saja mereka duduk di sofa yang menghadap ke sebuah tv plasma,sementara Hyunwoo,Soo young,Soo rim,yang tak kebagian tempat duduk di kursi kayu yang diambil dari meja makan dan ditempatkan di belakang sofa.

Dan ternyata film pendek itu memang berupa animasi,bercerita tentang seorang bayi yang digambarkan lewat popoknya dan sepasang sayap kecil dipunggungnya.Alunan musik lembut dan tawa bayi menjadi background suara. Awalnya sang bayi tampak bahagia hidup diatas awan-awan putih,lalu muncul sebuah balon percakapan yang biasa ada dalam komik,sepertinya agar tanpa perlu tambahan dubber,Hyun woo hanya perlu memainkan ekspresi tokoh,memerintahkannya untuk segera lahir ke bumi.

Sang bayi tentu saja melayangkan protes pada Tuhan yang hanya diwakili bentuk balon suara, mengatakan jika dirinya terlalu lemah untuk hidup di dunia,jawaban untuk si bayipun muncul,menyatakan akan dihadirkan pula seorang malaikat yang akan siap sedia melindungi dan menjaganya.sepanjang waktu dan segenap jiwa raganya.

“ Sebenarnya ini bukan ideku sendiri,cerita ini sebenarnya dari…” Sela Hyunwoo ketika hampir semuanya tampak serius menyimak hasil karyanya. 

“stt..oppa biarkan kami menontonnya sampai selesai dulu” balas Soo Hee.

Satu pertanyaan diajukan lagi si bayi,mengatakan jika selama di sini dia bisa bebas bernyanyi dan tertawa,Tuhan-pun kembali menjawabnya, malaikat itu akan bernyanyi untuknya setiap saat dan akan selalu membuatnya tersenyum.Cinta dan kasih sayangnya akan membahagiakannya sepanjang waktu.

Kemudian setiap pertanyaan yang diajukan si bayi selalu ada jawabannya.

“Baiklah,Tuhan. Aku akan pergi sekarang,tapi bisakah Kau sebutkan siapa nama malaikat itu?

“malaikat itu bernama I.B.U”.

Akhir film digambarkan sang bayi berada nyaman dalam dekapan ayah,ibu,dan kedua kakak perempuan dan laki-lakinya,jelas mewakili anggota keluarga dari Hye jin.

Mata Hyun woo melirik reaksi para penonton filmnya,sebagian tampak menyunggingkan senyum namun mata mereka tampak berkaca karena haru.Namun ada juga yang berlinang air mata.

“Kau tidak apa-apa?” Hyun woo mengangsurkan beberapa lembar tisu di dekatnya ke Soo young.

Soo young segera menerimanya.” Terima kasih,jadi ketahuan jika aku ini orang yang cengeng” candanya sambil melap airmata juga mengedot ingus di hidungnya.

“ Kurasa film ini jadi mengingatkan kami pada ayah dan ibu kami”  imbuh Soo rim yang duduk disebelah,melakukan pembelaan pada sikap kakaknya. Hyun woo pun tersenyum.Suka pada kepekaan perasaan yang dimiliki soo young dan kasih sayang seorang adik yang ditunjukkan Soo rim.

“Hyun woo-ssi! aku sungguh berterima kasih sekali,mungkin aku akan menyimpannya sampai anak ini besar” ucap Hye jin menengok ke arahnya sambil mengelus perut besarnya.

“Tapi.. itu bukan karya orisinalku!,aku pernah membaca kisah itu di sebuah buku lalu sekedar memvisualisasikan..juga sepertinya aku salah soal jenis kelamin bayinya “ Hyun woo menyadarinya saat melihat kado yang diberikan yang lain.

“Tapi itu benar-benar bagus kok,oppa, nanti aku buatkan juga ya!?” ucap Soo hee juga usai melap sisa-sisa air mata harunya.

“Untuk apa? apa video animasi tentang kisahmu dan dokter itu?” goda suami Hye jin

“Ayolah,opppa,bukan itu” Soo Hee tak suka terus saja digoda Kang Woo.” ini buat ulangtahunku, nanti tokohnya aku dan saudara-saudaraku dalam bentuk animasi”

“Tapi’kan ulang tahunmu baru tiga bulan yang lalu”  balas Soo rim yang juga tak terlalu suka jika Soo hee mulai berlebihan menunjukkan sikap manjanya selain pada keluarga kandungnya.

“Akan buatkan asal aku bisa dapat makanan seenak tadi” Hyun woo lebih dulu menjawab, takut jika nanti ada pertengkaran saudara.

Ketika waktu menunjukkan pukul sembilan malam pertanda semua keakraban yang baru terjalin harus diakhiri. Kedua anak Hye jin sudah tertidur lelap setelah berganti-ganti pangkuan. Tepat itu pula Soo jin dan Eun bin baru menyelesaikan tugasnya.Ucapan terima kasih tulus mengalir dari bibir Hye jin saat mereka hampir berpisah di depan pintu apartemennya.

“ Eunbin-ya! kau pulang sendiri?” tanya Soo rim pada orang yang sudah jadi temannya dari SMA itu,begitu mereka keluar dari lift.

“iya,kurasa aku akan naik taksi saja,lebih menghemat waktu” jawab Eunbin setelah mempertimbangkan memakai angkutan umum lain.subway atau bus.  

“Kenapa kau tidak suruh oppa mengantarmu?” lanjut Soo rim

“Aku tak membawa motorku,aku datang kesini naik bis begitu selesai latihan band,ini’kan belum larut dan lagian Eunbin bukan anak kecil juga” ucapan Soo jin langsung dihadiahi tatapan sinis eunbin,sejak lama dia sudah tahu sikap tak romantis Soo jin,namun dia tetap saja menyimpan banyak harapan pada namja satu ini.

“Ah..aku tahu,soo jin oppa pakai mobil unnie saja,lalu kami nanti kita numpang mobil Hyunwoo oppa,oppa tak keberatan’kan?” tengok Soorim ke Hyunwoo dengan puppy eyes-nya.yang langsung dibalas anggukan setuju.

“Tunggu dulu! kenapa nggak Eunbin yang numpang Hyung ini saja! lebih nggak ribet’kan!” protes Soo jin tapi dia malah langsung diberikan kunci oleh kakaknya.

“Soo jin-ya! tolong antarkan Eunbin sampai ke rumahnya dengan selamat. bisa’kan?” Senyum Soo young yang tak pernah sanggup Soo jin balas dengan penolakan.

 

sls_thumb2

.

.

.

“Jadi oppa…aku mau tanya sesuatu,tapi sebelumnya oppa janji jangan marah dan harus jawab dengan jujur?”

   Sepanjang jalan pulang, Hyunwoo mulai tak sungkan terlibat dalam obrolan terutama dengan Soo hee,yang duduk di sampingnya,sifatnya yang selalu tampak ceria dan pribadinyapun jauh lebih terbuka dari dua saudarinya yang duduk di kursi belakang.

“Apa yang mau tanyakan? kenapa jadi serius begitu?”

“Tapi oppa harus janji dulu!”

“Baiklah,aku janji takkan marah dan jawab dengan jujur”

“Ehm…kudengar dari Hye jin Unnie..katanya oppa ini..suka pada Unnie-ku,apa itu benar?” Saat mengucapkannya,suara Soo hee sebenarnya menjadi lamat-lamat tapi ketiga orang di dalam mobil itu sama-sama menampakkan keterkejutan.

“Soo hee-ah,apa yang kamu katakan? kenapa kau selalu sembarangan begitu” Bukan Soo young,tapi Soo rim yang lantang menegur.

“aku bukan mau sok ikut campur,tapi Unnie adalah orang yang sangat kusayangi dan ku lihat oppa ini orang yang sangat baik,apa aku salah jika berusaha memastikan?” Soo hee membela diri meski dia mulai tampak takut-takut karena teguran Soo rim.

“Maaf,oppa! tolong abaikan kata-kata adikku tadi”

“Ehm..tapi kurasa tidak ada yang salah dari kata-kata Soo hee.Sejujurnya sebagai namja,aku tak menemukan satupun kekurangan dalam penampilan luar Soo young, apalagi ditambah saat aku melihat bagaimana dia bekerja di coffe shop aku tahu dia adalah pribadi kuat dan mandiri,dan ternyata dia juga kakak yang sangat mengayomi dan begitu disayangi adik-adiknya..Tapi soal perasaan sukaku,bukankah aku juga berhak apa harus menyimpannya sendiri atau kunyatakan atau membiarkan hampir semua orang tahu,iya’kan,Soo hee-ah? ”

Meski agak sedikit bingung,Soo hee mengangguk patuh tanda mengiyakan.

Setelahnya di dalam mobil hanya ada keheningan karena semuanya jadi canggung untuk memulai obrolan lain.Untungnya sebentar lagi mereka akan tiba di rumah.

“Terimakasih,oppa,sudah mengantarkan kami!” ucap Soo hee cepat,begitu turun dari mobil.” mari mampir dulu,oppa ?”

“Mungkin lain waktu saja” Senyum Hyun woo

“Kalo begitu kami masuk dulu,selamat malam,oppa!”

‘Eng..Soo young-ssi,boleh aku bicara denganmu sebentar!” panggil Hyunwoo setelah membalas salam Soo hee dan soo young hanya memberinya senyum perpisahan lalu mengekor kedua adiknya.

Soo youngpun menahan langkahnya dan kembali melihat wajah Hyun woo yang tadi sangat ceria saat jadi teman ngobrol Soo hee kini berubah serius. .

.

.

Flashback..

Sudut pandang Soo young..

Sebenarnya hari ini Soo young sudah sangat lelah dengan semua kesibukan mengelola coffe shop-nya yang semakin hari semakin ramai tapi kemudian dia ingat acara yang diadakan sahabatnya,Soo youngpun keluar lebih awal dan segera bergegas mencari hadiah terbaik untuk sahabatnya.Saat tiba di apartemen Hye jin,kedua adiknya dan Eunbin sudah ada disana,Soo young sendiri yang menyampaikan undangan hye jin itu,lalu menyusul Soo jin.Namun Soo young tak menduga sama sekali kehadiran Hyun woo,karenanya selanjutnya yang terjadi hanya obrolan canggung diantara mereka Hyunwoo justru selalu saja lebih mudah akrab dengan yang lain,terutama pada Soo hee.Sedikit rasa iri muncul namun takkan menjadi besar.

Ketika hyun woo menyadari dirinya menangis haru dan menyodorkannya tisu,Soo young merasa dirinya masih mendapat perhatian dari hyun woo,tapi meski selama ini mereka makin sering ngobrol bareng  dan mulai mengenal satu sama lain pribadi yang menyenangkan,Soo young merasa itu tak lebih sekedar pertemanan biasa,sebesar apapun dia mengagumi kepribadian Hyunwoo dan luasnya sudut pandang pemikiran yang dia miliki.

Tapi kemudian Soo hee,yang biasa berlaku spontan,secara spontan mengajukan pertanyaan mengejutkan.Soo young tak tahu harus bersikap bagaimana kalau Soo rim tak segera mengambilalih,Soo hee dimarahi dan Hyun woo memberikan jawaban yang melambungkan perasaannya namun juga masih berdengar diplomatis.

Saat akhirnya mereka tiba di rumah dan Soo young sudah tak sabar bersua dengan ranjang nyamannya,Hyun woo tiba-tiba menahan langkahnya.Dia

“Soo young-ssi,soal Soo hee tadi…”

“ aku sungguh minta maaf soal yang dikatakan adikku tadi,kuharap itu tak lagi terus mengganggu pikiranmu,hyun woo-ssi..”sela Soo young

“justru karena itulah,aku ingin mengatakan sesuatu padamu,park Soo young!” Hyun woo balik menyela dengan mimik wajah makin serius.”..Seperti yang kau tahu,entah aku yang tak pandai menjaga perasaan pribadi atau mungkin juga orang-orang disekitarmu begitu peka dan dengan mudah menebak perasaan orang lain “ Hyunwoo tersenyum kecil oleh perkataannya sendiri.” Karena itulah aku perlu menegaskannya hari ini,sekarang,..bahwa aku memang sangat menyukaimu,Park Soo young! dan benar aku ingin menjalin hubungan yang lebih dari pertemanan kita selama ini!” Ada kelegaan di wajah hyun woo usai mengutarakan isi hati terdalamnya.

“Oppa!”

Soo young masih bingung untuk bisa mencerna dengan benar setiap kata Hyunwoo,sementara jantungnya justru berdebar makin  tak karuan.

“Hyunwoo oppa!? sedang apa kau disini?”

Tepat saat itulah Soo young menemukan Su wan,sahabat Soo hee,berdiri tak jauh dari mereka.Su wan memang sering main ke rumahnya atau sekedar menghampiri Soo hee untuk kemudian pergi bersama,entah main,belanja,atau melakukan pekerjaan mereka yang sama-sama model.

Karakter Suwan yang cenderung cuek dan Sooyoung yang cenderung pendiam membuat mereka tak terlalu akrab,namun biasanya mereka akan bertukar senyum jika saling berjumpa.Namun kali ini Soo young tak melihat senyum tanggung Suwan,melainkan wajah kaget dirinya bersama dengan orang yang dia kenal. Bisa jadi bukan sekedar orang yang dikenal,Soo young  menyimpulkan dari cara Suwan memanggil dan bagaimana situasi ini menghadirkan perubahan besar di wajahnya yang biasanya selalu datar.

 

 

 

Vi’s side  :

Annyeong…

nggak terasa hampir dua tahun baru ku update lagi

dan lagi-lagi kesibukan ku salahkan

sibuk kerja,masih ditambah side job baru,belum lagi punya hobi yang sekian banyak

baca buku,internetan,nulis,jahit,nonton tv,fangirling

Dari sekian hobi mungkin beberapa cenderung membuang waktu dan minim manfaat,tapi kalo bagiku itu adalah hiburan yang mampu memompa semangat dan mood harian,tapi sayangnya aku yang tipe pembosan kadang suka bingung sendiri nentuin skala prioritas.Karena itulah aku tak bisa janjiin updatean yang spesifik,selain Insya Allah setiap bulan pasti aku akan mengupdate blog

Sekian curhatan (kurang) penting saya.

See u next month

Pai-pai