I write my life

I write my life,my imajination,my world

Senin, 31 Agustus 2015

[FF] to the beautiful you 14~~this holiday~~


 Disclaimer: dari awal saya tegaskan bahwa nama,karakter,dan gambar bukan milik saya,melainkan saya pinjam demi mendukung cerita yang murni hasil rekayasa saya. 
Ingat!!sekali lagi ini hanya sebuah fanfiction.

time for kristao vs huntao  :3 


ttby 14
 

Suasana di satu kelas terdengar sangat riuh,bahkan bisa dibilang sangat kacau tanpa adanya kehadiran guru.Tapi ada satu orang yang justru tampak sangat tenang di tengah kekacauan yang sedang ditimbulkan teman sekelasnya.tidak sedang saling melempar bola kertas seperti yang dilakukan Chanyeol dan Chen yang sedang kambuh penyakit kekanak-kanakannya,atau seperti Luhan yang sibuk bermain rubik.Melihat kris yang tak punya kesibukan,diapun minta tolong untuk mengacakkan susunan warna rubiknya yang telah berhasil dia selesaikan.Saat Luhan berhasil menyelesaikan untuk ketiga kalinya dalam waktu yang relatif singkat,dia memutuskan untuk beranjak tidur mumpung wali kelasnya belum datang ke kelas.sementara Lay,seperti biasa sibuk membuat komposisi lagu lalu kemudian  mendiskusikannya dengan seung yoon.
Lima belas kemudian kehadiran wali kelas yang sebelumnya membuat Kris terus saja berkeringat dingin,membuat suasana kelas sedikit lebih tenang,kemudian dia memukulkan penggaris kayu yang dibawanya ke meja dan berteriak agar semua murid kembali ke tempat duduk masing-masing.Dia bersedekap sambil menunggu suasana dihadapannya benar-benar hening karena dia adalah tipe orang yang jika berbicara harus benar-benar didengarkan.Tipe yang murid-murid SMA Daeshin mengenalnya sebagai lelaki penguasa dan wali kelas dari kelas  paling ditakuti di SMA Daeshin.
“Baiklah…” masih bersedekap,Kim Jongkook memutar matanya ke penjuru kelas.”..Sebagai wali kelas di sini,aku sadar betul tak bisa mengharapkan macam-macam dari orang seperti kalian,tapi aku akan bisa sedikit  berbangga jika selepas dari sini aku takkan pernah menemukan kalian di berita kriminal…dan bahkan sekarang aku tak yakin jika itu saja bisa terjadi melihat nilai-nilai kalian semester ini yang kelihatannya benar-benar tak menghargaiku sebagai wali kelas….”
terbiasa dengan kata-kata bak sumpah serapah dari wali kelasnya,murid kelas XII-D memilih diam saja dan hanya menelannya.Tak ada pilihan lain,mencoba melawannya sama artinya mencari mati.Bahkan bagi murid-murid paling kuat di Daeshin.
“…tapi jangan khawatir,aku juga tak mau membuat kepalaku pusing dengan masalah kalian..Dan sekarang aku hanya perlu menjalankan tugasku sebagai wali kelas untuk membagikan hasil ujian kalian” Jongkook songsaengnim mulai menata kertas ditangannya.
“Kumulai dari juara kelas kita,orang yang bisa dibilang sudah menyelamatkan mukaku didepan guru lain,dan hebatnya dia juga menempati juara empat di angkatan kalian…” Ucapannya kali ini segera menimbulkan kasak –kusuk di kelas,bertanya-tanya siapa diantara mereka yang telah mengambil posisi yang biasanya cuma ditempati para murid XII-A.
“..Karena itu mari kita beri tepuk tangan untuk Xiao Luhan" Kim Jongkook bertepuk tangan dan lewat pancaran tajam matanya ada instruksi bagi murid XII-D untuk mengikutinya.”Mana Luhan?.. apa dia membolos lagi?..baiklah!” sebuah prasangka buruk tiba-tiba saja mampir di kepala Jongkook.Luhan yang duduk di belakang tak terlihat oleh pandangannya.
”..yang jelas aku nggak mau sampai dengar ada di antara kalian yang melakukan kecurangan ujian.Untuk yang terakhir,Xiao Luhan!!!!. ”
Melihat wali kelasnya mulai berkacak pinggang pertanda amarahnya akan segera menyeruak keluar,tanpa berpikir panjang Lay memukul keras penggaris panjangnya ke kepala Luhan yang bangkunya berada di deretan samping kanannya tapi letaknya lebih ke belakang,tepat di ujung tajamnya dan membuatnya tak bisa memilikinya lagi karena meski penggaris itu cukup tebal langsung patah dua begitu menyentuh kepala Luhan yang terkesiap bangun dari tidurnya,terusik rasa sakit.Lay siap menanggung resiko yang tak berani murid lain ambil dengan mengganggu tidur ‘serigala’.Paling juga dapat cap kakinya alias tendangan atau nanti malam dia akan sengaja dikunci diluar.Itu jika dia sampai ketahuan.Jadi segera saja Lay bersikap tak tahu apa-apa.Dan sepertinya dia sangat berbakat dalam hal itu.
Ya!!” seru Luhan marah,mencari siapa yang berani mengusik kenyamanannya tidur.Dia bahkan belum bermimpi apapun dan minggu-minggu sebelumnya dia harus terjaga setiap malamnya untuk belajar.Tuduhan pertamanya jatuh pada kris yang duduk disamping kanannya tapi tertuduh malah pasang muka datar tanda tak tau apa-apa dan itu cukup meyakinkan Luhan,bukan kris tersangka yang dia cari.Belum sempat Luhan mencari tersangka lain.
“Rupanya pangeran manis kita baru bangun dari tidurnya” Suara Kim jongkook mengejutkannya.
“Oh,selamat datang Kookie songsaengnim,aku cuma mengistirahatkan mata sebentar karena lelah belajar untuk persiapan ujian masuk universitas nantinya” Kilah Luhan,mungkin saja main rubik akan jadi mata ujiannya, yang segera saja memancing senyum masam gurunya.Sepertinya cuma Luhan yang terlalu berani memanggil nama gurunya begitu.
“Kemarilah,jagoan! apa kau tak ingin lihat hasil ujianmu kemarin” ujarnya dengan smirk yang masih melekat di bibirnya. 
“Tentu saja,Kookie songsaengnim” Luhan masih saja.Diapun maju ke depan dan melupakan siapa pemukul kepalanya untuk selamanya.
Saat Luhan hendak menerima kertas laporannya.Jongkook masih saja memegangnya erat-erat.”Kau yakin ini semua dari kerja kerasmu sendiri atau…”
“Tentu saja.SSang namja nggak akan melakukan hal memalukan seperti itu,iya’kan,Kookie songsaengnim?” Senyum Luhan sambil menarik paksa kertas itu dan berhasil,kemudian kembali ke bangkunya.
“ Kalian contohlah teman kalian yang satu itu,tak cuma pintar bermain sepakbola tapi berotak pintar dan bisa buat guru-gurunya bangga.Tidak percuma dia datang jauh-jauh dari beijing kesini” puji Kim Jong kook yang hanya ditanggapi wajah-wajah datar penghuni kelas XII-D.Harapan yang terlalu mustahil bagi sebagian besar dari mereka.
Kim Jongkook sudah membagikan kertas laporan nilai setengah dari siswa XII-D.
“Ingat! sepuluh penerima terakhir akan melewatkan liburan bersamaku” Kim Jongkook memperingatkan. Anggota geng serigala sudah mendapatkan kertas laporannya kecuali satu orang.
.
.
.
Pandangan Tao terus terpaku pada layar plasma empat puluh dua inch di aula sekolah.Sepanjang siang layar itu terus saja menampilkan slide para siswa Daeshin dari kelas XI sampai XII berdasar ranking yang di dapat.Namun yang paling sering ditampilkan adalah peraih tiga puluh  besar di tiap angkatannya,peraih posisi teratas dan terbawah.
wolf gang
Bagi siswa peraih posisi teratas,turut juga disebutkan jika mereka mendapatkan banyak keistimewaan berupa diantaranya penambahan paket  istimewa di daftar menu mereka sepanjang semester depan,juga kelonggaran untuk bisa keluar dari asrama,disamping mereka berhak atas hadiah utama berupa beasiswa penuh.Sementara untuk tiga puluh siswa terakhir,pelajaran tambahan ditambah kegiatan sosial akan menjadi agenda liburan mereka sebagai bentuk pendisiplinan.
Tao bahkan masuk di top tigapuluh kelas XI.Bagi Tao,bahkan terasa aneh melihat para anggota geng serigala juga menempati tigapuluh besar,menunjukkan jika mereka memang bukan namja sembarangan.Lebih mengejutkan lagi adalah tak ditemuinya profil satu orang  diantara teman-temannya namun justru  menjadi juru kunci di posisi sebaliknya.
“Hahahaha….siapa sangka hari seperti ini akan tiba! sekarang kita punya alasan kalo nilai kita jatuh,bahkan anak kepala sekolah nilainya lebih memalukan dari kita….” tawa seorang siswa kelas X ikut melihat layar.
“pulang sekolah nanti kita bisa bebas ikut kompetisi battle rap,setelah itu kita bisa pesta dan pulang larut.Tak boleh ada hukuman,bahkan dari kepala sekolah sekalipun…” sahut Hanbin menanggapi sahabatnya,Jinhwan.
“Kenapa bisa begini?” Tao berbisik lirih begitu dua hoobaenya itu berlalu.
sebagai teman sekamar,Tao tahu betul jika Kris adalah orang yang sangat rajin belajar tapi kenapa hasil ujian yang diperolehnya justru sangat berbeda dengan orang-orang yang setiap malam justru melakukan aktivitas yang berbeda darinya.Seperti Chanyeol yang hampir setiap malam selalu terdengar bermain gitar bersama teman sekamarnya bahkan kadang Laypun turut serta,atau Luhan yang sering kabur  dari asrama dan entah apa yang dia lakukan di luaran ,kebiasaan yang membawanya pada kecurigaan Tao sebagai kandidat tersangka yang sedang dia cari tapi Tao perlu bukti lebih jelas tapi malah mendapat peringkat empat dan memperoleh semua keistimewaan itu.Sementara Chen,setahu Tao ketimbang membaca buku teks pelajaran,chen lebih suka mengisi waktu luangnya dengan membaca komik.Bahkan kamarnya hampir penuh dengan semua koleksi komiknya.
Tao yang merasa dirinya punya peranan dalam hal ini bergegas mencari keberadaan Kris.
“Kalo lagi kayak gini sih,biasanya dia suka menyendiri dan mungkin sedang main basket di lapangan belakang” jawab Lay yang diketemukan Tao sedang makan sendirian di kantin asrama.Dia sepertinya yang paling paham apa-apa yang sedang dikerjakan teman-temannya jika sedang tak bersama.Dia juga sempat bertanya apa ada masalah diantara mereka dan tentu saja Tao mengelak. 
Dan ternyata benar,Kris memang ada disana,bermain sendiri dengan sebuah bola basket di lapangan yang sangat jarang dipakai mengingat letaknya yang cukup terpencil dan juga tergantikan oleh lapangan didepan yang baru dibangun dan juga yang ada di dalam Hall.
Sempat ragu beberapa saat,Tao hanya menatap dari jauh Kris yang sibuk men-shoot bolanya ke ring basket yang mulai berkarat namun entah kenapa selalu gagal masuk.Bahkan Kris sendiri tak mengerti,biasanya bermain basket begini akan membuatnya sejenak melupakan segala masalah yang mendera harinya atau setidaknya bisa menenangkan pikirannya,kenapa hari ini tak berhasil,yang ada dia malah makin kesal karena shooting bolanya tak ada yang masuk.
Taopun mulai mengumpulkan keberanian dan berjalan mendekat.
“Hyung,aku ingin bicara sesuatu!” ucapnya yang hanya mendapat lirikan sambil lalu dari Kris yang kini sibuk mendrible bola seolah tanda dirinya tak diharapkan hadir mengusik waktu sendirinya.
“Hyung! ini tentang nilai…” Disini Tao ingin meluruskan segalanya,tapi terlebih dulu dia butuh topik untuk mengawalinya.
“Kau bisa main basket?” sela Kris mendadak.
“ehmm….bisa” jawab Tao yang seperti sedang ditekan oleh tatapan dingin Kris.
“Kalo begitu,gimana kalo kita bertanding dan kita buat taruhan yang menang boleh mengajukan permintaan apapun pada yang kalah! kau setuju?” Ucapan Kris tak terkesan seperti tawaran tapi lebih seperti keharusan yang membuat Tao tak punya pilihan selain menerimanya.
Bola pertama dipegang Tao tanpa perlu melakukan undian koin.Postur tubuh Tao yang terbilang tinggi meski tak sejangkung Kris,setidaknya membat  Tao merasa akan mampu mengimbangi permainan mengingat semua lemparan bola Kris yang gagal tadi tapi yang ada dia hanya bulan- bulanan di sepanjang permainan yang berlangsung tak lebih dari limabelas menit,tak satupun bola berhasil Tao masukkan,berlawanan dengan Kris yang mendadak begitu lihai mencetak skor.Terpikir dia mungkin lebih punya peluang jika ditantang beladiri,kalahpun takkan setelak ini.
“Aku menang!” ucapnya mengakhiri permainan begitu melihat Tao yang terengah-engah,tanda mulai kehabisan nafas.”Sesuai janji,kau harus melakukan apapun keinginanku..”
“”Hyung!..” Tao merasa itu sangat tidak adil baginya.”Aku sungguh menyesal jika aku memang sudah sangat merepotkanmu tapi  kumohon beri aku waktu sebentar lagi,aku pasti  akan anggap ini sebagai hutang budi seumur hidup padamu!” pinta Tao dengan tatapan memelas yang Kris merasa itu ciri khasnya.
“Baiklah.Seperti katamu,waktumu ku beri hanya sebentar saja dan selama itu jangan sampai kau membuat ada orang lain lagi yang tahu siapa kau sebenarnya..  satu lagi,apapun masalahku,itu tak ada hubungannya denganmu.Jadi  jangan kau campuri apapun atau merasa punya andil untuk terlibat.”
Tanpa diduga,Kris melemparkan handuk putih yang diambilnya dari bangku besi di sisi lapangan ke kepala Tao hingga menutupi wajahnya. Setelah sebagian diminumnya,dia letakkan pula botol minumnya di dekat kaki Tao.Kemudian dia mulai melangkahkan kaki panjangnya pergi.
“Tao-ah!”
Mendadak di ujung garis lapangan Kris berbalik dan memanggilnya.
“..bagaimana jika sebenarnya kau telah melakukan hal yang sia-sia? bagaimana jika yang terjadi pada kakakmu dan salah seorang murid disini tak lebih hanya sebuah kesalahpahaman saja?”
Hening sejenak menyeruak.
“….jadi menurut Hyung,aku melakukan hal sampai sejauh ini hanya karena sebuah kesalahpahaman sepihakku?” ada nada kemarahan dalam pertanyaan Tao.
”…Apa Hyung sedang menuduh bahwa kakakkulah yang yeoja murahan?” tambah Tao makin tidak terima.
“Aku tidak bilang seperti itu! justru ucapanmu barusan yang menganggap bahwa bergaul dengan namja di sekolah ini adalah sebuah aib,kalo kami ini tak lebih dari orang brengsek,bisa saja yang kamu kira ternyata tak benar! bisa saja mereka bersama atas dasar suka sama suka..”
“Detik ini akan aku ingat semua kebaikan Hyung padaku selama ini,jadi akan aku abaikan anggapanku sendiri jika hyung sedang melindungi orang yang sedang kucari..tapi jangan pernah memberi penilaian apapun terhadap kakakku,karena  hyung tak tahu apapun soal kehidupan kami.” 
“Dengar!!! aku tidak sedang menuduh siapapun! aku cuma tidak mau kau membuang waktu dan membahayakan diri sendiri untuk hal yang percuma”
“Asal Hyung tahu! aku takkan mungkin mau  berbuat sejauh ini jika kakakku seperti yang Hyung tuduhkan”      
“Bisa saja kau sendiri salah menilai siapa sebenarnya kakakmu,bisa saja dia sengaja menyembunyikan dibalik sifat luarnya yang sempurna,isi hati orang mana ada yang tahu,iya’kan?  ”
Tao teramat sakit hati tapi sekuat tenaga dia coba tak menangis meski riak itu mulai hadir di matanya.
“Benar…sejak awal kita memang berada di sisi yang berlawanan,meski Hyung sangat baik selama ini,harusnya aku sadar Hyung ada di sisi yang sama dengan namja itu.Dan aku terlarang untuk bisa meminta bantuan,Kris Hyung. Tapi Hyung harus ingat satu hal,kakakku adalah gadis terhormat dan orang paling bertanggungjawab dari siapapun yang pernah kukenal.”
Setelah menyerahkan kembali handuk berikut air minum yang belum dia pakai,juga ucapan terimakasih pelan setengah hati,Tao berlalu dari hadapan Kris.
Rasa sakit itu bukan Tao seorang yang merasakannya.Tanpa Kris sadari,Handuk yang diterimanya dia sabetkan ke bangku besi di dekatnya.Kepalanya seperti mau meledak oleh desakan masalah yang bukannya berkurang,justru makin menumpuk.
b95b6b8856718d7093bbb1f7bacf2439
.
.
.
.
.
.
apple-computer-laptop-Favim.com-179928
   Malam mulai beranjak dan segera mengantar pada pergantian hari.Waktu seharusnya bagi Baekhyun untuk sudah terlelap.Seharusnya.Namun yang ada gadis itu masih saja sibuk dengan komputer jinjing  yang dia bawa ke ranjangnya.Sambil tiduran,matanya masih tampak berkilat-kilat menatap layar laptop yang menerangi kamarnya yang dia biarkan gelap.Saat ini dia sedang sibuk fangirling dan membuat minatnya untuk tidur hampir lenyap.Meki telah berulang kali menguap,dia coba akali dengan menyiapkan seduhan kopi dalam termos stainless steel kecil.Melupakan soal aturan tidur cantiknya,mumpung dia sedang memulai masa-masa libur sekolah.Artinya takkan ada namanya PR ataupun omelan ibunya kalo dia sibuk fangirling sampai lupa waktu dan tugasnya.
Namun info yang didapat dari sebuah fansite yang baru saja dikunjungi setelah sebelumnya sibuk berburu fancam di situs video tiba-tiba mengusik semangat fangirling-nya.Info soal bukti-bukti kedekatan seorang member boyband yang dia idolakan dengan yeoja lawan mainnya dalam sebuah drama juga dengan hoobae-nya  di agensinya. Komentar pedas,penuh makian berbaur dengan komentar simpati dan dukungan sepenuhnya pada sang bias mereka.
Baekhyun menghela nafas.”…pada akhirnya,sebaik apapun kau sebagai bias,kau tetap akan mengecewakan fangirlmu,oppa!” keluhnya agak sedih.
Meski begitu jemarinya mulai menari diatas keyboard hendak bergabung dalam fanwar itu.Bukan sebagai hater,juga bukan fangirl fanatik.Dia ingin menuliskan hal dari sudut pandangnya sendiri sebagai fangirl namun belum juga kalimat itu selesai dia tulis,mendadak suara dering HP-nya berbunyi nyaring memecah sunyi.Dia lupa untuk men-silent-nya.
Baekhyun yang terkaget buru-buru mengangkatnya.
“Tao-ah,ada apa lagi?” sergahnya marah,karena tadi mereka sempat ngobrol,mengatakan tidak hal yang istimewa ataupun sesuatu yang sedang dia butuhkan  dan sekarang malah menggangu waktu fangirling-nya.
“Noona?!”
Dahi Baekhyun berkerut.Suara sapaan awal itu terdengar janggal.Baekhyun menatap kembali layar HP-nya.Sebuah nomor asing.
“Siapa ini…?” Kepalanya mulai penuh dengan spekulasi.Telepon nyasar.Stalker…
“Ini aku..Sehunnie,noona,…aku sekarang ada di bandara….”
Ucapan yang membuat bola mata Baekhyun seketika melebar. Dengan cepat dia mematikan sambungan telepon.Buru-buru dia mematikan begitu saja tombol daya laptopnya dan bergegas masuk ke dalam selimutnya.
“ini pasti mimpi…..benar,aku yakin ini sekedar mimpi buruk di tengah malam” ucapnya meski matanya masih tampak jelas berkilat-kilat di kegelapan.
.
.
.
.
Bandara Incheon.hampir tengah malam..
 41753432dd6a37678aa532cefc9edf21
   Mino baru saja keluar dari bagian keimigrasian bandara.Bersiap pulang dan memulai kembali segala rutinitasnya setelah hampir dua bulan berlibur dan bertualang di negeri kepulauan Indonesia.Sebenarnya dia masih betah untuk menjelajah setiap jengkal keeksotisan pulau-pulau dinegara tropis itu.Bukan karena dia sudah berubah profesi dari musisi menjadi backpacker ataupun pemandu wisata,melainkan keseruan perjalanan yang dia lakukan benar-benar mampu menjadi terapi untuknya melupakan tekanan pekerjaan dan hidup di korea,terlebih dalam urusan asmaranya.
Inginnya dia sementara pulang ke rumah atap tapi dia segera teringat dengan sepupunya.Berharap dia tak membuat masalah lagi seperti beberapa bulan lalu.Kalopun tak ada masalah,dia yakin hanya kekacauan yang akan dia jumpai di rumah atap itu setelah dia tinggalkan pada Luhan.Sangat yakin mengingat perangai malas mereka yang hampir sama.Jadi Mino putuskan untuk pulang ke rumah orangtuanya saja.
Belum juga dia keluar bandara,sosok tak dikenal namun juga tak asing bagi Mino menarik perhatiannya.Mengenakan kemeja bermotif batik yang melapisi t-shirt putihnya,bercelana belel,dan beralaskan sandal jepit hijau,penampilan yang begitu sederhana namun cukup keren dan tak kalah dengan airport fashion para artis Hallyu karena ditunjang postur tubuhnya yang proporsional. Tadi mereka penumpang pesawat yang sama tapi namja itu terlebih dulu keluar dari bagian imigrasi.Beberapa kali Mino menjumpainya ada di resort tempat dia menginap selama di Bali,juga mereka sempat bersama di sebuah tour diving di kepulauan raja ampat walau tak pernah saling menyapa.
Tampak namja yang kerap memasang wajah datar itu menelepon seseorang.Dugaan jika dia sedang kebingungan di koreapun segera sirna dari pikiran Mino dan diapun bergegas berjalan mendahuluinya.
Langkah Mino lagi-lagi terhenti saat namanya dipanggil seseorang di barisan penjemput penumpang.
“Seung Hoon!!? sedang apa kau disini?” sapanya ketika menghampiri orang yang berpakaian jas lengkap tersebut.
“Seperti biasa,tugas! oh ya apa kau tahu namja ini? aku sedang menunggunya.Menurut informasi dia ada penerbangan ini” namja bernama SeungHoon itupun menunjukkan sebuah foto di telepon pintarnya.
“Oh dia! sepertinya aku melihatnya tadi,kurasa dia masih di dalam.” sahutnya.”Jadi,sepertinya pekerjaanmu berjalan lancar”
“Begitulah,ini juga berkat kau yang mengenalkanku di perusahaan milik saudaramu,kupikir waktu itu masa depanku sudah hancur sepenuhnya.”
“Itu pikiran yang berlebihan,kau tahu? …memang siapa dia kali ini sampai perlu menyewa pengawalanmu?”
“Setahuku dia berasal dari keluarga diplomat dan anak dari pengusaha besar. Ah,itu dia sudah datang!nanti kapan-kapan kita pergi makan bareng dan ngobrol,seperti dulu”  ucapnya sambil bergegas pergi.
“Tentu saja”
Teman Mino semasa SMA itupun bergegas menemui kliennya sebagai seorang bodyguard.
.
.
.
.
Asrama Daeshin.Pagi Hari..
Aktifitas para penghuni asrama belum begitu terlihat di pagi itu.Terlebih hari ini adalah hari pertama liburan sekolah.Hampir semua namja itu pasti masih lelap di alam bawah sadar masing-masing.Hanya Kris yang tampak berjalan dilorong,melewati dua pintu kamar,dia sampai di kamarnya yang kini sedikit asing baginya.
Setelah memasukkan anak kunci,dia sempat menghirup nafas panjang yang membuatnya  mantap memutar kenop pintu dan masuk.Sama seperti yang lain,Tao-pun masih terlelap di ranjangnya.Kris tak berniat mengusik apalagi membangunkannya.Dia hanya ingin mengambil beberapa pakaiannya untuk dibawa pulang ke rumah.
Kris merasa seperti pencuri di kamar yang juga miliknya itu,mencoba meredam suara dari semua yang dia lakukan.Dia bahkan sedikit terkejut saat mendengar suara Tao yang mengubah posisi tidurnya.Saat  ditoleh,Kris justru melihat kaos Tao yang sedikit tersingkap yan memunculkan reaksi aneh yang tanpa sadar  membuat Kris salah tingkah dan tak sengaja menyenggol jatuh tumpukan buku di meja belajarnya yang ada didekat lemari baju.Suara berisik yang ditimbulkannya ternyata tak mengusik tidur Tao.Tapi pemandangan itu justru membuat Kris makin nggak nyaman.
fashion-Favim.com-2166045
“Aish..Jjinja!” Keluh Kris yang merasa gerah.
Diapun menarik selimut yang ditendang Tao dan menutupinya sebatas leher.Tapi itu malah membuat tidur Tao tidak nyaman dan terbangun.   
“Hyung..?” Tao mengucek matanya untuk memfokuskan pandangannya yang baru bangun tidur. 
“Aku..cuma mau mengambil  baju” terang Kris segera tanpa disuruh dan Tao cuma ber-oh saja.
Kris bergegas melesakkan kaos-kaosnya ke dalam tasnya,apalagi setelah bangun Tao hanya duduk di tepian ranjangnya,tak melakukan apapun. Seolah dirinya sedang diamati.Namun Tao cuma sedang mengumpulkan penuh jiwanya sehabis tidur.
“..selama liburan ini aku akan pulang,apa kau tidak ingin pulang ke rumah?” tanya Kris.
Untuk beberapa saat hening menyelimuti ruangan itu.Merasa tak mendapat respon,Krispun hendak mulai melanjutkan mengambili buku-buku pelajarannya di meja.Lalu dari sudut matanya,dia melihat Tao yang menggeleng.
“…Masih ada hal yang perlu aku lakukan disini”
Kris mengerti jelas hal itu.Diapun juga telah selesai berkemas.
“Soal kakakmu..kemarin, maaf jika aku sudah bilang hal yang keterlaluan”
“”Ehm…aku juga,maaf jika selama ini sudah sangat merepotkanmu,hyung,jadi lebih baik kita lupakan saja soal kemarin.
Kris mengangguk setuju.Tapi saat melangkah ke pintu,dia memanggil Tao yang hendak pergi ke kamar mandi.
“kau yakin tak apa-apa tinggal di kamar sendirian?”
“Kenapa? bukan aku sendirian’kan yang tinggal di asrama selama liburan? lagipula aku sudah biasa selama ini!”
Setelah itu Kris segera berangkat pulang,meski ada rasa takut jika harus hidup seatap dengan Ayahnya mengingat hal yang telah dilakukan lagi-lagi jelas mencoreng mukanya.Bisa saja dia mencoba terus menghindar namun saat harus makan malam bersamanya nanti,dirinya bisa saja dihujani piring sekalian menu makan malamnya,apa-apa yang ada di meja makan.Kemungkinan yang sangat mustahil itupun bahkan terlintas di benaknya.
“Hei!!!” Saat tiba di halaman asrama seseorang memanggilnya.Ketika ditoleh,rupanya si walikelas juga melintas di tempat itu.
“Ingat!kita punya janji di sini besok” ucapan dan senyum wali kelasnya itu baik secara harfiah maupun kiasan seketika membuat Kris bergidik  
.
.
.
Kediaman keluarga Han.Pagi menjelang siang..
Waktu menunjukkan pukul 10.03 saat Baekhyun yang masih setengah terpejam meraih jam digital di atas nakas di sisi ranjangnya,tanda hari sudah masuk waktu siang.Meski masih sangat mengantuk,dia memaksa badannya bangun,membasuh muka dan gosok gigi tapi itupun masih belum mampu mengembalikan kesadarannya penuh.Mengira mimpi buruk yang dia alami pasti yang menjadi  penyebab dirinya telat bangun.Mimpi aneh yang sekarang dia lupa detailnya tapi yang jelas awalnya dia berjumpa dengan biasnya tapi kemudian dia malah dikejar-kejar makhluk aneh dari dunia lan.  
Baekhyun keluar kamar dan menuruni tangga dengan terhuyung menuju  meja makan,tampak Kaipun juga sedang sarapan.Sepiring wafel dan jus strawberry sudah tersedia untuknya,sesudah makan dia berencana balik tidur karena rasa ngantuk masih melekat kuat di matanya.Tapi kemudian dia mendapat omelan dari ibunya yang tadinya hendak pergi belanja tapi dia tunda saat melihatnya.
Seperti biasa,ibunya mulai sibuk bicara soal ‘tata cara hidup seorang perempuan’.Yang harusnya bangun lebih pagi dari anak  laki-laki,Kai yang tentu saja jadi contohnya disini,karena beda dengan dirinya yang cuma cuci muka,kai sudah rapi sehabis mandi,tampak dari rambutnya yang masih basah dan tercium aroma shampo.Pasti dia seneng sekali melihatnya diceramahi.Lalu ibunya mulai menasehatinya untuk mengurangi aktivitasnya sebagai fangirl dan lebih memikirkan masa depannya sendiri.Jika sebelumnya Baekhyun cuma ber-nde saja,sekarang dia tersenyum sinis dalam makannya.
Bisa-bisanya bicara begitu jika waktu seusianya ibunya juga seorang fangirl,itu yang pernah didengar dari kakek neneknya bahkan ayahnya,sekarangpun dia kadang masih suka nonton reality show boyband bersamanya.
11212783_664536260357738_8065876794889776896_n
“Tapi eomma..hobiku itu tak memberi pengaruh buruk buat prestasiku di sekolah ataupun dihidupku,aku bukan gadis sasaeng yang akan menyelinap ke apartemen biasnya buat mencuri barang-barang pribadinya,atau bakal menyayat-nyayat lengannya kalo biasnya punya kekasih,atau cuma ikut we got married,Hidupku nggak akan jadi buruk hanya karena aku seorang fangirl.Setidaknya hobiku nggak seaneh Kai..dulu”Tambah Baekhyun saat Kai yang lebih dulu selesai makan menoleh tak suka padanya.Merasa yang kakaknya katakan telah menjadi bagian dari masa lalu.
“Tapi nilai matematikamu turun’kan?”
“Itu karena badanku agak kurang enak waktu itu..”
“Karena hari sebelumnya kau pergi menonton kegiatan outdoor mereka dan kehujanan”
“Sebagai fangirl yang baik,aku  cuma ingin memberi dukungan biasnya pada debut serial dramanya.Lagipula eomma sudah janji kalo selama liburan aku boleh melakukan apa yang aku suka,iya’kan?” tagih Baekhyun yang terus berkeras dan akhirnya  membuat ibunya menghentikan ceramahnya dan mengembalikan niat pergi belanjanya.Masih Baekhyun dengar petuah-petuah dari ibunya yang  berjalan keluar.
“Dasar nggak sadar diri,harusnya eomma tahu aku ini gambaran dirinya,kenapa tidak bisa memakluminya saja?” gerutunya masih sambil makan.
“Noona salah” seseorang menjawabnya.Baekhyun segera menoleh Kai yang sedang mencuci piring bekas sarapannya.”Karena eomma pernah mengalami masa-masa seperti noona sekarang,sementara noona belum pernah menjadi eomma,eomma mungkin berharap agar noona tidak salah melangkah”.
Satu suapan terakhir,sarapan Baekhyun selesai.Diapun membawa piring bekasnya ke dapur.
“Baiklah,tuan sok tau dan sok bijak...dan tolong titip ini….terimakasih,sekalian juga untuk nasehatnya.” senyum baekhyun
Meski jengkel,Baekhyun tidak dalam mood bertengkar dengan Kai,lagipula jika dipikir pakai hati nuraninya,ucapan Kai memang ada benarnya.Juga meski tak baik bagi kesehatan tidur sehabis makan,dia  benar-benar butuh untuk balik tidur.
“Dasar,percuma juga bangun pagi kalo yang dikerjakan cuma bermain game” gerutu Baekhyun menjatuhkan diri begitu saja ke ranjangnya karena tadi saat menaiki tangga dia melihat kenampakan dua anak laki-laki sedang bermain game di ruang tengah.
Seperti biasa menjelang tidur,pikirannya mulai berkelana kemana-mana,teringat soal mimpi yang dialaminya semalam, info terakhir yang dia baca soal bias,lalu mendadak teringat telepon yang datang tadi malam,yang dia kira hanya bagian dari mimpinya,mana mungkin Sehun yang tinggal di Bali meneleponnya dari bandara.
Namun saat kantuk mulai membelainya.Sebuah kesadarannya menyentaknya dan membuat matanya membuka seketika.
Rasanya tadi ada yang aneh.Mirip sebuah riddle.
Baekhyun buru-buru keluar kamar dan turun mengecek ke ruang tengah.Sama seperti sebelumnya,ada dua anak laki-laki sedang bermain game.Kai dan Zelo.Sama seperti biasanya.Mereka menatapnya heran karena datang dengan terburu-buru.
“Ada apa?” tanya adiknya.
“Apa ada serangga lagi yang nyasar ke kamar noona?” Zelo yang perhatian ikutan bertanya.
“Tidak..nggak apa-apa kok”
Mungkin karena tadi mengantuk,baekhyun jadi salah lihat.Diapun segera berbalik dan hampir bertabrakan dengan seseorang yang membawa semangkok besar popcorn.
“Oh,noona…bukankah tadi bilangnya mau kembali tidur,mumpung liburan memang nggak ada salahnya bersantai seharian.” sapaan ramah meluncur darinya.
“Tadi malam aku menelepon noona tapi sambungannya tiba-tiba putus..untungnya aku bisa menemukan alamat ini,aku sudah lupa karena sepertinya sudah lama sekali aku tak pulang ke korea..” Sehun terus saja bicara,tak peduli meski Baekhyun tampak terhenyak menatapnya.
Seperti melihat monster dari sungai Han.Ekspresi Baekhyun sungguh tak terkatakan.
b7d0e46379379ad3eabba2674a507fe9
.
.
.
.

Vi’s note :
seharusnya part ini nggak selesai disini!! kenapa?
masalah nggak penting saya adalah kenapa susah sekali bikin mood buat nulis,kenapa susah banget buat nyari ide buat nerusin ni FF,dan tau-tau sudah akhir bulan dan jadinya kalang kabut.bahkan sekarang aja jadi bingung mo nulis apalagi?.Mungkin ini karena aku terlalu sibuk mikirin masalah dihidupku sendiri.
-_-
#malahcurhat#
oh ya kurasa part depan giliran buat kaisoo couple,hadiah buat kaisoo shipper yang sudi mampir ke blog antah berantah ini. Walau mereka bukan cast utamanya,kok bisa ya mereka jadi postingan paling populer di blog ini bahkan viewersnya aja dua kali lipat dari peringkat bawahnya.#antara kagum dan kaget#
Baru ingat juga,karena biarpun aku ini seorang Kpoper,aku ini tetap cinta tanah airnya,makanya kubikin si sehun ceritanya jadi anak Indonesia,jangan ada yang protes ya,mumpung suasana agustusannya masih mendukung.
MERDEKA!!!!
segitu aja dan pai-pai
:D