I write my life

I write my life,my imajination,my world

Selasa, 30 September 2014

seoul love story 4


 black-and-white-photography-of-couples-tumblr-fq01rlfa-340x180
                    
         mungkin,aku telah jatuh cinta pada seseorang yang telah membagi payungnya saat aku berdiri sendirian ditengah hujan terdingin
.
.
.


   “Apa anda tidak apa-apa? Anda bisa sakit jika sembarangan hujan-hujanan begini?kalo tak keberatan kita bisa berpayungan bersama menuju mobil anda!” seseorang tiba-tiba hadir menaungi sosok namja jangkung yang berdiri di tengah hujan malam musim gugur.
  Hyun woo benar-benar sangat marah dan berharap hujan akan bisa sedikit meredakannya setelah satu lagi pertengkaran anak dan ayah terjadi sore  tadi.Saat dirinya masih harus sibuk dengan dokumen laporan tawaran dari para sponsor luar negeri yang perlu dia periksa dan setujui,ayahnya datang melemparkan begitu saja majalah ekonomi ke mejanya.
    “Golden mall ada di peringkat pertama perolehan profit tertinggi di bulan ini,bahkan dreamart cuma selisih beberapa persen saja dari mall kita!” ucap keras ayahnya begitu tiba di ruangannya,dan untuk kali ini Hyun woo memilih diam tanpa ada niatan membela diri karena mungkin benar itu akibat kesalahannya sebagai presdir baru mall itu.
   “Tuan! Saya rasa wajar golden mall bisa ada di nomor satu mereka baru saja menyelenggarakan even besar yang pasti juga banyak modal yang mereka keluarkan,saya yakin bulan depan peringkat itu akan segera berganti...” bela asisten ayahnya yang telah bekerja bertahun-tahun dan sudah hyun woo kenal baik.Sementara ini dirinya masih belum punya asisten yang membantunya menangani semuanya,hanya manager Ok yang selama ini membantunya tapi sekarang sedang sibuk mengurus soal periklanan.
“Diamlah,su joong-shii.Sebenarnya apa kerjamu selama ini?cuma mengurus sebuah mall dan sekarang kau membuatnya rugi!”maki ayahnya.Dan hyun woo masih memilih diamnya adalah yang terbaik baginya sekarang.Jika dia mulai membantah itu cuma akan memancing sebuah percekcokan yang lebih besar dan peristiwa buruk di masa lalu bisa terulang kembali.
“Apa ini karena kesibukanmu membuat game bodoh itu?” lanjut ayahnya,mendengar kata game pikiran hyun woo langsung tertuju pada perangkat PC  dikamarnya yang selalu menjadi hiburan baginya mengatasi kepenatan di hari-harinya selama ini.”…karena itulah aku sudah suruh orang untuk membuangnya  agar kau bisa berkonsentrasi dengan pekerjaanmu sekarang daripada sibuk mengurusi hal yang kekanak-kanakan itu.”
  Rasanya pulpen ditangannya hampir dia patahkan mendengar perkataaan ayahnya itu.luapan emosi menjadi semakin sulit dia bendung.
“Hal kekanakan?! mana yang lebih kekanakan dari orang yang bersikap semaunya sendiri karena merasa sangat berkuasa lalu bisa memaksakan kehendaknya ke orang lain!”
“Apa katamu?” Tuan kim yang baru ingin pergi menoleh kembali. 
“tuan muda”pinta asisten su jong lirih untuk tidak memulai pertengkaran dengan ayah hyun woo sekaligus atasannya itu.
“bukankah anda juga telah bersikap kekanakan karena telah mencampuradukkan urusan pekerjaan dengan kehidupan pribadi  karyawannya.” hyun woo masih mencoba bersabar.
“Apa kau sedang mencoba mendikteku,baik,jika memang benda itu begitu berharga bagimu aku akan menggantinya tiga kali yang lebih baik dari itu tapi sebelumnya benarkan dulu pekerjaanmu".
  begitu ayahnya pergi hyun woo rasanya ingin menyobek semua dokumen yang tadi serius dia pelajari dan mengobrak-abrik semua barang diruang kerjanya namun emosi itu masih berhasil dia redam dan kembali berusaha untuk menyelesaikan pekerjaannya.Melakukan itu hanya akan mendorongnya bersikap egois seperti ayahnya.
.
.
.
 
 
cute-love-love-quotes-quote-Favim.com-554968
“Tuan!bolehkah aku membantumu?” tanya yeoja yang sejak tadi memayunginya saat dirinya masih mencoba berdamai dengan hatinya.
   Sejak kepulangan dari wamil,tidak,bahkan sejak ibunya memaksanya untuk pulang ke rumah,hyun woo merasa hidupnya tak lagi sama,menjalani keseharian yang bukan dia maui sedikit memberi tekanan di jiwanya,saat masih ada di negara pengagung kebebasan dia bisa menjalani hidup dengan apa yang dia maui dan bertemu dengan siapapun yang dia inginkan sesukanya,tapi sekarang geraknya begitu terbatas yang seakan menyulitkan nafasnya dan merancang permainan game adalah seperti terapi baginya,tapi sekarang bahkan itupun juga tidak perbolehkan untuknya.Sejak dulu dia tak pernah peduli jika dirinya adalah pewaris tunggal sebuah konsorsium besar,toh kenyataannya dia bisa hidup dan memperoleh pekerjaan dengan bakatnya sendiri tanpa embel-embel koneksi dari orangtuanya.
  Tapi justru besarnya tanggungjawab sebagai penerus kepemilikan saham milyaran won yang membebaninya dan menahan langkahnya disini.
“mian,mobilku ada disana” hyun woo mengelap wajahnya yang kini terhindar dari derasnya hujan.”Gomawo “
“sama-sama” balasnya dengan senyum mengembang yang tak surut oleh dinginnya hujan.
hyun woo segera masuk ke dalam mobilnya,tapi saat melihat yeoja itu terus berjalan melewati area parkir dia segera menghampirinya.
“Nona!apakah  tidak kau membawa mobilmu?”hyun woo membuka sedikit kaca mobilnya
“Ani,aku akan naik kendaraan umum,silahkan jika tuan duluan”
“Kalo begitu masuklah,biar aku antar!”
  “tidak usah..”
“Ayolah,aku akan merasa sangat berhutang budi karena setelah dibantu tapi ditolak untuk memberikan bantuan….atau aku ini sedang dicurigai sebagai namja yang akan berbuat tidak-tidak pada seseorang yang sudah menolongku”
“Sama sekali bukan begitu,tuan.lagipula itu bukan pertolongan yang besar”
“Kalo begitu terimalah pertolongan kecilku ini”
Soo yung pun tak bisa mengelak lagi kecuali masuk ke dalam mobil.
“Kim hyun woo imnida…” ucap hyun woo yang pertama membuka bibirnya di dalam mobil.”…bukankah meski kita sering bertemu ,kita belum saling mengenal satu sama lain?”
“Ne..park soo young imnida”
“Jadi hyun woo-sii,apa kau sudah lama bekerja di sky tree?” soo young membuka obrolan untuk meredakan kecanggungan saat saling diam.
“Ehm tak terlalu lama juga,mungkin cuma berjarak beberapa bulan lebih awal dari saat coffe shopmu buka…”
  KRUUK.tiba-tiba suara asing menginterupsi obrolan sebentar mereka.
Hyun woo tersenyum menahan malunya  “Mianhae..tadi aku belum sempat …”
   KRUUK.lagi-lagi suara itu datang tapi dari sumber yang berbeda.
Kali ini soo younglah harus menutupi mukanya.”…Kurasa kita ini sama-sama belum makan malam,kalo berkenan aku tahu kedai jajangmyeon enak di sekitar sini”
  “Jjinja? kalo begitu gimana jika kita makan malam dulu disana”
.
.
.
   Hyun woo memutar kepalanya beberapa kali sambil menunggu pesanannya datang,wajahnya tampak canggung duduk sendirian diantara ramainya pengunjung  kedai kaki lima itu,seseorang yang mengajaknya justru minta izin pergi ke sebuah minimarket tak jauh dari sana.
“Mianhae..apa aku terlalu lama?” tanya soo young sekembalinya.
“Ani,ini juga baru sampe pesanannya” hyun woo menyerahkan sumpit untuk soo young yang baru saja duduk.
   “ini,hyun woo-sii” soo young mengeluarkan barang dari plastik berlogo mini market tersebut yang ternyata sebuah handuk.”anda bisa sakit jika terus memakai pakaian basah itu jadi setidaknya anda bisa mengeringkan dengan handuk ini”
“gomawo..tapi seharusnya anda tak perlu repot-repot begini!” ucapnya saat soo young juga mengeluarkan teh ginseng kaleng yang masih hangat.
“Aniyo…karena setelah ini hyun woo-sii yang harus giliran menraktirku jjajangmyeon ini”ucap soo young segera menyantap makan malamnya itu.Lalu keduanya saling membagi senyum tanda sepakat
.
.
.
.
 Usai menikmati jjajangmyeon mereka sempat mengobrol sebentar di mobil.
“Ehm..apa semua  baik-baik saja,hyun-woo-sii?” tanyanya sedikit khawatir melihat wajah yang semula tampak lebih baik kembali menyendu tanpa empunya sadari setelah memutuskan sambungan telepon yang soo young tebak adalah ibu Hyun woo.
“…….” hyun woo masih terdiam.
“Hyun woo-sii,bukan aku ini mau bersikap sok tau,kadang saat kita akan memulai sesuatu,pun dalam urusan pekerjaan,semua bisa saja tiba-tiba menjadi sangat buruk dan sangat jauh dengan yang kita harapkan,ini bukan tentang hyun woo sii saja,karena aku yakin hampir semua orang pernah mengalaminya,demikian juga aku….”hyun woo menoleh karena ucapan panjang Soo young  yang coba menyimpulkan percakapan telepon yang didengarnya. “….menurutku anda cuma sedang butuh sedikit dukungan orang lain dari masalah yang sekarang membuat langkah anda terhenti sejenak untuk anda bisa melangkah lagi,juga termasuk dari ibu juga sahabat-sahabat anda”
  “ Gomawo,soo young-sii”
 tadi ibunya memang meneleponnya untuk memastikan dia tetap akan pulang kerumah setelah pertengkaran ayah anak itu, tadinya dia memang bersikeras untuk menginap di hotel atau manapun asal tidak satu atap dengan ayahnya.
”….kurasa kau benar,namun sayangnya setelah tujuh tahun tinggal di luar negeri,sekarang aku bahkan tak punya teman yang cukup dekat untuk bisa aku hubungi saat aku ada masalah.
  “Kalo begitu kau bisa jadikan aku temanmu,hyun woo-sii.”lanjutnya
“jeongmal? kalo begitu senang berteman denganmu,soo young-ah”ucapnya kembali ceria dan diapun sempat meminta nomor kontaknya sebelum berpisah usai dia diantarkan sampai rumah
.
.

beberapa hari kemudian..

    sebuah pesan masuk di smartphone soo young. 
  soo young-sii,aku datang ke coffe shop,tapi karyawanmu bilang kau selalu off di akhir pekan,bisakah kita bertemu lagi dan ngobrol seperti kemarin?.

“mianhae,hyun woo-sii,setiap akhir pekan aku…
ketikan soo young terhenti saat tiba-tiba kepala goo hye jin,sahabatnya ikut mengintip layar smartphone-nya.
“nugu?hyun woo-sii!siapa dia?”tanyanya dengan mata membulat merasa tidak mengenali nama yang mengirimi pesan sahabatnya itu.
“Bukan siapa-siapa,cuma teman di tempat kerja..”
 …Aku ada kegiatan sendiri….lagi-lagi ketikannya terhenti karena tiba-tiba smartphone-nya direbut hye jin.
“Ya!apa yang kau lakukan,jin-ya?” seru soo young pada hye jin yang kerap suka seenaknya sendiri.
“AAH!..Ya! aegya kenapa kau menendang eomma keras sekali! Aduh!perutku keram!” keluh hye jin mengelus perut besarnya tapi muka datar yang soo young tunjukkan bukan rasa simpati.Sahabat sejak kecilnya itu memang sedang hamil tujuh bulan anak ketiganya,tapi hye jin sering sekali memanfaatkan keadaannya itu untuk mendapatkan perhatian sekitarnya,termasuk memaklumi sikapnya yang kadang sangat kekanakan itu. “…kenapa kau menatapku begitu?apa kau kira-kira aku sedang berpura-pura,kau cuma belum merasakan rasanya ditendang perutmu dari dalam!”
“Iya,aku memang belum pernah merasakannya…”ucap soo young cemberut.
“Akh!Dareum dan kyungjae! young-ah,tolong bawa mereka kemari!”teriaknya sambil menunjuk dua balita empat setengah tahun dan tiga tahun yang sedang asyik bermain di taman itu.
Soo youngpun menurut saja perintah hye jin,mencegah dua balita bermain lebih jauh dari mereka.
   “Ya!sekarang apa lagi yang kau lakukan?” sekembalinya soo young sambil menggendong kyungjae disisi kiri dan dareum yang digandeng tangan kanan dan sang ibu malah sibuk senyum-senyum sendiri menatap smartphone-nya.
“Aku menyuruhnya ke sini,hyun woo-sii-mu itu” senyumnya benar-benar membuat sebal soo young tapi dia akan jadi pihak yang jahat jika menunjukkan  amarahnya pada seorang ibu hamil dan dua balitanya yang sudah mengajaknya menikmati akhir pekan di taman di tepian sungai han.

han-river-seoul-south-korea-Favim.com-326962
   Selama ini Goo hye jin akan jadi urutan weekend partnernya kesekian jika dia tidak berkumpul dan melakukan sesuatu dengan seluruh atau salah satu dongsaengnya.sementara dua coffe shop yang dia miliki yang sebenarnya tambah ramai tiap akhir pekan dia percayakan pada karyawannya dengan tambahan pekerja parttime. Entah kenapa dongsaengnya agak sibuk akhir-akhir ini dengan urusannya masing-masing.Dan juga kebetulan suami hye jin sedang mengikuti dinas kerja dan kondisinya yang sedang hamil tidak memungkinkannya ikutserta 
  “Ini! kamu nggak marah’kan padaku?” rajuk hye jin mengembalikan miliknya setelah melihat perubahan ekspresi di wajah soo young yang kini cuma terdiam.”Ayolah,kenapa kau tidak cerita padaku soal namja itu?” hye jin sengaja merangkul pundak soo young,merayunya agar sikapnya bisa dimaafkan.
“Sudah bilang dia cuma teman biasa,tak ada hal spesial yang perlu kuceritakan,aku bahkan baru tahu namanya beberapa hari ini!”
“jadi sebelum itu kalian juga sering berjumpa tanpa saling tau nama?” hye jin menganalisis dengan tepat.
“Ne,dia pelanggan di coffe shopku dan sebelumnya dia juga sering membantuku mengangkati barang saat coffe shop itu belum buka..” maka segera terkenang pula saat-saat obrolan mereka yang menyenangkan usai makan jajangmyeon.
“Ahh” seru hyejin seperti menyadari sesuatu.
“wae?” Soo young justru curiga dengan sikap aneh orang yang duduk sebelahnya itu.
“Menurutmu dia namja seperti apa?”
“Kenapa kamu tanya begitu?”
“cuma penasaran namja seperti apa kali ini yang tertarik pada uri soo young di mata park soo young sendiri?”
“sudah kubilang..” tapi hye jin buru-buru memotong ucapannya.
“kau masih tetap saja polos diusiamu yang duapuluh delapan tahun,young-ah,tapi harus kuakui mungkin itu adalah salah satu daya tarikmu dan mengapa selama ini soo jin perlu ekstra ketat mengawasimu”
  ucapan hye jin benar-benar buat kuping soo young memerah.”Terus saja kau menghinaku ,jin-ya!”
  “makanya..biar sunbae-mu yang lebih berpengalaman ini yang akan memberikan rekomendasi terbaiknya untukmu!” rangkul hye jin dan lagi-lagi cuma dibalas muka datar soo young.
.
.
.
  “Ahh..sepertinya menyenangkan sekali  eoh” suara sapaan hadir saat soo young sedang terlarut dalam keriangan bersama dareum dan kyungjae bermain balon sabun,dia bahkan lupa kalo namja  dihadapannya itu memang disuruh hye jin untuk datang ke taman ini.

 bubbles-colors-cute-photography-pretty
“Hyun woo-sii”  soo young sedikit malu karena sedang melakukan hal yang sedikit kekanakan untuk orang seusianya.
“benar-benar tempat yang menyenangkan ya,terima kasih sudah mengundangku kesini,soo young-ah” ucapnya jujur.Ada rasa senang tersendiri melihat banyak beragam orang di taman itu dengan berbagai kegiatan mereka masing-masing,ada yang tampak asyik sepedaan dengan pasangan,atau cuma berbaring di hamparan kain yang digelar diatas rerumputan,menikmati hari piknik mereka.

Typical_evening_in_Han_river_park_Seoul

iliskide_dengeyi_kurun 
“Ahh ,dua anak yang sangat manis,siapa namamu anak manis?” hyun woo jongkok untuk sedikit mengimbangi dua balita itu.
“daleum imnida,jucci,dan ini dongcaengku kyungjae” jawab dareum sopan yang membuat hyun woo gemas mengelus pipi yeoja kecil itu.
“Jadi bolehkah ajushi ikut main bersama kalian?”
“um”angguk gadis kecil berkepang itu.Melihat interaksi namja dewasa dan balita kecil yang sangat alami itu,menimbulkan kesan tersendiri di hati soo young.Dan mendadak dia jadi salah tingkah saat hyun woo hendak mengambil peniup dan wadah air sabun dari tangan soo young.
“Sekarang kita gantian ya?” pintanya dengan senyum yang menurut soo young tak beda jauh dari dua balita itu,senyuman yang matanya juga menyertai pancaran ketulusannya.
  satu tiupan maka puluhan gelembung sabun segera terbebas terbang diudara,dua anak itupun berlonjak gembira mencoba menangkapinya,sebuah pemandangan manis dimana anak-anak itu tertawa riang memperlihatkan gigi-gigi kecil mereka yang sangat imut,bahkan hyun woo tampak tak sungkan untuk ikut serta tertawa riang bersama mereka.namun ketika gelembung sabun itu menjadi terlalu banyak mengelilingi mereka,mereka hanya berdiri saja membiarkan gelembung itu terbang disekitaran mereka hingga terbang jauh dibawa angin,kini mereka cuma hanya akan memegang yang ada didekat tangannya saja.
“Ehm..soo young sii..”panggil hyun woo,dan soo youngpun segera menoleh.”..apa mereka ini..”namun ucapannya terpotong oleh seruan yeoja yang baru saja tiba
“Anak-anak!,mianhae eomma lama ya?huff…tadi antrinya agak lama” ucap hye jin menghampiri anak-anaknya yang dia tinggalkan bermain bersama soo young sementara dirinya harus yang memenuhi dorongan untuk ke belakang dan jadi makin  sulit untuk ditahan semenjak dia hamil.Namun perhatian ibu muda itu segera teralihkan pada sosok namja yang tampak keren dengan penampilan kasualnya.
  “Annyeong” sapa hyun woo.
“annyeong haseyo,aku teman dari soo young dan ibu dari anak-anak ini!” hye jin tampak antusias lebih dulu memperkenalkan dirinya sendiri.
  “Ahh…kim hyun woo imnida,aku teman ditempat kerja soo young-sii”
.
.
.
  “Jadi apa pekerjaan anda di sky tree,hyun woo-sii?” tanya hye jin lugas saat mereka telah berada di sebuah toko es krim.
Saat mereka hendak pulang,hyun woo berinisiatif untuk mengajak mereka makan es krim di toko es krim tak jauh dari taman.

tumblr_kr61qqFeTZ1qzfmqlo1_500_large
   Hyun woo yang sedang asyik menikmati es krim coklat sambil memperhatikan betapa cerianya tingkah dua balita yang juga sedang menikmati es krim pesanan mereka,beralih menatap hye jin yang sedang sedikit bersitegang dengan soo young lewat mata.
  “Ehm..aku adalah direktur pelaksana disana,hye jin-sii!”ucap hyun woo yang segera membuat mata hye jin lagi-lagi membulat karena terkejut.
“Sajangnim!!”ucapnya tak percaya namja keren yang lebih mirip seperti member boyband itu ternyata juga punya karier secemerlang itu.
“Tapi kurasa ada yang kau salahpahami hye jin-sii,jabatan itu tak sekeren kedengarannya,setidaknya itu yang kualami,awalnya kupikir juga betapa beruntungnya aku dengan cepat menempati posisi itu tapi kau mungkin tak tau jika CEO mereka itu orang yang sangat cerewet,dan aku sepertinya menempati posisi itu untuk dijadikan sasaran utama omelannya saja”
“Benarkah,hyun woo-sii?” entah kenapa justru hyejin yang sepertinya bisa cepat akrab banget dengan hyun woo.”..ehm,sebenarnya aku juga merasa mall itu terlalu mengeksklusifkan diri,tampak jelas kalau mereka itu cuma peduli dengan member VVIP mereka,apa mereka pikir di negara ini yang ada cuma para chaebol saja,mungkin lain kali aku akan mempertimbangkan lagi jika akan mengajak anak-anak kesana”
“Aniyo,hye jin-sii,kuharap kau tidak melakukannya,kau tau’kan akan lebih dapat msalah jika pengunjungpun ikutan jadi sepi”
“benar juga,posisi setinggi itu juga akan sayang jika harus ditinggalkan begitu saja”
“benar! dan mungkin keluhan hye jin-sii ini bisa jadi bahan pertimbanganku  membuat langkah yang lebih bisa memajukan mall itu” sahut hyun woo bersemangat menanggapi.
“Kalo begitu aku akan jadi yang pertama yang akan mendukung langkah anda,hyun woo sii,hwaiting!” hye jin mengepalkan tangannya di atas meja toko es krim itu.entah karena sifatnya yang lepas  yang memudahkannya bergaul dengan siapa saja,soo young merasa sahabatnya itu kini jauh lebih akrab dengan hyun woo dibanding dirinya.
.
.
.
       “Biar kutegaskan lagi,young-ah,apapun caranya aku akan mendapatkan hyun woo sajangnim itu,jika bukan karena aku ibu dari tiga anak,aku pasti akan mendapatkannya untukku sendiri,meski itu harus merebutnya dari sahabatku sendiri.” ucap hye jin penuh semangat didalam mobil soo young diperjalanan pulang.Dareum dan kyungjae sudah terlelap dibelakang di bangku khusus balita,mungkin karena gabungan capek bermain dan kenyang usai makan es krim tadi.
  “Setelah jadi ibu rumah tangga,kau ini pasti jadi overdosis drama-drama mellow itu..”
“Benar,aku memang tak pernah melewatkan satupun episode drama-drama itu..”suara  hye jin sedikit meninggi karena hobinya mendapat kritik.
”…dan aku percaya di kehidupan nyata hal-hal yang paling tidak mungkinpun bisa terjadi melebihi didalam drama,kau tau young-ah,aku ini bener-bener ingin melihatmu segera menyusul untuk memakai wansom,dan kurasa hyun woo adalah kandidat paling tepat untukmu yang sepertinya sudah ditakdirkan untuk datang sekarang,terlebih dengan semua nilai plus dariku untuknya.”ucap hye jin yang sudah seperti mak comblang profesional.
  soo young hanya memutar bola matanya mendengar itu,biar gimanapun yeoja sederhana dicintai seorang namja istimewa terlalu mustahil terjadi baginya.
.
.
.
  acara jalan-jalan yang menyenangkan,kuharap kita bisa melakukannya lagi lain waktu..
pastikan kau beristirahat dengan baik,soo young-ah,dan sampai jumpa lagi besok di sky tree…
soo young-ah,hwaiting!!
  Baru saja soo young selesai mandi,dia mendapati smarphone-nya berbunyi dan sudah ada tiga pesan yang masuk.Sambil melangkah keluar dia mengetik layar touchscreen itu dengan tangan satunya masih sibuk mengeringkan rambut dengan handuk.
“Dia memang benar-benar seperti anak kecil”gumamnya sambil tersenyum sendiri
“ehm..sepertinya enak sekali nih” soo youngpun duduk didepan meja lesehan tempat makan malam sedang disiapkan adiknya.soo rim.”Kenapa masakmu banyak sekali,apa soo jin dan soo hee akan pulang malam ini?” tanyanya mengambil sumpit untuk mencoba salah satu masakan yang dongsaengnya buat.

tumblr_m6rwxcbSJr1rxla03o1_1280
  “kurasa mereka pasti akan pulang” soo rim meletakkan sup,masakan terakhirnya lalu ikut duduk.”Apa itu tadi kim hyun woo yang waktu itu ya unnie?” soo rim teringat pada namja yang dikiranya ingin mengomplain di hari pembukaan coffe shop waktu itu.
  pertanyaan soo rim membuat soo young hampir tersedak kimchi yang dia makan.segera dia menatap soo rim yang justru tersenyum penuh arti.
“Hye jin unnie yang memberitahuku,kurasa soo hee dan soo jin oppa juga sudah mendapatkan pesan itu juga”
“ckk..orang itu benar-benar…” desahnya kesal,sambil membanting sumpitnya ke meja.
  “unnie!aku yakin  mereka juga ingin lihat lho sajangnim yang mirip member boyband itu” ucap gadis berambut sebahu sambil tersenyum dan soo young cuma bisa mengacak rambutnya yang belum sepenuhnya kering,kenapa hye jin harus membesar-besarkan hal yang menurutnya tidak benar itu.Dari sekarang dia perlu mulai menyusun penjelasan panjang lebar untuk ketiga adiknya itu.
.
.
.
bedroom-designs-for-men
  sejak pulang tadi hyun woo cuma  tidur-tiduran di ranjang king size di kamar mewah yang bertempat di sebuah paviliun yang terpisah dari rumah utama,tak ada kegiatan yang betul-betul ingin dia lakukan,jadi dia memilih mengirim pesan pada seseorang
terdengar smartphone-nya berbunyi dan tak sabaran dia melihat balasan
   terimakasih juga untuk eskrimnya tadi,kau juga harus beristirahat dengan baik,hyun woo-sii,sampai jumpa besok!dobel hwaiting juga untukmu hyun woo-sii 
Apa ini? kenapa dia cuma membalas balik dengan tambahan juga saja” gumam hyun woo mengulum senyum.Diapun tak mengerti kenapa dia bisa mudah saja tersenyum begini karenanya,padahal bukan dia seorang yeoja yang pernah hadir dihidupnya,namun kenapa  cuma dia yang bisa secara diam-diam dan mudah saja masuk dalam lamunannya,seseorang yang mampu memberinya kegembiraan saat bersamanya yang bahkan melebihi saat dia menyibukan diri dengan obsesi hidupnya yaitu game,Ada hal di diri park soo young yang menarik dirinya sejak pertemuan pertama mereka satu bulan lalu.
  mungkinkah…
   tok…tok…tok ..
“Tuan!anda disuruh nyonya untuk makan malam!”
“iya,aku akan segera kesana” mood yang membaik membuat ringan langkahnya memenuhi pinta ibunya,namun sesaat langkahnya kembali terhenti.
  “tapi..apakah yeoja secantik dia belum punya namjachingu?!” sebuah pertanyaan tercetus yang mendadak menurunkan skala moodnya beberapa derajat
.
.
.
Vi’s side :
   Klo ada yg baca part sebelumnya mungkin ada sadar ini cerita idenya berasal dari shipperannya seseorang :3,dan mungkin sebenarnya ku justru lebih nyaman nulisnya.
Sebenarnya ni niatnya mo dipublish barengan sama ff ttby tapi krn bln ni belum publish apapun sementara ff ttby masih stengah nulisnya,y dh ni aja dlu,klo mang ada yg suka happy reading aja