I write my life

I write my life,my imajination,my world

Selasa, 28 Februari 2017

[ff] to the beautiful you 18

 

 

Denting piano yang mengalun lembut dari jemari Minseok dan gesekan biola dari seorang namja berusia dua belas tahunan ,mengiringi langkah pengantin wanita berjalan menuju altar dimana kekasih hatinya menunggu, masih memakai seragam militer karena hari ini juga hari terakhir masa tugas wajib militernya.Senyum Seulbi unnie bercampur rasa haru usai sang kekasih mengucapkan ikrar pernikahan dan menyematkan cincin. Para tamu tertawa kecil karena mempelai pria harus melewatkan kesempatan mencium pengantin wanita,sebagai gantinya dia berusaha menghapus air mata Seulbi,mencoba menghiburnya

Sebuah pemandangan yang akan membuat iri wanita manapun,namun di satu sisi juga sebenarnya sebuah ironi.pasti tak ada seorangpun yang berharap hari yang paling membahagiakannya dilangsungkan di taman rumah sakit,hanya dihadiri tamu terbatas,kebanyakan para penghuni rumah sakit yang diakrabi Seulbi dua tahun ini.Para dokter,suster yang merawatnya selama ini,juga beberapa pasien yang dia kenal di bangsal kanker.Termasuk juga Minseok yang diajak park bom yang menjadi dokternya.Selama inipun Minseok cukup mengenal Seulbi yang memang sosok yang ramah.

Kebahagiaannya saat ini telah menjadi kebahagiaan bagi para tamu yang hadir,yang sedikit banyak tahu sejarah romansa pasangan itu.Mirip drama televisi,Minseok menyimpulkan setelah mendengar sendiri kisahnya dari Park bom.Dokter spesialisnya itu bercerita Seulbi dan kekasih hatinya saling mengenal pertama kali di bangku kuliah.Hari pernikahan ini menggenapkan lima tahun hubungan mereka.Persis yang lazimnya terjadi dalam drama,ada perbedaan status di antara mereka,Seulbi dari keluarga biasa,sulung tiga bersaudara,sementara sang kekasih bungsu manja dari keluarga politikus kenamaan.Namun itu bukan halangan berarti dalam kisah mereka, karena sedikit banyak Seulbi yang penuh tanggungjawab punya peran meluruskan jalan hidup kekasihnya.

Ujian muncul ketika Seulbi tiba-tiba ingin mengakhiri hubungan,dengan alasan terlalu banyak perbedaan dan Seulbi mengatakan Eun woo,nama kekasihnya, bukanan pilihan terbaik bagi masa depannya,namun sang kekasih menganggap itu alasan tak masuk akal dan berkeras menolak, tapi Seulbi-pun sama berkerasnya.Eunwoo mengalah dan mengambil jalan tengah yang menurutnya terbaik.Namja itu mengatakan akan memberi waktu Seulbi dua tahun untuk menjalani kehidupannya sendiri dan memikirkan kembali tentang mereka berdua dan apa yang telah dilewati bersama,terlalu mudahkah untuk dilepaskan begitu saja? Sementara Eunwoo  memutuskan masuk wajib militer.Sebagai bukti dia memang telah menjadi pribadi yang lebih dewasa dan pantas bagi Seulbi,Eunwoo keluar dari dinas kemiliterannya dengan prestasi membanggakan.

Namun disaat itulah dia harus dihadapkan pada kenyataan yang sebenarnya. Ternyata selama itu Seulbi telah menyembunyikan penyakit kanker yang dideritanya, Eunwoo sama sekali tak tahu bahwa Seulbi tengah berjuang merebut kembali hidupnya dari penyakit yang juga memutuskan kesempatannya menjadi seorang ibu.Tapi seorang teman baik dari mereka berdua yang tak tahan melihat bagaimana Seulbi mengabaikan semua telepon,pesan,bahkan surat yang dititipkan Eunwoo padanya,padahal sebenarnya itu sangat berat dia lakukan,akhirnya memilih mengingkari janjinya pada Seulbi dan mengungkapkan segalanya pada Eunwoo di waktu namja itu hampir menyelesaikan wajib militer.

aesthetic-boy-couple-girl-Favim.com-3117332

Setelah itu segera saja Eunwoo merencanakan pernikahan itu,hal tak diduga sahabat Seulbi, meski dia telah menceritakan kondisi Seulbi karena penyakit itu,perubahan fisik dan kerepotan yang akan dia tanggung jika tetap memilih bersama Seulbi.  Eunwoo tetap berkeras dan menyanggupi untuk melewati semua kesulitan itu, Eunwoo juga meminta sahabat Seulbi membantu merencanakan semuanya,termasuk turut meyakinkan Seulbi untuk setuju menikah.

Cinta istimewa bagi orang-orang istimewa.

Tiba-tiba pemikiran itu muncul dalam benak Minseok. Diapun termasuk dalam barisan yeoja yang iri melihat suasana yang dihadirkan pasangan itu,bukan pada tampilan fisik pernikahan ini. Acara pernikahan yang mungkin takkan lama lagi juga akan dia jelang,bahkan bisa jadi jauh lebih megah dan spektakuler dari pernikahan sederhana ini. Tapi bagaimanapun pasti takkan bisa setara kebahagiaan pasangan di hari ini.

“Noona! meski kau memasang muka begitu, rasanya tetap akan sulit kalo kau berharap bisa seperti seulbi noona,zaman sekarang ini,sangat jarang namja di luar sana yang bisa menyukai yeoja yang sakit-sakitan,malah mungkin kekasih seulbi noona adalah stok terakhir…”  suara anak laki-laki mengusik lamunan Minseok. Namja kecil yang bertugas sebagai penggesek biola itu memang suka sekali menggodanya. Kesamaan pakaian menandakan anak laki- laki itu juga pasien di rumah sakit ini,bahkan bisa dibilang lebih senior . 

“ Channie! kalo kau menyukai seseorang,bukan dengan kata-kata menyebalkan begitu caramu mengungkapkan ” Park bom tiba-tiba datang menyela dan bercanda menarik hidung namja kecil bernama Eunchan itu.

“Apa maksud,uisa-nim? siapa menyukai siapa maksudnya?” Eunchanpun berkelit tapi tetap tak mampu menyembunyikan  salah tingkahnya.

” Minseok-ah! ayo! kau juga harus ikut acara pelemparan bunganya!”. Minseok yang masih duduk di bangku piano ditarik tangannya oleh Park bom tanpa mempedulikan lagi sikap bego Eunchan.

“Tapi,uisa-nim!.aku’kan masih SMA,masih jauh untuk berharap ke arah sana”

“ Kamu nggak usah mikirin dapet bunganya, yang penting kamu harus menikmati pestanya sama seperti pengantinnya!” paksa halus park bom, masih menarik tangan Minseok.

bouquet-bridal-flowers-lilac-peonies-Favim.com-194316r

Minseok lebih memilih berdiri di sisi paling luar di saat semua yeoja lajang telah berkumpul dan ke semuanya berharap akan mendapat  buket pengantin itu. Bunga itupun melayang dan para lajang itu bersiap menjelang,tapi Seulbi melemparkannya terlalu bersemangat hingga bunga itu mampu terbang melewati kerumunan kecil itu hingga akhirnya ditangkap Eunchan dan langsung memberikannya pada Minseok yang sama sekali tak menduga kehadirannya ataupun tindakannya

“Ini buat noona! jadi jangan ingat-ingat lagi kata-kataku tadi!,aku capek,aku balik ke kamar dulu,noona!” Eunchanpun berlalu sebelum sempat Minseok menepis ucapan anak itu,bahwa dirinya memang tak pernah menganggap serius ucapannya tadi.

 

 

“Bunga ini untuk uisa-nim saja!”  Minseok menyodorkan buket cantik ke park bom yang duduk tak bersemangat di sebelahnya.Usai ritual lempar bunga itu,meski tak diungkapkan,Minseok sadar betul ada kekecewaan yang dirasakan dokternya itu.Sepertinya dia terlalu mempercayai hal yang menurut Minseok justru hanya sekedar mitos,mana mungkin seikat bunga yang menunggu mengering,bisa jadi penentu ikatan takdir dua orang manusia yang masih hidup. Minseok menganggap itu hanya sekedar permainan agar menceriakan kembali teman-teman pengantin perempuan yang masih sendiri.tapi Park bom coba meredam perasaannya itu dalam senyuman,melihat pasangan pengantin yang sedang mengabadikan momen bahagia mereka beserta tamu yang hadir.     

“Mana bisa buket pengantin diberikan begitu saja” jawab park bom tenang.

“Bisa!! ’kan sekarang bunga ini milikku dan aku ingin memberikannya ke uisa-nim” park bom tak juga mau merespon.Minseok mencium wangi rangkaian bunga itu”..dan kurasa bunga ini akan lebih cocok ditaruh di ruang uisa-nim ketimbang di kamar inapku”  Minseok menaruh bunga itu di tempat duduknya begitu dia berdiri,pamit pulang ke kamarnya.

Sambil berjalan,Minseok tak lupa menengok smartphone-nya,membuka akun SNS-nya,meng-schroll tampilan berita dan foto dari teman-temannya,beberapa tampak tersenyum dalam liburannya,beberapa yang lain tampak sedang bersama-sama dan sibuk dalam sebuah proyek.Bisa dipastikan itu adalah teman-temannya disekolahnya. Minseok mendapati dua pesan,dari hime dan Ashley, mereka kompak mengajaknya untuk pergi bersama seharian sekembalinya mereka ke korea dari negara asal masing-masing.Senyum Minseok mengembang olehnya. Sayang,dia harus membalas pesan itu dengan penolakan,Minseok beralasan jika ada proyek sekolah yang harus dia kerjakan karena tak mungkin dia menceritakan keberadaannya sekarang. Usai menekan tanda kirim Minseok menghela nafas,merasa telah terlalu banyak berbohong.

Untuk mengalihkan perasaan tak enak itu,Minseok melongok kontak pesan adiknya,orang yang menurutnya sama penuh rahasia dengannya.Sekarangpun tak ada pesan dari Tao.Padahal dia penasaran sekali dengan cerita adiknya tentang orang yang disukainya.Jari-jari Minseokpun lincah bergerak,ingin tahu kabar sekaligus laporan cinta dari Tao sambil menunggu di depan lift.Tapi belum juga dia menyelesaikan pesan singkatnya,Minseok dikejutkan oleh seseorang yang baru saja keluar dari lift menabrak seorang perawat yang berdiri tepat di sampingnya,membuat kertas-kertas dalam papan klip yang dibawa perawat itu jatuh terceceran.Minseokpun berinisiatif membantu mengumpulkan kertas-kertas itu sementara si perawat  justru lebih menaruh perhatian pada orang yang menabraknya, yang kini tengah berjongkok. Hal yang sudah menjadi bagian dari tugasnya untuk peduli kondisi seseorang.

Melihat penampilannya,Minseok kira itu adalah namja muda.Saat namja itu mengangkat kepalanya,Dia nyaris tak percaya namja itu orang yang dikenalnya.Cepat-cepat Minseok meletakkan kertas yang dia kumpulkan,segera masuk ke dalam lift dan bergegas menuju kamar rawatnya.Saat sudah terduduk di tepian ranjangnya,Minseok mulai memikirkan kembali namja itu.

Luhan.

Kenapa terlalu banyak kebetulan dalam pertemuan mereka.Rasanya tak mungkin jika  dia sengaja mengikutinya.Apa mungkin dia juga mengalami hal yang sama dengan dirinya jika melihat kondisinya tadi?

..

.

.

.

“ Hyung! apa kau tak suka ttopokki ini? mungkin memang kurang cocok untuk sarapan tapi menurutku ini enak,Luhan hyung yang tadi memberikan padaku,katanya ini pemberian Lay hyung!”

Selalu saja Tao seperti sedang bermonolog setiap kali dia mengajak bicara Kris,orang yang biasanya begitu irit kata-kata,pagi inipun Tao belum mendengar sepatah katapun darinya padahal dirinya sudah bela-belain memanaskan tteopoki itu di kafetaria begitu mendapatkannya dari Luhan,kemudian Tao mendatangi kamar tapi ternyata Kris sudah tak ada dan ditemukan tengah duduk sendirian dengan kedua tangan bertopang di meja kayu yang berada di luar asrama.Kris tampak sedang menikmati suasana pagi yang tenang,terlebih kelas tambahan dan ‘kerja bakti’-nya sudah selesai dia jalani.Namun yang sebenarnya pikirannya justru mengelana tak tahu arah,bahkan sapaan dan kata-kata dari Tao tak cukup kuat mengembalikannya.

lqivb

Tapi saat telinga Kris mendengar suara dari dua hoobie yang muncul hampir berbarengan dengan Tao dan duduk di meja lain tak jauh dari mereka,perhatiannya kembali,Kris bukan tak senang dengan kehadiran mereka,tapi lebih kepada isi obrolan ringan mereka tentang pengalaman liburan mereka yang dihabiskan dengan mempermainkan beberapa yeoja,Kris sebenarnya sudah mencoba tak peduli tapi tawa lepas mereka saat saling bercerita keberhasilan memperdaya, terlalu mengusik telinganya.

“Hei! kalian berdua! apa kau tak melihat ada sunbae kalian disini? bersikap sopanlah dan cari tempat lain!” Seru Kris,salah satu dari mereka semula tampak tidak terima tapi temannya membujuknya dan segera menyanggupi untuk pergi.

Kini hanya tinggal Kris dan Tao.Tao yang tidak menyadari ucapan anak kelas sepuluh itu sedikit bingung dan takut melihat Kris yang tiba-tiba jadi galak.Lalu Kris meraih ttopokki bagiannya dan segera melahapnya dengan cepat.

“ hari ini kau mau kemana,Tao-ah?” tanya Kris dengan mulut masih penuh ttoppokki.

“Aku..takkan kemana-mana” jawab Tao setelah mengingat semua kebutuhan pribadinya sudah dibelinya kemarin.

“Kalo begitu sekarang kau harus ikut aku pergi mengisi liburan ini!” Perintah kris usai menandaskan ttopokki itu super kilat.

Tak gunanya terus-menerus bimbang atas apa yang terjadi padanya sejauh ini. Kris merasa harus mengambil langkah dan sikap meski dia tak tahu apakah akibatnya akan lebih baik atau malah lebih buruk lagi,untuk kali ini Kris tak peduli.

“ Hyung! mau kemana?”

“Kemana saja,yang penting bukan terus-terusan ada di asrama ini.Cepat! ganti bajumu!”

“memangnya kenapa dengan bajuku ini?’

Pertanyaan Tao membuat Kris bingung.” Baikah,cepat habiskan tteopeokki-mu,lalu kita pergi!”

.

.

.     

Chen merasa seperti mengalami semacam perjodohan yang aneh ketika lagi-lagi tanpa sengaja bertemu dengan yeoja yang tadi dilihatnya di coffeshop.Kali ini dia melihatnya masuk ke sebuah ruang karaoke tepat saat dirinya baru tiba di tempat ,dan tak disangka ruang karaoke-nya ada tepat di samping ruangan yeoja itu,niat awal Chen untuk melepas stres dengan bernyanyi ria harus berganti,karena tak tahu kenapa dia justru lebih tertarik nyanyian yeoja itu yang ternyata punya suara bagus meski terdengar agak samar.Awalnya yeoja yang menurutnya itu bernyanyi dengan lagu-lagu riang Girl’s generation dan lagu rancak 2NE1, do you love me.

b784c62b72069941033a7a877f62b614

Chen seolah mampu memaknai perasaan dibalik pemilihan lagu ‘tetangga’-nya itu.Jika benar yang dikatakan temannya tadi bahwa yeoja itu seorang fangirl jomblo,maka semua yang dia suarakan lewat lagu adalah harapan atau hanya sekedar khayalan indah memiliki namjachingu sempurna. Terpikir oleh Chen, apa selalu begitu seorang fangirl,mudah terjebak dalam ekspektasinya sendiri.tapi bukankah terkadang setiap orang juga pernah merasakan dan mengalami hal itu?   

Ketika yeoja itu beralih ke lagu-lagu sendu milik girlband yang sama.diawali Ugly,good to you,it hurt,missing you,lonely hingga comeback home,Chen mengira itu sebagai sarana menyalurkan kesedihan,bahwa harapannya memang bukanlah hal yang nyata, dan kenyataan yang sebenarnya harus bisa dia hadapi sendirian.

Dan tanpa terasa sendu itu menularinya,dengan segera kilasan kenangan dan wajah Minseok kembali membayang di benaknya,padahal sepanjang waktu dia mencoba untuk tak memikirkannya.Chen tak mau terus-menerus terperangkap dalam cinta sepihaknya sementara dirinya masih tak punya kekuatan untuk mengungkapkannya.Yeoja itu sukses menjadikannya teman baper-nya.Chen menghela nafas,tersenyum –entah apa maksudnya dan pada siapa dia tujukan-,kemudian berdiri,bersiap pergi meski waktunya masih cukup banyak dan bahkan dirinya belum bernyanyi satu lagupun, Tapi Chen tak terlalu memikirkan uangnya akan terbuang percuma,Ketimbang dirinya makin ikut terjebak dalam perasaan sentimentil seorang fangirl

.

.

.

Luhan terduduk di deretan bangku besi ruang tunggu di depan bagian administrasi sambil menunggu pusing yang menggelayutinya reda sepenuhnya, setelah dirinya berhasil lolos dari perawat yang mencoba menolongnya dan tadi nyaris ditabraknya di depan lift,dengan berbohong jika itu sekedar reaksi dirinya yang tak kuat melihat darah dan dia hanya perlu menenangkan diri sebentar.Namun sudah hampir setengah jam dia  duduk disana rasa pusing dan lemasnya tak juga mau hilang,tak mau makin pusing Luhanpun memutuskan gadis yang tadi dilihatnya bukanlah yeoja yang dikenalnya,meski perawakannya sangat mirip dan Luhan masih curiga kenapa gadis itu terlihat menghindarinya.Luhan menganggap kebetulan takkan terjadi sesering itu.

“Annyeong”

tumblr_inline_njtqg66gR61sk573c

Luhan menoleh dan mencoba memfokuskan pandangannya yang masih sedikit berkunang, meyakinkan  dirinyalah, yang duduk di ujung bangku, disapa oleh seorang wanita yang duduk dengan jarak jeda satu bangku darinya.

“Annyeong!”

Merasa tak ada respon,Park bom mengulang sapaannya dan kali ini dia juga melambaikan tangan kanannya.” Apa kau tak apa-apa? kau kelihatan pucat?”

Luhan melihat  seorang wanita berpakaian modis dengan buket bunga di tangannya “Ehm..saya hanya tidak terbiasa dengan suasana dan aroma rumah sakit.itu saja” Demi kesopanan,Luhan lagi-lagi harus berbohong.

“ Apa kau sakit? atau kau punya kerabat yang dirawat disini? karena sepertinya aku pernah melihatmu sebelumnya disini?”

Rentetan pertanyaan dari yeoja itu segera membuat Luhan tak nyaman. Dia ingin pergi tapi dia takut kakinya belum cukup kuat melangkah.” Tidak.Anda sendiri juga kenapa disini?” dengan busana resmi dan buket bunga di tangannya,bukan hal yang lazim di lingkungan rumah sakit.

“aku.. bekerja disini,tapi kebetulan hari ini aku dapat cuti.Jadi aku cukup familiar dengan rumah sakit ini termasuk orang-orangnya.Dan kadang-kadang aku tahu ada tamu ilegal yang datang dengan berbagai alasan.Ada yang membawa niat buruk namun tak sedikit datang dengan niat baik ingin membantu.”

Tadinya Park bom yang sedang libur mendatangi konter perawat di bangsal tempatnya bertugas sekedar mengecek kondisi pasien-pasien yang ditanganinya.Lalu dia mendengar salah seorang perawat bicara ada seorang namja yang menyerempetnya dan kelihatannya dalam kondisi tak sehat tapi berkeras tak mau dibantu,perawat itu juga menambahkan kalau namja itu ganteng,mirip personel boyband yang  sering muncul di acara-acara musik . Rasa tanggungjawabnya sebagai dokter membuatnya ingin mencari tahu, kata ganteng membuat semangat Park bom naik beberapa derajat dan juga memudahkannya menemukan sosoknya yang di duduk di bangku tunggu bagian administrasi.Berbagai kemungkinan mulai dipikirkannya,tapi dia lebih condong pada satu kemungkinan yang baru saja dia utarakan.Park bom sangat yakin akan menemukan bukti kongkrit di lengan namja itu yang tertutupi jaket.  

Luhan sejenak tertegun oleh kalimat terakhir wanita itu,tapi kemudian Luhan mencoba tetap  tenang,setelah berpikir jika dirinya ketahuan kemungkinan terburuknya adalah dibawa ke kantor polisi,dan dirinya sudah pernah mengalaminya dan ternyata memang tak seburuk itu.Hanya saja Luhan tak mau mengulangi didatangi keluarganya serombongan.

.”Oh ya, ini untukmu, ini bisa membantu memulihkan kondisimu.Park bom meletakkan kantong plastik berwarna putih yang tampak penuh di bangku di antara mereka.”Bagiku.. karena kita tak pernah tahu kapan kesulitan itu datang menimpa,setiap orang harusnya bisa saling membantu.Itu yang kupercayai,jadi kuharap kau tidak salah mengartikan apa yang kulakukan ini”

Semula Luhan berniat menolak bantuan itu tapi wajah wanita itu tampak sangat berharap bahkan terlihat hampir memelas,Luhan merasa tak enak hati.” Terima kasih” jawabnya.

Meskipun kantong plastik itu belum disentuhnya,Park bom sudah puas.

“Ehm…jadi…kalo boleh aku tahu..? Park bom menggantung kata-katanya dan membuat Luhan mengerutkan kening heran.”..Selama ini selain donor darah,apa kau pernah mendapat tawaran lainnya?”

“ Aku tak mengerti maksud anda?!’

“Yah..kau tahu terkadang  orang-orang yang dirawat disini tak hanya membutuhkan dari orang lain dukungan,semangat,transfusi darah,juga..” Saat menanyakan itu, Park bom mencoba berada di antara dua pihak,pihak orang-orang yang menjadi penghuni di gedung ini dan pihak yang datang menawarkan bantuan yang sepadan dengan yang mereka butuhkan.Di pikiran Park bom itu diwakili sosok Minseok dan namja yang duduk di sampingnya.

Luhan sepertinya sudah bisa menebak kata yang masih menggantung dari wanita itu. Hal yang tentunya takkan pernah dia lakukan.

“Ah,ternyata kau disini rupanya! ayo! aku butuh rekomendasimu karena Soo shin-sii terus memaksa pulang!” Mendadak muncul seorang berseragam perawat di depan Luhan.

“Kenapa harus aku!? aku masih libur,suruh saja si anak baru buat menanganinya,aku nggak mau terus-terusan jadi bahan omelannya” rajuk park bom.

“ Tidak bisa, kau dokter senior dan itulah tugasmu,sudahlah,lagipula selama ini Soo shin-sii selalu mau mendengarkanmu “

“ Justru itu,kau tidak tahu jika selama ini dia mau mendengarkanku karena aku berjanji padanya mau dikenalkan dengan cucunya  yang sedang bekerja di Jerman”

“Bukankah itu malah bagus, ketulusanmu yang berusaha menyembuhkan orang-orang telah berbuah kesempatan untuk menemukan cinta sejati.”

“Ya!! Dara-ah! apa kau sedang mengejekku?!”

Luhan hanya bisa mengamati dua wanita itu yang ternyata dokter dan perawat saling bertengkar di rumah sakit hingga hilang di kelokan bangsal.

“Permisi!” Sapaan seseorang segera mengalihkan perhatian Luhan.” Bolehkah saya minta satu tempat duduknya untuk anak saya ini!”

Dihadapan Luhan berdiri seorang ibu yang tampak tidak sehat bersama anaknya yang berusia tujuh tahunan .Melihat bangku lainnya ternyata sudah terisi,Luhan segera saja mengambili barang yang ditinggalkan wanita tadi di bangku sampingnya termasuk juga buket bunga.

“Saya juga akan pergi,anda bisa duduk disini!” Luhan mempersilahkan ibu dan anaknya ditempat duduknya.

Alhasil Luhanpun berjalan dengan kantung plastik di tangan kirinya dan buket bunga di kanannya.Pusing yang dirasakannya sudah agak berkurang meski kadang tiba-tiba menyerangnya lagi.Luhanpun memutuskan meminum susu yang diberikan dokter wanita tadi,sekedar untuk memberinya energi tambahan sambil duduk di bangku taman di areal luar rumah sakit.Luhan meraih lagi buket bunga yang tadinya dia letakkan,tak tahu harus diapakan namun juga tak tega untuk membuangnya begitu saja di tempat sampah.Bunga itu masih tampak segar, mungkinkah noona itu mendapatkannya dari pernikahan yang tadi dilihatnya dari lantai atas?.Aroma wangi masih bisa tercium dan terasa menenangkan saat Luhan mendekatkannya ke hidungnya tanpa sadar,dimana seseorang juga pernah melakukan hal yang sama pada bunga itu beberapa saat lalu.

“Bunga-nya oppa sangat bagus” lagi-lagi satu suara muncul mengusik momen ketenangan Luhan,suara dari seorang gadis kecil berbaju rumah sakit yang sudah ada duduk di ujung bangku taman.” Apa oppa mau memberikannya pada yeojachingu oppa disini?” tanya gadis itu lugas,menandakan dia anak yang pemberani.

Ani..” Luhan menggeleng sambil tersenyum simpul.” Sebenarnya aku ingin memberikannya pada seseorang yang ramah dan pemberani seperti kamu ini” Dia sodorkan buket itu ke anak itu.

“Oppa sungguh-sungguh?!” gadis itu masih tak yakin

“tentu saja! ambillah!”

Gadis kecil itupun langsung meraihnya dengan wajah sumringah.”terimakasih,oppa”

“Siapa namamu?’

“RYUNG MI-AH!” Terdengar seseorang memanggil-manggil dan membuat gadis kecil itu menoleh ke sumber suara.” Namaku Jung Ryung mi,senang bertemu denganmu, oppa! eomma memanggilku! sampai jumpa” Anak bernama Ryungmi berjalan menjauh usai melambaikan tangan,ke arah seorang ibu yang tadi mencari-carinya.Awalnya ibu anak itu tampak marah namun gadis kecil segera menjelaskan panjang lebar kemudian menunjuk ke arah Luhan,melihat Ibu Rung mi tersenyum dan mengangguk padanya kemudian mengajak Ryung mi masuk ke dalam gedung rumah sakit yang tinggi menjulang dan megah itu.

Dan kini tiba juga bagi Luhan untuk meninggalkan tempat itu. Dia sudah melakukan ‘pekerjaannya’ dan sudah terlalu banyak bertemu orang-orang hari ini, setelah bertemu satu orang lagi di kafe tak jauh dari rumah sakit,Luhan sangat ingin menyendiri agar bisa istirahat dan tidur seharian.

.

.

.

.

Vi’s note  :

Aku tahu lanjutan cerita ini terlalu sangat lama sekali

tapi apa mau dikata konflik dan drama di kehidupankupun nggak kalah seru.

jadi aku cuma bisa ngucapin ‘selamat menunggu chapter selanjutny’

aku yakin kamu akan jadi manusia yang lebih penyabar karenanya Smile

See u.  

3 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. thor kapan update lagi....
    moga aja gak terlalu lama..
    semangat buat author.....
    lebih berkarya lagi thor ^^

    BalasHapus
  3. Hai , aku br baca ff mu yg to the beautiful. Keren banget ! Tapi aku msh bingung konflik nya hehehe. Ku mohon update lanjutannya. Alur ff mu bener-bener keren !! Penasaran banget akhir dari ff ini. Apa log ff xiuhan/lumin udh jarang banget ada yg mau up sampai the end. Semangat yaah !! Ku menunggu kelanjutannya thor !

    BalasHapus