I write my life

I write my life,my imajination,my world

Jumat, 18 Desember 2015

[FF] To the beautiful you 16


Disclaimer: Cerita dibawah ini hanya fiktif belaka.Apabila ada persamaan nama,tokoh,tempat,maklum saja namanya juga fanfiksi  :D



Pukul tujuh malam Kris akhirnya bisa menyelesaikan semua pekerjaan kasar yang harus dia selesaikan di hari itu,sisanya masih ada dua hari lagi dan lima hari lagi untuk pelajaran tambahan sebelum dia sepenuhnya menikmati liburannya.
Bukan pulang ke rumahnya,Kris lebih memilih mampir ke kamar asrama-nya.
“Benar! saat ini dia adalah namja,apapun yang terjadi!”.
Sebelum masuk,seperti biasa Kris merasa perlu merapalkan sebuah sugesti pada dirinya sendiri.Namun saat pintu terbuka dia justru tak mendapati orang yang menjadi sumber semua kekhawatiran dan kebingungannya.
Tadi siang dia melihat Tao yang sedang ikut kegiatan liburan ekskul Taekwondo.Tapi mungkinkah karena itu dia belum kembali,rasanya tidak mungkin jika dia kembali jadi korban pembullyan.Krispun memilih untuk menunggu sebentar di kamar itu.


“Ck,Kenapa aku jadi bersikap seperti bapak-bapak begini!” keluh Kris,bingung dengan yang sedang dia rasakan.
Usai mencuci muka,Kris penasaran soal keberadaan Ace.boneka alpaca-nya yang tidak ada di tempat tidurnya.Dia melongok ke kolong ranjang,bisa jadi terjatuh tapi ternyata tidak ada disana.Makin bertambahlah rasa penasarannya,diapun segera mencarinya ke semua sudut kamar hingga akhirnya menemukannya didalam lemari penyimpanan bersama dengan boneka panda.Namun ada yang aneh menurutnya melihat keadaan di dalam lemari yang mirip sebuah tempat persembunyian.Disana selain boneka,dia dapati ada selimut dan bantal.
“Aneh sekali! apa mungkin Tao tidur disini?” gumamnya.
Bertepatan dengan itu kebetulan Tao pulang.
“Hyung!”
“oh kau sudah pulang! aku cuma ingin mampir kesini” kris telah menutup lemari penyimpan dan langsung bersikap sewajar mungkin.
“apa kau baik-baik saja tinggal sendirian selama liburan ini?” Kris tiba-tiba bertanya saat Tao sudah selesai cuci muka dan ganti baju.
“eng…iya baik-baik saja.kenapa Hyung tanyakan itu?”
“bukan apa-apa.tidak usah kau pikirkan” balas Kris kemudian meskipun dia merasa ada yang sedang Tao sembunyikan.
Karena lagi-lagi terjebak dalam kecanggungan yang menjadikan suasana kamar hening,akhirnya Kris memutuskan pulang.Tapi sebelumnya dia meninggalkan bungkusan kue panda bikinan ibunya,sama juga yang diberikan untuk teman lainnya sekedar pengganjal perut kalo-kalo  mereka kekurangan makanan selama liburan ini,Luhan terutama,tapi untuk mereka yang diberikan adalah hasil karya adiknya dan Minzy
“Hyung!” Tao tiba-tiba memanggil saat Kris siap beranjak dari kamar itu.”Tak bisakah kita bersikap biasa seperti dulu lagi?”
“Bisa,tentu saja,selama kau selalu bersikap sebagaimana wajarnya namja dan segera menyelesaikan urusanmu disini!”.Jawaban lugas Kris menutup percakapan diantara mereka.
Namun entah kenapa masih saja ada hal yang mengganggu pikirannya,saat langkahnya hampir tiba di pintu gerbang_ada kelonggaran selama liburan,jadi selama itu titian pohon cherry blossom akan lebih sering menganggur_,Kris memilih kembali lagi dan mendapati isi kamar yang telah kosong dengan lampu yang masih menyala.Mengikuti insting,Kris segera membuka lemari penyimpanan dan benar saja dia mendapati badan jangkung Tao menyesaki di dalamnya.Kepalanya tertunduk bertopang boneka pandanya yang diletakkan dilututnya yang tertekuk,sementara ace tampak terhimpit di perutnya,seolah mereka dianggap teman berbagi kesengsaraannya.
“Apa yang kau lakukan? kenapa kau bersikap seperti orang dianiaya begini!”
Suara datar itu segera mengejutkan Tao yang hampir tertidur karena kelelahan oleh kegiatan di siang  harinya.
“Keluarlah! Bukankah sudah kubilang jika ada yang mencoba membully-mu,laporkan!” Kali ini Kris bicara sambil menarik lengan Tao keluar tapi empunya justru memilih bertahan.
“Justru ini karena hyung!”
“Apa maksudmu?katakan lebih jelas!” Kris berkeras tetap menariknya dan tentu saja Tao kalah kuat.
“Kalo saja Hyung tidak mendapat nilai paling jelek,hantu guru itu takkan datang menggangguku!!”
“Hantu guru apa?!!”
.
.
.
.


 seungyoon^^



Chanyeol ^^


Malam beranjak larut,kantukpun pasti sudah mewabah ke segala penjuru,demikian juga Seungyoon,seharusnya dia sudah tidur nyaman memeluk gulingnya,tidak,bahkan seharusnya dia sudah ada di kamar miliknya sendiri,bukan harus menghadapi teman sekamar yang cerewet,yang bahkan membuatnya terlambat naik bis terakhir yang mengantarnya pulang,jauh dari yang namanya park Chanyeol dan segala hal merepotkan di tempat bernama Daeshin untuk sementara waktu.Namun tampaknya harapan sederhana itu masih sulit terwujud bagi Seungyoon.
“Sudah ku bilang nadanya salah! apa kau ini sudah nggak bisa main gitar lagi!? apa jarimu sudah tak berfungsi lagi?”
Sumpah! bagi Seungyoon,kelakuan Chanyeol bisa lebih parah dari yeoja yang sedang PMS.Contohnya yang terjadi malam ini.Harusnya malam ini dia pulang tapi dicegah Chanyeol yang ingin mereka terlebih dulu latihan lagu yang baru Chanyeol ciptakan,sehingga sesudah liburan mereka bisa langsung merekamnya lalu beradu untung  mengirimkannya ke label musik.Karena kurangnya konsentrasi,Seunghyun tak bisa-bisa memainkan part yang menjadi bagiannya bahkan dia sampai harus membatalkan kepulangannya,ditambah kantuk yang mulai menyerang,malam itu Seungyoon memutuskan tak bisa memainkan lagu Chanyeol.
“Sudahlah,aku ngantuk” Seungyoon langsung ambruk di ranjangnya,menarik selimut dan menutup  kepalanya dengan guling.
“Kau ini,benar-benar..”  Chanyeol yang kesal menendang-nendang ranjang Seungyoon tapi dia tetap tak bergeming.Namun tetap saja Seungyoon tak bisa tidur karena hadirnya suara berisik lain yang sangat mengganggu.Kedengarannya seperti ada orang memukul-mukul benda keras.
“AAKH..tak bisakah aku tidur tenang semalam saja!” Seungyoon kembali bangun,mengira Chanyeol-lah pelakunya tapi yang ada dia sedang berada di  dekat jendela dan melongok keluar.
“Kris-ah! apa yang kau lakukan disitu?!” tanya temannya itu.
Penasaran membuat Seungyoon mengikuti Chanyeol,pertama yang dia dapati adalah gelap pepohonan,hingga perlahan lewat bantuan pancaran lampu taman dia melihat sosok yang sedang duduk di dahan pohon.Makin memfokuskan mata,Seungyoon tahu itu memang kris dan yang menjadi sumber berisik itu.
“Sedang apa dia? mengumpulkan kayu bakar?” bisik Seungyoon asal.Bukannya dijawab,yang ada dia malah disikut Chanyeol karena membuat jendela jadi sesak karena kehadirannya.
“Apa sampai semalam ini ‘kerja paksa’mu belum selesai?” lanjut Chanyeol meski belum ada satupun jawaban yang didapatnya.
“Kris-ah!mumpung kau di situ,bisakah kau potong juga dahan yang ini,aku tak bisa melihat pemandangan dari kamarku!” Satu lagi suara hadir mengganggu pekerjaan Kris.Kali ini datang dari jendela yang berbeda.
Wajah Luhan muncul di bingkai jendela.Wajah yang sebenarnya paling tak ingin Kris lihat,sambil mengunyah cookies pemberiannya,jadi diapun  juga Kris abaikan.
“Kris-ah! ayolah! bukankah kita teman?!” rayu Luhan.
“Jangan! Kris-ah! jangan dengarkan dia! aku masih ingin melihat bunganya mekar sekali lagi saat kita lulus nanti!” Kini suara Lay ikut muncul.
“Kenapa kau bersikap mellow kayak yeoja begitu?!” sergah Luhan.” Ayolah,Kris-ah,kita sahabat baik’kan?” rayuan Luhan makin menjadi.
Hantaman golok pada dahan terhenti.Satu-satunya alat yang bisa Kris temukan di gudang peralatan.
”Sahabat baik,huh? kau pikir karena siapa aku harus bersusah payah begini?! karena ada orang yang isengnya kelewatan dan bilang jika di pohon ini ada arwah guru dari zaman choseon!” Ucapan Kris segera membawa perubahan di mimik muka Luhan.Lay yang juga paham permasalahannya segera memberi tatapan yang seolah bilang.
“pembalasan untukmu sepertinya sudah tiba”

Flashback..
“kau bilang kau akan bersikap selayaknya namja,tapi kenapa kau bisa percaya hal bodoh seperti itu!?” sergah Kris usai Tao menceritakan semuanya
“Aku semula juga berpikir  tak ada tapi tiba-tiba tengah malam kaca jendela pecah begitu saja!”
“Itu cuma karena angin kencang dan membuat dahan menghantam kaca…”
Lebih lanjut Kris bahkan menceritakan soal kepindahan teman sekamarnya dulu.Tak ada peranan hantu apapun,tapi karena ayahnya terlanjur malu dengan kelakuan dan prestasi anaknya dan akhirnya lebih memilih mengirimkannya ke nenek-kakeknya di pedalaman desa.
“Baik! akan kubuktikan hantu guru atau apapun itu memang tidak ada!” 
.
.
.
.


“ Itu..kau tahu’kan aku cuma bercanda”
Pembelaan Luhan tak di dengar Kris yang mulai lagi mengayunkan goloknya.
“ Tapi sepertinya sekarang kau lebih perhatian sekali dengan Tao yang baru sebentar jadi teman sekamarmu lalu lupa pada sahabatmu tiga tahun ini!” sindir Luhan
“Lu!Apa kau tahu? kau jadi makin mirip yeoja yang cemburu kalo begitu" ejek Chanyeol dari jendela seberang.Sendirian,karena Seungyoon sudah balik tidur,tak mau terlibat pertengkaran di intern  geng serigala.Sementara Luhan memilih untuk tak mempedulikan tingkah menyebalkan Chanyeol.
Ayunan golok Kris terhenti lagi.
“..Setidaknya dia lebih baik! Dia bukan orang yang bilang sahabat tapi disaat temannya jadi pecundang dia malah memilih untuk berada di posisi teratas!”  balas Kris,balik menyindir dan seakan ingin menyuarakan isi hatinya yang sebenarnya.
Sejenak Luhan tampak tak percaya mendengar balasan Kris.
“ Apa maksudmu ini tentang ujian kemarin?” tanya luhan tapi tak dijawab Kris.” Mana aku tahu kalo kau bakal membuat nilaimu seburuk itu ,aku tahu kau tak sebodoh itu.Waktu ujian aku juga mencoba  membagi jawabanku pada kalian semua tapi sepertinya mereka tak butuh dan kaupun tak mempedulikanku! jadi kenapa sekarang kau menyalahkanku?!”
Luhan bermonolog karena Kris sama sekali tak mempedulikannya.Luhanpun menghela nafas,menatap cookies yang tadi dia makan,ingat alasan dia mampu bertahan tiga tahun ini,salah satunya  karena kebaikan temannya itu ,contohnya saja cookies itu. 
“..Akupun sebenarnya bukannya ingin menjadi sok pintar dari kalian atau siapapun,kau pikir aku mau cuma berkencan  dengan buku-buku pelajaran itu setiap malam ?aku hanya sadar sebentar lagi kita akan lulus dan aku punya deadline.Jadi disaat kesempatanku benar-benar hilang,aku bisa manfaatkan itu atau setidaknya itu sedikit kebanggaan yang bisa kubawa pulang.”
Dalam diamnya,Kris paham semua Luhan katakan.Keberadaannya tiga tahun disini hanya mendapat restu setengah hati  dari keluarganya,terlebih ibunya,Kris melihat sendiri di setiap kali ibu Luhan datang menengok lalu mengajaknya dan lainnya makan di restoran berkelas yang tak pernah dia dan teman-temannya tolak karena terlalu sayang.Bagaimana ibu Luhan bercerita sepinya rumah ditinggalkan anak-anaknya padahal dia punya tiga orang putra_yang merupakan sebuah kemewahan sementara ibu-ibu yang lain cuma memiliki satu_ dan itu merupakan paksaan halus agar Luhan mau pulang namun tak pernah berhasil.  
Dari Lay yang notabene teman sekamar Luhan,dia mendapat cerita menarik lainnya.Selama di korea dia tak pernah sepeserpun menggunakan uang yang dikirimkan orangtuanya.Bisa jadi karena harga diri dan janji pada dirinya sendiri untuk mulai menapaki jalannya sendiri tanpa kekayaan dan pengaruh dari nama besar keluarganya.Sama seperti yang ditempuh dua kakaknya.Itulah kenapa Luhan selalu tampak orang paling sibuk diantar yang lainnya dan sering menghilang dari asrama.
Kris juga tahu soal deadline yang Luhan maksudkan.Ayahnya memberinya waktu tiga tahun untuk Luhan berjuang dengan mimpinya.Selama ini bukannya Luhan tak berhasil.Dia sukses menjadi kapten klub sepakbola dan membawa Daeshin memenangi banyak trofi kejuaraan,hingga ada beberapa anggota klub yang dipanggil untuk menjadi pemain timnas korea junior melewatkan Luhan karena status kewarganegaraannya.Luhanpun pernah beberapa kali mendapat panggilan seleksi dari tim sepakbola profesional tapi sayangnya dia tak pernah beruntung.Di satu kesempatan dia sedang cedera,di kesempatan lain dia harus berlapang dada karena punya pesaing-pesaing yang berat.
Krispun kembali sadar.Nilai ujian itu memang karena kebodohannya sendiri yang tak bisa menyikapi perasaan bingungnya kala itu.
Aigo… di suasana begini harusnya ada alunan biola.Mengerikan sekali malam-malam begini harus mendengarkan dua namja saling curhat.Luhan-ah! Kris-ah!seharusnya kalian pergi ke guru konseling atau perlukah kucarikan alamat psikolog kompeten yang bisa mendengarkan suara hati kalian? Untung saja ini liburan jadi aku tak perlu malu sebagai teman kalian.” Suara berbeda muncul dari jendela lain.Tampak wajah Chen di sudut jendelanya,menandakan dia merayap dari ranjangnya,terlalu malas bangun untuk ikut mengintip apa yang sebenarnya terjadi di luar.
KRAKK…
Hampir bersamaan dengan itu,pekerjaan Kris menuai hasil.Tanpa diduga dahan besar itu runtuh dan mengejutkan seseorang yang kebetulan lewat di depan asrama.
YA!! apa yang kalian lakukan diatas sana! dan siapa yang sudah memotong pohon tanpa izin malam-malam begini!”
Serentak jendela-jendela itupun menutup meninggalkan Kris sendirian diatas pohon.Benar-benar kesetiakawanan yang patut dibanggakan.
Ya!!Lagi-lagi kalian!” suk jin,yang kebetulan piket memergoki mereka.
Krispun melompat turun saat lampu senter menyorot ke atas pohon.
YA!! katakan nama kamu dan kelas berapa?” Pertanyaan itu justru membuat Kris segera berlari,menyadari jika dirinya belum dikenali karena berdiri mempunggungi gurunya yang sepertinya juga punya masalah mata.Tak mau lagi menambah daftar masalahnya lagi.
.
.
.
.
.
Kediaman keluarga Han.Malam yang sama,jam berbeda..

“Kai-ah! Pasti kau’kan yang menyembunyikan hape-ku?”
Tuduhan langsung Baekhyun tujukan pada Kai yang sedang sibuk membantu ibunya menyiapkan makan malam yang sedikit spesial.Katanya untuk merayakan kemenangannya tadi siang sekaligus pesta penyambutan Sehun.Kai yang sibuk menata piring di meja makan hanya mengedikkan bahu cuek.
Baekhyunpun berbalik dan mulai sibuk lagi menyibak bantal sofa bahkan karpet,mencari sampai sudut-sudut namun hape kesayangannya itu tak juga ketemu setelah sempat dia melalaikan keberadaan benda itu sejak tadi siang.Karena asyik nonton drama hingga ketiduran lalu dibangunkan ibunya untuk mandi sore dan menghabiskan waktu hampir satu jam dengan bermain busa saat berendam.Saat  dia sudah kembali rapi plus wangi, dia mendadak merindukan hapenya itu karena dia ingin bersosmed-ria untuk kepoin liburan teman-temannya sementara diapun juga perlu meng-update liburannya sendiri.
“Eomma! apa eomma lihat ha..?”  tanya Baekhyun yang tak juga menemukannya.
“Kalo cari barang yang bener! pakainya mata jangan mulut!” Sela ibunya lembut mendengar putrinya mencari sambil terus mengomel tak jelas.
Makin mengesalkan bagi Baekhyun,kalimat terakhir ibunya ikut ditirukan adiknya,membuat tangan Baekhyun gatal ingin menghadiahi kepala Kai satu pukulan.Tapi belum juga niatnya terlaksana,perhatiannya teralih oleh bunyi telepon rumah.Ibunya bergegas mengangkatnya dan Baekhyunpun bisa kembali menjalankan niatannya.
“kenapa,noona? aku nggak bicara salah’kan!?” Kai tentu saja mengelak dengan memegang tangan Baekhyun yang hendak menjitak kepalanya.
”Ayolah,noona!aku’kan cuma bercanda.Coba cari lagi di kamar noona siapa tahu terselip disana dan biar aku bantuin cari lagi disini!” senyum Kai makin bikin sebal Baekhyun tapi diapun tak juga berhasil mengingat tinggi badan Kai yang melampaui dirinya,juga upaya defensifnya menghindari pukulan.Saat ibunya menyuruh mereka untuk tidak berisik sementara dirinya menerima telepon,Baekhyunpun menyerah dan menuruti pendapat Kai,siapa tahu dia memang meninggalkannya di kamar.     
“ Sehunnie! eomma-mu telepon!!Kai-ah! apa kau tahu Sehun dimana?”
“Tadi sepertinya aku lihat ada di taman belakang,eomma” jawab Kai yang mulai bergerak membantu kakaknya mencari.
.
.
.
.


“Hyunie! apa lihat episode perdana drama tadi sore! Oppa kita memang daeb…!”
Suara histeris itu langsung terputus seiring Sehun menekan tombol batal di hapenya,ralat,sebenarnya itu adalah hape yang Baekhyun cari,Sehun mengambilnya setelah dia menunggu lama noona-nya itu lengah.Bahkan untuk menggunakan dia perlu bersembunyi di belakang tanaman perdu di belakang rumah.
“Sial,yang mana sebenarnya nomornya?” Sehun yang frustasi tanpa sadar menggigiti kuku jempolnya.Alasan kenapa dia sampe mengambil hape itu karena dia perlu menghubungi Tao.Dia tak pernah berani datang sendiri ke rumahnya karena takut nenek Tao yang menurutnya sangat menyeramkan. Sementara Sehun sudah lama lost contact dan Baekhyun mengaku tak punya nomornya dan itu sebuah kebohongan karena waktu di bandara,Sehun mendengar sendiri Baekhyun menyebutnya Tao.
Tapi kakaknya itu memang sangat pintar.Sepertinya dia sudah mengganti nama kontak Tao dan menghapus semua riwayat telepon dan sms dari Tao.Diapun sengaja memakai hape baekhyun,bukan miliknya,demi menghindari Tao akan langsung menutup telepon begitu tahu dari dia,mengingat semua tingkah jahil yang pernah dia lakukan pada Tao.
Sayangnya hampir separuh nama-nama aneh di daftar telepon dia hubungi hasilnya nihil,yang ada kupingnya sakit mendengar suara cempreng khas fangirl dari sebagian besar teman Baekhyun.Lalu dia mendengar bibinya memanggilnya.
Nde,imo..” Sehun beranjak bangun,kepalanya menyembul dari semak tanaman.
“Sedang apa kau disitu?” tanyanya saat Sehun mendekat.
“ehm..itu tadi..sepertinya aku melihat serangga yang sangat aneh tapi saat aku cari malah menghilang” Sehun terpaksa berbohong,dengan alasan yang cukup aneh pula.
Tapi bibinya malah tertawa karena menganggap sikapnya sangat lucu.Bibinya memberitahu ibunya marah-marah di telepon karena Sehun sangat susah dihubungi dan tak pernah menghubunginya,padahal Sehun merasa dirinya baru juga dua hari di korea.Sehun tak mau terus-terusan diperlukan seperti anak kecil dan dia akan menjelaskannya di telepon.
Kai hanya menatap datar saat Sehun meletakkan hape kakaknya begitu saja di sofa lalu bergegas menjawab telepon ibunya.Ada sedikit rasa kesal melihat sikap Sehun itu,yang menyebabkannya jadi tertuduh dan hampir dihadiahi jitakan.Tapi dia juga tak ingin melaporkannya ke kakaknya,karena tak mau melihat kemurkaan kakaknya dan memancing terjadinya konflik lebih parah di malam yang sudah disiapkan istimewa oleh ibunya.
Noona! aku sudah menemukannya,hapemu masuk ke bawah sofa!”Kai naik ke kamar Baekhyun.Diapun melakukan sebuah white lie
.
.
.
.
.
Dering pelan handphone membangunkan tidur Tao.Jam di hapenya menunjukkan pukul setengah tiga dini hari sekaligus nama menelepon. 
“Unnie!? ada apa? kenapa jam segini masih belum tidur?” tanya Tao pelan,masih didalam selimutnya.
“Aku tidak bisa tidur,Tao-ah,karena kau tidak pulang aku jadi benar-benar kesepian”
“Unnie jangan begitu,aku saja tak pernah bilang begitu saat unnie sangat sibuk dan meninggalkanku sendirian dirumah” balas Tao,yang membuat orang di seberang telepon tersenyum.
“Apa disana begitu menyenangkan,Tao-ah? ceritakan padaku! kau tau’kan besok libur,jadi aku bisa mendengarkan sepanjang apapun!”
Hening sejenak.
“……Aku menyukai seseorang,Unnie!…Unnie!” panggil Tao ketika kemudian yang didengarnya hanya senyap.
“Omo..tao-ah,ternyata disana kau benar-benar berselingkuh!” Suara Minseok berlagak histeris.
“Unnie!!” pekik Tao namun segera meredamnya,kepalanya tertoleh pada ranjang di seberang sana,tepatnya mengamati seseorang yang tertidur merapat ke sisi tembok sementara di sisi luar ranjangnya di taruh dua guling besarnya,sepertinya sangat pulas ditandai dari suara dengkur halusnya yang terdengar setelah beberapa jam sebelumnya sangat gelisah saat mencoba tidur.”…Akan aku tutup kalo kau bicara begitu” rajuknya yang dibalas tawa diseberang.
“Seperti apa dia?”
“Ehm?”
“Aku ingin tahu seperti apa orang yang bisa membuat  yeodongsaengku ini jatuh cinta?”
“Dia…”Sekali lagi,dari balik selimutnya Tao menoleh pada punggung Kris yang akhirnya memilih tidur di asrama,memastikan jika memang dia sudah pulas tertidur dan tak mendengar suara berbisiknya.
“Dia itu sunbae-ku disini..”
“ senior di pelatihan bela dirimu?” Sela Minseok.
“I..iya,seperti itulah” Tao terpaksa berbohong,karena yang diakuinya pelatihan itu kegiatan diluar sekolah sementara dirinya masih belajar di sekolah putri berasrama.
“Teruskan lagi?” pinta Minseok makin bersemangat.
“Dia…meski sikapnya sangat kaku dan jarang tersenyum tapi sebenarnya dia sangat baik..” ucapnya sambil mengenang kebaikan Kris yang sangat kentara padanya,terakhir dia mau bersusah payah dan berani menanggung resiko memotong dahan pohon warisan sekolah untuknya meski sebenarnya Tao tahu dia pasti sudah lelah. 
“Dia itu…menurutku….jika diumpamakan dia mungkin seperti seorang leader karismatik dari boyband sangat terkenal” Tao bicara seperti itu mengingat Kris seorang ketua OSIS dan juga pimpinan gengnya meskipun tak jarang diapun jadi bahan bully-an teman-temannya.
“Oh ya?!”
Tao merasakan ada  antusiasme dalam suara kakaknya yang memang seorang fangirl.
“Lalu kapan kau akan mengungkapkannya ke sunbae-mu itu?”
“Eh?”
“ Apa kau menunggu sampai selesai pelatihanmu!?
“Aku tak mungkin melakukannya,Unnie!”
“Kenapa?! ..aku tahu! pasti dia sangat populer dan juga disukai banyak temanmu yang lain’kan?”
“Bukan begitu…maaf,Unnie,besok aku masih harus latihan dan  aku takut membangunkan teman sekamarku,jadi kututup dulu ya,cepatlah tidur,nanti kau bisa sakit.bye,Unnie!” Tao terpaksa menyudahi percakapan saat mendengar pergerakan di ranjang sebelahnya,yang ternyata Kris cuma ubah posisi.
“Oh,baiklah,sela..” Ucapan Minseok terhenti oleh bunyi sambungan telepon terputus.”…mat tidur,Tao”
Kesedihan itu kembali membayang di wajah Minseok saat menoleh ke ruangan sepi dari sofa di pinggir jendela,tempatnya duduk berbalut selimut.Ruangan yang jelas bukan kamarnya.

Memikirkan keadaan adiknya yang pasti lebih baik dari dirinya.Minseok selalu merasa,meski tampaknya cengeng dan manja,adiknya akan lebih mampu untuk lolos dari sangkar emas yang mengkungkung hidup mereka.Bisa pergi ke tempat-tempat baru sekaligus bertemu orang-orang baru pula.
Dan Minseok merasa jahat sekali,disaat suasana sepi itu mulai merambati perasaannya,rasa iripun mengikuti mengisi hatinya dan perang batin yang terjadi cuma makin menambah kesedihannya.Kemudian dia teringat dua kartu pemberian pengelola hakwon sebelum libur,katanya titipan dari dua orang berbeda untuknya.Tangannya sudah meraih tas tempat kartu itu berada.Kartu dengan warna berbeda yang sama sekali belum dia baca pesan di dalamnya  namun dia tak jadi mengambilnya dan memilih memandangi suasana lengang kota seoul pukul tiga pagi dari jendela berembun bersama rembulan yang seperti dirinya.Sendirian menggantung tinggi di langit.

.
.
.
.
.

vi’s  note :
kira-kira sampe sini ada yg bisa nebak apa yg terjadi sama mbak Mimin-nya mas Luhan? :v
Ohya,ngomong-ngomong penduduk planet exo udah pada gede ya,para mantannya saja sudah bikin lagu yang rate-nya M dan jelas bukan konsumsi aku yang masih T gini :3
Aku jadi kangen mereka yang dulu,yang masih pake image innocent TT_TT 
#EXO-L gagal move-0n#
Jadi biarlah ku mengenang masa-masa itu dalam ff.
#EXO-L yg terjebak nostalgia#
Jadi kepikiran deh,jangan-jangan ff baru selesai saat mereka dah punya cucu :v
moga-moga jangan y  :D
Di  part kemarin aku bilang ini harusnya part-nya chenhyun (?) tapi harus mundur ke part selanjutnya,plus lumin juga ada,kayaknya sih.
cukup sekian dan pai-pai   ^^

[FF] Fangirl letters

Disclaimer: Cerita dibawah ini hanya fiktif belaka.Apabila ada persamaan nama,tokoh,tempat,maklum saja namanya juga fanfiksi  :D


Rasa lelah makin menggeluti,namun Xiumin masih harus bersabar untuk bisa sekedar merenggangkan sendi-sendinya yang kaku,dia masih harus menunggu sesi fansigning dari salah satu brand yang merupakan sponsor dari grupnya itu selesai.
“Annyeong,Xiumin-sii” seseorang menyapanya.
Xiumin tersenyum membalas sapaan penggemar yang telah mendapat gilirannya setelah antri lama.Hanya saja dia tak mengira jika sosok itu sangat berbeda dengan penggemar-penggemarnya  sebelumnya.Dihadapannya berdiri wanita dewasa yang kelihatannya sudah jadi ibu-ibu namun penampilannya masih sangat modis sambil memeluk toples kaca yang di dalamnya tampak aneka origami beraneka warna dan bercampur dengan permen berbagai macam pula,yang membuat tampilan toples itu sangat semarak.  .
“Aku datang kesini untuk mewakili putriku yang sebenarnya sangat ingin bertemu denganmu,Xiumin-sii,tapi sayangnya dia tak bisa datang” ucapnya.
Xiumin mengangguk paham.”kalo boleh tahu,apa dia sedang sakit?”
Pertanyaan xiumin sedikit mengubah ekspresi di wajah ibu itu.”Benar,saat ini dia sedang sakit” jawabnya seperti ingin meredam emosinya sendiri.
Sebenarnya Xiumin sangat ingin bertanya lebih lanjut,melihat ekspresi ibu itu Xiumin menduga bukan sakit biasa yang di derita putrinya,tapi jelas itu bukan porsinya.Disini tugasnya adalah memberi tandatangan dan menyapa penggemarnya,bukan ingin tahu kehidupan pribadi mereka.
“Kalo boleh tahu siapa namanya,eommonim?!”
“Park Hyerin”
Xiuminpun mulai menulisi kertas di hadapannya.
‘Untuk Pak Hyerin,semoga kau lekas sembuh dan kuharap kita bisa bertemu di acara fansigning kami yang lain bersama ibumu lagi,exo xiumin’
Usai menandatangani,diapun segera menyerahkannya ke ibu itu.
“Kini  aku baru sadar..”
“maaf!!”
“Aku baru menyadari jika yang dikatakan Rina benar tentangmu”
“Rin-ah?!”
“Rina,aku biasa memanggil putriku begitu” Xiuminpun memasang wajah paham.”..kalo kau memang orang yang sangat baik,Xiumin-sii!”
Ucapan itu terang saja memunculkan senyum Xiumin.”Terima kasih”
“Aku juga berterimakasih,sampai jumpa!” ibu itu pamit,sadar jika masih ada banyak antrian di belakang dan sebelum papaihak keamanan bertindak.
“Bolehkah aku tahu sakit apa sebenarnya Hyerin-ah,eommonim?” Pertanyaan Xiumin menahan langkahnya.
“Dia..sedang mengalami koma di rumah sakit”
.
.
.
.
“ Apa yang kau bawa itu,hyung?”Sehun merangkul bahu Xiumin begitu mereka selesai acara dan mereka hendak pulang ke dorm.
“kau mau permen?” Xiumin mengambilkan satu lollipop untuk Sehun yang mengangguk. 
“Kau mau membawanya ke dorm kita,hyung?” Jongdae menyusul bertanya.
“iya,kupikir bagus juga untuk hiasan diatas tempat tidur.Kau juga mau,Jongdae-ah?”
Jongdae tersenyum.Dan akhirnya semua member exo mendapat jatah permen pemberian seorang fans Xiumin.
.
.
.

Meski isinya berkurang,Xiumin merasa tampilan toples masih tampak menarik oleh origami warna-warni,merasa jika orang yang membuatnya pastilah orang yang tekun.Dia kembali teringat kondisi gadis yang juga fangirlnya itu.
Meski saat ini adalah waktu istirahat singkatnya diantara jadwal kegiatan yang super padat.Hadiah unik itu cukup menarik perhatiannya termasuk juga sosok orang yang membuatnya.
Xiumin membuka tutup toples dan mengambil satu origami berbentuk burung bangau,lalu berbaring kembali di ranjangnya sambil mengamatinya
koma?
Sakit apa yang membuatnya sampai koma?
itukah alasan kenapa dia bisa tekun membuat origami-origami ini?
Pertanyaan-pertanyaan itu mengusik benak Xiumin.Saat mengamati bangau kertas itu,Dia menyadari ada tulisan di kertas itu.Meski sayang,rasa penasaran membuat Xiumin akhirnya mengurai lipatan origami itu.Dan akhirnya dia tahu yang didapatnya bukan sekedar hadiah unik tapi surat-surat dari seseorang yang khusus ditujukan untuknya.


.
.
.
.
Vi’s note  :
Annyeong ^^
dengan pedenya buat ff baru lagi.
tapi apa mau dikata,karena dorongan hati.
dedicated to my truly bias ^^
dan sekedar bukti  kalo emang suka sama si hyung imut ini.
Tapi buat yang ini aku buat yang straight aja,Jadi harap dibedakan Min yang ini sama Min yang di genre ff yang satunya.kuperjelas sejak awal ini bukan romance,tapi kalo melodrama sih selalu.Disarankan segera berhenti membaca kalo mulai terasa eneg karena kelebayan ceritanya.
Dan kalo ada yang terasa kurang logis dari ff-ku ini,kayak juga ff-ku lainnya,harap dimaklumin karena aku terlalu (sok) sibuk cari referensi.bisa nulis aja dah bagus banget lho.
Jadi
cukup sekian
dan
pai-pai  ^^

Jumat, 27 November 2015

[FF] me and my pretending marriage 3




me and my
Suara jentikan tepat didepan mukanya segera menyadarkan Siwon dari lamunannya.
“Sampe kapan kau mau bersikap seolah-olah sedang memikirkan kasus yang sedang kita tangani tapi kau malah sedang melamun kotor” ucap Donghae,rekan polisi Siwon.
“YAA!!Hyung! apa maksudmu melamun kotor? aku ini tak seperti Eunhyuk hyung!”
“YA!YA! Kenapa aku jadi diikut-ikutkan! kalo kau punya waktu melamun,kenapa tidak kau bantu saja hyoyeon menulis laporan,kami mau makan dulu!”
“Oppa curang! kenapa makannya sendiri harusnya kami juga diajak!” protes Hyoyeon.
Dan akhirnya  mereka berempatpun duduk di kafetaria kepolisian meninggalkan yuri seorang sebagai petugas piket di unit mereka,unit narkoba.
“Jadi gimana perkembangan kasus pil happy itu?” tanya Siwon saat keempatnya duduk di meja dengan makanan masing-masing.
“kenapa menunya tak pernah diperbarui ,apa pantas orang yang bertugas menjaga dan melindungi banyak orang terus-terusan diberi makanan begini” keluh Eunhyuk,padahal tadi diapun sudah melayangkan protes pada penyaji makanan yang sepertinya paling pantang diprotes dan membalas menyuruh Eunhyuk agar suruh istrinya saja yang memasakkan bekalnya sehingga dia tak perlu lagi melihat muka eunhyuk di kafetaria. Maklum yang bertugas disana adalah para ahjumma yang sudah berumur dan sepertinya punya koneksi agar tetap disana sampai masa pensiun tiba tak peduli protes apapun yang datang.Bagi mereka yang terpenting masakan mereka bisa membuat kenyang para polisi di resort gangnam itu.
“Berhentilah mengeluh,ini sudah pantas buat dimakan,toh nggak setiap hari kita makan disini” balas Donghae.Memang cuma saat kebetulan mereka dikantor bukan melakukan penyelidikan di luar,mereka akan makan disitu.Lagipula menu daging sapi masih layak mereka makan meskipun cara masaknya tak pernah berubah sejak pertama mereka bergabung di kepolisian ini.
“Lalu..kau!Cepatlah cari yeoja yang bisa kau nikahi sehingga ibumu tak terus-terusan memaksamu,jadi kau bisa berhenti melamunkan hal yang tidak perlu!”
“Jadi..oppa sebenarnya sedang memikirkan soal pernikahan ya?!” tanya Hyoyeon jadi ikut penasaran.
71f9eb4a1645124072b9f6c48451d5f4
Siwon  memang perlu waspada pada kepekaan dan insting donghae,terlebih sebagai penyelidik kepolisian.Seolah melupakan kenyataan bahwa dia tahu dirinya sudah punya kekasih dari kalangan artis.Mungkinkah dia juga sudah tahu hubungan itu sudah berakhir,tapi rasanya itu mustahil 
“padahal oppa sangat tampan,bahkan sangat cocok jika jadi visual boyband,oppa juga berasal dari keluarga kaya,ditambah oppa juga orang yang sangat baik,mana mungkin ada yeoja yang menolak oppa”
“Bagus! sepertinya kau sudah punya satu kandidat.Yeon-ah! apa kau terminat menjadi nyonya choi?” tanpa tedeng aling-aling,Donghae langsung bertanya telak.
“Yeon-ah! apa kau tipe orang yang rajin berdoa? bahkan menyempatkannya di setiap hari minggu,karena setahuku itu salah satu syarat wanita ideal bagi tuan muda Choi ini disamping dia harus cantik dan baik hati” tiba-tiba Eunhyuk turut menambahi disaat Hyoyeon tampaknya sedang berpikir.
“Eng…sebenarnya saat iniaku sudah punya calon,oppa! tapi seandainya sekarang aku tak punya aku pasti akan langsung memilihmu”
Tawapun segera pecah diantara Donghae dan Eunhyuk mendengar jawaban Hyoyeon.
”Sekarang aku benar-benar percaya kalo Tuhan itu memang adil,manusia itu tidak boleh dapat semuanya sekaligus” celetuk Eunhyuk yang sepertinya sudah lupa betapa membosankannya menu makan siangnya.Dan Siwon seperti tak mampu mengelak dijadikan bulan-bulanan dua teman sekaligus rekan kerjanya itu,apa mau dikata diantara mereka cuma dia yang masih berstatus bujangan dan mereka bahkan pantas jika mendapat gelar hot daddy mengingat status mereka yang masing-masing telah memiliki seorang putra,yang perlu dia lakukan adalah segera menyudahi makan siangnya.Namun kemudian sebuah berita dari dunia hiburan di TV kafetaria yang diganti channel oleh para polwan yang sepertinya penasaran tentang berita itu segera mengalihkan  seluruh perhatian Siwon.
.
.
.
.
“Tuan! karangan bunganya sudah siap?” ucapan karyawan toko bunga menyadarkan lamunan Siwon yang sedang menunggunya selesai merangkai.Entah kenapa hari ini pikirannya begitu mudah berkelana.
flowers-heart-love-nature-Favim.com-2598358
Begitu selesai membayarnya,siwon segera membawa karangan bunga mawar cantik itu bergabung dengan boneka teddy bear yang sudah dia beli sebelumnya di dalam mobil.Dia meraih sebuah kotak kecil yang ada diantara barang-barang itu,melihat kembali isinya yang berupa sebuah cincin yang menurutnya paling menarik  di toko perhiasan.Dan lagi-lagi pikirannya kembali melayang,membawanya kembali pada yang terjadi tadi malam.

flash back..
Setelah memberi tawaran yang menurut siwon sangat tak masuk akal,Bummie tampak panik seusai mengangkat telepon yang telah menyelamatkan Siwon dari situasi yang sulit.Dengan tergesa dia masuk ke kamarnya dan kembali dengan sudah memakai coat panjang  untuk menutupi pakaian rumahnya juga tas namun tanpa merasa perlu memakai kembali riasan wajah.Sambil bergegas dia mengatakan harus pergi.
Melihat semua kepanikan yang tiba-tiba terjadi pada gadis itu,timbul tanya di benaknya namun yang lebih harus dia lakukan sekarang adalah membantunya.Begitu mereka keluar,disaat Bummie sudah siap berlari pergi,lengannya langsung ditangkap Siwon.
“Kemanapun kamu mau pergi,akan lebih cepat jika ku antarkan!!” Desak Siwon yang tak bisa Bummie tolak.
Mobil Siwonpun kembali melaju membelah jalanan Seoul di malam yang makin beranjak dan kali ini menuju sebuah rumah sakit.Diapun terus mengekor langkah cepat Bummie menyusuri lorong-lorong rumah sakit hingga sampai pada sebuah ruang rawat inap.Hampir saja Bummie menabrak seorang dokter yang keluar dari ruangan itu.Serta merta tanya dan kekhawatirannya tumpah pada dokter itu.
“Bummie-sii,maaf sudah membuatmu khawatir dan harus datang malam-malam begini,tapi sekarang kondisi kakek anda sudah membaik,kau mungkin mau melihatnya dulu!”
Bummie  mengangguk.Usai mengucapkan banyak terimakasih pada dokter itu,dia bergegas masuk.Sementara dokter itupun pergi dan cukup ramah untuk tersenyum saat berpapasan dengan Siwon.
Siwon memilih  menunggu di luar sambil sesekali memeriksa keadaan didalam lewat jendela kaca di pintu.Sekarang dia mengerti apa yang menjadi sumber semua kepanikan Bummie tadi dan kini semua itu telah berganti dengan tangis kelegaan setelah melihat sosok yang terbaring dengan selang oksigen di mulutnya. Lalu tanpa sengaja dirinya bertemu mata dengan Bummie yang menoleh ke arah pintu,Bummiepun segera beranjak dari tempat duduknya.
“Terimakasih sudah mengantarkanku kesini,Siwon-sii!” ucap Bummie begitu tiba dihadapan Siwon.”Malam ini aku akan menginap disini”
“Baiklah,kalo begitu aku pamit dulu,semoga kakekmu bisa segera sehat kembali!”
Siwon segera beranjak namun tiba-tiba lengannya dicekal untuk mencegahnya pergi.
“Siwon-sii! sekarang kau pasti mengerti keadaan dan alasanku,Jadi kuharap kau akan benar-benar mempertimbangkan yang kukatakan tadi!”
Kata-kata itulah yang membuatnya dilanda kegalauan di pagi hari tadi tapi berita tentang mantan kekasihnya di jam makan siang makin memperparah segalanya.
Berita pengumuman soal kisah cinta aktris park minji yang terpendam  selama ini dan berencana akan melanjutkannya ke tahap yang lebih serius segera setelah dia pulang dari Amerika untuk membintangi  film hollywood dalam langkahnya yang tak lagi hanya menjadi artis hallyu tapi juga aktris dunia.Tapi yang tak disangka bagaimana mungkin dia bisa berbohong dengan mengatakan semua hal romantis yang pernah mereka lakukan dan barang-barang pernah dia berikan,yang Siwon kira telah Minji buang,ternyata dia akui dilakukan dan diberikan seseorang yang bukan dirinya melainkan seorang penyanyi yang masih satu agensi dengannya.
Minji lebih lanjut mengatakan harus merahasiakannya selama ini  mengingat status keartisan mereka dan sekarang waktulah yang tepat untuk mengakui itu dan bahkan agensi merekapun sudah memberikan restu.     
Marah,dipermalukan,bahkan merasa dibodohi sedemikian rupa yang Siwon rasakan setelah momen keterkejutannya terlewati.Tapi tak mungkin juga baginya melampiaskan kemarahannya itu dengan mendatangi  mereka dan menuntut Minji mengatakan yang sebenarnya,apa yang dia harapkan jika saat ini saja dia sudah tak ada hubungan sama sekali dengannya.Artinya dia tak berhak mengatur Minji apapun bahkan kebohongannya.Ditambah dirinya paling anti jika harus berhadapan dengan para wartawan dari dunia KPOP yang sering sekali bersikap berlebihan pada sumber beritanya
Senyum sinis mendadak muncul di sudut bibirnya seolah sedang menertawakan yang menimpa dirinya.
“Apa semua yeoja di dunia ini selalu merasa jika merekalah yang paling penting lalu mudah saja mempermainkan perasaan makhluk selain mereka sendiri.Baik!! akan aku ikuti permainan kalian dan kita lihat apa kalian akan menang terus!” gumamnya marah, mulai melajukan mobil sport-nya.
.
.
.
.
.
Bummie sedikit terkejut saat mendapati Siwonlah yang ternyata mengetuk pintu rumahnya malam-malam.
“Boleh aku masuk,Bummie-sii?” ucapnya,tapi ada yang terasa jangkal yang ditangkap oleh mata Bummie.Dalam balutan jas semiformal,dia tampak kontradiktif saat membenarkan posisi boneka teddy bear besar di tangan kirinya.
Segera saja Bummie membuka lebar pintunya dan mempersilahkannya masuk,dan akhirnya mereka terdampar dengan duduk berseberangan disebuah meja rendah.
“Jadi..aku kesini untuk membicarakan hal tadi malam,setelah kupikirkan aku setuju untuk menikah,aku setuju untuk  kita sama-sama menjalaninya berdua..”
“Siwon-sii! apa keputusan mendadakmu ini karena semua yang park Minji katakan di konferensi pers tadi siang ?”
Berita itu sampai pada Bummie saat dia sibuk memanaskan susu untuk anak asuhnya menjelang tidur siang,rekan gurunya yang memberitahunya setelah melihatnya lewat smartphone-nya,bukan karena Hye jin,rekan gurunya tahu dia punya keterlibatan tapi semata karena berita itu dianggap sangat mengejutkan dan berasal dari bintang hallyu yang sangat populer.
Ucapan itu hampir saja tercetus begitu saja dari bibir Bummie tapi dia coba tahan karena dia merasa tak seharusnya dia mengucapkan itu.
beautiful-diamonds-girl-girls-best-friend-Favim.com-1239542
“Seharusnya anda tak perlu membawa ini semua..” ucap Bummie  melihat semua barang-barang yang Siwon bawa termasuk sebuah cincin di kotak perhiasan yang terbuka di meja.
Siwon diam saja.
“…Saat ini kita sudah sama-sama dewasa dan kurasa kitapun tahu kalo cinta bukan satu-satunya alasan untuk memulai sebuah pernikahan..Mungkin keputusanku ini terlalu mendadak,jadi kau mungkin mau butuh untuk memikirkannya lagi..juga kuharap kau menerima barang-barang yang kubawa ini meski tak sesuai dengan harapanmu”.
Dengan cepat Bummie menggeleng.
“Tidak,yang kau bawa ini sudah terlalu berlebih,seharusnya kau tidak usah repot-repot begini,Siwon-sii…terima kasih.Aku juga akan benar-benar memikirkannya dan akan segera menghubungimu jika sudah buat keputusan bulat”
“Baiklah.sepertinya sudah sangat larut,aku pamit dulu”
Dan akhirnya merekapun berpisah dengan saling mengucap selamat malam dengan canggung didepan pintu.
.
.
.
.
tumblr_lofdrxCJSk1qcxieko1_400
Saat fajar mulai hadir dan gelap mulai terusir,Bummie akhirnya memilih untuk menyingkap selimut dan beranjak bangun.Padahal belum sekejappun matanya terlelap meskipun sudah semalaman dia mencobanya.Dalam keremangan sebelum cahaya mentari hadir,Dia melangkah ke ruang depan dan terduduk didepan semua hadiah yang Siwon berikan,menyentuh lengan lembut boneka teddy bear yang hampir seukuran tubuhnya.Semua hadiah itu pasti terkesan romantis bagi yeoja manapun bahkan termasuk dirinya.Bahkan cincin berukir yang  menjadi ‘cincin lamaran’.Namun yang ada dirinya cuma bisa tersenyum getir.Sudah pasti bukan dirinya yang Siwon bayangkan saat membeli hadiah-hadiah itu.Bisa saja itu Park Minji,orang yang pernah Siwon sangat cintai tapi malah memilih untuk ‘mengkhianatinya’.
“Apa memang begini yang harus terjadi?!” tanya Bummie dalam sunyi dan sesungguhnya diapun sudah tahu jawabannya.Tak ada pilihan selain dirinya menyiapkan segalanya,diri dan batinnya untuk sebuah pernikahan pura-pura.
.
.
.
.
.
Vi’s note  :
cuma mo bilang buat oppa-oppa member SUJU yang berangkat menjalankan tugas negara alias wajib militer,selamat berjuang! Hwaiting!!!
untuk sementara nulisnya pendek-pendek aja.Mungkin lagi susah cari ide,atau lagi nggak mood nulis,atau mungkin karena jumlah pembaca yang menurun!?
-_-
apa coba!? malah curhat! sejak kapan nulis ditentuinnya sama yang baca,’kan sejak semula niatnya cuma ingin menuliskan isi kepala gaje kamu! #dimarahi diri sendiri ceritanya#
Kalo bisa menghasilkan itu sih bonus.Bonus super besar maksudnya.
-_- #curhat lagi #.
:D
Ya udah cukup! and pai-pai.

Letter to the past


beautiful-cute-envelope-flowers-Favim.com-3612837 

Untukmu yang kukira
telah kutinggalkan jauh dibelakang.


Alasan kenapa kutulis surat ini karena entah kenapa tanpa sebab yang jelas,ingatanku tentangmu menyentakku dengan tiba-tiba.
Bukan.
Jangan kau salah mengira kalau saat itu aku sedang termenung,melamun sendiri lalu perlahan mengundang sosokmu untuk hadir.Saat itu aku justru sedang sibuk melangkah.Sama seperti biasa aku sedang bergegas berjalan lurus untuk menjumpai mimpi yang kuharap akan segera menjadi nyata di hari depan.Bukankah aku pernah menceritakanmu hal itu? meninggalkan satu lagi hari untuk kujadikan kenangan yang siap kulupakan.
Namun sepertinya otakku tak setuju denganku.Dia memilih menyimpan semua kenangan itu.Melipatnya satu persatu dengan rapi di alam bawah sadarku lalu kapanpun bisa menghadirkanmu kembali.Sesukanya.
Seperti saat ini contohnya.
Apa ini karena aku merindukanmu?
Entahlah.Aku tak tahu pasti.Tapi yang jelas ada terasa menyesakkan di dadaku saat kenangan kebersamaan kita mendadak hadir.Padahal bukankah kita sama-sama tahu perpisahan kita tak meninggalkan luka buat siapapun.Bahkan mungkin sekarang kau sudah lupa pada kehadiranku di lembar cerita hidupmu,kaupun mungkin sudah beranjak lebih jauh dari langkahku.Bertemu dengan orang-orang yang lebih baik mungkin.Kau mungkin tak percaya jika aku pernah mendoakanmu itu.Yah meski tidak banyak-banyak sih,karena akupun punya daftar panjang doaku sendiri.
Meskipun aku tulis surat ini, belum terpikirkan apakah aku akan mengirimkannya padamu meski saat ini aku seolah sedang berbicara di hadapanmu.
Kali ini aku mungkin perlu sedikit  jujur.Yah! aku sedikit merindukanmu.Itu bukan hal yang salah’kan? aku rindu waktu dimana kita pernah berjuang bersama mengatasi kesulitan hidup kita masing-masing dan kadang kitapun harus berbuat hal bodoh untuk sejenak melupakannya.Mendadak saat ini aku seperti sedang memutar gulungan memori itu hingga dadaku sesak oleh desakan rasa sedih karena merindukannya,karena bagaimanapun semua yang pernah kita lalui itu akan selalu berharga bagiku sampai kapanpun .
Kau mungkin akan bertanya  apa aku berharap untuk kembali ke masa itu di saat kini hidup terasa semakin bertambah tidak mudah.
Tidak.
Akan ku jawab: Disaat pikiran kita sudah semakin rasional,kita pasti tahu bodoh sekali berharap pada hal yang sia-sia.Akankah mungkin kita bisa kembali! sementara aku yakin saat ini kau pasti telah menjadi orang berbeda karena semua yang telah kau lewati,sama sepertiku yang mungkin akan kau dapati telah berubah dari yang dulu.
Aku penasaran,apa sekarang  senyummu juga jauh berkurang oleh rasa khawatir yang tidak perlu?
Kuharap jangan! :)
Untuk yang terakhir sekali lagi kukatakan,tak ada maksud lain kutulis surat ini kecuali karena tiba-tiba aku mungkin sedang  ingin mengenangmu.Mungkin tidak sekali ini akan kutulis surat untukmu.Bisa jadi akan ada yang kedua,ketiga dan seterusnya,karena aku yakin perasaan ini bisa terulang lagi kapanpun.
  Apa kau tahu? kupikir menyenangkan sekali kalau kaupun melakukan hal yang sama di saat kau juga tiba-tiba terkenang padaku.
Aku bukan sedang menyuruhmu merepotkan diri karena aku tahu bagaimanapun kita pribadi yang berbeda,jadi lupakan saja!
Sekian dulu kutulis surat ini.


Dariku,
yang masih harus terus melangkah.

.
.
.
Vi’s note  :
tiba-tiba pingin buat tulisan yang bener-bener fiksi,mungkin rada bingungin ya?
sama kayak yang nulis ^^
oh ya satu lagi,karena aku juga punya akun wattpad,aku juga posting cerita ini disana.Mungkin nanti aku juga akan buat cerita di sana meski nggak tahu kapan sih.Disini saja nggak tahu kapan bisa kelarinnya :( 

Sabtu, 31 Oktober 2015

[FF] to the beautiful you 15



Disclaimer: Cerita dibawah ini hanya fiktif belaka.Apabila ada persamaan nama,tokoh,tempat,maklum saja namanya juga fanfiksi  :D
ff exo gs,tapi kalo sekarang dianggap oc mungkin lebih baik. :)



Menjelang malam  di asrama SMA Daeshin..
Tao hampir tersentak saat kenop pintu kamarnya diputar dari luar .Semua gara-gara ucapan Luhan siang tadi di kafetaria asrama,saat mereka sama-sama sedang makan siang.Lay juga beserta mereka saat itu,Dialah yang pertama berinisiatif untuk memesan jajangmyeon dan bela-belain ke kamar untuk menawarinya.Karena sebagian penghuni asrama pulang ke rumah,selama liburan jadwal makanan rutin di kafetariapun ditiadakan dan otomatis para penghuni asrama yang tersisa harus berinisiatif mencari makan sendiri.
“Tao-ah!bukannya nanti malam kau akan tidur sendiri,kau yakin  tidak takut?” Di tengah keasikan makan,Luhan tiba-tiba bertanya.
“Takut? apa yang harus ditakutkan? kemarin-kemarin juga aku sering tidur sendiri”  Selain takut kegelapan,dia tak punya phobia lainnya.
Jadi kau belum tau legenda horor di asrama kita ini?!” Kini wajah Luhan tampak makin ekspresif.
Luhan,jangan cari masalah!!” Lay mengingatkan tapi Luhan tak peduli.
Legenda..apa?” Jika itu soal hantu,itu juga termasuk ketakutan lain bagi Tao.
Pertanyaan Tao justru membuat Luhan makin bersemangat meneruskannya.
Apa kau tahu sekolah ini sebenarnya sudah ada sejak zaman choseon sebelum sempat hancur pada perang korea lalu dibangun kembali..pada masa itu sekolah ini biasa digunakan belajar golongan bangsawan,yah bisa dikatakan sejenis dengan sungkyunhwan,tapi tak semua muridnya orang yang tekun belajar sama seperti sekarang.Dan satu ketika ada anak dari pejabat tinggi gagal dalam ujian negara lalu menyalahkan gurunya yang dianggap tak becus mengajar,tak peduli kenyataan anaknyalah yang suka bersikap seenaknya dan tak pernah mau belajar.Lalu dengan sewenang-wenang pejabat itu memutuskan hukuman mati pada guru malang itu dengan cara digantung.Sejak itulah legenda itu bermula.Karena diperlakukan tak adil dan mati membawa dendam,guru itupun mulai bergentayangan dan setiap akhir semester dia akan mendatangi murid dengan nilai paling buruk.Biasanya murid dengan nilai rendah masih akan tinggal di asrama,tapi Kris lain,rumahnya dekat jadi bisa kembali esok harinya untuk kelas tambahan,jadi kamu harus hati-hati sewaktu-waktu arwah guru itu bisa saja datang”
Meski jelas sekali semua yang Luhan katakan sangat mengada-ada,dia hanya mengarang-ngarang cerita,Lay bahkan memasang muka malas sambil makan.Ekspresi di wajah Tao menunjukkan sebaliknya.
Lalu apa yang akan dilakukan arwah guru itu? mengajari belajar?” Lay iseng bertanya dan membuat kakinya di bawah meja ditendang sekeras-kerasnya,rasa sakitnya sampai membuat Lay meletakkan kepala ke meja.
Hyung,pasti bohong’kan?” wajah memucat Tao memberi Luhan tanda jika keisengannya menuai hasil.
Apa kau tahu,Tao-ah? jika teman sekamar Kris yang dulu juga peraih nilai terendah,tak jelas apa yang membuatnya tiba-tiba pindah,tapi menurutku ini pasti ada hubungannya dengan legenda itu” Luhan mengakhirinya dengan dramatik sebelum memulai berberes sampah di meja,yang menjadi tugasnya setelah kalah dalam hompimpa.
oh ya,apa kau tahu,tao-ah,tempat guru malang itu digantung ada tepat di samping pohon didepan jendela kamarmu,mungkin saja ruhnyapun bersemayam di pohon itu” Luhan masih saja jahil sebelum meninggalkan meja.
Lu,apa kau tahu? suatu saat kau pasti akan dibalas karena perbuatanmu ini!” ucap Lay saat mereka keluar dari kafetaria.
“Ayolah,itu’kan cuma bercanda,anak itu sangat lucu,aku tak tahan ingin sedikit menggodanya.”

Meski Setelah itu Lay bilang untuk tidak mempercayai setiap ucapan Luhan.Saat malam mulai tiba dan suasana asrama tak seramai biasanya,bahkan suasana kamarnya yang menjadi semakin senyap,rasa takutpun mulai menghinggapi.Bahkan handuk yang Tao pakai untuk mengeringkan rambut cepaknya sehabis mandi terjatuh karena kaget pintu terbuka dari luar.
“kenapa?” tanya Kris yang muncul dibaliknya dan melihat ekspresi keterkejutan Tao.
“ti-tidak apa-apa..kenapa hyung kembali? hyung tidak jadi pulang ke rumah?” tanyanya,tanpa sadar menyimpan harapan.
“Jadi,aku cuma ada perlu sebentar.Ohya,apa kau akan pergi malam ini?”
“Tidak”
“Kalo begitu kau mau ikut dengan kami?”
“Ikut..?! kemana?” Yang terpikir oleh Tao,Kris akan mengajaknya melewatkan malam dengan bersenang-senang sampai menggila di tempat-tempat terlarang bersama gengnya dan tentu saja dia akan menolak ajakan itu.Tak tahu kenapa prasangka jahat itu mampir di pikirannya soal Kris.
“ ibuku mengundangmu untuk makan malam di rumah,jaraknya cuma beberapa blok dari sini,itupun kalo kau mau?”
“KRIS-AH!! AYO SEGERA  PERGI! AKU SUDAH LAPAR!” suara keras memanggil dari luar.Persisnya suara Luhan.
“Semua hyung itu ikut?”
“Iya” jawab Kris tahu siapa yang Tao maksudkan.” Sepertinya mereka belum memutuskan akan tinggal atau pulang selama liburan ini”
.
.
.
.
“Soo-yah!! kau bertambah manis saja,tak seperti oppa-mu,harusnya aku saja yang jadi oppa yeoja semanis kamu!” sapaan hangat namun juga sedikit kurang ajar dari Chanyeol pada kyungsoo  yang membukakan pintu untuk mereka.Bahkan tanpa canggung dia turut mencubit pipi yang langsung ditepis empunya.
“Oppa,hentikan!” Sorot matanya makin tajam menegaskan ketidaksukaan diperlakukan begitu.Namun Chanyeol tanpa merasa bersalah bergegas masuk rumah menyusul Kris yang terlebih dulu masuk.
Setelahnya gadis itu balik ceria menyambut teman-teman kakaknya yang lain yang juga telah akrab dengannya,saat bertemu pandang dengan Tao,ada kesan asing dimatanya namun senyum masih menghias di wajahnya.
“Apa oppa teman sekamar yang  baru Kris oppa?” Taopun mengangguk.
…….
Sambil menunggu ayah Kris yang masih ada di ruang kerjanya,mereka tampak tak sungkan membantu adik dan ibu Kris menata aneka masakan yang menggugah selera di meja yang sepertinya memang sengaja disiapkan untuk mereka.Sementara Tao yang masih asing dengan semua keakraban itu hanya duduk patuh sesuai pesan Kris  yang pergi memanggil ayahnya.  
Keriuhan bercampur keriangan segera menghiasi acara makan malam bersama itu.Para tamu tampak menikmati sajian yang ternyata memang sangat enak.Obrolan ringan mengalir diantara mereka dan menyadarkan kalo kepala sekolahnya tak semenakutkan dugaan Tao,buktinya dia tak sungkan membaur dengan teman anaknya sekaligus juga anak didiknya.Bagi Tao semua itu terasa menyenangkan namun suasana itu agak mengeruh saat ayah Kris mengbahas soal jauhnya perbedaan nilai Luhan dan Kris padahal mereka sahabat yang harusnya bisa saling menyemangati untuk berprestasi di sekolah.
Tuan Yang terdengar seperti menyalahkan Kris yang sengaja duduk paling jauh dari ayahnya di seberang meja dan itu menghadirkan sedikit perubahan di mimik muka Kris,dugaan jika ayahnya akan mengungkit-ungkit nilainya terbukti.Luhanpun ikut menjadi canggung karena dilibatkan.Tapi belum sempat Ibu Kris menegur suaminya,suara lain terlebih dulu hadir membela Kris.
“Jika kepala sekolah menganggap nilai Kris hyung tak sesuai harapan Anda karena malas belajar,anda salah besar,karena hampir setiap malam kulihat Kris hyung sangat tekun belajar.Dan aku pikir seseorang tidak berhak dianggap tidak berguna hanya karena dia sangat tidak berbakat di satu bidang .Bisa saja dia akan sangat menonjol dibidang yang lain..”
Suara pembelaan Tao  yang tiba-tiba hadir mampu mem-pause semua gerakan,termasuk mulut Chanyeol yang sedang penuh mengunyah.Melihat semua mata kini tertuju padanya,taopun gentar dan buru-buru menambahkan.
“..Bisa saja’kan ini seperti kasus Kris hyung”
“oh,sepertinya sekarang kris punya pembela sejatinya!” celetuk Chanyeol setelah menelan semua makanan dimulutnya.Tao ingin membantahnya tapi suara tuan Yang terlebih dulu hadir.
Dia menghela nafas.” kurasa yang dikatakannya benar,bakat seseorang memang tak bisa disamaratakan dengan yang lain….tapi,sepertinya sampai sekarang anakku masih sulit dicari apa bakatnya”
Ketegangan itu mungkin akan berlangsung makin rumit tapi Ibu kris segera menyela,mengatakan untuk melanjutkan makan dan perlunya sejenak melupakan kerumitan yang harus mereka hadapi di sekolah selama liburan ini.
“..Apa kalian tau,kehidupan yang harus kalian hadapi selepas sekolah akan jauh lebih rumit,jadi ada baiknya kalian manfaatkan sebaik-baiknya masa-masa ini” Ibu Kris tiba-tiba mengangkat gelasnya yang berisi air putih.” Untuk masa muda menyenangkan yang singkat”
Ajakan bersulang air putih itu segera diikuti Chanyeol kemudian yang lainnya segera menyusul.
“Untuk masa muda ” seru mereka senang dan Tuan Yang hanya bisa diam termangu melihat aksi yang terbilang konyol dari istrinya.
Makan malampun kembali berjalan wajar karena Tuan Yang sepertinya terintimidasi oleh tatapan istrinya agar tak lagi membuat konfrontasi di meja makan.Tapi bukan Ayah Kris saja yang sedang ditatap begitu intens.Tao merasa makin gugup karena berulangkali ketahuan sedang ditatap oleh mata tajam Kris.Dia jadi merasa telah salah  bicara.
.
.
.
.  
“Menurut  kalian apa yang kalian lakukan kalo terjebak di situasi kayak dia?”
Setelah makan malam Kris,Luhan,dan Tao bertugas membereskan dan mencuci semua peralatan makan,mereka juga dibantu oleh Kyungsoo,sementara Lay,chen,dan Chanyeol duduk santai di depan tv di ruang tengah sambil menikmati snack,menunggu temannya yang kalah dalam hompimpa melakukan tugasnya.Kris sempat protes karena dirinya selaku tuan rumah ketika kalah suit bersama Luhan,tentu saja protes itupun ditolak mentah- mentah oleh yang lain sementara Tao secara sukarela membantu meski dirinya turut menang.
Sambil menunggu mereka menonton tv,namun cuma Chanyeol yang serius menonton drama yang sedang ditayangkan berjudul si pewaris (:v) sambil mulutnya tak berhenti mengunyah camilan.Sementara Lay yang semula juga menonton tapi karena   kekenyangan jadi terkantuk-kantuk bersandar sofa dan diatasnya chen tampak sibuk sendiri dengan smartphone-nya.
Lalu pertanyaan  dari suara bass Chanyeol mengembalikan fokus dua temannya itu.
“Apa?!!”
“Itu..” mata Chanyeol masih tertuju pada layar tv.”gimana kalo kalian ada di posisi seperti dia?”
“Aku tidak tahu kalo kau suka nonton drama cinta?” seloroh Chen.
“Tidak..aku cuma berandai-andai..bayangkan!kau pertama kali jatuh cinta pada yeoja dan ternyata sainganmu adalah sahabatmu sendiri?”
“ bukannya itu serial dan kamu baru nonton sekali ini,bagaimana kau tau kalo ceritanya memang gitu?” seperti biasa,Lay selalu kritis bahkan untuk hal paling tidak penting.
Chanyeol tak habis pikir,terkadang teman-temannya ini bisa jadi sangat menyebalkan untuk disebut sahabat.
“Anggap saja garis besarnya begitu..tunggu! kalo Lay,kurasa aku tahu jawabannya,dia ini pasti membiarkan yeoja itu memilih dan menerima dengan lapang dada dan akan turut berbahagia dengan apapun yang jadi keputusannya.Benar’kan?” tebaknya tanpa menunggu persetujuan Lay dan beralih ke Chen.
“Kalo kau,kurasa..”
“ kurasa apa?…kalo kau merasa sok tahu kenapa tanya pada kami!”
“oke..kalo begitu aku ingin dengar pendapatmu?”
“Kalo aku…sikapku akan tergantung seperti apa sifat sahabatku itu..”
“Maksudnya?” Chanyeol sedikit bingung.
“Misalnya kalo orang yang disukainya itu kau,sampai matipun aku pasti takkan pernah merelakannya untukmu!”
“’Kenapa begitu?” tanya Chanyeol sedikit tersinggung.
“Apa kau tahu? kalo dilihat-lihat gimana tampang dan sikapmu sekarang,aku punya keyakinan kalo kau hanya akan membuat gadis yang mencintaimu patah hati” terang Chen lugas.
“Jadi kau pikir aku ini akan jadi seorang bajingan?” 
“Aku tidak bilang begitu,aku hanya melihat gambaran seperti itu di masa depan.” jawab Chen santai,tak peduli Chanyeol yang justru mulai bersikap sebaliknya.
“Kau pikir dirimu itu peramal.Baiklah..” Chanyeol  menarik nafas,mencoba sabar.” kalo begitu diantara kami siapa yang paling akan kau relakan bersama yeoja yang kau cintai itu?”
Chen menggeleng santai.” Tidak siapapun,buat apa aku harus relakan yeoja yang kucintai buat kalian?”
Obrolan itu kini menjurus ke debat panas.Lay yang tak mau melibatkan diri kembali terkantuk-kantuk.
“Kalo begitu kita berandai-andai saja..misalnya kau tiba-tiba terkena penyakit mematikan dan sisa waktumu cuma sebentar..”Meski Chen tampak tak terima merasa disumpahi,Chanyeol  masih saja melanjutkan.”..siapa yang akan kau percayakan untuk menjaga yeoja tercintamu itu?”
“Kalo kau ini temen sejatiku harusnya kau lebih mikirin untuk menjaga kedua orangtuaku ketimbang yang lain!” protes Chen.
Chanyeol memasang wajah datar.”..sudah kubilang kita sedang berandai-andai,jadi anggap juga orangtuamu sudah meninggal dan memang pada akhirnya kita semuanya akan meninggal’kan?”
Chen sebenarnya enggan menjawab sumpahan Chanyeol apalagi sampai membawa-bawa orangtuanya tapi karena dia tahu temannya itu akan terus merecokinya jika tak dijawab.
“Luhan..kurasa!”jawabnya sambil menggigit keripik kentang,mata Chen tertuju pada Luhan yang sedang serius mengelap mangkok,sepertinya dia sudah sangat profesional melakukannya.
“Kenapa harus dia?” Chanyeol seperti tidak terima.
Chen tampak berpikir.”Karena dia namja yang punya impian besar..”
“Lalu apa hubungannya? kau pikir aku ini juga nggak punya impian?”
Chen masih tak mengerti kenapa Chanyeol jadi makin ngotot.
“Entahlah..tapi kalopun impian besarnya tak berhasil,setidaknya dia masih akan jadi seorang pewaris dan hidup yeojachingu-ku akan terjamin! ”
“Apa cuma harta yang kau cemaskan sepeninggalmu!”
“Luhan itu sangat serius dan fokus dengan impiannya dan jika dia menyukai seseorang,dia pasti akan bersikap sama seriusnya dan aku pikir dia akan lebih kecil kemungkinan untuk menyakiti hati yeoja yang dia sukai.Dengan begitu’kan aku akan jadi sekeren namja di drama itu.” lanjut Chen.
” tapi kurasa benar juga kalo kita tak mungkin bisa melepaskan orang yang kita cintai untuk orang lain,bahkan kalopun kita akan mati?!”  Chanyeol malah jadi ragu sendiri  
“Apa yang kalian ngomongin?kelihatannya serius sekali!” Luhan yang telah menyelesaikan tugas segera bergabung dan langsung ikut mencomot keripik kentang.
“Cuma ngomongin drama di tv” jawab Chen.
“Kukira kalian sedang membicarakanku!?”
“kenapa kau kepedean banget? apa kau pikir kau sebegitu hebatnya sampai kami harus membicarakanmu di belakang” Chen seketika mengingkari kenyataan yang ada.
“kupikir memang begitu” senyum Luhan,asli kepedean.
“kau tahu,Lu?” tiba-tiba suara bass Chanyeol hadir.”Lebih baik kau naik kereta kabel lalu  ke puncak namsan tower dan ceritakan itu disana,karena kami tak berniat mendengarnya disini!” selorohnya dan meski ikut tertawa,sebenarnya Luhan ingin sekali memukul kepala Chanyeol karena menyindir kekurangannya itu. 
“Kalo  ngomongin drama! bukankah sekolah oppa cocok untuk setting drama,apa oppa pernah membayangkan kalo misalnya ada yeoja yang menyamar diantara sekian banyak namja di sana?!” ucap Kyungsoo yang datang membawa tambahan snack berupa buah-buahan dan Chanyeol langsung meraih sebutir apel merah,seperti biasa tanpa permisi dulu pada yang membawakannya,tersenyum cuek waktu gadis kecil itu melotot melihat tingkahnya.
Namun pertanyaan dari Kyungsoo membuat Chanyeol batal meneruskan menggigit apelnya.
“kau tahu,Soo-ah!” padahal sebenarnya Kyungsoo sedang bertanya pada oppa kandungnya.”waktu pertama kali melihat Luhan,dia hampir menghancurkan cinta pertamaku.Untung saja sebelum itu terjadi,di pelajaran olahraga  aku melihatnya buka baju walaupun itu membuatku benar-benar shock saat itu” curhat Chanyeol dan kali ini Luhan benar-benar ingin mencekik lehernya.Suasana jadi ricuh sehingga wajah dua orang yang mendadak memucat  karena pertanyaan asal itu tak disadari oleh siapapun.
.
.
.
Pagi hari,masih di kediaman keluarga Yang… 
Karena masih mengantuk,Kris yang baru bangun tidur berjalan gontai menuju kamar mandi,meski dia masih sangat ingin memeluk gulingnya tapi kris masih  harus berangkat sekolah hari ini .Setelah menggosok gigi,dia yang sedang berkumur mendengar pintu kamar mandi digeser dan segera muncul sosok Tao di hadapannya.
“Hyung!” sapaan itu tak dibalasnya karena mulutnya masih penuh larutan pencuci mulut.”aku takut jika harus mandi sendiri,jadi ayo kita mandi bareng saja”
Kris terbelalak kaget oleh permintaan Tao.Belum juga dirinya mengiyakan,Tao sudah mulai menyingkap kausnya yang serta-merta dicegah oleh Kris tapi tindakan spontannya itu malah membuatnya hilang keseimbangan dan jatuh.
BRUKK.
Yang sebenarnya terjadi adalah Kris baru saja terjatuh dari ranjangnya.Teringat mimpi yang baru dialaminya,Kris mengawali paginya dengan hampir menangis frustasi.
…………..
BYUUR.
Tak berselang lama,Kris segera mengambil  seluruh stok es batu di rumahnya,dia abaikan tatapan aneh dan pertanyaan dari adiknya dan Minzy yang sedang ada di dapur kemudian melarutkannya bersama air di bak mandi dan diapun berendam di dalamnya dan tak lupa mengguyur kepalanya agar otaknya berhenti memikirkan hal yang tidak-tidak.Sudah jelas jika semalam Tao kembali ke asrama bersama teman-temannya tapi kenapa dia bisa bermimpi hal seaneh itu.
………
Sementara di dapur kyungsoo dan  Minzy tampak sedang sibuk mencetak kue sambil sesekali alunan lagu mengalun dari bibir keduanya.Dari dua genre musik yang berbeda-beda,hip-hop berpadu dengan ballad.
maxresdefault
“Ah,coba lihat! mirip orang yang suka mengejar-ngejar uri kyungsoo” Minzy sumringah menunjukkan hasil cetakannya.Seharusnya mereka disuruh membuat kue berbentuk panda tapi yang ada Minzy cuma mencetak hanya adonan warna gelap saja.
“Ish,Minzy-ah,kau benar-benar..” Kyungsoo kesal melihat hasil karya sahabatnya itu.Dia tahu sekali deretan kue siap panggang itu mengacu pada siapa." kalo begitu ini pasti orang yang suka sekali mengikutimu dari kecil”tak mau kalah Kyungsoo giliran membuat beruang versi putihnya.
“Siapa?” Minzy yang semula masih bingung mulai paham dan mengangguk-anggukkan kepalanya setuju.” Ah,benar! kenapa baru kusadari ya? kalo mereka mirip beruang grizzly dan beruang kutub”
Yang ada usaha pembalasan Kyungsoo terelakkan oleh tawa Minzy.
“Apa yang kalian buat itu ?” tiba-tiba Kris hadir diantara mereka seusai mandi dan handuk masih melingkari leher untuk mengeringkan rambut 
“ kami membantu eomma membuat kue untuk diberikan ke anak-anak di panti asuhan,oppa”
“ apa memang begitu yang eomma suruh kalian buat?” tanya Kris tak yakin.
“Kris oppa! apa kau demam? makanya mandi pakai es dan lihat sampai kepala oppa ada uapnya?!” tiba-tiba Minzy menyela.
“Ngg..tidak apa-apa,ini..cuma untuk mendinginkan kepala saja,kurasa hari ini terasa sangat panas” Kris jadi salah tingkah untuk menjawabnya.”Oh ya,kalian tidak pergi liburan kemana?” tanyanya sambil beranjak untuk menaruh handuknya di ruang laundry.
“Setelah ini kami mau ke arena skateboard,oppa,ada kompetisi seru disana”  Minzy mengeraskan suaranya agar didengar kris yang sudah ada di ruangan berbeda.
“Kompetisi skateboard!?”Krispun ikut menaikkan suara bass-nya.”... kudengar Chanyeol juga akan bermain di sa…”
TIING!
Suara mesin cuci tanda selesai pencucian.Krispun berinisiatif membantu,ingat adiknya masih sibuk didapur.Dia siapkan keranjang dan mulai mengeluarkan hasil cucian.Awalnya tak ada masalah  tapi kemudian disadari tangannya sedang memegang jenis pakaian yang lebih pribadi milik adiknya.
“Ish…Jinja!” Desis Kris sangat kesal.Sebenarnya itu takkan terlalu buruk jika terjadinya bukan di hari ini.Mood yang susah payah berhasil dia tata kembali tak karuan.
“Kyungsoo-ah! mulai sekarang tak bisakah kau tak sembarangan meletakkan barang-barang pribadimu!!?
BRUKK.
Kris menjatuhkan begitu saja keranjang yang dibawanya lalu bergegas ke kamar,bahkan tak acuh dan terus saja melangkah saat bersimpangan dengan ibunya dan bertanya ada apa.
“Soo-ya! ada apa dengan oppa-mu?”
Molla..oppa bilang untuk tidak sembarang menaruh barang-barangku,padahal aku tadi sedang mencuci baju,tiba-tiba sikapnya jadi aneh..” jawab Kyungsoo membereskan keranjang cucian yang dijatuhkan begitu saja oleh kakaknya.
“Ah..kurasa eomma mengerti sekarang,kalo begitu kau memang harus lebih telaten untuk menjaga perasaan oppa-mu yang sepertinya baru mengalami salah satu gejala pubertasnya”
“Puber…” Kyungsoo merasa salah dengar.
“Sudahlah,pagi-pagi tak baik anak gadis membahas hal seperti itu.Bukankah kalian mau pergi,Sana! biar nanti eomma yang teruskan.Minzy-ah! terima kasih kau mau membantu membuat k…,Minzy-ah!kenapa kuenya jadi begini?”
“Itu..Kyungsoo..” Minzy hendak melemparkan tanggungjawab tapi Kyungsoo sudah siap dengan tatapan tajamnya.”Bukankah kue panda sudah standar makanya ku buat kue dengan tema yin yang,imo?” Minzy mulai beralasan.
Arraseo..terimakasih sudah dibantuin,Kalo begitu kalian bisa pergi sekarang,jangan lupa jaga diri disana” Tak lupa Ibunya berpesan saat Minzy dan Kyungsoo sedang memakai ransel yang telah disiapkan dan masing-masing menenteng skateboard.
“Nde..” jawab mereka kompak.
.
.
.
.
“Soo-ya,apa kau tahu sekarang oreo ternyata punya produk baru,sekarang biskuit coklatnya didalam dan diapit krim diluarnya.”
2ne1_minzy_20090716
Kai baru saja tiba di sebuah arena skateboard saat tiba-tiba indranya mendengar suara yang tak asing baginya dan diapun tak kaget jika ucapan berbumbu sarkasme itu memang datang dari Minzy yang sedang duduk bersila diatas skateboard-nya.Tapi wajahnya segera berhias senyum simpul kecil ketimbang kesal selalu diskreditkan oleh yeoja satu sekolahnya itu,saat mendapati sosok yang selalu bersama Minzy juga ada disana.
“Kyungsoo-ya!” refleks saja bibir Kai mengucapkan nama itu.
Kyungsoo yang semula tampak asyik menatap keramaian yang ada di sekitarannya tak begitu mengerti maksud dari ucapan sahabatnya itu,lalu ketika menoleh dia dapati sosok yang tak dia kira akan dijumpainya hari ini,di tempat ini pula.Senyumnyapun merekah membalas senyuman Kai.
“Tidak cukupkah harus melihat wajah kalian di sekolah saja,kenapa juga di liburan kami yang seharusnya menyenangkan,apa kalian ini sebenarnya sasaeng?” gerutu Minzy tanpa henti.
“Siapa yang sasaeng? memang tempat ini milik kakekmu?apa kau tahu,kami ini kontestan berbakat yang akan memenangkan kompetisi ini.” balas Zelo tak mau kalah.”Kyungsoo-yah! kau juga harus lihat Kai..”
“Soo-ya! Kajja! kita tak perlu buang waktu dengan namja-namja tak guna banyak omong ini” tiba-tiba saja Minzy berdiri dan menarik tangan Kyungsoo pergi.
“Sana pergi! tapi jangan ngaku-ngaku temen ataupun minta tandatangan kami kalo kami menang nanti!” seru Zelo.
Tampaknya baik Kai atapun Kyungsoo sudah memaklumi sikap sahabat mereka masing-masing yang sedang terlibat perang dingin.Hubungan pertemanan diantara mereka memang selalu naik turun.Terakhir terjadi konflik yang dipicu oleh tuduhan Zelo yang menuduh nilai ujian Minzy yang melonjak pesat hasil mencontek.Minzy yang benar-benar serius belajar tentu saja tak terima dituduh dan sekarang bukannya reda,perang itu sepeertinya justru makin memanas.
“Kai-ah,Zelo-ah!semoga berhasil dengan kompetisinya,Hwaiting!” ucap Kyungsoo yang terang saja mendapat tatapan tak suka dari Minzy,tapi dia tak peduli.
Kai-pun tanpa pikir panjang langsung mengangkat kepalan tangannya membalas dukungan Kyungsoo.” Hwaiting!” senyuman bukannya hilang tapi justru makin mengembang di bibirnya.
“Heran sekali! kenapa bisa orang semanis itu bisa berteman dengan anak siluman rubah” maki Zelo yang masih kesal.
“Tak usah bicara sekasar itu nanti kalo kalian rukun lagi,kau bakal malu buat ngejar-ngejar dia lagi” balas Kai mengingatkan
“hehehe..bener juga ya” bukannya marah,Zelo segera sadar diri
“Memangnya siapa mereka,hyung? teman hyung ya? ah,pasti orang yang hyung sukai’kan?”
Disampingnya Sehunpun kini turut angkat bicara sambil terus menyorotkan kamera padanya.Katanya itu akan dibuat dokumentasi untuk kanal video miliknya.Kata Sehun juga,dia sudah biasa membuatnya bahkan dia pernah mendapat penghargaan karena dianggap secara tidak langsung telah mempromosikan pariwisata disana lewat video-video liburannya ke berbagai tempat di Indonesia.  
Kehadirannya telah melengkapi hinaan Minzy dari yang semula unsur yin-yang menjadi produk baru Oreo,Namun entah kenapa Kai tak bisa marah pada gadis itu dengan segala ketidaksukaannya itu.Entah karena Minzy seorang yeoja sehingga rasanya tak pantas bila menunjukkan kemarahan padanya,atau karena dia sahabat dari seseorang yang sangat dia sukai,atau mungkin juga karena dia sudah biasa menghadapi noona-nya yang galak,menurutnya sifatnya agak mirip dengan Minzy.Kai tak tahu yang mana hingga selama ini dia lempeng-lempeng saja menghadapi sikap Minzy.
Kai bahkan sudah menebak hinaan Minzy itu saat melihat mereka bertiga namun yang tak disangkanya itu akan benar-benar terjadi di hari ini.Sebenarnya dia tak berniat mengajak Sehun ke arena skateboard yang sudah dia rencanakan dari jauh-jauh hari.Kai juga tahu siapa sebenarnya orang yang Sehun sungguh-sungguh ingin temui di korea.Tapi noona-nya memohon untuk mengajak Sehun karena tak mau direcoki sepanjang liburannya.
Sehun adalah anak dari adik perempuan ayahnya,bersuamikan keluarga diplomat dan sudah sejak lama tinggal di Bali.Itulah alasan kenapa dia memanggilnya hyung meski sebenarnya Sehun setahun lebih tua darinya.Ibunya sendiri adalah wanita pengusaha sukses yang memiliki beberapa resort juga label fashion yang bertemakan budaya lokal di negara itu,disamping terus mendukung tugas suaminya.Mungkin itulah kenapa orangtua Sehun sangat betah tinggal disana.
Kai bahkan sempat menyinggung kenapa meski tinggal di daerah tropis,Sehun masih  tetap  lebih putih darinya.
“aku tidak tahu,hyung,begitu tiba di korea langsung gini aja,mungkin buat penyesuaian iklim atau ditambah pengaruh gen juga,mungkin” jawaban Sehun sambil mengedikkan bahu.
“Eh,ayo kita kesana juga” Ajak zelo membuyarkan lamunan Kai.
zekaihun
.
.
.
.
Rasanya sudah hampir ratusan kali Kris menghela nafasnya sambil sibuk menyapu.Usai mengikuti kelas tambahan,kini dia harus menjalankan sanksi sebenarnya akibat nilai jeleknya berupa kegiatan membersihkan area luar sekolah dan asrama.Banyak dari siswa yang kena sanksi memilih kabur dari tugas itu meski tahu hukuman fisik yang lebih berat menanti mereka.
“Dasar anak-anak tak tahu diri,kalo mereka tahu tidak cukup pintar di pelajaran,harusnya mereka bisa menunjukkan kegunaan mereka yang lain” Gerutu Kim jongkook saat sedang membagi tugas dan tahu ada begitu banyak yang absen.Sepertinya mereka tak peduli meski yang jadi penanggungjawab kedisiplinan kali ini adalah orang paling menakutkan di Daeshin.”Kita lihat saja nanti,siapa yang akan menangis mencari ibunya kalo sudah kukirim mereka ke camp militer”ancamnya,tak lupa berkacak pinggang.
Karena banyak lulusannya yang masuk militer rasanya tak sulit mewujudkan ancamannya itu.Dan siswa yang ada disitu benar-benar lega karena sudah hadir disana meski harus dijadikan kuli seharian ini.
……
PLUKK..
Langkah Lay yang sedang menapaki halaman asrama terhenti saat dua  hoobae-nya yang datang dari arah berlawanan,salah satunya membuang kulit pisang yang habis dimakannya begitu saja di jalan,dia cuma menyerngit heran,tak berniat menegur dan dianggap sunbae yang terlalu cinta lingkungan .
KELONTANG..
Kali ini yang satunya membuang begitu saja kaleng soda yang telah kosong.Lay melihat limabelas meter di depannya Kris sedang sibuk menyapu dan anehnya dia  seperti tak sadar yang dilakukan anak kelas sepuluh itu.
“Ah!” seru salah satu namja kaget saat kepala belakangnya dilempar sesuatu.
Untungnya Lay memilih melempar kulit pisang ketimbang kaleng.
“Aku tak peduli kalo kalian mau melanggar aturan kebersihan di sekolah ini,tapi aku sangat tak suka pada orang yang tidak bisa menghargai orang lain,apalagi sunbae-nya…” suara Lay masih lempeng saja saat mengucapkannya.”..atau aku perlu mengajari kalian?”
Meski semula salah satunya tampak tak terima,akhirnya mereka lebih memilih memungut kembali sampah mereka.
“Kris-ah!!” panggilan Lay menarik Kris pulang dari galaksinya sendiri.
Kris menoleh dan mendapati Lay yang duduk di pinggiran pembatas jalan.
“Tadi aku lihat Jongkook songsaengnim pergi,kurasa dia mau pergi kencan  dan baru nanti sore balik untuk mengecek hasil kerjamu.Jadi nggak ada salahnya kamu istirahat dulu sebentar”
“kupikir kau sudah pulang?!” tanya Kris saat mendekat,kemudian duduk disampingnya.
Lay tersenyum.” mungkin baru besok aku pulang,lagipula ini’kan liburan terakhirku di asrama”
Kris mengangguk paham.
“Jadi sebenarnya ada apa?” Lay membuka penutup kaleng soda lalu menyerahkannya ke Kris kemudian membuka miliknya sendiri.
“ada apa apanya?” Kris balik tanya sesudah meneguk minuman menyegarkan itu.
“ayolah!! kau boleh saja pura-pura tak mengerti tapi dari wajah dan sikapmu selama ini jelas sekali kau sedang menyembunyikan sesuatu”
Tebakan Lay membuat Kris terdiam.
“…mungkin kita bisa memecahkannya sama-sama” lanjut Lay.
Kris masih diam,namun ekspresi di wajahnya mulai berubah.Lay menengadah melihat matahari cerah bersinar dengan awan putih yang berarak di sekitarannya namun halaman asrama Daeshin terbilang sejuk karena deretan pohon yang mengelilinginya.
“cuaca hari ini sangat bagus,sepertinya menyenangkan buat pergi piknik” tiba-tiba saja Lay mengalihkan topik tapi itu malah membuat Kris makin tak tenang.
“Lay-ah! apa kau tahu…entahlah,ini sangat membingungkan” Kris justru makin frustasi bahkan untuk mengawali cerita
“Sebenarnya apa yang membuatmu bingung,menceritakannya atau masalahnya itu sendiri?” Lay juga mulai ketularan virus bingung.”…Apa ini karena seseorang?”
“Memangnya ada masalah yang muncul tanpa ada kaitan dengan orang lain?” Kris lagi-lagi bertanya balik.
Jawabannya tentu saja ada,ada beberapa jenis manusia yang justru punya masalah dengan dirinya sendiri. tapi Lay menganggap itu cukup sebagai jawaban dari Kris.
“Apa ini berhubungan dengan orang dekatmu?..kalo ini soal ayahmu,aku tahu sekali kau takkan sampai begini..” Lay mulai sibuk menganalisis sendiri.
”..atau..jangan bilang kau sedang menyukai temannya Kyungsoo makanya kau jadi frustasi begini,tapi sebagai teman aku sarankan kau harus lebih bersabar beberapa tahun lagi,karena jika kau memaksakan perasaanmu sekarang kau hanya akan dianggap sebagai predator an…ternyata aku salah ya?” tanya Lay saat mendapati Kris menatapnya makin datar.
Meskipun masuk akal,analisa Lay langsung menggiring pikirannya pada sosok Minzy,sahabat kental adiknya dengan sifat hampir seratus delapan puluh derajat berbeda dari Kyungsoo,dugaan Lay itu mungkin selamanya takkan pernah terjadi karena selama ini Kris menganggap Minzy tak ubahnya adik perempuannya sendiri.
“Baiklah,aku akan cerita,tapi biar kubikin perumpamaannya saja!” Kris menekankan terlebih dulu.
“Baiklah”
“Jadi..ada seseorang yang semula kehidupannya baik-baik saja…”
“Apa maksudnya itu kau?” Lay malah bertanya yang terang saja membuat Kris melotot padanya.”..Itu bukan kau karena yang kutahu selama ini hidupmu tidak pernah baik-baik saja’kan?” kilahnya dibumbui senyum dimple di pipinya.”Silahkan dilanjutkan!”
“Lalu..seseorang datang ke kehidupannya itu,awalnya semuanya masih baik-baik saja tapi kemudian sesuatu terjadi dan hubungan diantara mereka menjadi serba canggung karena itu,orang itu menjadi bingung bagaimana harus bersikap.” Kris menghela nafas.”Kalo begitu bagaimana menurutmu?”
“Kamu minta saranku?..kalo aku,mending singkirkan saja dia dan hilang sudah kebingungan itu.”
Kris tak percaya mendengar saran yang Lay berikan.“Itu sunguhan saranmu?Kenapa bicaramu seperti seorang anggota mafia saja? kau menyuruhku berbuat kriminal?”
Senyum Lay kembali mengembang.”kau tahu’kan aku sedang bercanda,mungkin efek nonton film gangster punya Luhan semalam.Pemecahan masalahnya kita buat sederhana saja,lupakan yang sempat terjadi itu dan kembalilah bersikap seperti sebelum peristiwa itu terjadi….bagaimana?”
Kris tampak memulai memikirkan saran sahabatnya itu.
“Kris-ah!! apa kau sudah selesai disitu?kalo sudah,nanti aku perlu bantuanmu di gudang olahraga,!” Suara seseorang memanggil mengusik obrolan mereka.
“Sudah,Jae suk songsaengnim” jawab Kris pada guru senior yang juga merangkap wakil kepala sekolah yang tiba-tiba datang sambil mengipasi badannya karena hari mulai terasa panas.
“santai saja,nanti kita ketemu disana kalo kau sudah selesai istirahatnya” Jae sukpun berjalan pergi.Perangai guru yang satu ini memang berbanding terbalik dengan guru yang satunya.
“aku pergi dulu,terima kasih minumannya.”
“Kris-ah!” Lay kembali memanggil saat Kris sudah berjalan lima meter.” Sekali-sekali tengoklah Tao,sepertinya dia kesepian dan Luhan juga sering bersikap iseng padanya.”
“Ehm..baiklah” Kris menjawab sekenanya kemudian kembali berjalan untuk melanjutkan pekerjaannya di hari ini.
“Kuharap orang itu bukan Tao” gumam Lay yang masih menatap kepergian Kris mengingat obrolan mereka tadi.
.
.
.
.
.
kaisoo
BRUKK..
Meski pantatnya sakit karena membentur lantai beton,Kyungsoo justru lebih merasa malu karena terjatuh saat mencoba berdiri di atas papan skateboard,apalagi diantara para skater yang sudah ahli.
Kyungsoo bergegas bangun sebelum ada yang menertawakannya .Lalu muncul seseorang yang datang membantunya.
“Kau tak apa-apa?” Kyungsoo mendapati wajah Kai didekatnya.” Tidak ada yang terluka’kan?” Kai dengan seksama memeriksa tangan dan kaki Kyungsoo
“Tidak,aku tidak apa-apa,ayo kita kesana saja!” ajak Kyungsoo yang terlanjur malu.
“Tadi itu benar-benar memalukan” Bahkan setelah dirinya telah duduk jauh dari lokasi terjatuhnya,Kyungsoo belum bisa menghilangkan rasa malunya.”..sepertinya aku memang tak pandai dalam olahraga”keluhnya.
Kyungsoo sedikit menyesali keputusannya menerima ajakan Minzy datang ke tempat ini padahal dirinya sama sekali tak bisa bermain skateboard,berbeda dengan Minzy yang sudah sering berlatih,makanya dia mencoba untuk ikut pertandingan di kelas amatir.Tapi Kyungsoo adalah tipe orang yang punya rasa ingin tahu yang besar,terlebih kegiatan ini bisa mengisi waktu di liburannya dan itu akan jadi pengalaman baru baginya.Dia bahkan mendapat pinjaman skateboard dari minzy,tapi sayangnya dia malah mencobanya tanpa pendampingan ahli.  
“Memang,mungkin itulah kenapa kamu sulit tumbuh tinggi”ucap Kai meski terdengar menyebalkan bagi Kyungsoo.”…tapi aku tahu apa keahlianmu,kamu gadis pintar,kau pandai membuat sesuatu yang enak,dan..kau juga sangat ahli menarik perhatian namja-namja disekolah kita”
Seperti yeoja pada umumnya,Kyungsoopun terkesan oleh kata-kata pujian semacam itu,tapi dia tak mau itu terang-terangan diketahui Kai,maka buru-buru dia membantahnya sebelum perasaan berbunga dihatinya memunculkan rona pink di pipinya.
“..yang terakhir itu mana bisa disebut keahlian! aku bukan seorang yeoja perayu.” bantah Kyungsoo meski tahu benar jika maksud Kai bukan seperti itu.
“..Tapi memang begitu’kan yang terjadi di sekolah.” Kai  masih bersikeras.”..Lalu kemana minzy?
“Dia tadi katanya mau mencari es krim.Lalu Zelo sendiri dan temanmu itu kemana?”
“Dia bukan temanku,dia adik sepupuku yang baru datang ke Seoul.Tadi mereka bilang juga mau cari minum”.
Kyungsoopun ber-o0h.
“..katanya tadi kau juga ikut pertandingan di kompetisi ini?” tanya Kyungsoo setelah sejenak mereka berada di keheningan dan memilih memandangi keramaian disekitaran mereka.
“Iya,tapi aku mendapat giliran di nomor-nomor terakhir.”
“Aku baru tahu kalo kau juga bermain skateboard?”
“Oh..itu,aku belajar juga baru-baru ini kok,sekedar hobi baru buat….” Setahu Kyungsoo,Minzy dan Zelo-lah yang punya hobi ini.
“Buat apa?” Kyungsoo penasaran karena tiba-tiba Kai menghentikan ucapannya.
“ehm..kau tahu,semacam..agar andrenalin dapat tersalurkan.” Kai berusaha mencari kata yang tepat,ketimbang harus menjawab yang sebenarnya,yaitu mengalihkan diri dari hobinya dulu yang rada-rada yadong.
Kyungsoo yang sepertinya mulai paham hanya mengangguk canggung.
“Kau mau mencobanya lagi?” tiba-tiba Kai meraih skateboard Kyungsoo,dia merasa perlu mengalihkan situasi sebelum mereka terjebak dalam kecanggungan.Kyungsoopun menggeleng tidak mau.
“Tadi sudah lihat’kan kalo aku tidak bisa”
“Kita coba lagi,nanti aku ajari,kalo kamu sudah bisa,main ini akan menyenangkan lho” bujuk Kai menarik Kyungsoo bangun.

.
.
.
Sehun sedang mengantri di both es krim bersama Zelo,tinggal satu antrian lagi giliran mereka tiba.Padahal ditangan Sehun sudah ada bubble tea tapi saat Zelo bilang dia ingin es krim,Sehunpun ikut serta.
“Hyung!” Sehun memanggil Zelo didepannya.
“Ada apa?” sebenarnya Zelo tak terlalu suka Sehun memanggilnya begitu,hanya karena dirinya teman dari kakak sepupunya tapi sepertinya Sehun tetap berkeras memanggilnya begitu.
“Orang yang hyung taksir ada dibelakang kita”
Zelo menoleh ke belakang dan mendapati Minzy yang juga sedang mengantri dan sepertinya tak menyadari keberadaannya.
“oh,dia juga memang suka dengan es krim”
“Hyung!aku punya ide!” Sehunpun membisikkan sesuatu ke telinga Zelo tapi kemudiandia tampak tak yakin dengan ide itu.” Serahkan padaku,hyung!” senyum Sehun.
Setelah cukup lama mengantri akhirnya Minzy mendapat gilirannya membeli es krim favoritnya.
“…rasa vanilla dua” ucap Minzy cepat tanpa perlu melihat daftar di papan.
“Maaf,sudah habis” jawab penjualnya.
“Kalo begitu rasa coklat “
“itu juga habis”
“Kalo begitu rasa apa yang masih ada?” emosi Minzy mulai timbul karena merasa penjual itu berbohong,dia melihat tak ada wadah yang kosong.
“Sebenarnya ini semua sudah dipesan oleh mereka yang disana itu” penjualnya segera menunjuk dua namja yang duduk di set meja tak jauh dari mereka.
Minzy yang mengenali merekapun bergegas menghampiri dan langsung memukul keras bahu Zelo.
“Ya!! apa maksudmu memborong semua es krim itu? kau mau cari masalah lagi denganku?” Minzy langsung saja memarahi Zelo tanpa pandang situasi.
“Kenapa kau suka berbuat kekerasan,suatu saat aku pasti akan melaporkan semua kekerasan yang pernah kau lakukan padaku ke polisi”. pertengkaran diantara merekapun kembali pecah.
“Itu karena kau yang selalu mulai membuatku emosi duluan” Minzy tak terima.
“kau pikir aku yang memborong semua es  krim itu? apa kau pikir aku punya uang sebanyak itu! daripada harus buat beli es krim mending kubeliin video game terbaru”pembelaan Zelo terdengar masuk akal bagi Minzy.
“itu aku yang membelinya,Noona,jika noona mau bisa memintanya ke penjualnya” Sehun terlebih dulu bersuara dan segera tatapan curiga Minzy tujukan padanya.
Sejak pertama  melihat,Minzy sudah menghakimi kalo Sehun tipikal orang sombong sekaligus  suka bersikap sok-sokan,yang dia lihat dari ekspresi wajah,gestur tubuh dan sekarang gaya duduk santainya yang seolah dirinya seorang tuan muda bangsawan.
“itu untuk merayakan kepulanganku ke korea setelah sekian lama tinggal di negara orang,aku senang kalo noona mau ikut bergabung” senyumnya.
Minzy menoleh  penjual es krim yang kini membagi-bagikan es krim gratis.
.
.
a-art-b-bae-Favim.com-3474852
“Jadi siapa sebenarnya krim ore… namja itu?” bisik Minzy pada Zelo.Di tangannya ada dua cone es krim.Harga diri yang terbilang tinggi yang Minzy miliki sepertinya tak cukup tangguh untuk menolak pemberian cuma-cuma es krim favoritnya. 
“Dia adik sepupunya Kai tapi dia bukan sembarang namja,dia berasal dari kalangan chaebol bahkan kurasa pangkatnya lebih tinggi dari Kai yang kakeknya pemilik rumah sakit bertaraf internasional” jawab Zelo yang kini mendadak kembali rukun dengan Minzy,sengaja berbisik agar tak terdengar Sehun yang mengekor di belakang.
“aku tahu ini pasti juga salah satu rencana licik yang kalian buat’kan?”
“Apa maksudmu? kenapa kau selalu saja berusaha memulai pertengkaran!?” Suara Zelo lagi-lagi mulai meninggi.
“Lalu katakan dimana sahabat biskuit oreo-mu itu sekarang?padahal tadi aku meninggalkan Kyungsoo disini.”
.
.
.
Flasback ke beberapa saat yang lalu..
“lihat, sekarang kau mulai bisa’kan!?”
Langkah Kai terus mengikuti derak roda skateboard yang Kyungsoo naiki.
Kai dengan sabar mengajari Kyungsoo dari bagaimana cara menapak pertama kali diatas papan,menyeimbangkan posisi badan saat berada diatas skateboard, posisi kaki saat meluncur juga waktu berhenti.
Kyungsoo terlihat senang karena akhirnya bisa menaiki skateboard meski belum terlalu mahir.Saking senangnya dia meluncurkan skateboard itu terlalu cepat dan akhirnya menabrak punggung seseorang yang sedang berjalan karena terlambat menghentikan laju skateboard-nya.
“Maafkan aku,aku tak bermaksud..”.
Karena orang yang ditabraknya terbilang tinggi maka tak sampai membuat namja itu terjatuh.
“Kyungsoo-ya! apa yang kau lakukan disini?”
Kyungsoo yang sedang bersungguh-sungguh minta maaf ditemani Kai yang juga merasa punya andil atas kejadian itu,segera mengangkat wajahnya.
“Chanyeol oppa!”
Kyungsoo tak menyangka jika namja yang menyandang tas gitar di bahunya itu Chanyeol.
accessories-baekhyun-black-black-and-white-Favim.com-3074080
“Sedang apa kau disini?
“Oppa juga sedang apa disini?”
Tiba-tiba tangan Chanyeol terjulur mencubit pipi Kyungsoo.
“Anak kecil! kalo orang nanya,dijawab! jangan balik nanya! apa oppa-mu tau kau  pergi dengan namja? nanti akan kulaporin sekalian ke appamu!”
Kyungsoo-pun langsung menepis tangan Chanyeol,tak pernah suka dengan sikap Chanyeol itu apalagi ditambah dengan ancamannya.Terlebih juga dilakukan di depan Kai yang juga tampak kaget.
Bagaimana Kai tidak kaget,semula dia mengira jika namja itu adalah kakak asli Kyungsoo tapi melihat reaksi Kyungsoo sepertinya dia salah dan mendadak rasa tidak suka muncul melihat sikapnya terhadap Kyungsoo.
“Aku kesini datang bersama Minzy dan ketemu Kai,teman sekolahku ini disini,terserah oppa mau laporin ke Kris oppa ataupun  Appa,toh tadi pagi aku sudah bilang ke mereka mau kemana” Kyungsoo-pun segera memungut skateboard-nya dan berniat segera pergi karena mulai merasa tidak nyaman.
Chanyeolpun sepertinya menyadari itu.Dia tertawa dan kali ini mengacak-acak rambut Kyungsoo.”Aigo..si mungil marah padaku rupanya,kau tahu’kan oppa hobi bercanda..”
Pandangan Chanyeol berganti pada Kai.” Jadi kau teman sekolah Kyungsoo?” Kaipun mengangguk.Chanyeol mengulurkan tangan dan saat Kai menyambutnya,Kai merasa tangannya digenggam sangat erat.
”Perkenalkan aku Park Chanyeol,salah satu oppa-nya Kyungsoo,mungkin kau perlu tahu ini,Appa Kyungsoo adalah kepala SMA Daeshin,kau  pasti tahu gimana riwayat sekolah itu’kan? ohya kau juga perlu tahu oppanya adalah ketua OSIS disana dan dia punya geng yang orang sering menyebutnya geng serigala,kau boleh cari tahu gimana sepak terjang geng itu selama ini…Jadi kurasa aku tak perlu mengingatkanmu lagi, bahkan untuk berpikir yang tidak-tidak pada dongsaengku yang manis ini”’ ucap  Chanyeol dan senyumannya yang biasanya terlihat bodoh,entah kenapa kali ini terasa begitu mengancam.
“Oppa!!!kenapa bicaranya berlebihan begitu?!” protes Kyungsoo.
“Kyungsoo-ya!!!” Suara lain terdengar memanggilnya.
Rupanya Minzy akhirnya berhasil menemukan keberadaannya.    
“Baiklah,aku akan pergi.Selamat bersenang-senang kembali,Soo-ya!!”  Chanyeol berbalik  dan bersiap melangkah pergi.
“Oppa! kau belum bilang’kan sedang apa disini?” tak mungkin jika dia sengaja mengikutinya.
“oh,iya...kau nanti juga bakal tahu” senyumnya.
.
.
.

Alunan merdu permainan gitar itu perlahan berhenti dan segera tergantikan dengan tepuk tangan riuh dari para penonton terutama dari para yeoja,tak ketinggalan Kyungsoo dan minzy. 
Kyungsoo tak menyangka jika Chanyeol dan temannya yang sama-sama pemain gitar diundang sebagai  pengisi acara dikompetisi skateboard itu,membawakan sebuah lagu cover ‘see you again’ dan lagu mereka sendiri ‘tonight’ dan baby,don’t cry’ yang sepertinya mewakili kegalauan remaja masa sekarang sehingga mendapat sambutan baik .Setelah sebelumnya Kyungsoopun dibuat terpukau oleh aksi Kai yang rupanya sudah sangat ahli memainkan teknik-teknik dalam skateboard semacam ollie dan backflip
Rasanya tak terlalu mengejutkan Kaipun masuk dalam jajaran pemenang beserta Zelo walaupun beda kategori.Zelo juara harapan dikelas profesional sementara Kai juara kedua di kelas amatir.
“Jadi adakah ucapan khusus kepada siapa kemenangan ini kalian persembahkan?” ucap sang MC yeoja yang juga berdandan ala skater yang stylish kepada para pemenang yang telah mendapat trofi berikut tanda terima sejumlah uang.
Beberapa pemenang mempersembahkannya untuk orangtua,anggota keluarga,kekasih atau komunitasnya.
“kemenanganku ini ..sebenarnya kupersembahkan buat seseorang!” Suara Kai terdengar saat mike sampai ditangannya.
“untuk yeojachingu?!” MC acara itu cukup interaktif sekaligus kepoan.
“Ehmm…” pertanyaan itu sepertinya begitu susah untuk Kai jawab.”..untuk orang sangat kusukai tepatnya”
“Apa dia sedang ada dihadapan kita saat ini?” si MC makin kepo.
Kai mengangguk,sedikit malu dan MC itu menjadi heboh sendiri.
”Disini,dihadapan sekian banyak orang ini,aku ingin sekali lagi tegaskan rasa sukaku padanya.Mungkin benar saat ini aku masih seorang bocah yang dianggap  belum punya rasa tanggungjawab,egois,dan bersikap semaunya sendiri dan untuk membuktikan perasaanku itu aku telah berjanji pada diriku sendiri untuk berubah,hingga nanti aku akan muncul lagi dihadapannya sebagai namja yang pantas untuknya,dan saat itu sekali akan kukatakan sebesar apa rasa sukaku ini..jadi sampai saat itu tiba,ku minta jangan pernah berikan hatimu untuk namja lain”
Pengakuan berani Kai segera disambut tepuk tangan riuh dari penonton yang terkesan oleh ungkapan jujur yang pastinya akan membuat yeoja manapun tersanjung.
“Untuk yeoja yang Kai sukai disana,aku cuma bisa bilang kau benar-benar membuatku iri bisa disukai namja seperti Kai ini,jadi kumohon penuhilah permintaannya,jangan berikan dulu hatimu pada namja lain dan tunggulah dia sebentar lagi!” sang MC menghadap ke kerumunan dimana pandangan Kai tertuju,meski tak tahu pasti tepatnya objek yang Kai tatap dan para yeoja disekitar arena itu tak kalah riuh bertepuk tangan.Meski itu mungkin hanya omongan kosong ataupun sudah pasti tidak ditujukan untuk mereka.Hati yeoja mana yang tak sedikitpun tersentuh oleh ungkapan cinta itu.
“Tsk..Dasar! bisa-bisanya membual dihadapan banyak orang begitu,dasar namja tak tahu malu,ketahuan sekali kalo nanti dia akan jadi namja super playboy.Kyungsoo-ya! kau tidak boleh percaya sepenuhnya kata-kata namja,apalagi namja seperti Kai.kata Unnie-ku mulut mereka mengandung bisa mematikan yang akan membunuhmu perlahan kalo kau sampai perca..”
“Kalo aku,kupersembahkan kemenanganku pada teman sekolahku kyungsoo yang tadi telah memberiku semangat juga teman bermain skateboard-ku dari kecil,Minzy,aku berencana membagi hadiah ini dengannya,apa aku bisa mengundangnya ke atas panggung..?” tanya Zelo pada sang MC dan segera disanggupi.
Sumpah serapah Minzy pada Kai atau lebih tepatnya namja playboy dengan mulut berbisa segera berhenti saat Zelo menyebut namanya.Diapun sumringah saat diundang naik ke panggung namun Kyungsoo menolaknya.
.
.
.
Bis mulai bergerak meninggalkan halte.
“Kyungsoo-ya! menurutmu bagus’'kan sepatunya!” Sejak tadi Minzy sibuk dengan sepatu dan jaket sport yang Zelo belikan untuknya di salah satu clothing stan yang ada di area  kompetisi skateboard itu.
“Iya,bagus kok” jawab Kyunngsoo sekenanya.
“Harusnya kau tadi juga mau waktu Kai ingin membelikanmu sesuatu”
“Katamu tadi aku tak boleh percaya omongannya jadi mana mungkin aku bisa minta sesuatu darinya?”
“Kalo itu soal lain,sebagai yeoja kita harus pintar..”
“Minzy-ah! besok ayo kita main skateboard lagi,kau tahu? sekarang aku sudah bisa mainnya.kita keliling kompleks perumahan kita”
“Benarkah? kemarin-kemarin kau lelet banget waktu kuajari?!”
“kurasa karena kau kurang profesional mengajariku,tadi aku sudah lihat contohnya dari para profesional yang ada disana”
“enak saja kurang profesional,kamu aja yang orangnya lelet!” Minzy yang tidak terima mencubit pipi kiri kyungsoo yang balik membalas menggelitiki pinggang Minzy yang jadi kelemahannya.
“Kalo kau sebegitu ahlinya kau pasti juga jadi juara tapi mana buktinya?
“Ya!Soo-ya! kau mau cari mati rupanya!”
Untungnya suasana bis yang tak begitu ramai sehingga aksi bercanda dua yeoja tanggung itu cuma ditanggapi dengan gelengan kepala sopir dan beberapa penumpang lainnya.
Kyungsoo bukan bermaksud membuat emosi sahabatnya itu,hanya saja dia benar-benar perlu mengalihkan perasaan yang terus saja memunculkan semburat pink di pipinya dan bahkan tadi membuatnya sulit untuk bersikap normal pada Kai,dan sepertinya demikian juga sebaliknya.
.
.
.
.
.
.
Vi’s note:
Ekspetasi memang selalu beda sama realiti
aku mikirnya begini setelah ditulis jadinya begitu.
apalagi nulisnya pake ngebut ditambah beberapa hari ini aku lagi terkena gangguan kesehatan,kayaknya akibat kebiasaan mantengin lappie yang gak kenal waktu.
jadi boro-boro mo nulis,dipake pergi kerja aja nggak bisa
#getwellsoonforme#
oh ya,gimana ya kalo seandainya sehun jadi duta pesona Indonesia di korea?
I don’t think so,kayaknya ya! la wong duta wisata korea disini aja masih pake lee min ho yang notabene artis hallyu.malah nanti kita yang nombok,Ditambah sehun mukanya datar gitu.
Soal lagunya Chanyeol,aku memang sengaja pilih yang ada rap-nya.mewakili lagunya exo sama winner.btw tonight itu juga salah satu lagu yang mengispirasiku dalam buat ff.kalo see you again aku suka banget yang dibuat jadi fanmade-nya exo.
Buat chapter depan kurasa cerita bakal titikberatkan sama Chen sma Baekhyun.Tapi itu masih mungkin lho.
Sekian dulu dan jaga kesehatan selalu.pai2 :)